1. Tinjauan sistematis adalah sebuah jenis tinjauan literatur yang memakai metode-
metode sistematis untuk mengumpulkan data sekunder, melakukan kajian-kajian riset, dan mengumpulkan temuan-temuan secara kualitatif dan kuantitatif.Tinjauan sistematis merumuskan pertanyaan-pertanyaan riset dalam cakupan yang luas atau sempit, serta mengidentifikasikan dan mengumpulkan kajian-kajian yang berkaitan langsung dengan pertanyaan tinjauan sistematis. a. Systematic review adalah suatu metode penelitian untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan interpensi terhadap semua hasil penelitian yang relevan terkait pertanyaan penelitian tertentu, topik tertentu, atau fenomena yang menjadi perhatian. Systematic review mencangkup teknik kuantitatif ( meta - analisis) dan teknik kuantitatif ( meta – sintesis), namun systematic review harus dibedakan dengan review yang tidak sistematis ( tradisional review). Baik systematic review kuantitatif maupun kualitatif mempunyai tahapan yang runut dan sistematis sebagaimana tahapan pada metodologi riset secara umum. Pendekatan kuantitatif sering disebut dengan meta-analisis, sedangkan pendekatan kualitatif disebut meta – sintetis . dalam meta – sintetis, setidaknya terdapat 2 pendekatan yakni meta – etnografi dan meta – agregasi. Dalam perspektif translasi hasil penelitian, meta- agregasi merupakan metode penting dalam merangkum berbagai hasil penelitian kualitatif, guna menyajikan fakta yang komprehensif dan berimbang kepada penentu kebijakan. b. Bila dilakukan dalam jumlah besar, menjadi sumber yang paling baik untuk memperkirakan manfaat dan kerugian dari hasil penelitian. Kesempatan yang sama diantara kelompok penelitian. Bisa meninimalkan bias (kesalahan) Metode doubel-blind RCT merupakan gold standar untuk mengetahui efek terapi atau intervensi. c. Studi kohor adalah studi observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan status paparan kemudian diikuti (di- follow up) hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit. Apabila periode induksi yaitu kejadian penyakit dapat diamati dalam waktu yang panjang maka studi kohor rawan terhadap bias penarikan responden ( banyak drop out dari observasi), perlu dana yang besar dan waktu yang panjang. Studi kohor mempunyai kekuatan dalam membuktikan inferensi kausa dibanding studi observasional lainnya, didapatkan angka kejadian penyakit (incidence rate) secara langsung, serta cocok untuk meneliti paparan yang langka. d. Kasus Kontrol/case control adalah studi analitik yang menganalisis hubungan kausal dengan menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih dahulu kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Riwayat paparan dalam penelitian ini dapat diketahui dari register medis atau berdasarkan wawancara dari responden penelitian. Kelemahan dari studi ini adalah ketika responden penelitian sulit mengingat kembali riwayat paparan yang dialami terutama jika paparan sudah dilewati selama bertahun-tahun, sehingga dalam penelitian kasus control sangat rawan recall bias, disamping bias seleksi. Namu kelebihan dari studi ini yaitu waktu penelitian relative singkat, murah dan cocok untuk meneliti penyakit langka dan memiliki periode laten yang panjang. e. Case Series merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Tetapi desain studi ini lemah untuk memberi-kan bukti kausal, sebab pada case series tidak dilakukan perbandingan kasus dengan non-kasus. f. Case Report (laporan kasus) merupakan studi kasus yang bertujuan mendeskripsikan manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case report mendeskripsikan cara klinisi mendiagnosis dan memberi terapi kepada kasus, dan hasil klinis yang diperoleh. Selain tidak terdapat kasus pembanding, hasil klinis yang diperoleh mencerminkan variasi biologis yang lebar dari sebuah kasus, sehingga case report kurang andal (reliabel) untuk memberikan bukti empiris tentang gambaran klinis penyakit. g. Ideas Editorials Opinions 2. Sistem Rujukan - ringkasan proses utama untuk memandu manajer layanan kesehatan. Sistem rujukan yang efektif memastikan hubungan yang erat antara semua tingkat sistem kesehatan dan membantu memastikan orang menerima perawatan terbaik yang paling dekat dengan rumah. Ini juga membantu dalam membuat penggunaan rumah sakit dan layanan perawatan kesehatan primer dengan biaya yang efektif. Dukungan ke