Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. M DENGAN PARTUS PREMATURUS IMMINENS (PPI)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu


Praktek Klinik Departemen Keperawatan Maternitas

Oleh:
Sonia Nabila
(P17220194050)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN PPI

(PARTUS PREMATURUS IMMINENS)

A. PENGERTIAN
Partus Prematurus Imminens (PPI) adalah dimana adanya ancaman kehamilan dengan
timbulnya tanda – tanda persalinan pada usia kehamilan yang belum aterm yaitu antara 20 – 37
minggu dengan berat badan lahir bayi kurang dari 2500 gram (Nisa and PS 2020)

PPI atau ancaman kelahiran prematur merupakan adanya kontraksi uterus disertai perubahan
serviks berupa dilatasi dan effacement sebelum kehamilan berusia 37 minggu serta dapat
menyebabkan kelahiran prematur (Widiana et al., n.d.)

B. ETIOLOGI
Persalinan prematur merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatal di
seluruh dunia. Faktor yang menyebabkan ancaman kelahiran prematur menurut (Ariana,
Sayono, and Kusumawati 2013) yaitu ;
1. Faktor maternal
- Usia ibu ; secara fisik dan mental usia yang paling baik untuk hamil berkisar antara
20 – 35 tahun karena pada usia tersebut secara biologis memiliki alat reproduksi
wanita yang berkembang dan berfungsu secara maksimal, begitu juga kejiwaan sudah
lebih matang sehingga tidak mempengaruhi berbagai faktor penyulit seperti
keguguran, perdarahan bahkan kematian.
- Riwayat kelahiran prematur, ibu yang pernah mengalami dan memiliki kehamilan
premtur sebelumnya rentan untuk melahirkan secara prematur kembali. Wanita yang
melahirkan anak pertama prematur memiliki risiko 3 kali lipat dibanding dengan
wanita yang bayi pertamanya lahir cukup bulan.
- Riwayat abortus, kejadian abortus memiliki efek terhadap kehamilan selanjutnya baik
pada timbulnya penyulit kehamilan maupun pada hasil kehamilan itu sendiri. Wanita
dengan riwayat abortus mempunyai resiko lebih tinggi terjadi persalinan prematur,
abortus berulang dan berat serta terjadi BBLR.
- Paritas, ibu bersalin dengan paritas tinggi mengalami kehamilan dan persalinan
berulang kali sehingga pada sistem reproduksi terdapat penurunan fungsi sehingga
meningkatkan resiko persalinan prematur.
- Trauma, ibu hamil yang memiliki riwayat trauma seperti terjatuh, terpukul,
pembedahan sectio ceesarea sebelumnya. Melakukan hubungan seksual dapat terjadi
trauma karena menimbulkan rangsangan pada uterus sehingga terjadi kontraksi dan
sperma yang mengandung hormon prostaglandin yang dapat merangsang kontraksi
uterus.
- Infeksi, infeksi saluran kemih sering dikaitkan dengan kejadian ketuban pecah dini
dan persalinan prematur yang disebabkan karena peningkatan hormon progesteron
sehingga ureter mengalami dilatasi dan terjadi refluks air kemih dari kandung kemih
ke dalam ureter.
- Jarak kehamilan, ibu hamil dianjurkan mengatur jarak kehamilan antara 2 – 5 tahun
karena memberi kesempatan pada tubuh ibu untuk mengembalikan organ reproduksi
seperti semula dan dapat memberikan ASI secara optimal, jika ibu hamil menyusui
bayinya tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin yang dapat memicu kontraksi
uterus.
2. Faktor janin
- Kehamilan kembar
- Janin mati dalam rahim (IUFD)
- Kelainan kongenital
3. Gaya hidup
- Merokok
- Menggunakan obat – obatan
- Mengonsumsi alkohol
4. Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi yang rendah menjadi salah satu faktor resiko terjadinya persalinan
prematur berkaitan dengan kondisi seperti kecenderungan untuk hamil di usia muda,
mengalami lebih banyak stress, nutrisi kurang dan tidak dapat memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda gejala yang muncul pada kejadian persalinan prematur yaitu :
- Nyeri punggung dan adanya rasa berat di panggul
- Kejang uterus yang mirip dengan dismenorea
- Adanya perdarahan pervaginam
- Adanya kontraksi uterus dan pembukaan serviks
- Adanya ketuban pecah dini (Putri 2019)
Sedangkan menurut (Kirana, Islamy, and Yonata 2020) terjadinya persalinan prematur :
- Kontraksi berulang 7 – 8 menit sekali atau 2 – 3 kali dalam 10 menit
- Nyeri punggung bagian bawah
- Perdarahan bercak
- Perasaan menekan serviks
- Pemeriksaan serviks menunjukkan telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm dan
penipisan 50 – 80%
- Selaput ketuban pecah

