Makalah
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Manajemen Patient Safety
yang dibina oleh Ibu Dr. Nurul Pujiastuti, S.Kep., Ns., M. Kes
Kelompok 1
Oleh :
1. Sonia Nabila (P17220194050)
2. Ari Dwi Kristanto (P17220194054)
3. Aminatus Zahro (P17220194056)
4. Indriani (P17220194058)
5. Devi Firdaus P S (P17220194060)
6. Khamilanisa Nur T (P17220194065)
7. Ismatuz Zuhriyah (P17220194070)
8. Haris Widya N (P17220194076)
Segala Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga bisa menyelesaikan makalah
“Materi Terkait Cuci Tangan Bersih”, dengan tepat pada waktunya. Banyak
rintangan dan hambatan yang dihadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun,
berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman sehingga bisa menyelesaikan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam
berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
1.3 Tujuan
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris
darikulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air yang mengalir (depkes RI,
2007 )dan menurutPHBS (perilaku hidup bersih dan sehat )-UNPAD (univ. Padjajaran)
cuci tangan pakai sabun (CTPS)merupakan suatu kebiasaan membersihkan tangan dari
kotoran dan berfungsi untuk membunuhkuman penyebab penyakit yang merugikan
kesehatan. Mencuci tangan yang baik membutuhkanperalatan seperti sabun,air
mengalir, dan handuk yang bersih (wati, 2011)Menurut WHO (2005) terdapat 2 teknik
mencuci tangan yaitu mencuci tangan dengan sabundan air mengalir dan mencuci
tangan dengan larutan yang berbahan dasar alkohol (wati, 2011)Cuci tangan merupakan
proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari keduabelah tangan dengan
memakai sabun dan air yang bertujuan untuk mencegah kontaminasi silangorang ke
orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau perpindahan
kuman(ananto, 2006).
Perilaku mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersikan jari-
jemarimenggunakan air atau pun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan agar
tangan menjadi bersih.Mencuci tangan yang baik dan benar adalah dengan
menggunakan sabun karena dengan air sajaterbukti tidak efektif( Danuwirahadi,
2010).Tujuan mencuci tangan menurut DEPKES RI tahun 2007 adalah salah satu unsur
pencegahanpenularan infeksi. Menurut Ananto (2006) mencegah kontaminasi silang
(orang ke orang atau bendaterkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau perpindahan
kuman.
Mencuci tangan atau hand higiene sangat sederhana, tidak memakan waktu yang
banyaknamun bisa membantu mencegah infeksi yang berbahaya jika dilakukan dengan
tepat. Bayangkan, jangan sampai kita menemui pasien, malah memberikannya lebih
banyak penyakit, ataumeninggalkan pasien membawa kuman penyakit yang bisa dibawa
hingga pulang ke rumah danmenular pada keluarga di rumah.
Semua petugas di rumah sakit dan pengunjung pasien harus memahami 5 saat
mencucitangan ini, sehingga salah satu prinsip pencegahan dan kontrol infeksi dapat
berjalan dengan baik.
5 Momen Guna
Sebelum kontak dengan pasien Melindungi pasien dari kuman yang Anda
bawa
Setelah mengeluarkan cairan tubuh pasien Melindungi Anda dan Lingkungan dari
kuman
Setelah sebelumnya membahas 5 momen cuci tangan sekarang coba kita bahas
tentangbagaimana cuci tangan dengan antiseptik (handrub) yang benar menurut WHO.
Hal ini jugawajib diketahui dan dilakukan untuk semua karyawan RS/Puskesmas/Klinik
yang akanmenghadapi akreditasi.
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok keduatelapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
Wadah pencuci tangan dan jeruk nipis yang disediakan di Rumah Makan
Ritual mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya maupun praktik
keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Bahá'í, dalam agama
Yahudi dinamakan tevilah dan netilat yadayim. Praktek yang mirip adalah ritual lavabo
untuk agama Kristen, wudhu untuk agama Islam, dan Misogi di kuil Shinto.
Di beberapa rumah makan di Indonesia seperti rumah makan padang, rumah makan
sunda, atau warung-warung makan lainnya dimana mengonsumsi makanan dirasakan
lebih umum dengan menggunakan tangan langsung (tanpa alat makan seperti sendok
dan garpu), penjual kadang-kadang menyediakan wadah berupa mangkuk kecil berisi air
(sering juga disebut dengan kobokan) untuk mencuci tangan disertai dengan irisan jeruk
nipis untuk menghilangkan bau sesudah makan. Praktek mencuci tangan yang
dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah air yang mengalir, karena air
dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor bisa menjadi
tempat sup kuman karena berkumpulnya kotoran yang mungkin mengandung kuman
penyakit di satu tempat dan menempel lagi saat tangan diangkat dari wadah mencuci
tangan tersebut.
Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan air
panas lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini tidak disertai
dengan pembuktian ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak
efektif untuk membunuh kuman. Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa air panas
dapat membersihkan kotoran, minyak, ataupun zat-zat kimia, namun pendapat populer
ini sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak membunuh mikro organisme. Temperatur
yang nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur ini
tidak cukup panas untuk membunuh mikro organisme apapun. Namun temperatur yang
jauh lebih panas (umumnya sekitar 100 derajat celsius) memang dapat membunuh
kuman. Tidak efektifnya temperatur air untuk membunuh kuman juga dinyatakan dalam
prosedur standar mencuci tangan untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan
mengalir deras hingga 2 galon per menit dan kederasan air inilah yang membersihkan
kuman, sementara tinggi rendahnya temperaturnya tidak signifikan.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mencuci tangan dengan sabun
Mencuci tangan dengan sabun adalah praktik mencuci tangan yang paling umum
dilakukan setelah mencuci tangan dengan air saja. Walaupun perilaku mencuci tangan
dengan sabun diperkenalkan pada abad 19 dengan tujuan untuk memutus mata rantai
kuman, namun pada praktiknya perilaku ini dilakukan karena banyak hal di antaranya,
meningkatkan status sosial, tangan dirasakan menjadi wangi, dan sebagai ungkapan rasa
sayang pada anak.
Pada fasilitas-fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, mencuci tangan bertujuan untuk
melepaskan atau membunuh patogen mikroorganisme (kuman) dalam mencegah
perpindahan mereka pada pasien. Penggunaan air saja dalam mencuci tangan tidak
efektif untuk membersihkan kulit karena air terbukti tidak dapat melepaskan lemak,
minyak, dan protein dimana zat-zat ini merupakan bagian dari kotoran organik. Karena
itu para staf medis, khususnya dokter bedah, sebelum melakukan operasi diharuskan
mensterilkan tangannya dengan menggunakan antiseptik kimia dalam sabunnya (sabun
khusus atau sabun anti mikroba) atau deterjen. Untuk profesi-profesi ini pembersihan
mikro organisme tidak hanya diharapkan "hilang" namun mereka harus bisa memastikan
bahwa mikro organisme yang tidak bisa "bersih" dari tangan, mati, dengan zat kimia
antiseptik yang terkandung dalam sabun. Aksi pembunuhan mikroba ini penting
sebelum melakukan operasi dimana mungkin terdapat organisme-organisme yang kebal
terhadap antibiotik.
· Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan alkohol
untuk mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan, antiseptik, atau
sanitasi tangan) dan menjadi populer. Banyak dari cairan ini berasal dari kandungan
alkohol atau etanol yang dicampurkan bersama dengan kandungan pengental seperti
karbomer, gliserin, dan menjadikannya serupa jelly, cairan, atau busa untuk
memudahkan penggunaan dan menghindari perasaan kering karena penggunaan
alkohol. Cairan ini mulai populer digunakan karena penggunaannya yang mudah, praktis
karena tidak membutuhkan air dan sabun.
· Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk
mematikan materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus, spora-spora
bakteria tertentu, dan protozoa tertentu. Untuk membersihkan mikro organisme - mikro
organisme tersebut tetap disarankan menggunakan sabun dan air.
Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan Salmonella.
Tisu basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya tangan, tetapi
juga kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan untuk peralatan rumah tangga
laiinya. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit Menular) di Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta
orang yang tinggal di AS sakit setiap tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan
dengan masuknya makanan. Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun
5.000 orang meninggal dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya
makanan.
Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan dengan
sabun karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu basah telah
mengembangkan kandungan wewangian beralkohol, atau anti bakteri, ataupun minyak
almond untuk menjaga kulit tangan agar tidak terasa kering. Namun menurut dr.
Handrawan tisu basah tidak baik untuk mencuci tangan karena hanya mengembalikan
kuman bolak-balik di tangan.
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan tisu basah yang
berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9 persen bakteri yang
terdapat dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli. Tisu ini dianjurkan untuk
digunakan dalam membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya sebelum masak
agar mencegah kontaminasi bakteri silang antara tangan, bahan masakan, dan peralatan
dapur sehingga tidak menyebaran.
Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan mencuci
tangan dengan benar dan bersih :
– diare,
– cacingan,
– TBC,
Cara mencuci tangan yang bersih harus menggunakan sabun dan di bawah air yang
mengalir.
Manfaat yang diperoleh apabila kita mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
yaitu :
a. Dengan penggunaan sabun yang lebih serta air bersih yang cukup akan menurunkan
insiden diare pada anak dan bayi usia enam sampai delapan belas bulan.
b. Mencuci tangan dengan air bersih dan sebelum menyiapkan makanan efektif
menurunkan insiden diare.
Dari hasil studi oleh Khan (1982) tentang manfaat mencuci tangan dengan sabun
sesudah buang air besar, sebelum makan dan menyiapkan makanan membuktikan
bahwa perilaku tersebut merupakan cara yang efektif untuk menurunkan insidens
penyakit.
Mencuci tangan merupakan kegiatan sehari – hari yang sangat sederhana dan
sepele, namun berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Dengan
mencuci tangan menghindari penyakit seperti diare, flu, penyakit kulit, alergi dan gatal –
gatal. Karena tangan kita adalah bagian dari tubuh yang sangat sering menyebarkan
infeksi. Tangan terkena kuman waktu menyentuh daerah tubuh kita, tubuh orang lain,
hewan atau permukaan yang tercemar.
Walaupun kulit yang untuk melindungi tubuh kita dari infeksi, kuman dapat masuk
ketubuh waktu kita menyentuh mata, hidung dan mulut. Orang yang terkena HIV lebih
rentan terhadap infeksi apapun karena sistem kekebalan tubuhnya dilemahkan oleh HIV.
Oleh karena itu, kebersihan terutama mencuci tangan secara lebih teratur.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah sebuah proses yang melepaskan kotoran dan kotoran
darikulit dengan menggunakan sabun biasa dan air yang mengalir (depkesRI, 2007).
Tujuan mencuci tangan menurut DEPKES RI tahun 2007 adalah salah satu tidak
melanggarpenularan infeksi. Menurut Ananto (2006) pencegahan kontaminasi silang
(orang ke orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit
ataumentransmisikan kuman. Hand Higiene baik dilakukan dalam 5 momen / saat:
Sebelum kontak dengan pasien, Sebelum tindakan aseptik, Setelah mengeluarkan cairan
tubuh pasien, Setelah kontak dengan pasien, dan Setelahkontak dengan Lingkungan di
sekitar pasien.
1.Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapaktangan dengan lembut dengan Arah memutar.
3.2 Saran
http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/makalah-mencuci-tangan.html
https://www.academia.edu/36425068/TUGAS_PREVENTIF