Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN MICROTEACHING DAN MACROTEACHING

PRODI S2 KEBIDANAN
STIKES GUNA
BANGSA

Laporan ini disusun untuk memenuhi


Praktikum Contemporary Trends In Clinical Teaching
And
Learning

Disusun oleh :

NANDA OCA SAFITRI


NIM.19710022

PROGRAM STUDI MAGISTER


KEBIDANAN STIKES GUNA BANGSA
YOGYAKARTA 2019/2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Satuan acara perkuliahan mata kuliah (tulis sesuai dengan topik yang di
dapat) telah disetujui oleh pembimbing dan telah dilakukan perbaikan
sesuai dengan saran pembimbing pada :

Hari :
Tanggal :

Pembimbing

(Surjani,S.ST,
MPH)
NIDN……………..

Ketua Program Studi Magister Kebidanan


STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Dr. Gunarmi, S.KM., M.MKes

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
LAMPIRAN 1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEORI.......................... 1
LAMPIRAN 2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN PRAKTIKUM…… 13
LAMPIRAN CEKLIST.................................................................................. 17
LAMPIRAN JOB SHEET...................................................................................23
LEMBAR RUBRIK....................................................................................... 33
LAMPIRAN 3 FORMAT PENILAIAN SIMULASI PEMBELAJARAN
TEORI...................................................................................................... 47
LAMPIRAN 3 FORMAT PENILAIAN SIMULASI PEMBELAJARAN
PRAKTIKUM...................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................50
Lampiran 1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

A. IDENTITAS

1. Mata Kuliah : Intra Natal Care (INC)


2. Program Studi : S1 Kebidanan

3. Kode/Bobot SKS : 2 SKS

4. Semester :

5. Jenis Kompetensi : Utama

6. Waktu Kuliah : 1 x 30 Menit

7. Pokok Bahasan : Persalinan kala I sampai kala IV

B. STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa mampu memahami Manajemen Persalinan kala 1sampai kala 4

C. KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa mampu memiliki kemampuan untuk melakukan persalinan mulai dari


kala 1 sampai dengan kala 4

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan Pengertian Persalinan

2. Menjelaskan Manajemen Persalinan

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

1
Melalui perkuliahan dikelas mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan Pengertian Persalinan

2. Menjelaskan Manajemen Persalinan

F. DESKRIPSI MATERI

1. Pengertian Persalinan

2. Manajemen Persalinan

G. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Ceramah

H. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Slide Power Point

2. LCD

3. Proyektor

4. Laptop

5. Gambar

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen Estimasi
Uraian
langkah Waktu
kegiatan
Pendahuluan a. Membuka dengan salam 5 Menit
b. Menyiapkan fisik dan psikis
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
strategi pembelajaran ceramah
d. Mengaitkan dengan realita kehidupan
sehari hari dengan strategi pembelajaran
examples non Examples
Inti 20 Menit
1. Menjelaskan Pengertian Persalinan

2. Menjelaskan manajemen persalinan


Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan 5 Menit
strategi pembelajaran scrambel.
b. Mereview hasil pembelajaran dengan
strategi pembelajaran diskusi
c. Tindak lanjut pemberian tugas pada
pertemuan selanjutnya dengan :
1. Memberikan tugas individu berupa soal
Essay 5 buah, dikumpukan pertemuan
selanjutnya.
d. Menutup dengan salam

J. PENILAIAN
A. Jenis

1. Test tertulis

2. Lisan

3. Penugasan

B. Bentuk

1. Essay

C. Instrument

Terlampir
K. SUMBER BELAJAR
Dr. Cipta Praman, SpOG(K). 2019. Ilmu Phantom Obstetri dalam Praktik Klinik.

Jakarta : EGC

Barbara. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Hamilton P. 2008. Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.Jakarta : EGC.

Manuaba. 2010. Pengantar Obstetri. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo
L. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi
dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat
(Barbara, 2009).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain,dengan bantuan atau tanpa bantuan. (Manuaba, 2010).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servks,dan janin
turun ke dalam jalan lahir (Sarwono,2006).
Jadi,persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan
cukup bulan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan atau tanpa bantuan.
B. Manajemen Persalinan
Kala 1
Kala 1di mulai dari timbulnya tanda-tanda berlangsungnya proses persalinan
(inpartu) sampai terjadi pembkaan cervix lengkap. Faktor/kekuatan yang
menyebabkan cervix membuka ialah:
a. Kontraksi uterus
b. Tekanan hidrolistik kulit ketuban terhadap cervix dan segmen bawah
Rahim (SBR). Bila kulit ketuban sudah pecah kekuatan berasal dari bagian
bawah foetus terhadap cervix dan Segmen bawah Rahim (SBR)
Pengelolaan Parturient Kala 1

1. Menentukan saat mulai inpartu


Tanda-tanda inpartu
 Kenceng-kenceng sering, teratur dengan nyeri dijalarkan dari
pinggang ke paha (his persalinan)
 Pembukaan cervix (primi) 1,8 cm / 1 jari longgar, multi 2,2 cm
 Keluarnya bloody show (lender campur darah)
2. Pembuatan status dan pemerisaan pendahuuan
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan obstetric
 Pemeriksaan laboratorium
3. Persiapan pasien
 Paling baik pasien di tempat tidur, terutama bila kulit ketuban
sudah pecah, kadang-kadang penderita masih boleh jalan-jalan bila
masih dalam fase laten dan kulit ketuban utuh
 Membersihkan pudendum dengan sabun, ubis di cukur
 Mengosongkan vesika urinaria dan rectum
 Diet dan cairan
o Diberi air minum, the, air jeruk uuntuk di hindari dehidrasi
o Jangan di beri makan yang keras karena sukar dicerna dan
dapat terjadi aspirasi bila penderita muntah waktu
pemberian anastesi umum (bila diperlukan) atau waktu
terjadi kejang
 Sedative diberikan kalau perlu saja
 Analgetika dapat diberikan dengan indikasi tepat, dan pada
pembukaan cervix minimum 3 cm
4. Pemeriksaan lanjutan dan pengawasan
 Tiap 15 menit (atau lebih sering bila diperlukan) dilakukan
pengawasan 10 yang meliputi:
o Keadaan umum
o Tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu)
o His
o Denyut jantung janin
o His
o PPV (Pengeluaran ervaginam: cairan, tali pusat/tangan
menumbung)
o Bandle ring
o Tanda-tanda inpartu kala II
5. Persiapan Alat
 Perlengkapan partus, jahit dan rsusitasi bayi
 Bahan-bahan untuk antiseptic

KALA II
Tanda-Tanda kala II
 Ibu ingin mengejan
 Vulva dan anus membuka
 Perineum menonjol
Kemudian di pastikan dengan pemeriksaan dalam vagina: pembukaan
lengkap
Pengelolaan persalinan
Bila sudah masuk inpartu kala II maka pengelolaan/sikap selanjutnya adalah
pimpin persalinan. Sebelum memimpin persalinan (pimpin mengejan) maka
perludiperhatiakan kuit ketuban masih utuh atau sudah pecah, kalau masih
utuh maka dipecah terlebih dahulu
1. Pecah kulit ketuban (bila Kulit ketuban masih utuh), setelah pecah
perhatikan warnanya, bau (khas), jumlah dan apakah ada bagian bawah
janin yang menumbung (bila bagian bawah masih tinggi)
2. Pimpin mengejan bila ada his, dan rencananaan berapa lama akan
memimpin diikuti dengan pengawasan 9. Denyut jantung janin
didengarkan lebih sering (tiap 5 menit)
3. Mencegah robekan perineum
a. Episiotomy pada primi, atau multi dengan bayi besar
b. Prasat ritgen ( tangan kanan menahan perenium, tangan kiri menahan
kepala agar tak terjadi defleksiyang teralu cepat
4. Melahirkan badan bayi (setelah terjadi rotasi eksternal). Bahu depan
dilahirkan menarik kebawah, bahu beakang dilahirkan dengan menarik ke
atas disusul lahirnya perut dan kaki. Pengeluaran anak jangn terlalu
cepatdengan maksud:
 Mencegah robeknya perenium
 Uterus diberi kesepatan berkontaksi agar menyesuaikan pengosongan
uterus
Seringkali, sesaat setelah putar paksiluar, bahu terlihat di vulva dan lahir
secara spontan. Bila tidak, perlu dilakukan ekstraksi dengan jalan
melakukan cekapan pada kepala anak dan dilakukan traksi curam kebawah
untuk melahirkan bahu depan dibawah arcus pubis.

