Tabel 2.1
Tabel 2.2
Hipertensi
Vasokro gestasional
Spasme arteriole
Resisten Suplai Sistemik Koroner
ntriksi
si O2 otak
pembul
pembul menuru Vasoko Arterios
uh
uh n ntriksi klerosis Diplopia/penglihata
darah
darah n ganda
otak Hipoxia
Blood Afterloa Iskemia
mening d miokard Resiko jatuh
flow
kat mening
menuru
n kat
Nyeri Ganggu Penuru Nyeri Risiko
kepala an pola nan dada, penuru
Respon Penuru
tidur kesadar Fatique detak nan
RAA nan
an, jantung perfusi
Nyeri curah
pusing, cepat, jaringan
akut jantung Intolera
kelelaha lemas jantung
nsi
n aktivitas
Risiko Retensi Na (peningkatan volume cairan
Sinkop/
ketidak di ekstrasel)
pingsan
efektifa
n
Meningkatkan tekananyang diberikan
perfusi
oleh aliran darah terhadap dinding
jaringan
pembuluh darah
otak
Edema
4. Pemeriksaan penunjang
a) Hematokrit
Pada penderita hipertensi kadar hematokrit dalam darah
meningkat seiring dengan meningkatnya kadar natrium dalam
darah. Pemeriksaan hematokrit diperlukan juga untuk mengikuti
perkembangan pengobatan hipertensi.
b) Kaliumserum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi
c) Kreatininserum
Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan kreatinin adalah kadar
kreatinin dalam darah meningkat sehingga berdampak pada
fungsi ginjal.
d) Urinalisa
Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan /
adanya diabetes.
e) Elektrokardiogram
Pembesaran ventrikel kiri dan gambaran kardiomegali dapat
dideteksi dengan pemeriksaan ini. Dapat juga menggambarkan
apakah hipertensi telah lama berlangsung
5. Penatalaksanaan(Farmakologi)
Menurut Saferi & Mariza (2013) merupakan penanganan menggunakan
obat-obatan, antara lain :
a) Diuretik(Hidroklorotiazid). Diuretik bekerja dengan cara
mengeluarkan cairan berlebih dalam tubuh sehingga daya
pompa jantung menjadi lebih ringan.
b) Penghambat simpatetik (Metildopa, Klonidin dan Reserpin)
Obat-obatan jenis penghambat simpatetik berfungsi untuk
menghambat aktifitas sarafsimpatis.
c) Betabloker (Metoprolol, Propanolol dan Atenolol). Fungsi dari
obat jenis betabloker adalah untuk menurunkan daya pompa
jantung, dengan kontraindikasi pada penderita yang mengalami
gangguan pernafasan seperti asmabronkial.
d) Vasodilator (Prasosin,Hidralasin). Vasodilator bekerja secara
langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos
pembuluh darah.
e) Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor (Captopril)
Fungsi utama adalah untuk menghambat pembentukan zat
angiotensin II dengan efek samping penderita hipertensi akan
mengalami batuk kering, pusing, sakit kepala danlemas.
f) Penghambat Reseptor Angiotensin II(Valsartan). Daya pompa
jantung akan lebih ringan ketika obat-obatan jenis penghambat
reseptor angiotensin II diberikan karena akan menghalangi
penempelan zat angiotensin II pada reseptor.
g) Antagonis Kalsium (Diltiasem dan Verapamil) Kontraksi
jantung (kontraktilitas) akanterhambat.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian.
a) Anamnesa : inisial klien, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
b) Data umum:
usia. Berikut batas normal tekanan darah anak sampai lanjut usia.
56-70 mmHg, anak usia sekolah (6–13 tahun): batas normal tekanan
antara 57-71 mmHg. Pada remaja usia 13–25 tahun, batas normal
atas 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Pada orang lanjut usia
(lansia 46-60 tahun keatas) cenderung lebih tinggi, yaitu itu < 150
c) Keluhan utama : nyeri dada, nyeri kepala, pusing, kelelahan, mudah marah,
menjadi meningkat
hipertensi
g) Pemeriksaan penunjang:
2) Blood: irama jantung teratur atau tidak, bunyi jantung, CRT, akral
4. Implementasi
Melakukan tindakan berdasarkan intervensi
5. Evaluasi
Menilai apakah masalah keperawatan sudah teratasi, teratasi sebagian atau
tidak teratasi
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, C. S., & Bare, B. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddart. Jakarta: EGC.
Bulechek, G dkk. 2016. Nursing Interventions Classification. Ed. 6. Elsefier global rights
Corwin, Elisabeth. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume II.Edisi 8.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Herdman, H dkk. 2013. Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi. Ed. 10. Jakarta:
EGC
Keliat, Budi. 2015-2017. Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan. Ed. 10. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI
OLEH:
ANDREAS N.O.HERIN
NIM: 171111044
KUPANG
2020