DISUSUN OLEH :
DWI MEITIYA FATIMAH
A2012023
DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AISYIYAH
SURAKARTA
2014
LAPORAN PENDAHULUAN
PARTUS PREMATURUS IMINENS
A. PENGERTIAN
Pada haid yang teratur, persalinan preterm dapat didefinisikan sebagai persalinan yang
terjadi antara usia kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (ACOG,
1997)
Partus prematur adalah kelahiran bayi pada saat masa kehamilan kurang dari 259 hari
dihitung dari hari terakhir haid ibu (Firmansyah, 2006)
Partus prematur adalah persalinan pada kehamilan 28-37 minggu, berat badan lahir
1000-2000 gram
Partus prematurus adalah persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu atau
berat badan lahir antara 500-2499 gram (Sastrawinata, 2003)
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwapartus prematurus iminens
adalah suatu ancaman pada kehamilan dimana akan timbul persalinan yang belum aterm (28
sampai 37 minggu) atau berat janin kurang dari 2500 gram.
B. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Pada kebanyakan kasus, penyebab pasti belum diketahui, namum menurut Rompos (2004)
ada beberapa resiko yang dapat menyebabkan partus prematurus :
1. Faktor resiko mayor
Kehamilan multiple, hidramnion, anomaly uterus, serviks terbuka lebih dari 1 cm pada
kehamilan 32 minggu, serviks mendatar / memendek kurang dari 1 cm pada UK 32 minggu,
riwayat abortus pada TM II lebih dari 1 kali, riwayat preterm dll
2. Faktor resiko minor
Penyakit yang disertai demam, pendarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu,
riwayat pielonefritis, riwayat abortus
C. DIAGNOSIS
1. Kriteria
- Usia gestasi 22-36 minggu
- His 1 kali/10 menit durasi 30 detik
- Dilatasi serviks 2 cm atau perubahan dilatasi pada waktu 1 jam
- Pendataran serviks > 50-80 %
2. Pemeriksaan Laboratorium
- Darah rutin, kimia darah, golongan darah dan rhesus
- Urinalis dan kultur urin
- Bakteriologi vagina
- Amniosintesis : susfakten
3. USG untuk mengetahui
- Usia gestari, jumlah janin, besar janin, kativitas grafasik
- Cacat kongetital
- Letak dan maturasi plasenta
- Volume cairan dan kelainan uterus
4. CTG untuk menilai
- Kesejahteraan janin
- Frekuensi dan kekuatan kontraksi
E. PENCEGAHAN
1. Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur
2. Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kehamilan dan persalinan
preterm
3. Memberikan nasehat tentang gizi saat kehamilan, meningkatkan pengetahuan KB interval,
memperhatikan tentang berbagai kelainan yang timbul dan segera melakukan konsultasi,
menganjurkan untuk pemeriksaan tambahan sehingga secara dini penyakit ibu dapat
diketahui dan diawasi / diobati
4. Meningkatkan keadaan sosial – ekonomi keluarga dan kesehatan lingkungan (manuaba,
1998)
F. PENANGANAN
Prinsip penanganan persalinan preterm adalah melakukan evaluasi keadaan umum ibu,
mengupayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi. Adapun hal yang perlu
diketahui dalam penanganan umum persalinan prematurus adalah
1. Umur kehamilan untuk menentukan prognosis
2. Demam / tidak
3. Kondisi janin (jumlah, letak/presentas, TBJ, hidup / gawat janin /mati, kelainan congenital
dan sebagainya dengan USG)
4. Letak plasenta perlu diketahui untuk mengantisipasi irisan section cesarean
5. Fasilitas dari petugas yang mampu menangani calon bayi terutama adanya seorang
neonatologis, bila perlu dirujuk (Saifudin, 2002)
I. PROGNOSIS
Partus prematur dapat mengakibatkan ketidakmatangan pada semua sistem organ, kelainan
tersebut antara lain :
1. Sindroma gangguan pernafasan
2. Pendarahan otak
3. Kelainan jantung
4. Kelainan usus
5. Anemia dan infeksi
(Rinawati, 2007)
DAFTAR PUSTAKA
1. HARRY, Oxorn dan William. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica (YEM)
2. Manuaba, Ida Ayu Candranita. 2009. Gader Obstetri dan Ginekologi dan
Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
3. Mochtar, Pustom. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Patologi dan Obstetri
Fisiologi Jilid 2. Jakarta : EGC
4. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
5. Saifuddin, dan Abdul Barr. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neunatal. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATHOLOGI PADA Ny. T
USIA 27 TAHUN G1P0A0 UK 39 MINGGU DENGAN PREEKLAMSI BERAT
DI RSUD.K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG
IV. ANTISIPASI
V. PERENCANAAN
Tanggal : 24 FEBRUARI 2021
Pukul : 09.00 WIB
1. Beritahu ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu
mengalami masalah pada kehamilannya, dimana tensi ibu tinggi yaitu 161/90 mmHg, dan
protein urine +3, dan odema pada kaki ibu tetapi keadaan janin dalam keadaan baik.
