Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS

SAP ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Keperawatan Maternitas I

Dosen Pengampu : Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM.

Disusun oleh :
Mahasiswa Tingkat II : Tutor E (308)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari/Tanggal : Senin, 10 September 2018

Waktu : 30 Menit

Tempat : Balai Desa Kelurahan Limo

Topik Kegiatan : Penyuluhan tentang Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas

A. Latar Belakang

Pasca melahirkan (masa nifas) merupakan masa atau keadaan


selama enam minggu atau 40 hari. Pada masa ini, ibu mengalami
perubahan fisik dan alat-alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum
hamil, masa laktasi (menyusui), ma
upun perubahan psikologis menghadapi keluarga baru.
Pada masa nifas perawatan payudara merupakan suatu tindakan
yang sangat penting untuk merawat payudara terutama untuk
memperlancarkan pengeluaran ASI. Perawatan payudara sangat penting
dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara
merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok
bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Dimana
tujuan perawatan payudara setelah melahirkan, salah satunya untuk
meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu
melalui pemijatan. (Saryono dan Pramitasari, 2008).
Pemberian ASI ekslusif serta proses menyusui yang benar
merupakan sarana yang diandalkan untuk membangun SDM yang
berkualitas. Selain itu dalam proses menyusui yang benar, bayi akan
mendapatkan perkembangan jasmani, emosi dan spiritual yang baik dalam
kehidupannya (Saleha, 2009).
Air susu yang pertama kali dikeluarkan adalah kolostrum
mengandung bahan-bahan yang berguna bagi bayi dan bisa menjaga
kekebalan bayi. (Saleha, 2009).
Agar produksi ASI pada ibu nifas lancar maka diperlukan berbagai
perawatan diantaranya perawatan payudara. Perawatan payudara adalah
suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa
menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran asi (Indah Fedri, 2013).

B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang perawatan
payudara pada ibu nifas di Balai Desa Kelurahan Limo selama 30
menit, diharapkan ibu nifas dapat mengetahui tentang perawatan
payudara yang baik dan dapat dilakukan sendiri dirumah.
2) Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang perawatan


payudara pada ibu nifas di Balai Desa Kelurahan Limo selama 30
menit, diharapkan ibu dapat:

1) Menjelaskan tujuan perawatan payudara post natal


2) Menjelaskan cara perawatan payudara post natal
3) Melakukan perawatan payudara post natal
C. Peserta : Ibu-ibu Nifas
D. Kepanitiaan
1) Ketua Pelaksana : Heni Lestari
2) Sekretaris : Mutiara Zahira Fajri
3) Bendahara : Nenden Purwaningsih
4) Seksi Acara : Shafiyyah Al Atsariyah
5) Seksi Humas : Rani Mutrika
6) Seksi Dokumentasi : Ganis Eka Madani
7) Seksi Konsumsi : Tsania Ramadhanty
8) Petugas
 Moderator : Arkianti Putri
 Notulen : Nadia Syaripah Hanum
 Penyaji : Fijri Reski Nendareswari
 Fasilitator : Gita Ekawati
 Observer : Christin Maria
 MC : Riana Joulanda Hutahean
E. Setting Acara
 Acara

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media


1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan maksudMemperhatikan
dan tujuan
Mengingatkan kontrak Mendengarkan

2 Isi Menggali seberapa jauh Memperhatikan 15 Flipchart


pengertahuan ibu menit dan Leaflet
tentang perawatan
payudara
Penyampaian materi Memperhatikan
dan demonstrasi :
a. Tujuan Memperhatikan
perawatan
payudara post
natal
b. Cara perawatan Memperhatikan
payudara post
natal
c. Perawatan
payudara post Memperhatikan
natal
Memberi kesempatan
kepada peserta untuk Bertanya
bertanya
3 Penutupan Mengevaluasi perasaan Mengungkapkan 10
peserta setelah perasaan setalah menit
penyuluhan. penyuluhan.
Menyimpulkan materi Mendengarkan
Menutup acara Mendengarkan
penyuluhan.