Untuk mencegah terjadinya distosia bahu, sejumlah ahli obsterti


menyarankan agar terlebih dulu melahirkan bahu depan sebelum
melakukan pembersihan hidung dan mulut janin atau memeriksa adanya
lilitan tali pusat

5. Anak dirawat:
 Muka anak di usap dengan duk steril,dihisap endir dari hidung dan
mulut hingga
bersih, tali potong tergesa-gsa keculai pada:
o Anak asfiksi (agar dapat segera diresusitasi)
o Anak premature (agar darah yang masuk tubuh bayi dari placenta
tak terlalu banyak sehingga mengurangi beban jantung dan hati
 Menjepit tali pusat
Klem penjepit tali pusat dipasang 45 cm di depan abdomen anak dan
penjepit tali pusat (plastik) dipasang dengan jarak 2-3 cm dari klem
penjepit, pemotongan dilakukan diantara klem penjepit tali pusat
 Bayi di erilksa dan di ukur

KALA III
Kala III adalah fase setelah bayi lahir sampa lepasnya plasenta, rata-rata
lamanya 30 menitnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi lepasnya plasenta:
 Kontraksi uterus (his)
 Sifat perlengkatan plasenta pada uterus
o Plasenta normal:melekat pada endometrium tak sampai
membrane basal
o Palsenta adhesive : melekat erat pada endometrium tak sampai
membrane basal
o Plasenta akreta : melekat pada endometrium sampai menembus
membrane basal
o Plasenta inkreta: melekat/menembus myometrium
o Plasenta perkreta : melekat/menembus serosum
Tanda-tanda lepasnya plasenta:

 Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri


 Tali pusat memanjang
 Semburan darah tiba-tiba
Pengelolaan

1. Memeriksa lepasnya plasenta


2. Bila plasenta tak kunjung lepas karena uterus tidak segera berkontraksi
(misal hipoternia uteri), maka usaha menimbulkan his:
 Kosongkan VU dan rectum
 Masase uterus secara llunak
 Oksitosin injeksi i.m/drip
3. Cara melahirkan plasenta:
 Tak langsung : spontan, buatan/tak spontan
 Langsung: placenta manual
 Prasa crede
 Perasat brant Andrew
 Pasenta manual
4. Pengawasan selama kala III meliputi
 KU ibu
 Tinggi fundus uteri
 Kontraksi uterus/his
 PPV
 Pengosongan VU
5. Manajemen aktif kala III
 Pemberian oksitsin
 Peregangan tali pusat
 Massase uterus

KALA IV

Penatalaksanaan persalinan Kala IV

Dua jam pertama pasca persalinan merupakan waktu kritis bagi ibu dan
neonates. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik luar biasa di mana
ibu baru melahirkan bayi dari dalam perutnya dan neonates sedang
menyesuaikan kehidupan dirinya dengan dunia luar

Petugas medis harus tinggal bersama ibu dan neonates untuk memastikan
bahwa keduanyaberada dalam kondisi stabil dan dapat mengambil tindakan
yang tepat dan cepat untuk mengadakan stabilisasi.

Langkah-langkah penatalaksanaan persalinan kala IV:

 Periksa fundus uteri tiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30
menit pada jam kedua
 Periksa tekanan darah-nadi-kandung kemih dan pendarahan setiap 15
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua
 Anjurkan ibu untuk minum dan tawarkan makanan yang dia inginkan
 Biarkan ibu beristirahat
 Biarkan ibu berada didekat nenonatus
 Berian kesempatan agar ibu mulai memberian ASI, hal ini juga dapat
emmbantu kontraksi uterus
 Bila ingin, ibu diperkenankan untuk kekamar mandi untuk buang air
kecil. Pastikan bahwa ibu sudah dapat buang air kecil dalam waktu 3
ampasca persalinan
 Berikan petunjuk kepada ibu atau anggota keluarga mengenai:
o Cara mengamati kontaksi uterus
o Tanda-tanda bahaya bagiibu dan neonates
Ibu yang baru bersalin sebaiknya berada di kamar bersalin selama2 jamdan
sebelum di pindahkan ke ruang nifas petugas medis harus yakin bahwa:
 Keadaan umum ibu baik
 Kontaksi uterus baik dan tidak tterdapat perdarahan
 Cedera perineum sudah diperbaiki
 Pasien tidak mengeluh nyeri
 Kandung kemih kosong
Penatalaksanaan lainnya pada kala IV:

a. Memeriksa plasenta (ukuran engkap/tidak)


b. Eksploras jalan lahir dan jahit bila ada laserasi
c. Pengawasan ibu: (keadaan umum, pengeluaran pervaginam, kontaksi
uterus)
d. Bila terjadi perdarahan karena atonia uteri, maka tindakan
sebagaiberikut (mulai dari yang paling ringan):
 Masase uterus,injeksi metergin, drip oksitosin, pemberian
tablet misoprostol per rektal
 Kompres bimanual eksternal dan internal
 Histrektomi

M. SOAL
1. Sebutkan pengertian persalinan
2. Sebutkan fase-fase dalam persalinan
3. Sebutkan tanda-tanda kala II
4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruuhi lepasnya pasenta
5. Jelaskan manajemen aktif kala III

N. KUNCI JAWABAN
1. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain,dengan bantuan atau tanpa bantuan
2. Fase laten dan fase aktif
3. Tanda-Tanda kala II
 Ibu ingin mengejan
 Vulva dan anus membuka
 Perineum menonjol
Kemudian di pastikan dengan pemeriksaan dalam vagina: pembukaan
lengkap
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi lepasnya plasenta:
 Kontraksi uterus (his)
 Sifat perlengkatan plasenta pada uterus
o Plasenta normal:melekat pada endometrium tak sampai
membrane basal
o Palsenta adhesive : melekat erat pada endometrium tak sampai
membrane basal
o Plasenta akreta : melekat pada endometrium sampai menembus
membrane basal
o Plasenta inkreta: melekat/menembus myometrium
o Plasenta perkreta : melekat/menembus serosum
5. Manajemen aktif kala III
 Pemberian oksitsin
 Peregangan tali pusat
 Massase uterus

Lampiran 2
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

A. IDENTITAS
Mata Kuliah : Asuhan neonatus pada bayi

Progran Studi : S1 Kebidanan

Kode/Bobot SKS : MW2203/2 SKS

Kelas/ Semester : 2 (DUA)