puskesmas dan layanan penjangkauan oleh staf berpengalaman dari rumah sakit atau dinas kesehatan kabupaten membantu membangun kapasitas dan meningkatkan akses ke perawatan yang lebih berkualitas. Di banyak negara berkembang, sebagian besar klien yang mengunjungi klinik rawat jalan di fasilitas sekunder dapat dirawat dengan tepat di pusat perawatan kesehatan primer dengan biaya keseluruhan yang lebih rendah untuk klien dan sistem kesehatan. Sistem rujukan yang baik dapat membantu memastikan: • Klien menerima perawatan optimal pada tingkat yang sesuai dan tidak terlalu mahal • Fasilitas rumah sakit digunakan secara optimal dan hemat biaya • Klien yang paling membutuhkan layanan spesialis dapat mengaksesnya secara tepat waktu • Layanan kesehatan primer dimanfaatkan dengan baik dan reputasinya ditingkatkan Sebagai sebuah sistem, pemeriksaan sistem rujukan membutuhkan pertimbangan dari semua bagiannya. Komponen penting dari sistem rujukan tercantum dalam Kotak 1 dan aliran rujukan digambarkan pada Gambar 1. Ini dapat disesuaikan sesuai dengan situasi lokal. Desain dan fungsi sistem rujukan di setiap negara akan dipengaruhi oleh: • penentu sistem kesehatan: kemampuan tingkat yang lebih rendah; ketersediaan personel khusus; kapasitas pelatihan; pengaturan organisasi; masalah budaya, masalah politik, dan tradisi • penentu umum, seperti: ukuran dan kepadatan populasi; medan dan jarak antara pusat kota; pola dan beban penyakit; permintaan dan kemampuan untuk membayar perawatan rujukan Komponen sistem rujukan : a. Sistem Kesehatan Sebuah Penyedia layanan (sektor publik dan swasta) dan kualitas perawatan saya. Memperkuat layanan perawatan kesehatan primer. Kejelasan level dan peran setiap fasilitas Ketersediaan protokol perawatan untuk setiap tingkat fasilitas Ketersediaan komunikasi dan transportasi b. Harapan kinerja Harapan untuk merujuk dengan tepat dan mengikuti protokol perawatan Harapan agar petugas kesehatan dan klien mematuhi disiplin rujukan Pengawasan rutin dan peningkatan kapasitas c. Keterlibatan Organisasi Menteri Kesehatan Sekolah kedokteran dan perawat Asosiasi profesional medis dan keperawatan d. Memulai fasilitas Klien dan kondisi mereka Protokol perawatan untuk kondisi tersebut pada tingkat layanan tersebut Rawat dan stabilkan klien - perawatan dokumen yang disediakan Keputusan untuk merujuk e. Praktik rujukan, Formulir rujukan ke luar Komunikasi dengan fasilitas penerima (buat pengaturan yang sesuai) Informasi kepada klien dan keluarga / jaringan pendukung mereka Alasan dan pentingnya rujukan, risiko non-rujukan Bagaimana menuju ke fasilitas penerima - lokasi dan transportasi Siapa yang harus dilihat dan kemungkinan besar akan terjadi Tindak lanjut saat kembali f. Empati - pemahaman tentang implikasi untuk klien dan jaringan keluarga / dukungan Ketakutan secara keseluruhan Biaya transportasi, perawatan dan akomodasi keluarga g. Daftar rujukan untuk memantau tindak lanjut dan mengumpulkan statistik h. Fasilitas Penerima Mengantisipasi kedatangan dan menerima klien dan formulir rujukan Berikan perawatan - perawatan dokumen disediakan Rencanakan rehabilitasi atau tindak lanjut dengan klien dan keluarga / jaringan pendukung Formulir rujukan kembali Umpan balik untuk memulai fasilitas tentang kesesuaian rujukan Daftar rujukan untuk memantau tindak lanjut dan mengumpulkan statistik i. Supervisi dan peningkatan kapasitas Pantau rujukan ke luar dan ke belakang, Jumlah dan kesesuaian rujukan - kepatuhan dengan protokol Kualitas dokumentasi Konsistensi tindak lanjut Memberikan umpan balik, dukungan dan pelatihan bagi staf kesehatan Memberikan umpan balik ke tingkat pusat 3. 4. Pengambilan keputusan dari informed consent yang diberikan dokter kepada pasien. 5. Penjelasan Study Population a. Universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan – satuan atau individu – individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan –satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang – orang institusi, benda – benda, dst. b. Studi populasi adalah studi terhadap sekelompok individu yang diambil dari populasi umum yang memiliki kesamaan karakteristik, seperti usia, jenis kelamin , atau kondisi kesehatan. Kelompok ini dapat dipelajari untuk alasan yang berbeda, seperti respon mereka terhadap obat atau risiko terkena penyakit. c. Studi sampel adalah d. Random assignment adalah