D. PATOFISIOLOGI
Persalinan pada wanita melibatkan serangkaian peristiwa yang progesif dimulai dengan
aktivasi hypothalamic pituitary adrenal (HPA) dan peningkatan corticotropin releasing
hormone (CRH) plasenta, hal ini menyebabkan penurunan fungsi progesterone dan aktivasi
esterogen yang kemudian akan mengaktivasi CAPs, oksitosin, dan prostaglandin. Peristiwa
biologis ini akan menyebabkan pematangan serviks, kontraksi uterus, aktivasi desidua dan
membrane janin serta pada kala II persalinan akan meningkatkan oksitosin ibu. Perbedaan
mendasar antara persalinan matur dan prematur adalah aktivasi fisiologis komponen-
komponen pathway tersebut pada proses matur, sedangkan partus prematur berasal dari
proses patologis yang mengaktivasi salah satu atau beberapa komponen pathway tersebut.
CRH diketahui secara sentral dalam maturase dan persalinan manusia. Peningkatan kadar
CRH dihubungkan dengan umur kehamilan. Wanita yang mengalami persalinan prematur
memiliki konsentrasi CRH maternal yang lebih tinggi pada usia kehamilan 16 minggu dan
kadar CRH lebih cepat meningkat dari pada wanita yang melahirkan aterm.
E. PATHWAY PPI
F. KOMPLIKASI
Anak – anak yang lahir prematur memiliki resiko lebih tinggi mengalami cerebral
palsy, defisit sensorik dan kurangnya kemampuan dalam belajar dibandingkan
dengan anak yang lahir cukup bulan (Putri 2019)
Sedangkan pada ibu dapat menyebabkan infeksi endometrium lebih sering terjadi
mengakibatkan sesis dan lambatnya penyembuhan luka episiotomi. Selain itu
dapat menyebabkan :
- Distress pernafasan pada bayi
- Risiko mortalitas 4 kali lebih besar, sepsis neonatal dan perdarahan
intraventikuler 3 kali lebih besar pada bayi dengan ibu yang menderita
anmionitis.
- Terjadi ketidakmatangan sistem saraf pusat sehingga menyebabkan
gangguan refleks menghisap atau menelan, rentan terhadap terjadinya
perdarahan otak atau serangan apneu.
- Ketidakmatangan sistem pencernaan menyebabkan intoleransi pemberian
makanan dikarenakan lambung yang berukuran kecil yang memunkinkan akan
membatasi jumlah makanan atau cairan yang diberikan sehingga pemberian
susu yang terlalu banyak dapat menyebabkan bayi muntah.
- Retinopati
- Penyakit jantung
- Sistem kekebalan tubuh pada neonatal belum sempurna.

G. PENATALAKSANAAN
Beberapa langkah yang dapat dilakukan pada PPI untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas neonatus preterm :
Mengahambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolitik :
- Kalsium antagonis : nifedipipn 10mg/oral diulang 2-3 kali/jam dilanjutkan
tiap 8 jam sampai kontraksi hilang. Obat dapat diberikan lagi jika timbul
kontraksi berulang, dosis maintenance 3 x 10 mg.
- Obat B-mimetik : seperti terbutalin, ritrodin, isoksuprin dan
salbutamolpenghambat produksi prostaglandin : indometasin, sulindac,
nimesulide menghambat prostaglandin dengan menghambat COXs
- Pencegahan terhadap infeksi dengan antibiotik : eritromisin per oral
diberikan 3 x 500 mg selama 3 hari, ampisilin 3 x 500mg selama 3 hari
atau menggunakan antibiotik lain seperti klindamisin.
- Magnesium sulfat diberikan secara parenteral 4 – 6 gram/iv atau
pemberian bolus selama 20 – 30 menit infus 2 – 4 gram/jam
Selain diberikan obat – obatan ibu dianjurkan untuk tirah baring dan
memperhatikan rehidrasi (Putri 2019)