Jenis Kompetensi : Utama

Waktu Kuliah : 1 x 30 Menit

Pokok Bahasan : Pemeriksaan fisik bayi baru lahir

B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan pemeriksan
fisik pada bayi baru lahir

C. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pda bayi baru lahir dengan
baik dan benar sesuai prosedur

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat :

1. Menyiapkan alat, tempat, dan pasien dalam langkah-lagkah pemeriksaan


fisik bayi baru lahir dengan sesuai prosedur

2. Memahami langkah-langkah pemeriksaan fisik bayi baru lahir sesuai


prosedur dengan benar

3. Melakukan langkah-langkah pemeriksaan fisik bayi baru lahir dengan benar


sesuai prosedur
E. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui BST nahasiswa dapat:

1. Menyiapkan alat, tempat, dan pasien dalam langkah-lagkah pemeriksaan


fisik bayi baru lahir dengan sesuai prosedur

2. Memahami langkah-langkah pemeriksaan fisik bayi baru lahir sesuai


prosedur dengan benar

3. Melakukan langkah-langkah pemeriksaan fisik bayi baru lahir dengan benar


sesuai prosedur

F. DESKRIPSI MATERI

1. Persiapan alat pemeriksaan fisik bayi bar lahir

2. Prosedur/langkah-langkah pemeriksaan fisik bayi baru lahir dengan baik


dan benar

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

BST

H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pasien (bayi)

2. Ceklist
3. Jobsheet

4. Rubrik

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Uraian Kegiatan Estimasi

Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Membuka dengan salam 10 menit
2. Meyakinkan bahwa mahasiswa sudah siap
untuk menerima praktikum
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 1. Menyiapkan alat-alat untuk Melakukan 30 menit
pemeriksaan fisik bayi baru lahir
2. Menjelaskan dan melakukan konseling secara
baik dan benar
3. Melakukan prosedur/langkah-langkah
pemeriksaan fisik bayi baru lahir
4. Meredemonstrasikan cara melakukan
pemeriksaan fisik bayi baru lahir oleh
mahasiswa
5. Mahasiswa memberikan feedback terhadap
redemonstrasi yang dilakukan oleh sesama
temannya
6. Memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya
7. Memberi respon balik atas pertanyaan
mahasiswa
8. Melakukan review pembelajaran dengan
strategi tanya jawab
Penutup 1. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan 10 menit
strategi diskusi
2. Menutup dengan doa dan salam

J. PENILAIAN
Jenis : Formatif dan sumatif

Bentuk : Ceklist

Instrumen : Ceklist (Terlampir)

K. REFERENSI
Boba, K. Jensen. 2005. Perawatan Maternitas. Jakarta.EGC

Elly, Nurrachah. 2001.Nutrisi Dalam keperawatan. CV agung Seto, Jakarta.

JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan


Bayi baru Lahir. Jakarta. Pusdiknakes
Samba, Suharyati. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan.Jakrta.EGC

Yogyakarta, Agustus 2020


Dosen Pembimbing Mahasiswa

(Surjani, S.ST, MPH) (Nanda Oca Safitri)

Lampiran Checlist
LEMBAR CHEKLIST
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Penilaian setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang
terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan
dan waktu yang diperlukan relatif lebih lama
menyelesaikan suatu tugas.
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang
percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan
memerlukan waktu yang dapat dipertanggung jawabkan
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
/Mahir dengan tekhnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan
waktu efisien.

