OLEH
(161111001)
FAKULTAS KESEHATAN
KUPANG
2021
A. Pengertian Antenatal Care
Menurut Padila (2014) antenatal care untuk mendeteksi dini terjadinya resiko
tinggi terhadap kehamilan dan persalinan dan juga dapat menurunkan angka kematian Ibu
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik Ibu hamil, sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social Ibu dan
bayi
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan
5. Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam mnerima kelahiran bayi agar dapat
(Padila, 2014)
Menurut Manauba (2011), perubahan fisik pada masa kehamilan terdiri atas dua yakni
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
b. Vagina
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
e. Dinding perut
d. Payudara
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan
f. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
g. Sistem urinaria
a. Trimester Pertama
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan
ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa
khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi
mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
1. Kunjungan pertama
f. Pemeriksaan obstetric
h. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, kalsium, multivitamin dan mineral
i. Penyuluhan/konseling
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam. Pada setiap kunjungan
menghadapi komplikasi
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal
seorang wanita merasa dirinya hamil. Menurut Lombogia (2017), 10 standar minimal
1. Timbang berat badan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesesuaian berat badan
ibu pada setiap bulannya. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap berkunjung ke
tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan ibu harus naik 0,5
sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga harus naik 0,25 kg setiap
minggunya. Dan pada trisemester III berat badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg
setiap minggunya, atau secara umum berat badan meningkat sekitar 8 kg selama
kehamilan.
atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darah
yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat
3. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan
dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui presentasi janin,
serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan ini juga dilakukan
kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan
uteri adalah untuk menentukan usia kehamilan, menghitung taksiran berat janin.
a) Leopold I
telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri,
terakhir. Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur
sungsang, kepala bulat keras dan bokong melenting pada goyangan; pada
letak kepala akan teraba bokong pada fundus; tidak keras dan tidak melenting
dan tidak bulat; pada letak lintang, fundus uteri tidak disi oleh bagian-bagian
janin.
b) Leopold II
punggun janin dan bagian kecil. Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi
uterus untuk menetapkan bagian apa yang terletak di bagian samping. Letak
membujur dapat ditetapakan punggung anak, yang teraba rata dengan tulang
iga seperti papan cuci. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala
janin. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) Pemeriksaan
bunyi jantung dalam kandungan sehingga dapat diketahui bayi masih hidup
atau mati, mengetahui apakah bayi dalam kandungan tunggal atau kembar.
c) Leopold III
yang terdapat di atas simfisis pubis. Kepala akan teraba bulat dank eras
sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak lintang
d) Leopold IV
4. Skrining status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi ibu
dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT diberikan
pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah TT1, TT3
diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5
Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual
rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan memperoleh
angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat pelayanan
Pengukuran ini merupakan suatu cara mendeteksi dini adanya kekurangan zat gizi
saat hamil. Jika kekurangan nutrisi, penyaluran gizi ke janin akan berkuraang dan
mengakibatkan pertumbuhan terhambat juga potensi bayi lahir dengan berat lahir
rendah. Cara pengukuran ini dilakukan dengan pita ukur mengukur jarak pangkal
8. Test laboratorium sederhana (Hb, Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi (HbsAg,
sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC), PMS). Wanita yang sedang hamil
merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit menular seksual yang
yang kompeten serta perlengkapan yang memadai untuk penanganan lebih lanjut di
Rumah Sakit rujukan. Apabila terjadi sesuatu hal yang dapat membahayakan
Menhitung tafsiran persalinan dengan menggunakan rumus Neagle dengan siklus haidnya
teratur. Rumusnya yaitu, jika bulan HPHT dimulai dari april sampai desember maka
tanggal HPHT ditambah 7, bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1 dan jika bulan HPHT
dimulai dari januari sampai maret maka tanggal HPHT ditambah 7, bulan ditambah 9 dan
+7 -3 +1
kepada Ibu hamil setelah dibuat diagnose kehamilan (Padila, 2014). Adapun intervensi
1. Intervensi dasar
kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin,
3) Jadwal pemberian TT
waktu minimal)
TT1 Pada kunjungan -
antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun
TT1
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur
hidup
Keterangan: artinya apabila dalam waktu 3 tahun wanita usia subur
pada Ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas,
2. Intervensi khusus
Intervensi khusus adalah perlakuan khusus yang diberikan kepada Ibu hamil
a. Faktor risiko
1) Umur:
b) Paritas >3
3) Interval
kurangnya 2 tahun
b. Komplikasi kehamilan
a) Perdarahan
b) Pre eklamasia/eklamasia
a) Penyakit jantung
b) Hepatitis
c) TBC (tuberculosis)
d) Anemia
e) Malaria
f) Diabetes mellitus
3) Komplikasi yang berhubungan dengan obstetric, komplikasi akibat
Ibu hamil terutama ibu hamil trimester pertama tidak diperbolehkan untuk
mengangkat beban yang berat hal itu dikarenakan saat mengangkat beban berat,
otot perut akan ikut bekerja. Akibatnya saat otot perut digunakan untuk
mengangkat beban berat, janin bisa terlepas dari dinding Rahim karena otot
Kegiatan fisik pada saat kehamilan tetap boleh dilakukan, akan tetapi tetap
sering melakukan kegiatan fisik seperti naik turun tangga akan menyebabkan
resiko kram pada kaki. Selain itu dapat juga menyebabkankelelahan pada ibu
hamil serta dapat menambah resiko terpeleset atau terjatuh dari tangga. Keadaan
ini juga berbahaya bagi ibu maupun janin karena bisa menyebabkan perdarahan
bahkan keguguran.
Kelelahan pada ibu hamil harus dicegah sehingga harus diselingi dengan istirahat.
Istirahat yang diperlukan 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada sing hari
tidak merokok dan menjauh dari paparan asap rokok. Asap rokok yang
dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, lima kali lebih
lebih banyak mengandung monoksida. tidak hanya itu saja, zat nikotin yang
terdapat pada rokok juga bisa menyebabkan janin yang dikandung oleh ibu hamil
5. Hindari Alkohol
Alkohol merupakan minuman keras dan memiliki dosis tinggi. Sifat alkohol yang
6. Pakaian
kondisi rahim tertekan, jika rahim tertekan resiko janin untuk keguguran dan
keluar dari Rahim pun semakin besar. Selain itu, wanita dianjurkan menggunakan
bra yang menyokong payudara dan memakai sepatu dengan hak yang tidak terlalu
tinggi, Karena berat wanita hamil berubah. Pakaian dalam yang dikenakan harus
selalu bersih dan dianjurkan pula memakai pakaian dari bahan katun yang dapat
menyerap keringat. Pakaian dalam harus selalu kering dan harus sering diganti
7. Membatasi Kafein
detak jantung bayi dan mengurangi kalsium serta air dalam tubuh. Selain itu
kafein juga dapat meningkatkan hormone stress yang menyebabkan pembuluh
darah menyempit. Hal ini akan mengurangi oksigen dan nutrisi yang masuk bagi
gravidarum pada ibu hamil, yakni dengan makan makanan dengan porsi kecil dan
apabila produksi asam berlebih dapat merangsang pusat muntah dalam otak
9. Konsumsi Tablet Fe
darah oleh petugas kesehatan baik bidan dan dokter setiap dua minggu sekali.
Apabila ibu hamil tidak melakukan ANC / pemeriksaan kehamilan maka ibu
10. Meningkatkan konsumsi vitamin C. Salah satu fungsi vitamin C adalah untuk
menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi serta memiliki peran penting
sayuran berwarna hijau diantaranya :jeruk, kiwi, mangga, tomat, papaya dan
Indomedia Pustaka