PADA WANITA
Disusun oleh :
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
salah satu tugas mata kuliah Academic Writing. Makalah ini membahas tentang
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari adanya dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Erika Lubis, SKp,MN. selaku dosen mata kuliah Academic Writing.
Penyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan
masukan yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan baik dari segi isi,
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebgaimana mestinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.9. Peran Perawat ..................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
sosial, yang utuh dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem
Kanker merupakan suatu keadaan sel yang bersifat abnormal dimana sel-sel
pada bagian tubuh tertentu tumbuh diluar kendali dan dapat menyerang
jaringan lain untuk membentuk sel-sel kanker lainnya. Salah satu penyakit
Terdapat lebih dari 528.000 kasus baru dan 266.000 kasus kematian diseluruh
1
2
subur dengan usia 30-55 tahun sebesar 14.000 orang, dengan jumlah
serviks di DKI Jakarta dengan kasus IVA positif sebanyak 4.799 dan
Dari data diatas masih tingginya penyakit kanker serviks disebabkan karena
Tujuan umum penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
BAB I : Pendahuluan
BAB IV : Penutup
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi
Skuamo Kolumnar (SSK) yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa
Kanker serviks adalah sel kanker yang tumbuh pada serviks terletak
diantara pintu masuk rahim (uterus) dan liang senggama (vagina). Penyakit
kanker yang terjadi pada organ reproduksi wanita terutama bagian serviks,
menimbulkan kematian.
2.2. Etiologi
(HPV). Virus ini masuk ketubuh melalui permukaan kulit, alat kelamin dan
4
5
kelamin antara lain HPV 6 dan HPV 11, tetapi kedua tipe ini beresiko rendah
untuk menjadi kanker. Tipe HPV yang beresiko tinggi diantaranya HPV 16,
HPV 18, HPV 31, HPV 33, dan HPV 45. Selain kanker serviks, virus HPV
juga dapat menyebabkan kanker vulva dan vagina. Kejadian infeksi menular
seksual dapat meningkatkan resiko kanker serviks, hal ini disebabkan oleh
Human Papilloma Virus (HPV) yang bisa ikut ditularkan bersamaan dengan
Serviks (NIS). Seorang wanita dengan aktivitas seksual yang aktif dapat
terinfeksi oleh HPV dengan risiko tinggi sebesar 80% dan akan berkembang
menjadi NIS. Sisanya 20% terjadi infeksi secara terus menerus dan virus
tidak menghilang. Nama virus yang berperan adalah cytotoxic T-cell (Rasjidi,
2010).
1. Usia
Usia pernikahan yang kurang dari 20 tahun beresiko 6-7 kali terinfeksi
2. Kontrasepsi
2017).
3. Merokok
4. Riwayat keluarga
tanda nyeri punggung yang menjalar hingga ekstremitas bawah juga perlu
1. Pendarahan abnormal
abnormal.
seviks. Sebagai pencengahan, segera periksakan diri jika terjadi gejala diatas.
Melakukan pemeriksaan pap smear setiap tahun secara rutin akan lebih baik
lagi sebagai tindakan untuk mendeteksi kanker seviks lebih dini (Handayani,
dkk, 2012).
ditemukan setelah masuk stadium invasif dan menyebar anggota tubuh lain.
1. Pap Smear
serviks atau mulut rahim dari sel normal menuju jumlah yang tergolong
kategori ganas. Metode ini merupakan cara yang paling cepat dan efektif
diolesi asam asetat 3-5% di permukaan porsio. jika positif maka akan
(Rasjidi, 2010).
3. Kolposkopi
adalah serviks, tetapi dapat diperluas sampai vulva dan vagina. Tujuan
akan lebih jelas terlihat pada pemeriksaan kolposkopi (Utama H., 2010).
4. Skrining
penyakit yang belum terlihat atau masih berada pada stadium praklinik
(Rasjidi, 2010).
2.6. Stadium
Kedalam invasi ke stroma tidak lebih dari 5mm dan lebar lesi tidak
b. Stadium IB: Lesi terbatas di serviks dan besar lesi secara klinis tidak
2. Stadium II: Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 1/3 bawah
3. Stadium III : Telah melibatkan 1/3 bawah vagina atau adanya perluasan ke
stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain.
rectum.
b. Stadium IVB : Metastasis jauh atau telah keluar dari rongga panggul.
2.7. Pengobatan
a. Pembedahan
1. Krioterapi
2012).
2. Vaporasi Laser
3. Konisasi
4. Histeroktomi
5. Radiasi ( Radioterapi)
2010).
12
6. Kemotrapi
2. Hindari Merokok
adalah terkena kanker serviks. Rokok mengandung zat tar yang mampu
tumbuh secara aktif. Selain itu, rokok juga mengandung nikotin. Setiap
3. Melakukan Vaksinasi
pentingnya vaksinasi untuk mencegah kanker serviks. Hingga saat ini ada
dua jenis vaksin yang dapat melindungi dari HPV 6, 11, 16 dan 18, serta
jenis vaksin lain melindungi dari HPV 16 dan 18. Vaksinasi dilakukan
tiga kali dalam selang waktu enam bulan antara setiap suntikan.
menyebar ke anggota tubuh lain. Karena itu, pemeriksaan rutin pap smear
wajib dilakukan minimal setiap sekali setahun bagi wanita yang pernah
5. Pendidikan kesehatan
kepada pasien yang dapat dinilai dalam hal responsiveness (cepat tanggap),
2. Peran advokat
3. Peran edukator
4. Peran koordinasi
kebutuhan klien.
5. Peran kolaborator
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain
6. Peran konsultan
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan
7. Peran pembaharu
8. Peran penelitian
meumbuhkan ide dan rasa ingin tahu serta mencari jawaban terhadap
PEMBAHASAN
tugas keperawatan secara profesional. Peran perawat terdiri dari peran sebagai
17
18
kompleks.
lingkungan yang aman bagi klien dan melindungi klien dari efek yang tidak
klien.
2. Komunikasi
klien.
3. Pemahaman Psikologis
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kanker serviks merupakan sel kanker yang tumbuh pada serviks yang
terletak diantara pintu masuk rahim (uterus) dan liang senggama (vagina).
Penyebab utama dari kanker serviks adalah Human Papiloma Virus (HPV).
Virus ini masuk ke tubuh melalui permukaan kulit, alat kelamin, mulut, dan
tenggrokan.
serviks, perawat melakukan beberapa peran. Perawat atau nurse berasal dari
bahasa latin “ Nutrix” yang memiliki arti merawat atau memelihara. Perawat
21
22
Beberapa peran perawat dalam penderita kanker serviks yaitu peran perawat
4.2. Saran
a. Pemerintah
b. Perawat
c. Masyarakat
sebagai berikut:
belasan tahun.
serviks.
23
Aziyah, A., Sumarni, S., & Ngadiyono, N. (2017). Faktor resiko yang
Jakarta:Kemenkes RI.
Kanker.
Ramli, M., Umbas, R., & Panigoro S. (2014). Deteksi Dini Kanker.
Jakarta: FK UI.
Seto.
Gema Insani.
Muhammadiyah Purwokerto.
(http:www.who.int/cancer/prevention/cervical-cancer/ 8 Mei
2018).