N KOMPONEN 0 1 2 3 4
O
A PERSIAPAN ALAT
1 1. Baki beralas berisi :
Bak instrument
2. Pita meter ( metlin ) dan alat ukur
LILA,Jangka Martil
3. Stetoskop
4. Pen Light
5. Termometer axilla dan rectal
6. Kom berisi tissue
7. Botol berisi air klorin dan air bersih
8. Kom berisi kapas suntik
9. Spuit 1 cc
10. Obat – obatan ( Vit K atai Vit Neo K dan
vaksin Hepatitis )
11. Tetes mata / salep mata
12. Peneng bayi
13. Stempel untuk bayi
14. Celemek / skot
15. Kertas cap kaki
16. Kain bersih
17. Tempat yang datar , rata , bersih , kering ,
hangat dan terang
18. Alat ukur berat badan bayi dan tinggi
badan
19. Nierbekken / bengkok ( 1 buah )
N KOMPONEN 0 1 2 3 4
O
20. Baskom berisi air klorin
21. Tempat sampah medis (kuning) 1 buah,
kotak sampah non medis
(hitam) 1 buah dan sefty box ( 1 buah )
B. PERSIAPAN BBL
2 Bayi masih dalam keadaan memakai baju
sebelum dilakukan pemeriksaan
Jaga suhu ruangan agar tetap hangat
C. LANGKAH – LANGKAH
PEMERIKSAAN
3 Mengkaji Riwayat
a. Faktor Lingkungan seperti :
Konduksi adalah kehilangan panas pada
bayi yang di karenakan benda yang
menempel pada tubuh bayi dengan contoh
stetoskop , timbangan , meja tempat tidur
bayi
Konveksi adalah kehilangan panas pada
bayi karena suhu di ruangan lebih dingin
dari suhu tubuh bayi dengan contoh kipas
angin, AC, udara dari luar jendela
Radiasi adalah kehilangan panas bayi
karena suhu di ruangan lebih dingin dari
suhu tubuh bayi
Evaporasi adalah kehilangan panas pada
bayi karena tubuh bayi yang panas dengan
contoh terkena air ketuban , kencing bayi
b. Faktor Genetik
Faktor keturunan dengan contoh golongan
darah, penyakit keturunan seperti DM,
Jantung, hipertensi, asma ,TB
c. Faktor Sosial terdiri dari:
Ekonomi
Budaya
Pendidikan orang tua
d. Faktor Ibu dan Perinatal sepert :
Penyakit yang menyertai saat kehamilan
seperti jantung, DM, hipertensi , asma
Bayi lahir dengan asfiksia
e. Faktor Neonatal
D Mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan
air mengalir , keringkan dengan kain bersih
atau biarkan mengeringkan sendiri . Kenakan
sarung tangan yang bersih
N KOMPONEN 0 1 2 3 4
O
PEMERIKSAAN
4 Amati bayi dan ibu sebelum menyentuh
bayi . Jelaskan pada ibu bahwa sebaiknya dia
melakukan kontak mata dengan bayinya dan
membelai bayinya dengan seluruh bagian
tangan ( bukan hanya dengan jari – jarinya ) .
Mintalah ibu untuk membuka baju bayinya
5 Lihat postur , tonus dan aktivitas bayi . Bayi
sehat akan bergerak aktif
6 Lihat kulit bayi , Jelaskan pada ibunya bahwa
wajah , bibir dan selaput lendir harus
berwarna merah muda , tanpa bintik – bintik
kemerahan atau bisul
7 Hitung pernafasan dan lihat tarikan dinding
dada bawah ketika bayi sedang tidak
menangis . Jelaskan pada ibunya bahwa
frekuensi nafas normal 40 – 60 kali permenit
Lihat gerakan pernafasan di dada dan perut
Jelaskan bahwa seharusnya tidak ada tarikan
dinding dada bawah yang dalam
8 Stetoskop diletakkan di dada kiri bayi
setinggi apeks kordis . Hitung detak jantung
dengan stetoskop . Frekuensi detak jantung
normal adalah 100 – 160 kali permenit
9 Lakukan pengukuran suhu ketiak . Jelaskan
suhu normal adalah 36,5 – 37,5 º C
10 Lihat dan raba bagian kepala apakah ada
pembengkakan atau abnormalitas dan raba
ubun – ubun besar kemudian Mengukur
panjang bayi dan lingkar kepala bayi .
Kepala di bagi menjai 3 bagian :
a. Ubun - - ubun
 UUB , bentuknya segi empat
 UUK, bentuknya segitiga
 Daerah sinsiput , verteks , occipital
b. Sutura , Molase
 Sutura Frontalis : Yang memisahkan
antara kedua os frontalis
 Sutura Koronia : Yang memisahkan
os frontalis dan os Parientalis
 Sutura Sagitalis : Yang memisahkan
antara kedua os parientalis
 Sutura Lambdoidea : Yang
memisahkan os Occipitalis dan
N KOMPONEN 0 1 2 3 4
O
parientalis
c. Pembengkakan atau daerah bregmatika
ada pembengkakan atau cekungan
d. Ukur Lingkar kepala
 Ambil metlin kemudian lingkarkan
untuk mengukur sircumferensia
( keliling )
 Circ. Suoccipito – Bregmatika : 32 cm
( LBK )
 Circ . Fronto – Occipitalis : 34
cm ( LPK)
 Circ . mento – Occipitalis : 35
cm (LD)
 Ukuran Diameter
 d.Occipito – frontalis : 12 cm ( LPK )
 d.Mento – occipitalis : 13,5 cm ( LD )
 d.Suboccipito – bregmatika : 9,5 cm
(LBK)
 d.Biparientalis : 9,25 cm
 d.Bitemporalis : 8 cm
11 Lihat mata : Jelaskan bahwa seharusnya tidak
ada kotoran / sekret dan beri bayi salep /
tetes mata antibiotika di 1 jam pertama pada
saat IMD
12 Lihat bagian mulut ( lidah , selaput lendir ) ,
Jika bayi menangis masukkan satu jari yang
menggunakan sarung tangan ke dalam dan
raba langit – langit , apakah ada bagian yang
terbuka dan nilai kekuatan hisap bayi
13 Lihat dan raba bagian perut untuk
memastikan bahwa perutnya terasa lemas
14 Lihat tali pusat . Jelaskan ke ibu bahwa
seharusnya tidak ada perdarahan ,
pembengkakan , nanah, bau atau kemerahan
pada kulit sekitarnya
15 Lihat punggung dan raba tulang belakang
16 Beri bayi Vitamin K1 1 mg intramuskuler di
paha kiri di 1 jam pertama pada menyusui
dan setelah 1 jam pemberian K1 maka
berikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan
17 Lihat lubang anus dan alat kelamin . Hindari
untuk memasukkan alat atau jari dalam
melakukan pemeriksaan anus
18 Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang
N KOMPONEN 0 1 2 3 4
O
air besar dan buang air kecil
Pastikan dalam 24 jam pertama bayi sudah
buang air besar dan buang air kecil
19 Mintalah ibu untuk memakaikan pakaian dan
menyelimuti bayi
20 Timbang bayi menggunakan selimut , berat
bayi adalah hasil timbangan dikurangi berat
selimut , Jelaskan kepada ibu tentang
perubahan berat bayi dalam minggu pertama
berat bayi mungkin turun dahulu baru
kemudian naik kembali
21 Cuci tangan dengan sabun antiseptik dan air
mengalir , keringkan dengan kain yang
bersih
22 Minta ibu untuk menyusui bayinya
Jelaskan posisi bayi yang baik : kepala dan
badan dalam garis lurus : wajah bayi
menghadap payudara : Ibu mendekatkan bayi
ke tubuhnya
Jelaskan perlekatan yang benar : bibir bawah
melengkung keluar , sebagian besar areola
berada di dalam mulut bayi
Jelaskan tanda – tanda bayi menghisap
dengan baik : menghisap dalam dan pelan ,
tidak terdengar suara kecuali menelan di
sertai berhenti sesaat
Anjurkan ibu untuk menyusui sesuai dengan
keinginan bayi tanpa memberi makanan atau
minuman lain
Nilai : (Jumlah skor /140) x 100
Lulus : Jika nilai ≥ 70
Tidak Lulus : Jika nilai < 70
Yogyakarta, Agustus 2020
Dosen Pembimbing Mahasiswa

(Surjani, S.ST, MPH) (Nanda Oca Safitri)

Lampiran SAP
JOB SHEET
No LANGKAH KERJA KEY POINT
1 a. Persiapan ruangan
Pintu dan jendela tertutup,
tempat pemeriksaan yang
hangat dan bersih, pastikan
penerangan yang cukup

2 a. Mahasiswa
memperkenalkan identitas
diri pada klien
b. Jelaskan tindakan yang
akan dilakukan sampai klien
mengerti dan menyetujui
tindakan yang akan
dilakukan kepada bayi nya
c. Lakukan informed
consent kepada orang tua

3 a. Persiapan alat
Siapkan alat, bahan dan
perlengkapan untuk
melakukan pemeriksaan
BBL
4 Biasakan mencuci tangan
sebelum tindakan dibawah
air mengalir dengan
menerapkan prinsip enam
langkah mencuci tangan

5 Gunakan handscoon
6 Pemeriksaan Kepala BBL,
dengan cara :
 Lihat ubun-ubun, sutura,
molase, caput
succedaneum, dan cephal
haematoma
 Membaringkan bayi diatas
meja
 Mengukur dengan metlin
mulai mento kearah
oksipitalis kemudian
kembali kearah mento
 Mengukur dengan metlin
mulai fronto kearah
oksipitalis kembali kearah
fronto
 Mengukur dengan metlin
mulai dari bregmatika
(ubun-ubun besar) kearah
suboksipitalis kemudian
kembali kearah
bregmatika
 Membaca angka pada
metlin
 Menulis hasil dalam buku
catatan
7 Pemeriksaan Wajah BBL,
dengan cara :
Lihat simetris / tidak
(kelainan wajah yang khas
Sindrom Down)

8 Pemeriksaan Mata BBL,


dengan cara :
 Periksa jumlah, posisi /
letak mata
 Bersihkan mata
menggunakan kapas mata
dari dalam ke luar
 Periksa ada strabismus /
tidak

9 Pemeriksaan Hidung dan


Mulut BBL, dengan cara :
 Periksa ada pernafasan
cuping hidung / tidak
 Periksa ada sumbing /
tidak
 Lihat refleks menelan
(bayi saat menyusui),
refleks rooting, dan
refleks sucking
10 Pemeriksaan Telinga BBL,
dengan cara :
 Periksa jumlah, bentuk
dan posisi telinga
 Daun telinga harus
berbentuk sempurna
dengan lengkungan yang
jelas di bagian atas

11 Pemeriksaan Leher BBL,


dengan cara :
Lihat ada pembengkakan /
tidak, ada benjolan / tidak,
dan refleks tonick neck
(angkat kedua tangan bayi,
kepala bayi ikut
mengangkat)
12 Pemeriksaan Dada BBL,
dengan cara :
 Lihat dan perhatikan
bentuk dada, putting susu,
bunyi nafas, dan bunyi
jantung
 Mengukur lingkar dada
dengan metlin (dari
daerah dada ke punggung
kembali ke dada melalui
kedua putting susu)
 Membaca angka dengan
metlin
 Menulis hasil dalam buku
catatan
13 Pemeriksaan Bahu, Lengan
dan Tangan BBL, dengan
cara :
 Gerakan bahu, lengan dan
tangan bayi
 Kedua lengan harus sama
panjang (luruskan kedua
lengan bayi ke bawah)
 Kedua lengan harus bebas
bergerak, jika gerakan
kurang kemungkinan
adanya fraktur
 Lihat jumlah jari
14 Pemeriksaan Sistem Syaraf
BBL, dengan cara :
Lihat refleks moro
(pemeriksa bertepuk tangan)