R/ : hak ibu untuk mengetahui keadaanya dan janinya
2. jelaskan pada ibu dan keluarga mengenai keadaan ibu sekarang bahwa ibu mengalami
preeklamsi berat yaitu tensi nya tinggi 161/90 mmHg dan protein urine ibu +3 dan odema
pada kaki ibu sehingga akan dilakukkan tindakan untuk mengatasi masalah pada ibu.
R/ : agar ibu dan janin mendapatkan penanganan yang sesuai sehingga ibu dan bayi dapat
terselamatkan.
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan.
R/ : untuk memantau keadaan ibu dan janin
4. Observasi tanda-tanda vital dan DJJ setiap 1 jam.
R/ : untuk mempertahankan kehamilan
5. Anjurkan keluarga dan suami untuk memberikan nutrisi kepada ibu baik makanan maupun
air putih serta teh manis hangat, ibu mengerti dan keluarga bersedia untuk melakukannya.
R/ : agar ibu tidak anemia
VI. PELAKSANAAN
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan masih mengeluarkan flek darah dari jalan lahirnya
OBYEKTIF
1. Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
Vital sign
TO : 110/80 mmHg S : 36,1 0C
N : 88 x/menit R : 22 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
Muka : bersih, simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata : bersih, simetris, sclera putih, konjungtiva sedikit pucat,
ada gambaran tipis pembuluh darah, tidak oedema, tidak ada kelinan
Abdomen : bersih, ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum, tidak
ada bekas operasi
LI : TFU pertengahan antara prochesus xyphoideus dan pusat
Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
LII : sebelah kanan teraba keras memanjang seperti papan
(punggung) sebelah kiri teraba bagian – bagian kecil janin (ekstremitas) (puka)
LIII : bagian bawah janin teraba bulat, keras dan melenting
(kepala) belum masuk PAP
LIV : -
PLANNING
Tanggal : 14 September 2014
Pukul : 08.31 WIB
1. Memberitahu ibu keadaannya saat ini bahwa kondisi bayi dalam keadaan baik
R/ : hak ibu untuk mengetahui kondisinysa dan janinnya
Ibu telah mengetahui kondisinya dan janinnya
2. Melanjutkan terapi dari dokter SPOG
Terapi
Pukul 03.00 WIB
Injeksi dexamethason 5 mg secara 1M setiap 6 jam sekali (pukul 21.00, 03.00, 09.00 dan
15.00 WIB)
Hystolan 20 mg 3x ½ tablet
Asam metenamat 500 mg 3x1 tablet, Fe 60 mg 1x1
R/ : agar kondisi ibu cepat membaik
Ibu telah diberikan injeksi dexamethason 5 mg secara 1M pukul 03.00 WIB, 09.00 WIB, dan
15.00 WIB
Ibu telah meminum hystolan 20 mg ½ tablet pukul 06.30 WIB, ½ tablet pukul 14.00 WIB dan
½ tablet pukul 21.00 WIB
Ibu telah meminum asam metenamat 500 mg 1 tablet pukul 06.30 WIB, 1 tablet pukul 14.00
WIB dan 1 tablet pukul 21.00 WIB
Ibu telah meminum Fe 60 mg 1 tablet pukul 21.00 WIB
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan masih mengeluarkan flek darah dari jalan lahirnya
Ibu mengatakan merasa keadaannya lebih baik dari kemarin
OBYEKTIF
1. Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
Vital sign
TO : 110/80 mmHg S : 36 0C
N : 86 x/menit R : 20 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
Muka : bersih, simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata : bersih, simetris, sclera putih, konjungtiva sedikit pucat,
ada gambaran tipis pembuluh darah, tidak oedema, tidak ada kelinan
Abdomen : bersih, ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum, tidak
ada bekas operasi
LI : TFU pertengahan antara prochesus xyphoideus dan pusat
Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
LII : sebelah kanan teraba keras memanjang seperti papan
(punggung) sebelah kiri teraba bagian – bagian kecil janin (ekstremitas) (puka)
LIII : bagian bawah janin teraba bulat, keras dan melenting
(kepala) belum masuk PAP
LIV : -
PLANNING
Tanggal : 15 September 2014
Pukul : 09.01 WIB
1. Memberitahu ibu keadaannya saat ini bahwa kondisi ibu baik dan kondisi janin dalam
keadaan baik dengan denyut jantung 148x/menit (normal)
R/ : hak ibu untuk mengetahui kondisinysa dan janinnya
Ibu telah mengetahui kondisinya dan janinnya
2. Melanjutkan terapi dari dokter SPOG
Terapi
Hystolan 20 mg 3x ½ tablet
Asam metenamat 500 mg 3x1 tablet,
Fe 60 mg 1x1tablet
R/ : untuk memperbaiki keadaan ibu
Ibu telah meminum hystolan 20 mg ½ tablet pukul 06.00 WIB, 14.00 WIB dan 21.00 WIB
Ibu telah meminum asam metenamat 500 mg 1 tablet pukul 06.00 WIB, 14.00 WIB dan
21.00 WIB
Ibu telah meminum Fe 60 mg 1 tablet pukul 21.00 WIB
3. Menganjurkan ibu untuk tetap bedrest total
R/ : untuk mempertahankan kehamilan ibu
Ibu bersedia untuk bedrest total
4. Memberikan KIE kebutuhan zat besi ibu hamil
R/ : agar ibu tidak anemia
Ibu telah mengerti tentang kebutuhan zat besi ibu hamil
5. Mengobservasi keadaan ibu dan janin
R/ : untuk memantau keadaan ibu dan janin
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : compos mentis
Vital sign
TO : 120/80 mmHg S : 36,2 0C
N : 80 x/menit R : 22 x/menit
DJJ (+) 138 x/menit
Pendarahan : tidak ada
DATA PERKEMBANGAN III
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan flek darah dan merasa keadaannya lebih baik serta
tidak ada keluhan
OBYEKTIF
1. Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
2. Vital sign
TO : 110/80 mmHg S : 36 0C
N : 86 x/menit R : 20 x/menit
3. DJJ (+) 138 x/menit
4. Pendarahan : tidak ada
ASSEMENT
Ny. S usia 34 tahun G2P1A0 UK 34 +3 minggu dengan portus prematurus iminens dan anemia
ringan
Janin tunggal, hidup, puka, presentasi kepala, belum masuk PAP
PLANNING
Tanggal : 16 September 2014
Pukul : 09.01 WIB
1. Memberitahu ibu keadaannya saat ini bahwa kondisi ibu dan janin baik dan hari ini
diperbolehkan untuk pulang
R/ : untuk mengetahui keadaan ibu
Ibu telah mengetahui kondisinya dan janinnya
2. Menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi sayuran berwarna hijau tua dan daging
berwarna merah, sehingga ibu tidak mengalami anemia
R/ : untuk mengatasi anemia
Ibu bersedia mengkonsumsi sayuran berwarna hijau tua dan daging berwarna merah
3. Menganjurkan ibu untuk beristirahat total dirumah, dan tidak melakukan aktivitas / pekerjaan
yang berat
R/ : untuk menjaga kehamilan ibu
Ibu bersedia melakukan anjuran yang telah diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran
Terapi
Hystolan 20 mg 3x ½ tablet
Asam metenamat 500 mg 3x1 tablet,
Fe 60 mg 1x1tablet
R/ : untuk membantu memperbaiki kondisi ibu
Ibu bersedia meminum obat sesuai dengan anjuran
5. Mempersiapkan ibu untuk pulang dan menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi
Melakukan aff infus
R/ : agar ibu bisa pulang
Aff infus telah dilakukan
Ibu bersedia untuk melakukan kontrol (kunjungan ulang) 1 minggu lagi atau jika ada keluhan
Ibu pulang pukul 11.00 WIB