Anda di halaman 1dari 12

PAKET PENYULUHAN

MENGENALI TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN


Di Ruang 8 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh:
TIM PKRS IRNA III

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSUD Dr SAIFUL ANWAR MALANG

MALANG
2017
PAKET PENYULUHAN
MENGENALI TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN
Di Ruang 8 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh:
PSIK A Kelompok 2

Renny Revita Putri Andini


Taramita Purbandari
Ni Putu Ika Purnamawati
Resty Dewi Anggraeni

PROGRAM PROFESI NERS


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan yang berjudul Mengenali Tanda Bahaya dalam


Kehamilan di Ruang Rawat Inap 8 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang akan
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 4 Agustus 2017 yang disusun oleh:
MAHASISWA:

Renny Revita Putri Andini


Taramita Purbandari
Ni Putu Ika Purnamawati
Resty Dewi Anggraeni

Telah disetujui dan disahkan pada:


Hari :
Tanggal :

Telah Disetujui Oleh:

Mengetahui,
Pembimbing Klinik Kepala Urusan Ruang 8

_________________________ _______________________

PAKET PENYULUHAN
Pokok bahasan : Mengenali Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Waktu : 30 menit
Sasaran : Pasien, keluarga pasien dan pengunjung
Hari/Tanggal : Jumat, 4 Agustus 2017
Tempat : Ruang 8 RSSA
A. LATAR BELAKANG
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga
dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa meng-
akibatkan komplikasi kehamilan. Tanda bahaya kehamilan antara lain: perdarahan
pervaginam, bengkak pada muka atau tangan yang disertai sakit kepala yang hebat,
penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen bagian bawah, mual muntah berlebihan,
demam tinggi, janin kurang bergerak seperti biasanya dan ketuban pecah dini. Tanda
bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi yang
dikandungnya dalam keadaan bahaya (Ayurai, 2009).
WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan
berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat
mengancam jiwanya. Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan
oleh komplikasi obstetric, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Secara
tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga
dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk segera
mencari pertolongan. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dan
pertolongan difasilitas pelayanan kesehatan.
Angka kematian ibu di Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN. AKI di
Indonesia pada tahun 2007 sebanyak 228 per 100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun
2008 sebanyak 248 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu yang paling
besar adalah perdarahan 28%, keracunan kehamilan/eklamsi (kaki bengkak dan darah
tinggi) sebanyak 24% dan infeksi sebanyak 11%. Pada tahun 2009 AKI masih cukup
tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2009).
Deteksi dini dapat mencegah kematian ibu atau mengurangi AKI di Indonesia.
Dengan adanya temuan awal tanda bahaya kehamilan maka ibu hamil dapat diberikan
pertolongan dan pengobatan yang lebih awal juga. Oleh karena itu perlu diperlukan
adanya pendidikan kesehatan terkait tanda bahaya kehamilan pada masyarakat,
khususnya ibu hamil dan keluarga di ruang 8 RSSA, Malang.

B. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga pasien dapat
mengetahui dan memahami tentang tanda bahaya kehamilan.

C. Tujuan instruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan ini, pasien dan keluarga pasien mampu mengetahui dan
memahami :
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Penyebab dari adanya tanda bahaya kehamilan
3. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
4. Pencegahan tanda bahaya kehamilan

D. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi

E. Analisa Situasi
a. Peserta
Jumlah peserta diperkirakan sebanyak 5 - 10 orang merupakan keluarga atau
pasien dari R.8
b. Pengajar / Fasilitator
Fasilitator adalah mahasiswa profesi jurusan keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang

F. Alat Bantu dan Media


1. Leaflet
2. LCD dan PPT

G. Materi Pembelajaran (terlampir)


a. Pengertian tanda bahaya kehamilan
b. Penyebab dari adanya tanda bahaya kehamilan
c. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
d. Pencegahan tanda bahaya kehamilan

H. KEGIATAN
Tahap Waktu Kegiatan perawat Kegiatan peserta Metode Media
Kegiatan
Pendahuluan 5 1. Menjelaskan cakupan 1. Mendengarkan Ceramah
menit materi dan berkenalan dan , Tanya
2. Menjelaskan tujuan memperhatikan jawab
diberikan penyuluhan 2. Mendengarkan
tentang tanda bahaya dan
kehamilan memperhatikan
3. Menggali tingkat 3. Menjawab
pengetahuan awal peserta pertanyaan
Penyajian 15 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan ceramah LCD,
menit tanda bahaya kehamilan dan PPT
2. Menjelaskan penyebab memperhatikan dan
dari adanya tanda leaflet
bahaya kehamilan
3. Menjelaskan Macam-
macam tanda bahaya
kehamilan
4. Menjelaskan
Pencegahan tanda
bahaya kehamilan
Penutup 10 Menutup pertemuan 1. Menjawab Diskusi
menit 1. Membuka sesi tanya jawab 2. Bertanya Ceramah
jika masih ada yang kurang 3. Memperhatikan , Tanya,
jelas Jawab
2. Memberikan pertanyaan
kepada peserta
3. Meminta klien atau salah
satu keluarga untuk
mereview materi yang telah
disampaikan
4. Menyimpulkan materi yang
diberikan

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penyuluh mencari literatur mengenai tanda bahaya kehamilan
b. Penyuluh membuat SAP mengenai tanda bahaya kehamilan, diharapkan
telah mempersiapkan terkait materi, media, alat bantu, serta sarana-
prasarana yang digunakan untuk penyuluhan kesehatan dengan matang
c. Penyuluhan dilakukan dengan sesuai pengorganisasian
Moderator : Renny Revita
Pemateri : Resty Dewi Anggraeni dan Ni Putu Ika
Fasilitator dan observer : Taramita Purbandari
2. Evaluasi Proses
a. Diharapkan penyuluhan berjalan sesuai rencana
b. Diharapkan suasana penyuluhan kondusif dan tidak ada peserta yang
meninggalkan ruangan saat dilakukan penyuluhan
c. Diharapkan peserta antusias terhadap materi penyuluhan
d. Diharapkan peserta memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan-pertanyaan

3. Evaluasi Hasil
No Indikator Pre Post
1 Jumlah pasien datang 100% 100%
penyuluhan (10 orang)
2 Sarana prasarana siap 100% 100%
(LCD, tempat penyuluhan, kursi,
meja, laptop)
3 Penyaji menyiapkan materi dan 100% 100%
mampu menguasai materi
4 Kegiatan penyuluhan berjalan 100% 100%
lancar dan konsusif

Sebelum melakukan penyuluhan pemateri memberikan pertanyaan dasar


mengenai tanda bahaya kehamilan, kemudian setelah penyuluhan peserta
diberikan pertanyaan yang sama dengan pertanyaan yang diberikan sebelum
dilakukan penyuluhan. Penyuluhan dikatakan berhasil jika dari total seluruh
sasaran yang mengikuti penyuluhan, 80% sasaran dapat menjawab dengan
benar.
Misalnya: jumlah peserta penyuluhan 10 orang, saat diawal penyuluhan diberikan
beberapa pertanyaan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta
penyuluhan. Pertanyaan yang sama juga diberikan pada akhir
penyuluhan, jika 8 dari 10 orang peserta dapat menjawab pertanyaan
dengan benar, maka penyuluhan dianggap berhasil, namun jika kurang
dari 8 peserta menjawab pertanyaan dengan benar maka penyuluhan
dianggap tidak berhasil.

MATERI PENYULUHAN

I. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang meng-
indikasikan adanya bahaya yang terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang
apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi akan menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes, 2003).

II. Penyebab Tanda Bahaya Kehamilan


Adapun penyebab adanya tanda bahaya kehamilan, antara lain (Tiran, 2007):
a. Istirahat yang kurang.
b. Aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis atau kecelakaan.
c. Adanya infeksi baik yang menyebabkan pendarahan maupun menyebabkan nyeri
abdomen yang hebat.
d. Adanya perubahan hormone kehamilan yang menyebabkan sakit kepala dan
penglihatan kabur.
e. Adanya penyakit lain, seperti anemia, penyakit jantung atau pre eklamsia.

III. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0 12 minggu)
a) Perdarahan Pada Kehamilan Muda
Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah terjadinya perdarahan.
Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan pada kehamilan
muda dikenal beberapa istilah sesuai dengan pertimbangan masing-masing, setiap
terjadinya perdarahan pada kehamilan maka harus selalu berfikir tentang akibat
dari perdarahan ini yang menyebabkan kegagalan kelangsungan kehamilan
(Hadijanto, 2008).
(1) Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Hadijanto, 2008). Menurut
SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu dikarenakan abortus (5%).
(2) Kehamilan ektopik
Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur telah dibuahi tidak
menempel pada dinding endometrium kavum uteri. Lebih dari 95% kehamilan
ektopik berada di saluran telur (tuba Fallopii) (Hadijanto, 2008).
b) Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah
HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya
kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai
menggangguaktifitas sehari- hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk,
dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2006).
c) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan keadaan hemoglobin dibawah 11 gr/dL pada trimester I. Anemia dalam
kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang
keduanya saling berinteraksi. Anemia pada trimester I bisa disebabkan karena mual
muntah pada ibu hamil dan perdarahan pada ibu hamil trimester I (Saifuddin, 2008).
d) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%).
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2008). Demam dapat disebabkan
oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam
tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejalagejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.
Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes,
2003).
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 28 minggu)
a) Demam Tinggi
b) Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya
tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
c) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah <10,5 gr% pada trimester II.
Anemia pada trimester II disebabkan oleh hemodilusi atau pengenceran darah.
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi (Saifuddin,2008).
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III (29 42 minggu)
a) Perdarahan Pervaginam
Dilihat dari SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu dikarenakan perdarahan
(28%). Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak
dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini
berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio
plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknya normal, terlepas dari
perlekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
b) Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
c) Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit
kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi
otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan
serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan
atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme
pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2003).
d) Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan
diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-
eklampsia.
e) Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya
tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
f) Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah pada
kehamilan aterm dan disertai dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah
normal. Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu
satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan
ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode
laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar
kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim (Marjati
Kusbandiyah Jiarti, Julifah Rita, 2010)
g) Kejang
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena eklampsi (24%).
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2008)
h) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak
jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III dapat menyebabkan
perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu
kurang dari 2500 gram) (Saifuddin, 2008).
i) Demam Tinggi
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian
menyebabkan timbulnya tanda atau gejalagejala penyakit. Pada infeksi berat dapat
terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama
kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).

IV. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan


a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
b. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X sebelum kehamilan 8 bulan.
c. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna
e. Istirahat cukup
f. Olahraga ringan misalnya : jalan-jalan
g. Dukungan dari keluarga
h. Hindari stres dengan tidak berfikir berat
i. Menimbang berat badan setiap bulan.
j. Minum tablet penambah darah
k. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu barat atau beresiko dan jangan mudah
lelah (Rachmat, 2007)

DAFTAR PUSTAKA

Hadijanto B, 2008. Pendarahan pada Kehamilan Muda In: Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Marjati Kusbandiyah, Yulifah Rita, 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.
Jakarta : Salemba Medika

Pusdiknakes. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes

Saifuddin, Abdul Bari. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

SDKI. 2007. Survey Dinas Kesehatan Indonesia

Tiran. (2007). Kehamilan dan Permasalahannya. Jakarta : EGC.

Winkjosastro, 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawiriharjo

Anda mungkin juga menyukai