15 Pemeriksaan Perut BBL,


dengan cara :
Lihat bentuk, penonjolan
sekitar tali pusat, perdarahan
tali pusat, jumlah pembuluh
darah pada tali pusat (1 vena
dan 2 arteri), ada benjolan /
kelainan congenital
omfalokel tidak

16 Pemeriksaan Jenis Kelamin


BBL, dengan cara :
Pada laki-laki, lihat dan
perhatikan : testis berada
dalam skrotum, penis
berlubang dan lubang ini
terletak di ujung penis, ada /
tidak kelainan congenital
(hipospadia, epispadia, dan
fimosis)
Pada perempuan, lihat dan
perhatikan : vagina
berlubang, uretra berlubang,
dan labia mayor menutupi
labia minor

17 Pemeriksaan Tungkai dan


Kaki BBL, dengan cara :
Lihat dan perhatikan
gerakan, bentuk, jumlah jari,
refleks babinsky dan plantar
(memberi rangsangan pada
telapak kaki), refleks
walking / stepping (bayi di
berdirikan)

18 Pemeriksaan Punggung
BBL, dengan cara :
Lihat pembengkakan / ada
cekungan tidak, ada spina
bifida tidak, ada atresia ani
tidak (ada mekonium tidak)
19 Pemeriksaan Kulit BBL,
dengan cara :
Lihat verniks (tidak perlu
dibersihkan untuk menjaga
kehangatan tubuh bayi),
warna kulit, ada
pembengkakan dan bercak-
bercak hitam tidak, tanda-
tanda lahir
20 Pemeriksaan Panjang Badan
BBL, dengan cara :
Baringkan bayi dengan
posisi miring lutut lurus,
pengukur diletakkan merapat
pada kepala dan badan, ukur
dari puncak kepala sampai
tumit kaki
Membaca angka pada metlin
Mengangkat bayi dari metlin
Menulis hasil dalam buku
catatan

21 Pemeriksaan Berat Badan


BBL, dengan cara :
Timbangan bayi disiapkan
bentangkan alas diatas
timbangan, kontrol jarum
timbangan berada di angka
nol, letakkan bayi diatas
timbangan dalam keadaan
terbungkus
Membaca skala jarum
timbangan menunjukkan
hasil timbangan
Mengangkat bayi dari
timbangan dan memakaikan
pakaian bayi
Menimbang alas dan kain
yang membungkus bayi
Menulis hasil berat badan
dalam buku catatan
22 Membereskan alat-alat dan
bahan

23 Melepaskan handscoone dan


mencuci tangan kembali

24 Memberikan bayi baru lahir


pada orang tua dan
memberitahukan hasil
pemeriksaannya
Lampiran Rubrik

Rubrik penilain OSCE Pemriksaan fisik bayi baru lahir

N Kompetensi 0 1 2 3 Bobot Skor Nilai


o
1 Persiapan alat Tidak (Mampu melakukan 7 (Mampu melakukan 10 (Mampu melakukan
item dari 21 item ) item dari 21 item ) semua item dari 4 item )
dilakukan
 Baki beralas  Baki beralas  Baki beralas
berisi : berisi : berisi :
Bak instrument Bak instrument Bak instrument
 Pita meter  Pita meter  Pita meter
( metlin ) dan alat ( metlin ) dan alat ( metlin ) dan alat
ukur LILA,Jangka ukur LILA,Jangka ukur LILA,Jangka
Martil Martil Martil
 Stetoskop  Stetoskop  Stetoskop
 Pen Light  Pen Light  Pen Light
 Termometer axilla  Termometer axilla  Termometer axilla
dan rectal dan rectal dan rectal
 Kom berisi tissue  Kom berisi tissue  Kom berisi tissue
 Botol berisi air  Botol berisi air  Botol berisi air
klorin dan air klorin dan air klorin dan air
bersih bersih bersih
 Kom berisi kapas  Kom berisi kapas  Kom berisi kapas
suntik suntik suntik
 Spuit 1 cc  Spuit 1 cc  Spuit 1 cc
 Obat – obatan ( Vit  Obat – obatan ( Vit  Obat – obatan ( Vit
K atai Vit Neo K K atai Vit Neo K K atai Vit Neo K