H. PENCEGAHAN
a) Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur
b) Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan
kehamilan dan persalinan preterm.
c) Memberikan naihat tentang gizi saat kehamilan.
d) Meningkatkan sosial – ekonomi keluarga dan kesehatan lingkungan.
e) Memperhatikan usia pertama kali menikah.
f) Mencegah infeksi saluran kencing.
g) Memakai kontrasepi untuk menjarangkan anak.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian
a) Anamnesa
- Biodata klien.
b) Keluhan utama: ibu mengeluh perutnya terasa kenceng dan keluar darah atau lender dari
kemaluan dengan usia kehamilan 20-34 minggu.
c) Riwayat Kehamilan Ini
TM I : Pusing, mual muntah berlebihan, kurang darah, anemia meningkatkan faktor resiko
terjadinya partus prematurus iminen.
TM II : Keluhan perdarahan pada UK 20 minggu< merupakan salah satu faktor terjadinya
partus prematurus
TM III : Keluhan pengeluaran darah/lendir/air ketuban merupakan penyebab persalinan
preterm. Dapat disertai kenceng-kenceng yang semakin sering.
d) Riwayat Kesehatan
Pernah / sedang menderita penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung atau paru,
penyakit infeksi kelamin (oleh trichomonas, streptococcus, gonococcus).
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya infeksi menular dalam keluarga dapat menyebabkan persalinan preterm apabila
ibu hamil tertular infeksi. Seperti TBC, pneumonia, dll.

Fokus pengkajian keperawatan yaitu :


1) Sirkulasi
Hipertensi, Edema patologis (tanda hipertensi karena kehamilan (HKK), penyakit
sebelumnya.
2) Intregitas Ego
Adanya ansietas sedang.
3) Makanan/cairan
Ketidakadekuatan atau penambahan berat badan berlebihan.
4) Nyeri/Katidaknyamanan
Kontraksi intermiten sampai regular yang jaraknya kurang dari 10 menit selama paling sedikit
30 detik dalam 30-60 menit.
5) Keamanan
Infeksi mungkin ada (misalnya infeksi saluran kemih (ISK) dan atau infeksi vagina)
6) Seksualitas : Tulang servikal dilatasi, Perdarahan mungkin terlihat, Membran mungkin
ruptur (KPD), Perdarahan trimester ketiga, Riwayat aborsi, persalinan prematur, riwayat
biopsi konus, Uterus mungkin distensi berlebihan, karena hidramnion, makrosomia atau
getasi multiple.

a) Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : -
 Tanda – tanda vital : TD , RR, N, T
 Head to toe:
1) Kepala : hygiene rambut, keadaan rambut
2) Mata : sclera: ikterik/tidak, konjungtiva: anemis/tidak, mata: simetris/tidak
3) Leher : pembengkakan kelenjar tiroid, tekanan vena jugularis
4) Dada : pernafasan: jenis pernafasan, bunyi nafas, penarikan sela iga.
5) Abdomen : nyeri tekan pada abdomen, teraba massa/ tidak pada abdomen
6) Ekstremitas : nyeri /tidak pada ekstremitas atas ataupun bawah, tidak ada kelemahan\
7) Eliminasi / urinasi: ada/tidak konstipasi/ BAB dan susah BAK

b) Pemeriksaan per system


1) Status nutrisi dan penggunaan kimia
Mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan, Mengukur lipat kulit trisep, Mengukur lingkar
lengan atas, Mengkaji kadar protein darah dan keseimbangan kadar elektrolit dalam
darah, Pengobatan lokal dan alkohol
2) Status pernafasan
Latihan napas dan penggunaan spinometri intensif, Pemeriksaan fungsi paru dan AGD,
riwayat sesak napas.
3) Status kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler, Kebiasaan merubah posisi secara mendadak, Riwayat
imobilisasi berkepanjangan, Hipotensi dan hipoksia, Kelebihan cairan atau darah,
Riwayat perdarahan
4) Fungsi imunologi
Kaji adanya alergi, Riwayat transfuse darah, Riwayat asthma bronchial, Riwayat
transplantasi ginjal.
5) Perkembangan gerontologi
Penyakit kronis, Ketakutan lansia, Fungsi jantung, ginjal, Aktivitas GI, Dehidrasi,
konstipasi, malnutrisi, Penurunan penglihatan dan sensasi, Penyakit pribadi, Keadaan
mulut

c) Pemeriksaan diagnostic
- Ultrasonografi : Pengkajian getasi (dengan berat badan janin 500 sampai 2500 gram)

- Tes nitrazin : menentukan KPD

- Jumlah sel darah putih : Jika mengalami peningkatan, maka itu menandakan adanya
infeksi amniosentesis yaitu radio lesitin terhadap sfingomielin (L/S) mendeteksi
fofatidigliserol (PG) untuk maturitas paru janin, atau infeksi amniotik.