 Tempat

Keterangan :

: Peserta : Moderator

: Meja : Penyaji

: Flipchart
F. Metode : Ceramah dan Diskusi
G. Media
 Flipchart
 Leafleat
 LCD
 Laptop
 Phantom Payudara
H. Rencana Evaluasi Kegiatan
1) Evaluasi Struktur
 Surat Ijin Penyelenggaraan Penyuluhan
 Undangan Penyuluhan ke warga
 Ruang kondusif untuk kegiatan
 Peralatan memadai dan berfungsi
 Media dan materi tersedia dan memadai
 SDM memadai
2) Evaluasi Proses
 Peserta hadir 90%
 Tempat tetap kondusif, bersih, dan nyaman
 Urutan acara tersrtuktur
 Peserta aktif 70%
 Fasilitator menyebar, berinteraksi dengan peserta

3) Evaluasi Hasil
- Peserta mampu mengulang materi yang disampaikan :
 Sebutkan tujuan perawatan payudara post natal
 Sebutkan alat-alat apa saja yang digunakan untuk
perawatan payudara post natal
 Jelaskan tentang cara perawatan payudara post natal
- Peserta dapat melakukan redemonstrasi perawatan payudara

1. Lampiran Materi

A. Pengertian Perawatan Payudara (Breast Care) Pada Ibu Nifas

Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan


payudara yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran payudara
sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan
payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan
dan dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009) Perawatan payudara adalah
suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memeliharan
kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan
laktasi pada waktu post partum (Saryono, 2009). Perawatan payudara
adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu setelah melahirkan
dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat merawat
payudara agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah,2007). Jadi perawatan
payudara masa nifas adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu pasca
melahirkan sebagai upaya untuk merangsang hormone oksitosin dalam
memaksimalkan produksi ASI dan juga memelihara kesehatan payudara.

B. Manfaat dan Tujuan Perawatan Payudara

Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama


kehamilan dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara
sebelum terjadi laktasi.Jika persiapan kurang dapat terjadi gangguan
penghisapan pada bayi akibat ukuran puting yang kecil atau mendelep.
Akibat lain bisa terjadi produksi Asi akan terlambat serta kondisi
kebersihan payudara ibu tidak terjamin sehingga dapat membahayakan
kesehatan bayi. Dipihak ibu, akibat perawatan yang kurang pada saat
persalinan ibu belum siap menyusui sehingga jika bayi disusukan ibu akan
merasakan geli atau perih pada payudarnya.

Tujuan perawatan payudara adalah :

1. Merangsang hormone oksitosin dalam memaksimalkan produksi ASI

2. Melancarkan aliran ASI

3. Memelihara kebersihan payudara

4. Melenturkan dan menguatkan puting susu

5. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan


sehingga siap untuk disusukan kepada bayinya

C. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Perawatan


Payudara

a. Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak
melukai payudara

b. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.


c. Lakukan pada suasana santai, misalnya pada waktu mandi sore atau
sebelum berangkat tidur

D. Langkah-langkah Perawatan Payudara

a. Persiapan Alat

 Handuk kecil 2 buah

 Handuk besar 2 buah

 Waslap 2 buah

 Waskom berisi air dingin 1 buah

 Waskom berisi air hangat 1 buah

 Minyak kelapa / baby oil

Kom berisi kapas / kasa secukupnya 1 buah

 Baki, alas, dan penutup

 Tensimeter

 Air minum hangat


b. Areola Massage

1) Menjelaskan prosedur dan waktu yang akan dilaksanakan.

2) Berikan minum air hangat putih minimal 200ml.

3) Pastikan apakah peralatan dan bahan sudah tersedia.

4) Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman.

5) Mencuci tangan.

6) Tutup sampiran.

7) Mengatur posisi klien duduk di kursi dengan kepala menunduk


dipinggir tidur beralaskan bantal.

8) Lepaskan pakaian atas dan bra, handuk kering diletakkan


dipunggung dan dipangkuan klien.

9) Bersihkan putting susu dengan kassa atau kapas atau kain bersih
yang sudah dilembabkan dengan air hangat.
10) Kompres payudara dengan waslap hangat selama 1 menit,
kemudian kompres dingin, dan kompres hangat lagi, masing-
masing 1 menit.

11) Licinkan kedua tangan dengan minyak kelapa murni.

12) Pijat puting susu secara perlahan keatas dan kebawah.

13) Pijat areola dengan perlahan kearah atas bawah dan dari kanan ke
kiri. Lakukan 5-6 kali pada tiap payudara.

14) Pijat melingkar mengikuti bundaran payudara. Lakukan 5-6 kali


tiap payudara.

15) Pijat bentuk melingkar dan spiral dengan dua jari (telunjuk dan jari
malang) kearah areola. Lakukan 3-4 kali pada tiap payudara.

16) Bersihkan dan keringkan kedua payudara dengan handuk kering.

c. Rolling massage

17) Klien masih duduk di kursi, anjurkan klien menundukkan kepala


diatas kedua tangan yang dilipat pada tempat tidur atau meja
didepannya yang beralaskan bantal dengan kepala miring
kiri/kanan (nyaman).

18) Payudara tergantung lepas, tanpa pakaian, dan ibu disarankan


menampung ASI dengan tempat ASI di payudara yang tergantung
untuk diantisipasi jika ada ASI yang keluar saat rolling massage
nanti.

19) Mencari tulang atlad klien, telusuri kebawah dengan kedua ibu jari
kiri-kanan sampai costae lima-enam.

20) Mengepalkan kedua tangan (membentuk dua kepalan tangan),


dengan ibu jari menunjukka ke depan-keatas.

21) Menambahkan minyak kelapa murni pada kedua ibu jari dan
sepanjang tulang punggung/belakang klien (secukupnya).

22) Massage kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-gerakan


melingkar kecil-kecil (rolling) dengan kedua ibu jari mulai dari c5-
6 (bekas tali bra) sampai throcalis 12 dan scapula (dari bawah ke
atas, tidak boleh dari atas ke bawah) serta ulangi lagi dari bawah ke
atas selama minimal 3 menit.

23) Membersihkan bekas massage dengan waslap atau tissue.


24) Melakukan evaluasi pengeluaran ASI pada putting susu dengan
gerakan menggunting pakai jari telunjuk dan jari tengah atau
menetes sendiri.

25) Rapihkan klien : memasang bra dan baju ibu serta kembalikan
posisi ke posisi yang nyaman.

26) Evaluasi perasaan klien dan cuci tangan

27) Rapihkan alat dan cuci tangan.

28) Dokumentasi: tanggal, jam, dan hasil pengkajian fisik (kondisi


payudara mastitis, ASI udah keluar/kolostrum, Puting
kedalam/keluar, Pancaran Asi).

A. Perawatan Payudara Dengan Masalah

1. Cara Mengatasi Bila Puting Tenggelam

Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan


kedua sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan
tarikan pada puting menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan
dengan gerakan memutar puting ke satu arah.Ulangi sampai beberapa
kali dan dilakukan secara rutin.

2. Jika Asi Belum Keluar

Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah


segera menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui
dini, Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat
menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan
prolaktin yang akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi
terus menghisap maka akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya
yakni menunggu ASI keluar baru menyusui.

3. Penanganan puting susu lecet

Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa
mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lecet dan memerah ASI
secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di suapkan
menggunakan sendok kecil .Olesi dengan krim untuk payudara yang
lecet. Bila ada madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.

4. Penanganan pada payudara yang terasa keras sekali dan nyeri, asi
menetes pelan dan badan terasa demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan
keras, juga sedikit nyeri.Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air
susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti pembesaran kelenjar di
ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas
wajar.Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa
menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan
cairan lebih banyak.Inilah pentingnya minum air putih 8 sampai
dengan 10 gelas sehari. (Mellyna, 2009)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2008.Keperawatan Maternitas.Hal 460. Jakarta : EGC

Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan.Hal 29. Jakarta : Puspa


Swara.

Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika.
Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Yogyakarta:
Mitra Cendikia.

Suririnah, 2007. ASI menyelamatkan Jiwa Bayi. Online

Anda mungkin juga menyukai