33
dan vaksin dan vaksin dan vaksin
Hepatitis ) Hepatitis ) Hepatitis )
 Tetes mata / salep  Tetes mata / salep  Tetes mata / salep
mata mata mata
 Peneng bayi  Peneng bayi  Peneng bayi
 Stempel untuk bayi  Stempel untuk bayi  Stempel untuk bayi
 Celemek / skot  Celemek / skot  Celemek / skot
 Kertas cap kaki  Kertas cap kaki  Kertas cap kaki
 Kain bersih  Kain bersih  Kain bersih
 Tempat yang  Tempat yang  Tempat yang
datar , rata , datar , rata , datar , rata ,
bersih , kering , bersih , kering , bersih , kering ,
hangat dan terang hangat dan terang hangat dan terang
 Alat ukur berat  Alat ukur berat  Alat ukur berat
badan bayi dan badan bayi dan badan bayi dan
tinggi badan tinggi badan tinggi badan
 Nierbekken /  Nierbekken /  Nierbekken /
bengkok ( 1 buah ) bengkok ( 1 buah ) bengkok ( 1 buah )
 Baskom berisi air  Baskom berisi air  Baskom berisi air
klorin klorin klorin
 Tempat sampah  Tempat sampah  Tempat sampah
medis (kuning) 1 medis (kuning) 1 medis (kuning) 1
buah, kotak buah, kotak buah, kotak
sampah non medis sampah non medis sampah non medis
 (hitam) 1 buah dan  (hitam) 1 buah dan  (hitam) 1 buah dan
sefty box ( 1 buah ) sefty box ( 1 buah ) sefty box ( 1 buah )
2 PERSIAPA Tidak (Mampu melakukan 1 (Mampu melakukan 1 (Mampu melakukan
N BBL dilakukan item dari 2 item ) item dari 2 item )
a. Bayi masih dalam c. Bayi masih dalam semua item dari 2 item )
keadaan memakai baju keadaan memakai baju
e. Bayi masih dalam
sebelum dilakukan sebelum dilakukan
keadaan memakai baju
pemeriksaan pemeriksaan
sebelum dilakukan
b. Jaga suhu ruangan agar d. Jaga suhu ruangan agar
pemeriksaan
tetap hangat tetap hangat
f. Jaga suhu ruangan agar
tetap hangat
3 LANGKAH Tidak (Mampu melakukan 1 (Mampu melakukan 2 (Mampu melakukan
item dari 5 item ) item dari 5 item )
– dilakukan semua item dari 5 item )
a. Faktor Lingkungan a. Faktor Lingkungan
LANGKAH seperti : seperti :
Konduksi adalah Konduksi adalah a. Faktor Lingkungan
PEMERIKS seperti :
kehilangan panas pada kehilangan panas pada
AAN bayi yang di karenakan bayi yang di karenakan Konduksi adalah
benda yang menempel benda yang menempel kehilangan panas pada
pada tubuh bayi pada tubuh bayi bayi yang di
dengan contoh dengan contoh karenakan benda yang
stetoskop , timbangan , stetoskop , timbangan , menempel pada tubuh
meja tempat tidur bayi meja tempat tidur bayi bayi dengan contoh
Konveksi adalah Konveksi adalah stetoskop , timbangan ,
kehilangan panas pada kehilangan panas pada meja tempat tidur bayi
bayi karena suhu di bayi karena suhu di Konveksi adalah
ruangan lebih dingin ruangan lebih dingin kehilangan panas pada
dari suhu tubuh bayi dari suhu tubuh bayi bayi karena suhu di
ruangan lebih dingin
dengan contoh kipas dengan contoh kipas dari suhu tubuh bayi
angin, AC, udara dari angin, AC, udara dari dengan contoh kipas
luar jendela luar jendela angin, AC, udara dari
Radiasi adalah Radiasi adalah luar jendela
kehilangan panas bayi kehilangan panas bayi Radiasi adalah
karena suhu di ruangan karena suhu di ruangan kehilangan panas bayi
lebih dingin dari suhu lebih dingin dari suhu karena suhu di
tubuh bayi tubuh bayi ruangan lebih dingin
Evaporasi adalah Evaporasi adalah dari suhu tubuh bayi
kehilangan panas pada kehilangan panas pada Evaporasi adalah
bayi karena tubuh bayi bayi karena tubuh bayi kehilangan panas pada
yang panas dengan yang panas dengan bayi karena tubuh bayi
contoh terkena air contoh terkena air yang panas dengan
ketuban , kencing bayi ketuban , kencing bayi contoh terkena air
b. Faktor Genetik b. Faktor Genetik ketuban , kencing bayi
Faktor keturunan Faktor keturunan b. Faktor Genetik
dengan contoh dengan contoh Faktor keturunan
golongan darah, golongan darah, dengan contoh
penyakit keturunan penyakit keturunan golongan darah,
seperti DM, Jantung, seperti DM, Jantung, penyakit keturunan
hipertensi, asma ,TB hipertensi, asma ,TB seperti DM, Jantung,
c. Faktor Sosial terdiri c. Faktor Sosial terdiri hipertensi, asma ,TB
dari: dari: c. Faktor Sosial terdiri
Ekonomi Ekonomi dari:
Budaya Budaya Ekonomi
Pendidikan orang tua Pendidikan orang tua Budaya
d. Faktor Ibu dan d. Faktor Ibu dan Pendidikan orang tua
Perinatal sepert : Perinatal sepert : d. Faktor Ibu dan
Penyakit yang Penyakit yang Perinatal sepert :
menyertai saat menyertai saat Penyakit yang
kehamilan seperti kehamilan seperti menyertai saat
jantung, DM, jantung, DM, kehamilan seperti
hipertensi , asma Bayi hipertensi , asma Bayi jantung, DM,
lahir dengan asfiksia lahir dengan asfiksia hipertensi , asma Bayi
e. Faktor Neonatal Faktor Neonatal lahir dengan asfiksia
e. Faktor Neonatal
4 PEMERIKS Tidak (Mampu melakukan 5 (Mampu melakukan 8 (Mampu melakukan
item dari 19 item ) item dari 19 item )
AAN dilakukan semua item dari 19 item )
 Amati bayi dan ibu  Amati bayi dan ibu
sebelum menyentuh sebelum menyentuh
 Amati bayi dan ibu
bayi . Jelaskan pada ibu bayi . Jelaskan pada ibu
sebelum menyentuh
bahwa sebaiknya dia bahwa sebaiknya dia
bayi . Jelaskan pada ibu
melakukan kontak mata melakukan kontak mata
bahwa sebaiknya dia
dengan bayinya dan dengan bayinya dan
melakukan kontak mata
membelai bayinya membelai bayinya
dengan bayinya dan
dengan seluruh bagian dengan seluruh bagian
membelai bayinya
tangan ( bukan hanya tangan ( bukan hanya
dengan seluruh bagian
dengan jari – jarinya ) . dengan jari – jarinya ) .
tangan ( bukan hanya
Mintalah ibu untuk Mintalah ibu untuk
dengan jari – jarinya ) .
membuka baju bayinya membuka baju bayinya
Mintalah ibu untuk
 Lihat postur , tonus dan  Lihat postur , tonus dan
membuka baju bayinya
aktivitas bayi . Bayi aktivitas bayi . Bayi
 Lihat postur , tonus dan
sehat akan bergerak sehat akan bergerak
aktivitas bayi . Bayi
aktif aktif
sehat akan bergerak
 Lihat kulit bayi ,  Lihat kulit bayi ,
aktif
Jelaskan pada ibunya Jelaskan pada ibunya  Lihat kulit bayi ,
bahwa wajah , bibir dan bahwa wajah , bibir dan Jelaskan pada ibunya
selaput lendir harus selaput lendir harus bahwa wajah , bibir dan
berwarna merah muda , berwarna merah muda , selaput lendir harus
tanpa bintik – bintik tanpa bintik – bintik berwarna merah muda ,
kemerahan atau bisul kemerahan atau bisul tanpa bintik – bintik
Hitung pernafasan dan Hitung pernafasan dan kemerahan atau bisul
lihat tarikan dinding dada lihat tarikan dinding dada Hitung pernafasan dan
bawah ketika bayi sedang bawah ketika bayi sedang lihat tarikan dinding dada
tidak menangis . Jelaskan tidak menangis . Jelaskan bawah ketika bayi sedang
pada ibunya bahwa pada ibunya bahwa tidak menangis . Jelaskan
frekuensi nafas normal frekuensi nafas normal pada ibunya bahwa
40 – 60 kali permenit 40 – 60 kali permenit frekuensi nafas normal
Lihat gerakan pernafasan Lihat gerakan pernafasan 40 – 60 kali permenit
di dada dan perut di dada dan perut Lihat gerakan pernafasan
 Jelaskan bahwa  Jelaskan bahwa di dada dan perut
seharusnya tidak ada seharusnya tidak ada  Jelaskan bahwa
tarikan dinding dada tarikan dinding dada seharusnya tidak ada
bawah yang dalam bawah yang dalam tarikan dinding dada
 Stetoskop diletakkan di  Stetoskop diletakkan di bawah yang dalam
dada kiri bayi setinggi dada kiri bayi setinggi  Stetoskop diletakkan di
apeks kordis . Hitung apeks kordis . Hitung dada kiri bayi setinggi
detak jantung dengan detak jantung dengan apeks kordis . Hitung
stetoskop . Frekuensi stetoskop . Frekuensi detak jantung dengan
detak jantung normal detak jantung normal stetoskop . Frekuensi
adalah 100 – 160 kali adalah 100 – 160 kali detak jantung normal
permenit permenit adalah 100 – 160 kali
 Lakukan pengukuran  Lakukan pengukuran permenit
suhu ketiak . Jelaskan suhu ketiak . Jelaskan  Lakukan pengukuran
suhu normal adalah suhu normal adalah suhu ketiak . Jelaskan
36,5 – 37,5 º C 36,5 – 37,5 º C suhu normal adalah
Lihat dan raba bagian Lihat dan raba bagian 36,5 – 37,5 º C
kepala apakah ada kepala apakah ada Lihat dan raba bagian
pembengkakan atau pembengkakan atau kepala apakah ada
abnormalitas dan raba abnormalitas dan raba pembengkakan atau
ubun – ubun besar ubun – ubun besar abnormalitas dan raba
kemudian Mengukur kemudian Mengukur ubun – ubun besar
panjang bayi dan lingkar panjang bayi dan lingkar kemudian Mengukur
kepala bayi . kepala bayi . panjang bayi dan lingkar
Kepala di bagi menjai 3 Kepala di bagi menjai 3 kepala bayi .
bagian : bagian : Kepala di bagi menjai 3
a. Ubun - - ubun a. Ubun - - ubun bagian :
 UUB , bentuknya  UUB , bentuknya a. Ubun - - ubun