- Pemantauan elektronik : memfalidasi aktifitas uterus / status janin.

II. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d agen injuri (fisik, biologis, kimia, psikologis), kontraksi otot dan efek
obat-obatan.

2. Intoleransi aktivitasb.d hipersensitivitas otot/seluler, tirah baring, kelemahan

3. Ansietas, ketakutan b.d krisis situasional, ancaman yng dirasakan atau aktual pada diri
dan janin.
4. Kurang pengetahuan mengenai persalinan preterm, kebutuhan tindakan dan prognosis
b.d kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber
informasi.

III. Intervensi Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1. Tingkat Nyeri (L. 08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Nyeri akut b.d agen injuri
a. Keluhan nyeri Observasi
(fisik, biologis, kimia,
psikologis), kontraksi
menurun  Identifikasi lokasi,
b. Meringis menurun karakteristik, durasi,
otot dan efek obat-
c. Gelisah menurun frekuensi, kualitas,
obatan.
d. Kesulitan tidur intensitas nyeri
Dengan batasan
menurun  Identifikasi skala
karakteristik:
e. Frekuensi nadi nyeri
1. Mengeluh nyeri
membaik  Identifikasi faktor
f. Tekanan darah yang memperberat
membaik dan memperingan
g. Pola tidur nyeri
membaik Terapeutik
 Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
/
2. Ambulasi (L.05038) Manajemen Energi
Intoleransi aktivitas b.d
a. Menopang berat (I.05178)
hipersensitivitas
badan meningkat Observasi
otot/seluler, tirah
baring, kelemahan
b. Berjalan dengan  Identifikasi gangguan
langkah efektif fungsi tubuh yng
Dengan batasan
meningkat mengakibatkan
karakteristik:
c. Nyeri saat berjalan kelelahan
a. Mengeluh lelah
menurun  Monitor kelelahan
b. Dispnea
d. Keengganan fisik dan emosional
saat/setelah
berjalan menurun Terapeutik
aktivitas
e. Perasaan khawatir  Sediakan lingkungan
c. Merasa tidak
saat berjalan nyaman
nyaman setelah
menurun  Berikan aktivitas
beraktifitas
d. Merasa lemah distraksi yang
menenangkan
Edukasi
 Anjurkan melakukn
aktivitas secara
bertahap
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makan
3. Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (I.09314)
Ansietas, ketakutan b.d
(L.09093) Observasi
krisis situasional,
ancaman yng dirasakan
a. Perilaku gelisah  Identifikasi saat
menurun tingkat ansietas
atau aktual pada diri
b. Perilaku tegang berubah (mis.
dan janin.
menurun Kondisi, waktu,
Dengan batasan
c. Keluhan pusing stresor)
karakteristik:
menurun  Monitor tanda tanda
a. Merasa bingung
d. Tekanan darah ansietas (verbal dan
b. Merasa khawatir
menurun nonverbal)
dengan akibat dari
e. Konsentrasi Terapeutik
kondisi yang
membaik  Ciptakan suasana
dihadapi
f. Pola tidur terapeutik untuk
c. Sulit
membaik menumbuhkan
berkonsentrasi
d. Mengeluh nyeri kepercayaan

e. Anoreksia  Pahami situasi yang


f. Palpitasi membuat ansietas
g. Merasa tidak  Dengarkan dengan
berdaya penuh perhatian
 Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi
 Anjurkan keluarga
untuk bersama pasien,
jika perlu
 Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat ansietas, jika
perlu
4. Tingkat Pengetahuan Manajemen Jalan Nafas
Kurang pengetahuan
(L.12111) (I.12383)
mengenai persalinan
a. Perilaku sesuai Observasi
preterm, kebutuhan
anjuran meningkat  Identifikasi kesiapan
tindakan dan prognosis
b. Kemampuan dan kemampuan
b.d kurangnya keinginan
menjelaskan menerima informasi
untuk mencari informasi,
pengetahuan  Identifikasi faktor-
tidak mengetahui
tentang suatu topik faktor yang dapat
sumber-sumber
meningkat meningkatkan dan
informasi.
c. Pertanyaan tentang menurunkan motivasi
Dengan batasan
masalah yang perilaku hidup bersih
karakteristik:
dihadapi menurun dan sehat
a. Menanyakan
d. Persepsi yang Terapeutik
masalah yang
keliru terhadap  Sediakan materi dan
dihadapi
masalah menurun media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
 Jelaskan faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan

IV. Implementasi Keperawatan


Menurut (Dinarti, Aryani, Nurhaeni, & Chairani, 2013) Implementasi dalam proses
keperawatan terdiri rangkaian aktivitas keperawatan dari hari ke hari yang harus dilakukan dan
didokumentasikan dengan cermat. Perawat melakukan pengawasan terhadap efektifitas
tindakan/intervensi yang dilakukan, bersamaan pula dengan menilai perkembangan pasien
terhadap pencapaian tujuan atau hasil yang diharapkan. Bagian dari pengumpulan data ini
memprakarsai tahap evaluasi proses keperawatan.

V. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan
yang disengaja dan terus-menerus dengan melibatkan klien, perawat, dan anggota tim kesehatan
lainnya. Tahapan akhir dari asuhan keperawatan yaitu evaluasi, pengisian format yang dipakai
dalam evaluasi adalah format SOAP (Wahyuni, 2016)

Format SOAP :
S : Data Subjektif Data yang didapat dari klien berupa perkembangan dari keadaan berupa apa
yang dikatakan klien, dirasakan dan yang dikeluhkan
O : Data Objektif Data yang diperoleh dari klien berupa keadaan yang bisa dilihat dan diukur
oleh perawat maupun tenaga medis lain
A : Analisis Penilaian data subjektif dan objektif mengarah lebih baik atau menurun
P : Perencanaan Rencana untuk klien dengan didasarkan dari hasil i analisa data yang berisi
kelanjutan perencanaan tindakan apabila keadaan klien menurun atau belum teratasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ariana, Dhina Novi, Sayono Sayono, and Erna Kusumawati. 2013. “Faktor Risiko Kejadian
Persalinan Prematur (Studi Di Bidan Praktek Mandiri Wilayah Kerja Puskesmas Geyer Dan
Puskesmas Toroh Tahun 2011).” Jurnal Kebidanan 1 (1): 33–40.

Kirana, Putu A L Amrita, Nurul Islamy, and Ade Yonata. 2020. “G4P3A0 Hamil 30 Minggu
Belum Inpartu Dengan Partus Prematurus Imminens Dan Ketuban Pecah Dini.” Medical
Profession Journal of Lampung 10 (3): 456–60.

Nisa, Kandita Mahran, and Ratna Dewi PS. 2020. “G3P2A0 Hamil 30 Minggu Belum Inpartu
Dengan Partus Prematurus Imminens Dan Riwayat Asma.” Medical Profession Journal of
Lampung 10 (1): 16–21.

Putri, Lidia Aditama. 2019. Buku Ajar Obstetri Dan Ginekologi. GUEPEDIA.

Widiana, I Kadek Oka, I Wayan Artana Putra, I Nyoman Gede Budiana, and Ida Bagus Gde
Fajar Manuaba. n.d. “KARAKTERISTIK PASIEN PARTUS PREMATURUS IMMINENS
DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE 1 APRIL 2016-30 SEPTEMBER 2017.”
FORMAT PENGKAJIAN PRENATAL

Nama Mahasiswa : Sonia Nabila


N I M : P17220194050
Tanggal Pengkajian : 16 november 2001
Ruang / RS : mawar

A. DATA UMUM KLIEN


1. Nama klien : Ny. M
2. Usia : 31 Tahun
3. Agama : Islam
4. Status perkawinan : Kawin
5. Pekerjaan : Ibu ruma tangga
6. Pendidikan terakhir : SMK
7. Alamat : Banyuwangi, tembok rejo

B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama : pasien mengatakan hamil ke 3, usia kehamilan ±8,5 bln, nyeri
perut, pusing, tidak mengerluarkan lendir & darah
2. Riwayat menstruasi :
a.Menarchea : Umur 12 th
b.Siklus ; 28 hari
c.Jumlah : 4x ganti pembalut/hari
d.Lamanya : 12 hari
e.Keteraturan : teratur
f.Dismenorhea : perut nyeri

3.Riwayat perkawinan
1.Status perkawinan : kawin
2.Perkawinan : 2 Kali
2.Dengan suami Sekarang : 30 Tahun
3.Umur pertama kali kawin : 20 Tahun

4.Riwayat KB

- Cara Kontrasepsi yang pernah digunakan KB suntik


- Cara kontrasepsi sebelum kehamilan ini
- Lama pemakaian kontrasepsi sebelum kehamilan 1 tahun

5.Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu

No Tahun Jenis Penolong Keadaan Jenis Masalah


Persalinan Bayi waktuKelamin Kehamilan
Lahir
1 2010 Prematur Bidan Sehat Laki-laki
2 2014 Normal Bidan Sehat Laki-laki
3
4
5

6.Pengalaman menyusui : ya / tidak berapa lama

7.Riwayat Kehamilan Saat ini


1. HPHT : 07-03-2021
2. Tafsiran persalinan : 14-12-2021
3. BB sebelum hamil : 43 kg
4. TD sebelum hamil

TD BB/TB TFU Letak &


DJJ Usia Keluhan Data
Presentasi Gestasi lain
Janin

165/70 53/153 27 cm Letkep u 142 35 minggu Nyeri


perut

8.Riwayat Kesehatan yang lalu


Penyakit/operasi yang pernah dialami : tidak pernah melakukan operasi
- Jenis
- Dilakukan dimana
- Kapan
- Penolong
9.Pola Aktivitas Sehari-hari
1. Eliminasi :
- BAB : 1x sehari
- BAK : 4-5 sehari
2. Nutrisi
- Makan : 3x sehari
- Minum : <1 liter
3. Istirahat
- Tidur siang hari : jarang tidur siang
- Tidur malam hari : diatas jam 8 malam
4. Kebersihan
- Pemerilaharaan badan : bersih
- Pemeliharaan gigi dan mulut : sikat gigi sehari 1-2 kali
- Pemeliharaan kuku : kuku bersih

10.Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit yang sedang /pernah dialami oleh anggota keluarga : hipertensi

C. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

1. Status obstetrik : G 3 P 2-2 A000


2. Umur kehamilan 35 Minggu
3. Keadaan Umum :
4. Kesadaran : composmentis
5. BB/TB : 53 Kg/ 153 Cm
6. Tanda Vital
- TD : 165/70 mmHg
- Nadi : 70 X/menit
- Suhu : 36,2 ̊ C
- RR : X/menit
7. Pemeriksaan kepala leher
- Kepala : persebaran rambut merata, rambut berwarna hitam
- Mata : mata lengkap,mata anemis, pupil isokor
- Hidung : tidak ada sputum
- Mulut : bersih
- Telinga : normal
- Leher : tidak ada pembesaran tiroid
- Masalah khusus : tidak ada masalah khusus
8. Pemeriksaan integument
- Warna : sawo matang
- Turgor : baik
- Tekstur/kekenyalan : kenyal
- Kelembaban : kulit lembab
- Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan
9. Dada/Thorak
- Mammae :
a. Bentuk : normal simetris kanan, kiri
b. Konsistensi
c. Areola : berwarna coklat
d. Keadaan puting susu : menonjol
e. Pengeluaran kolostrum
f. Pengeluaran ASI : asi belum keluar
- Jantung ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi
- Paru ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi)
- Masalah khusus : tidak ada masalah khusus

10. Abdomen (Inspeksi, palpasi,auskultasi)


- Bentuk abdomen : bulat
- Pigmentasi : Striea albican
Linea alba/linea nigra
- Masalah khusus : perut nyeri dan terasa kencang-kencang
- Fungsi pencernaan : baik
- Pemeriksaan Obstetri :

a. Pemeriksaan Leopold I :
- Tinggi fundus uterus (TFU) 27 Cm

b. Pemeriksaan Leopold II :
- Posisi kanan : punggung / bagian terkecil / bokong / kepala
- Posisi kiri : Punggung / bagian terkecil / bokong / kepala

c. Pemeriksaan Leopold III :


- Presentasi bagian bawah janin : Kepala /bokong / kosong

d. Pemeriksaan Leopold IV :
- Seberapa jauh bagian bawah janin masuk PAP : blm masuk pap
e. Pemeriksaan DJJ
- Frekwensi : 142 x/menit
- Iramanya : Reguler /irreguler
11. Perineum dan Genetalia
Keadaan vulva perineum:

- Vagina : Varises ya / tidak


- Kebersihan : bersih
- Keputihan: Jenis/warna : putih
Konsistensi : kentah
Bau : tidak bau
Gatal ya/tidak
- Hemorrhoid : derajat : -
Lokasi : -
Berapa lama : -
Nyeri ya / tidak -
- Masalah khusus

12. Ekstremitas
1. Ekstremitas atas
Edema : ya / tidak, lokasi……

2. Ekstremitas bawah
Edema : ya / tidak, lokasi……
Varises : ya / tidak, lokasi……
Reflek patella: + / -
Masalah khusus…

13. Eliminasi
- Urine : kebiasaan BAK : 4-5 x/sehari, warna kuning jernih
- BAB : Kebiasaan BAB : 1x/hari, konsistensi padat
- Masalah khusus : -
-
14. Istirahat dan kenyamanan
a. Pola tidur : Kebiasaan tidur, lama 7-8 jam,.,frekuensi…
b. Pola tidur saat ini : 8 jam
c. Keluhan ketidaknyamanan : Ya / tidak, lokasi……
d. Sifat nyeri
e. Intensitas nyeri : hilang timbul

15. Mobilisasi dan latihan


- Tingkat mobilisasi : banyak kegiatan dibantu oleh keluarga
- Latihan / senam : tidak melakukan
- Masalah khusus :

16. Nutrisi dan cairan


- Asupan nutrisi
- Nafsu makan baik/ kurang / tidak ada
- Asupan cairan : <1 liter Cukup/kurang
- Masalah khusus -

17. Keadaan mental


- Adaptasi psikologis : pasien beradaptasi dengan baik
- Penerimaan terhadap kehamilan : pasien menerima dan menunggu
kehamilannya
- Masalah khusus

18. Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan

19. Persiapan persalinan


- Senam hamil : tidak melakukan senam hamil
- Rencana tempat melahirkan : bidan
- Perlengkapan kebutuhan bayi atau ibu √
- Kesiapan mental ibu dan keluarga √
- Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani
nyeri, proses persalinan √
- Perawatan payudara

20.Obat-obat yang dipakai saat ini : nedipin 30 mg, metildopa


21. Hasil pemeriksaan penunjang
- Hb 11,2 gr%
- Protein urine : negatif
- Golongan darah
- USG
22.Rangkuman Hasil Pengkajian
Masalah
23.Perencanaan kunjungan
ANALISA DATA

Nama pasien : Ny. M


Umur : 31 Tahun
No. Regester : 17.22.15
Ruang : mawar

KEMUNGKINAN
DATA PENUNJANG MASALAH
PENYEBAB
DS : Nyeri akut Agen pencedera
 Pasien mengatakan nyeri pada fisik (kehamilan)
perut bagian bawah
 Pasien mengatakan nyeri
terasa kencang
 Pasien mengatakan nyeri hilang
dan timbul

DO :
 TD : 165/70 mmHg
N: 70 x/menit
S : 36,2֯C
 Skala nyeri 6
 Pasien tampak meringis
 Mata cowong

Ansietas Krisis situasional


DS :
 Pasien mengatakan cemas akan
kehamilannya karena tekanan
darahnya tinggi
 Pasien mengatakan kadang
merasa pusing

DO :
 Tekanan darah meningkat
TD : 165/70 mmHg
 Tampak gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny. M


Umur : 31 Tahun
No. Regester : 17.22.15
Ruang : Mawar

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (kehamilan) d.d nyeri perut yang
terasa hilang timbul, skala nyeri 6, TD : 165/70, S : 36,2, N : 70

2. Ansietas b.d krisis situasional d.d cemas akan kehamilannya karena tekanan
darah tinggi, pusing, pasien tampak gellisah
DAFTAR MASALAH

Nama pasien : Ny. M


Umur : 31 Tahun
No. Regester : 17.22.15
Ruang : Mawar

NO TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL TANDA


DX MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI TANGAN
1. 16-11-2021 Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
(kehamilan) d.d nyeri perut yang terasa
hilang timbul, skala nyeri 6, TD : 165/70,
S : 36,2, N : 70

2. 16-11-2021 Ansietas b.d krisis situasional d.d cemas


akan kehamilannya karena tekanan darah
tinggi, pusing, pasien tampak gellisah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. M
Umur : 31 Tahun
No. Regester : 17.22.15
Ruang : Mawar

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Tgl NO Tanda
Keperawatan Kriteria dan
DX tangan
Standart
16-11- 1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Untuk mengetahui skala
2021 agen pencedera tindakan 1. Identifikasi skala nyeri nyeri
fisik (kehamilan) keperawatan 2x24 2. Monitor tanda-tanda 2. Melakukan observasi
d.d nyeri perut jam tingkat nyeri nyeri tanda-tanda vital pasien
yang terasa hilangmenurun, dengan 3. Kontrol lingkungan yang 3. Membantu mengontrol
timbul, skala nyerikriteria hasil : memperberat rasa nyeri lingkungan disekitar
6, TD : 165/70, - Keluhan nyeri 4. Ajarkan teknik pasien
S : 36,2, N : 70 menurun farmakologis untuk 4. Membantu teknik
- Tekanan mengurangi rasa nyeri nonfarmakologis untuk
darah 5. Kolaborasi pemberian mengurangi rasa nyeri
membaik analgetik dengan tim agar pasien merasa
- Meringis medis nyaman
menurun 5. Agar rasa nyeri pada
pasien berkurang
16-11- 2. Ansietas b.d Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
2021 krisis situasional tindakan ansietas tanda-tanda ansietas
d.d cemas akan keperawatan 2x24 2. Ciptakan suasana 2. Agar pasien percaya dan
kehamilannya jam tingkat cemas terapeutik untuk tidak ragu
karena tekanan menurun, dengan menumbuhkan 3. Membantu berbicara
darah tinggi, kriteria hasil : kepercayaan pada keluarga pasien
pusing, pasien - Verbalisasi 3. Anjurkan keluarga untuk agar tetap bersama
tampak gellisah khawatir tetap bersama pasien pasien
akibat kondisi 4. Kolaborasi pemberian 4. Agar rasa cemas yang
yang dihadapi obat antiansietas, jika dirasakan pasien
menrurun perlu berkurang
- Perilaku
gelisah
menurun
- Keluhan
pusing
menurun
- Tekanan
darah
menurun
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. M
Umur : 31 Tahun
No. Regester : 17.22.15
Ruang : Mawar

NO NO. TINDAKAN TTD


TANGGAL
DIAGNOSA
1. 16-11-2021 I 1. Mengidentifikasi skala nyeri
(pasien mengatakan skala nyeri 6)
2. Memonitor tanda-tanda vital
(TD : 165/70, S : 36,2, N : 70)
3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(pasien mengatakan nyeri perut, perut terasa mules, sedikit
pusing)
4. Mengajarkan teknik farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(kompres hangat dan dingin, teknik nafas dalam)
5. Mengkolaborasi pemberian analgetik dengan tim medis
(Kaltrofen supp 2 tab, Dexa 4x6 mg)

2. 16-11-2021 II 1. Memonitor tanda-tanda ansietas


(pasien cemas karena tensinya yang tinggi)
2. Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
(dengan memberikan penjelasan pada pasien dengan baik)
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
(menganjurkan keluarga tetap bersama pasien agar pasien tidak
merasa kesepian dan jika pasien membutuhkan apa-apa keuarga
siap membantu)
4. Mengkolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
(nifedipine, metildopa)
EVALUASI
Nama pasien : Ny. M
Umur : 31 Tahun
No. Regester : 17.22.15
Ruang : Mawar

NO
TANGGAL TANGGAL
DX TANGGAL
16-11-2021 17-11-2021

I
S : S : S :
 Pasien mengatakan nyeri pada  pasien mengatakan rasa nyeri
perut bagian bawah berkurang
 Pasien mengatakan nyeri  pasien mengatakan perut sudah
terasa kencang membaik O :
 Pasien mengatakan nyeri hilang  pasien mengatakan nyeri sudah
dan timbul tidak hilang timbul

O : O : A :
 TD : 165/70 mmHg  TD : 150/136 mmHg
N: 70 x/menit N : 88 x/menit
S : 36,2֯C S : 36, 1
 Skala nyeri 6  Skala nyeri 3 P :
 Pasien tampak meringis  Pasien sudah tidak tampak
 Mata cowong meringis
 Mata pasien sudah tidak
cowong
A : masalah belum teratasi A : masala teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi 1-5 P : lanjutkan intervensi 1-4


EVALUASI
Nama pasien : Ny. M
Umur : 31 Tahun
No. Regester :
Ruang : Mawar

NO
TANGGAL TANGGAL
DX TANGGAL
16-11-2021 17-11-2021

II S : S : S :
 Pasien mengatakan cemas akan  Pasien mengatakan masih
kehamilannya karena tekanan sedikit cemas
darahnya tinggi  Pasien mengatakan sudah tidak
 Pasien mengatakan kadang pusing O :
merasa pusing
O :
O :  TD : 150/136 mmHg
 Tekanan darah meningkat  Wajah pasien sudah tidak nampakA :
TD : 165/70 mmHg gelisah
 Tampak gelisah
A : masalah teratasi sebagian
A : masalah belum teratasi P :
P : lanjutkan intervensi 1-3
P : lanjutkan intervensi 1-4

Anda mungkin juga menyukai