segi empat segi empat  UUB , bentuknya
 UUK, bentuknya  UUK, bentuknya segi empat
segitiga segitiga  UUK, bentuknya
 Daerah sinsiput  Daerah sinsiput segitiga
,verteks , ,verteks ,  Daerah sinsiput
occipital occipital ,verteks , occipital
b. Sutura , Molase b. Sutura , Molase b. Sutura , Molase
 Sutura Frontalis :  Sutura Frontalis :  Sutura Frontalis :
Yang Yang Yang
memisahkan memisahkan memisahkan
antara kedua os antara kedua os antara kedua os
frontalis frontalis frontalis
 Sutura Koronia :  Sutura Koronia :  Sutura Koronia :
Yang Yang Yang
memisahkan os memisahkan os
frontalis dan os frontalis dan os memisahkan os
Parientalis Parientalis frontalis dan os
 Sutura Sagitalis  Sutura Sagitalis Parientalis
: Yang : Yang  Sutura Sagitalis
memisahkan memisahkan : Yang
antara kedua os antara kedua os memisahkan
parientalis parientalis antara kedua os
 Sutura  Sutura parientalis
Lambdoidea : Lambdoidea :  Sutura
Yang Yang Lambdoidea :
memisahkan os memisahkan os Yang
Occipitalis dan Occipitalis dan memisahkan os
parientalis parientalis Occipitalis dan
c. Pembengkakan atau c. Pembengkakan atau parientalis
daerah bregmatika daerah bregmatika c. Pembengkakan atau
ada pembengkakan ada pembengkakan daerah bregmatika
atau cekungan atau cekungan ada pembengkakan
d. Ukur Lingkar kepala d. Ukur Lingkar kepala atau cekungan
 Ambil metlin  Ambil metlin d. Ukur Lingkar kepala
kemudian kemudian  Ambil metlin
lingkarkan untuk lingkarkan untuk kemudian
mengukur mengukur lingkarkan untuk
sircumferensia sircumferensia mengukur
( keliling ) ( keliling ) sircumferensia
 Circ. Suoccipito –  Circ. Suoccipito – ( keliling )
Bregmatika : 32 Bregmatika : 32  Circ. Suoccipito –
cm ( LBK ) cm ( LBK ) Bregmatika : 32
 Circ . Fronto –  Circ . Fronto – cm ( LBK )
Occipitalis : Occipitalis :  Circ . Fronto –
34 cm ( LPK) 34 cm ( LPK) Occipitalis :
 Circ . mento –  Circ . mento – 34 cm ( LPK)
Occipitalis : Occipitalis :  Circ . mento –
35 cm (LD) 35 cm (LD) Occipitalis :
 Ukuran Diameter  Ukuran Diameter 35 cm (LD)
 d.Occipito –  d.Occipito –  Ukuran Diameter
frontalis : 12 cm ( frontalis : 12 cm (  d.Occipito –
LPK ) LPK ) frontalis : 12 cm (
 d.Mento –  d.Mento – LPK )
occipitalis : 13,5 occipitalis : 13,5  d.Mento –
cm ( LD ) cm ( LD ) occipitalis : 13,5
 d.Suboccipito –  d.Suboccipito – cm ( LD )
bregmatika : 9,5 bregmatika : 9,5  d.Suboccipito –
cm (LBK) cm (LBK) bregmatika : 9,5
 d.Biparientalis :  d.Biparientalis : cm (LBK)
9,25 cm 9,25 cm  d.Biparientalis :
 d.Bitemporalis : 8 cm  d.Bitemporalis : 8 cm 9,25 cm
 Lihat mata : Jelaskan  Lihat mata : Jelaskan  d.Bitemporalis : 8 cm
bahwa seharusnya tidak bahwa seharusnya tidak  Lihat mata : Jelaskan
ada kotoran / sekret ada kotoran / sekret bahwa seharusnya tidak
dan beri bayi salep / dan beri bayi salep / ada kotoran / sekret
tetes mata antibiotika di tetes mata antibiotika di dan beri bayi salep /
1 jam pertama pada 1 jam pertama pada tetes mata antibiotika di
saat IMD saat IMD 1 jam pertama pada
 Lihat bagian mulut (  Lihat bagian mulut ( saat IMD
lidah , selaput lidah , selaput  Lihat bagian mulut (
lendir ) , Jika bayi lendir ) , Jika bayi lidah , selaput
menangis masukkan menangis masukkan lendir ) , Jika bayi
satu jari yang satu jari yang menangis masukkan
menggunakan sarung menggunakan sarung satu jari yang
tangan ke dalam dan tangan ke dalam dan menggunakan sarung
raba langit – langit , raba langit – langit , tangan ke dalam dan
apakah ada bagian yang apakah ada bagian yang raba langit – langit ,
terbuka dan nilai terbuka dan nilai apakah ada bagian yang
kekuatan hisap bayi kekuatan hisap bayi terbuka dan nilai
 Lihat dan raba bagian  Lihat dan raba bagian kekuatan hisap bayi
perut untuk memastikan perut untuk memastikan  Lihat dan raba bagian
bahwa perutnya terasa bahwa perutnya terasa perut untuk memastikan
lemas lemas bahwa perutnya terasa
 Lihat tali pusat .  Lihat tali pusat . lemas
Jelaskan ke ibu bahwa Jelaskan ke ibu bahwa  Lihat tali pusat .
seharusnya tidak ada seharusnya tidak ada Jelaskan ke ibu bahwa
perdarahan , perdarahan , seharusnya tidak ada
pembengkakan , nanah, pembengkakan , nanah, perdarahan ,
bau atau kemerahan bau atau kemerahan pembengkakan , nanah,
pada kulit sekitarnya pada kulit sekitarnya bau atau kemerahan
 Lihat punggung dan  Lihat punggung dan pada kulit sekitarnya
raba tulang belakang raba tulang belakang  Lihat punggung dan
 Beri bayi Vitamin K1 1  Beri bayi Vitamin K1 1 raba tulang belakang
mg intramuskuler di mg intramuskuler di  Beri bayi Vitamin K1 1
paha kiri di 1 jam paha kiri di 1 jam mg intramuskuler di
pertama pada menyusui pertama pada menyusui paha kiri di 1 jam
dan setelah 1 jam dan setelah 1 jam pertama pada menyusui
pemberian K1 maka pemberian K1 maka dan setelah 1 jam
berikan imunisasi berikan imunisasi pemberian K1 maka
Hepatitis B di paha Hepatitis B di paha berikan imunisasi
kanan kanan Hepatitis B di paha
 Lihat lubang anus dan  Lihat lubang anus dan kanan
alat kelamin . Hindari alat kelamin . Hindari  Lihat lubang anus dan
untuk memasukkan alat untuk memasukkan alat alat kelamin . Hindari
atau jari dalam atau jari dalam untuk memasukkan alat
melakukan melakukan atau jari dalam
pemeriksaan anus pemeriksaan anus melakukan
Tanyakan pada ibu Tanyakan pada ibu pemeriksaan anus
apakah bayi sudah buang apakah bayi sudah buang Tanyakan pada ibu
air besar dan buang air air besar dan buang air apakah bayi sudah buang
kecil kecil air besar dan buang air
 Pastikan dalam 24 jam  Pastikan dalam 24 jam kecil
pertama bayi sudah pertama bayi sudah  Pastikan dalam 24 jam
buang air besar dan buang air besar dan pertama bayi sudah
buang air kecil buang air kecil buang air besar dan
 Mintalah ibu untuk  Mintalah ibu untuk buang air kecil
memakaikan pakaian memakaikan pakaian  Mintalah ibu untuk
dan menyelimuti bayi dan menyelimuti bayi memakaikan pakaian
 Timbang bayi  Timbang bayi dan menyelimuti bayi
menggunakan selimut , menggunakan selimut ,  Timbang bayi
berat bayi adalah hasil berat bayi adalah hasil menggunakan selimut ,
timbangan dikurangi timbangan dikurangi berat bayi adalah hasil
berat selimut , Jelaskan berat selimut , Jelaskan timbangan dikurangi
kepada ibu tentang kepada ibu tentang berat selimut , Jelaskan
perubahan berat bayi perubahan berat bayi kepada ibu tentang
dalam minggu pertama dalam minggu pertama perubahan berat bayi
berat bayi mungkin berat bayi mungkin dalam minggu pertama
turun dahulu baru turun dahulu baru berat bayi mungkin
kemudian naik kembali kemudian naik kembali turun dahulu baru
 Cuci tangan dengan  Cuci tangan dengan kemudian naik kembali
sabun antiseptik dan air sabun antiseptik dan air  Cuci tangan dengan
mengalir , keringkan mengalir , keringkan sabun antiseptik dan air
dengan kain yang dengan kain yang mengalir , keringkan
bersih bersih dengan kain yang
Minta ibu untuk Minta ibu untuk bersih
menyusui bayinya menyusui bayinya Minta ibu untuk
Jelaskan posisi bayi yang Jelaskan posisi bayi yang menyusui bayinya
baik : kepala dan badan baik : kepala dan badan Jelaskan posisi bayi yang
dalam garis lurus : wajah dalam garis lurus : wajah baik : kepala dan badan
bayi menghadap bayi menghadap dalam garis lurus : wajah
payudara : Ibu payudara : Ibu bayi menghadap
mendekatkan bayi ke mendekatkan bayi ke payudara : Ibu
tubuhnya tubuhnya mendekatkan bayi ke
Jelaskan perlekatan yang Jelaskan perlekatan yang tubuhnya
benar : bibir bawah benar : bibir bawah Jelaskan perlekatan yang
melengkung keluar , melengkung keluar , benar : bibir bawah
sebagian besar areola sebagian besar areola melengkung keluar ,
berada di dalam mulut berada di dalam mulut sebagian besar areola
bayi bayi berada di dalam mulut
Jelaskan tanda – tanda Jelaskan tanda – tanda bayi
bayi menghisap dengan bayi menghisap dengan Jelaskan tanda – tanda
baik : menghisap dalam baik : menghisap dalam bayi menghisap dengan
dan pelan , tidak dan pelan , tidak baik : menghisap dalam
terdengar suara kecuali terdengar suara kecuali dan pelan , tidak
menelan di sertai menelan di sertai terdengar suara kecuali
berhenti sesaat berhenti sesaat menelan di sertai
 Anjurkan ibu untuk  Anjurkan ibu untuk berhenti sesaat
menyusui sesuai menyusui sesuai dengan  Anjurkan ibu untuk
dengan keinginan bayi keinginan bayi tanpa menyusui sesuai dengan
tanpa memberi memberi makanan atau keinginan bayi tanpa
makanan atau minuman minuman lain memberi makanan atau
lain minuman lain

GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda (√ ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian anda secara umum terhadap kemampuan kandidat
TIDAK LULUS BORDER LINE LULUS SUPERIOR
Lampiran 3

FORMAT PENILAIAN SIMULASI PEMBELAJARAN TEORI

NAMA : NANDA OCA


SAFITRI MATA KULIAH : 19710022
NO ASPEK PENILAIAN NILAI

SATUAN PERKULIAHAN
1 Rumusan kompetensi

2 Rancangan strategi instruksional


3 Pemilihan Media
4 Rancangan Evaluasi
MEMBUKA PERKULIAHAN

5 Mengkondisikan fisik dan psikis


6 Mendeskripsikan singkat mata kuliah
7 Mendeskripsikan singkat indikator pencapaian
Kompetensi
PENYAJIAN
8 Menjelaskan
9 Bertanya dasar
10 Bertanya lanjut
11 Memberi umpan balik
12 Memberi penguatan
13 Interaksi
14 Variasi gerak dan suara
15 Penggunaan media dan metode
16 Penguasaan materi
PENUTUP
17 Merangkum
18 Umpan balik
19 Tindak lanjut
20 Penampilan umum
21 Pengendalian waktu
TOTAL SKOR ;
Nilai rentang 1-4

Komentar tambahan :

47
Nilai akhir = (total skor/84) x 100%

Yogyakarta, 2020
Penguji

(……………………….)
Lampiran 4

FORMAT PENILAIAN SIMULASI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

NAMA : NANDA OCA


SAFITRI MATA KULIAH :
19710022
NO ASPEK PENILAIAN NILAI

SATUAN PERKULIAHAN
1 Rumusan kompetensi

2 Rancangan strategi instruksional


3 Persiapan alat
4 Pengelolaan ruangan
5 Rancangan penuntun belajar/ceklist
6 Rancangan evaluasi
MEMBUKA PERKULIAHAN

7 Mendeskripsikan singkat mata kuliah


8 Mendeskripsikan singkat indikator pencapaian
Kompetensi
PENYAJIAN
9 Menjelaskan prosedur tindakan
10 Kemampuan dalam mendemonstrasikan
11 Mencatat kinerja mahasiswa pada penuntun belajar
12 Keterampilan Bertanya
13 Memberi umpan balik
14 Memberi penguatan
15 Interaksi
16 Variasi gerak dan suara
17 Penggunaan media dan metode
18 Penguasaan materi
PENUTUP
19 Merangkum
20 Umpan balik
21 Tindak lanjut
22 Penampilan umum
23 Pengendalian waktu
TOTAL SKOR ;
Nilai rentang 1-4
Komentar tambahan :

Nilai akhir = (total skor/92) x 100%

Yogyakarta, 2020
Penguji

(……………………….)
DAFTAR PUSTAKA

Boba, K. Jensen. 2005. Perawatan Maternitas. Jakarta.EGC

Elly, Nurrachah. 2001.Nutrisi Dalam keperawatan. CV agung Seto, Jakarta.

JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi baru Lahir.
Jakarta. Pusdiknakes
Samba, Suharyati. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan.Jakrta.EGC
Dr. Cipta Praman, SpOG(K). 2019. Ilmu Phantom Obstetri dalam Praktik Klinik. Jakarta :
EGC
Barbara. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Hamilton P. 2008. Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.Jakarta : EGC.

Manuaba. 2010. Pengantar Obstetri. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai