Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

A
DENGAN KASUS KECEMASAN

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Keperawatan Jiwa
Yang dibina oleh Bapak Abdul Hanan, A.Per .Pen. S Kep. Ns, M Kes

Disusun Oleh :
Sonia Nabila (P17220194050)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN LAWANG
Desember, 2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TEMPAT DIRAWAT: DI RUMAH TANGGAL DIRAWAT: 17 November 2021

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.A (P) Tanggal Pengkajian : 28 November 2021
Umur : 39 tahun No. RM :-
Alamat : Muncar-Banyuwangi Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Jawa Agama : Islam
Pendidikan: SMA Informan : Tn.N

II. ALASAN MASUK


Keluhan utama (gejala/perubahan perilaku yang menyebabkan klien dirawat)
Klien mengatakan cemas/khawatir dengan kondisi penyakitnya sekarang, Klien mengatakan
tidak berguna lagi dengan kondisi sekarang, klien mengatakan pusing dan sulit tidur, klien
mengatakan ingin segera sembuh dengan penyakitnya
III. STRESSOR PRESIPITASI (Masalah/kejadian yang dialami klien saat ini sehingga klien
dirawat)
1. Masalah Biologis
 Penyakit fisik sekarang (alergi, trauma, infeksi, keganasan, degenerative, genetik,
bawaan, pertumbuhan, dll)
v Tidak ada

Jelaskan : tidak ada penyakit fisik


 Penyalahgunaan/ketergantungan zat
v Ya
obat-obatan
Jelaskan : tidak ada penyalahgunaan/ketergantungan fisik
 Terpapar racun/polutan
v ya, jelaskan tidak ada terpapar racun/polutan
 Masalah seksual (aktifitas, fungsi, gangguan, perilaku)
v ya jelaskan tidak ada masalah seksual
 Gangguan tidur
v Jelaskan : tidak ada gangguan tidur
 Gangguan makan/nutrisi
v Jelaskan : tidak ada gangguan makan/nutrisi

Masalah Keperawatan -
2. Masalah Psikologis
 Abuse/Penganiayaan
Tidakvada ada Jelaskan tidak ada abuse/penganiayaan

1
Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Aniaya
emosional
Tindakan
criminal
 Neglect/penelantaran
Tidakvada ada Jelaskan tidak ada neglect/penelantaran
 Bullying/perundungan
Tidakvada ada Jelaskan tidak ada bulliying/perundungan
 Kejadian traumatis
Tidakvada ada Jelaskan tidak ada kejadian traumatis

Masalah Keperawatan: -

3. Masalah Sosiobudaya
 Masalah Pendidikan:
Tidakvada Ada, jelaskan tidak ada masalah pendidikan_
 Masalah Penghasilan/ekonomi
Tidakvada Ada, jelaskan tidak ada masalah penghasilan/ekonomi
 Masalah Pekerjaan :
Tidakvada Ada, jelaskan tidak ada masalah pekerjaan
 Konflik Budaya :
Tidakvada Ada, jelaskan tidak ada konflik budaya
 Konflik Keyakinan/agama :
Tidakvada Ada, jelaskan tidak ada konflik keyakinan/agama
 Kegagalan dalam kegiatan politik :
Tidakvada Ada, jelaskan tidak ada kegagalan dalam kegiatan politik
 Masalah dengan keluarga
Tidakvada Ada, jelaskan tidak ada masalah dengan keluarga
 Masalah dengan masyarakat
Tidakvada Ada, jelaskan tidak ada masalah dengan masyarakat
Masalah Keperawatan: -

IV. FAKTOR PREDISPOSISI (Riwayat masalah/kondisi masa lalu yang pernah dialami klien)
1. Riwayat biologis
 Riwayat penyakit fisik yang lalu
Tidak mempunyai penyakit keturunan
 Riwayat selama di kandungan dan kelahiran (khusus untuk klien anak atau terkait)
Tidak terkaji
 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan (khusus untuk klien anak atau terkait )
Tidak terkaji
 Riwayat imunisasi (khusus untuk klien anak)
Lengkap tidak lengkap, Jelaskan : tidak terkaji

2
 Riwayat paparan racun,/polutan
Tidak ada Ya, Jelaskan tidak terkaji
 Riwayat status gizi masa lalu
Baik Cukup Kurang
Jelaskan : tidak terkaji
 Riwayat gangguan hormonal
Tidak ada ada sebutkan tidak terkaji
 Riwayat gangguan seksual (aktifitas, fungsi, gangguan, perilaku)
Jelaskan : tidak terkaji
 Riwayat penggunaan/penyalahgunaan zat
Tidak ada Ya
obat-obatan
Jelaskan : tidak terkaji
 Riwayat reproduksi (kehamilan, persalinan, jumlah anak) (untuk klien ibu)
Jelaskan : tidak terkaji
 Kebiasaan/Gaya hidup
Jelaskan : tidak terkaji

Masalah Keperawatan: -

2. Faktor Psikologis
 Riwayat gangguan jiwa yang lalu
Tidakvada ada
Jelasakan (Waktu/lama, gejala, & penanganannya)
Tidak ada riwayat gangguan jiwa yang lalu
 Kesan kepribadian
 Extrovert Introvert Gangguan kepribadian

Jelaskan : tidak terkaji


 Pertahanan psikologi : Kebiasaan koping yang digunakan
Adaptif Maladaptif
v Bicara dengan orang lain Penyalahgunaan zat
v Menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Negosiasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya …………………….. Lainnya ………………………………..
Jelaskan :
_________________________________________________________________________
 Riwayat kejadian/masalah masa lalu yang tidak menyenangkan (bencana, kekerasan,
pelecehan, dll)
Jelaskan : saat di wawancarai reaksi klien baik, klien dapat berbicara dengan orang lain
tanpa ada gangguan, dan pasien dapat menyelesaikan masalah yang ada di keluarga pasien

Masalah Keperawatan :-

3
3. Faktor Sosiobudaya-spiritual
 Riwayat masalah Pendidikan
v Ada, jelaskan tidak ada masalah pendidikan
 Riwayat masalah penghasilan/ekonomi
v Ada, jelaskan tidak ada masalah penghasilan/ekonomi
 Riwayat masalah pekerjaan
v Ada, jelaskan tidak ada riwayat masalah pekerjaan
 Riwayat konflik dengan nilai budaya
v Ada, jelaskan tidak ada riwayat konflik dengan nilai budaya
 Riwayat konflik nilai dengan keyakinan/agama yang dianut
v Ada, jelaskan tidak ada riwayat konflik nilai dengan kayakinan/agama yang
dianut
 Riwayat keikutsertaan dan masalah dalam kegiatan politik
v Ada, jelaskan tidak ada
 Karakteristik hubungan sosial
Dengan Keluarga: baik
Dengan Masyarakat: baik
 Peran sosial :
Di Keluarga: baik
Di Masyarakat: sosial
 Adakah anggota keluarga yang lain mengalami masalah/gangguan jiwa
Jelaskan : tidak ada
V. STATUS PSIKOSOSIAL (untuk klien dengan masalah psikososial)
1. Konsep diri (pandangan klien terhadap dirinya)
a. Citra tubuh: pasien senang dan menerima keadaan tubuhnya dari rambut sampai
ujung kaki, pasien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak
disukai
b. Identitas: pasien mengatakan nama lengkapnya Ny.N, pasien menyebutkan tanggal
lahir dan usianya, pasien juga menyebutkan asalnya dari lumajang, dan mengatakan
sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak
c. Peran: berperan sebagai istri
d. Ideal diri: pasien mengatakan ingin berguna bagi keluarga dan lingkungannya serta
tidak ingin menyusahkan banyak orang karena penyakit yang dideritanya
e. Harga diri: pasien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan
orang lain

Masalah Keperawatan :-

2. Kecemasan (tanda dan gejala)


a. Fisiologis: Klien mengatakan cemas/khawatir dan bingung dengan kondisinya
sekarang, Klien mengatakan tidak berguna lagi dengan kondisi sekarang, klien
mengatakan pusing dan sulit tidur, klien mengatakan ingin segera sembuh dengan
penyakitnya tetapi tidak mau keluar rumah
b. Perilaku: pasien tampak gelisah
4
c. Afektif: melindungi diri
d. Kognitif: ekspresi wajah pasien tegang
Masalah Keperawatan : Cemas sedang (Ansietas)
3. Respon Kehilangan (tahap dan respon kehilangan)
Denial
Anger
Bergaining
Depresi
Acceptance
Jelaskan : tidak ada respon kehilangan
Masalah Keperawatan : -
4. Harapan/semangat klien terhadap kesembuhan/masalah
V Penuh harapan
Perasaan putusasa
Perasan tidakberdaya
Jelaskan : pasien sangat berharap/semangat terhadap kesembuhan/masalah
Masalah Keperawatan : -
5. Distress spiritual :
Kebingunan terhadap suatu keyakinan yang dianut
Sering mempertanyakan makna kehidupan, kematian, dan penderitaan
Mempertanyakan kebenaran suatu keyakinan
Tampak keputusasaan menjalankan keyakinan
Tidak melakukan ritual keagamaan yang biasa dilakukan
Perasaan ambivalen (ragu) terhadap keyakinannya
Merasakan perasaan kekosongan nilai spiritual
Mengekspresikan perhatian, marah, dendam, ketakutan, penderitaan terhadap
kematian
Meminta bantuan spiritual adanya gangguan dalam keyakinan
Masalah Keperawatan : -
6. Respon pasca trauma :
Sering teringat pada peristiwa traumatis
Kecenderungan untuk mengelak bercerita terhadap peristiwa traumatis
Pemikiran dan perasaan negative pada diri atau orang lain
Perubahan perilaku dan emosi
Masalah Keperawatan : -

VI. STATUS MENTAL (untuk klien dengan gangguan jiwa)


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : pasien berpenampilan rapi, berpakaian sesuai seperti biasanya, rambut pasien
disisir rapi
2. Kesadaran kwalitatif
Tidak berubah Berubah
Meninggi Berkabut
Menurun Disosiasi
Jelaskan : pasien sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya
5
3. Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : pasien sadar bahwa dia sedang tidak berada di rumahnya. Tingkat kesadaran
pasien terhadap waktu, orang dan tempat jelas
4. Proses Pikir
 Arus Pikir
Koheren Relevan asosiasi longgar
Inkoheren Irelevansi Perseverasi
Flight of ideas Blocking Logorea
Tangensial Sirkumstansialit Bicara cepat
y
Neologisme Bicara lambat Assosiasi bunyi
Main kata-kata Afasi

Jelaskan : selama wawancara, pembicaraan pasien jelas dan tidak berbelit belit, tidak di
ulang berkali-kali dan ada hubungannya antara kalimat satu dengan kalimat lainnya dalam
satu topic pembicaraan
 Isi Pikir
Wajar Ekstasi fantasi
Ide aneh Pesimisme Pikiran magis
Bunuh diri Ideas of reference Rendah diri
Alienasi Isolasi Fobia sebutkan :
……………
Preokupasi Obsesif
Waham : sebutkan jenisnya
Agama Somatik/hipokond Kebesaran Curiga
rik
Nihilistik Sisip piker Siar piker Kontrol
pikir
Kejaran Dosa
Jelaskan : pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan isi pikir
 Bentuk Pikir
Realistic Nonrealistic autistik
Logic Nonlogik
Jelaskan : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan bentuk pikir
7. Persepsi
Halusinasi ilusi
Macam Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Pembauan
Jelaskan : pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi
8. Afek dan Emosi
Afek
Adequate Datar labil
Inadequate Tumpul Ambivalensi

Emosi
6
Euforia Cemas Anhedonia
Sedih Marah Apatis
Alienasi

Jelaskan : dari hasil observasi afek yang ditunjukkan pasien sesuai dengan stimulus yang
diberikan dan pada emosi menunjukkan hasil cemas yang ada pada dirinya
9. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesa Sub stupor katatonik
Hipoaktivitas Flexibilitas serea
Katalepsi Katapleksi

Peningkatan
Hiperkinesa Hiperaktivitas Gaduh Kompulsif
gelisah
Tik Grimase Tremor gagap
Stereotipi mannarism Echolalia echopraxia
Rigid automatism Negativism Reaksi konversi

Jelaskan : saat wawancara pasien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan
yang di ulang ulang ataupun gemetar. Namun saat pembicaraan penyakit dan kondisinya
saat ini pasien tampak sedikit cemas dan khawatir
10. Memori
Baik Gangguan daya ingat saat ini
Gangguan daya ingat jangka Gangguan daya ingat jangka panjang
pendek
Amnesia: 1. retrograde 2. anterograde 3. total
Paramnesia: 1. dejavu, 2. jamaisvu. 3. Konfabulasi 4. Fausse
reconaisance
Hipermnesia
Jelaskan : pasien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu
maupun sekarang. Pasien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi pasien sudah makan
atau belum. Pasien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang
maupun jangka pendek
11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu berhitung
berkonsentrasi sederhana
Jelaskan : selama wawancara, konsentrasi pasien baik dan fokus terhadap apa yang
ditanya oleh perawat
12. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : tidak ada gangguan ringan dan gangguan bermakna
13. Daya tilik diri /insight
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : pasien mengetahui penyakit DM yang di deritanya
14. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
7
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan : selama wawancara berlangsung, pasien menjawab pertanyaan perawat dengan
antusias

Masalah Keperawatan :-
VII. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum : sadar
1. Kesadaran neurologis
v Compos mentis Apati/sedasi Somnolensia
Stupor Subkoma Koma
3. Tanda vital TD : 120/80 N : S : 36 C RR : 20
mm/Hg 88x/menit x/menit
4. Tinggi Badan/Berat TB : 164 BB : 52 kg v Turun Naik
Bedan
5. Keluhan fisik : Tidak ada v ada
Jelaskan : saat dilakukan pemeriksaan TTV pada pasien seperti diatas, pasien mengetahui
berat badannya menurun
6. Pemeriksaan fisik :
 Kepala: tampak bersih, tidak ada benjolan dan bekas trauma
 Leher: trakea simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis
 Thorax: normal
 Abdomen: tidak ada lesi
 Genetalia: bersih, tidak terpasang kateter
 Integumen: normal
 Ektremitas : tidak ada edema
 Fungsi neurologis: normal

Masalah Keperawatan :-

VIII. AKTIFITAS SEHARI-HARI


1. Makan
Frekwensi: 3x1 jenis: makanan lunak Kesukaan: sayur dan ikan
v Mandiri Bantuan minimal Bantuan Bantuan total
Sebagian
2. BAB / BAK
Frekwensi: BAB/BAK 1/3 x seharikeluhan: tidak ada
v Mandiri Bantuan minimal Bantuan Bantuan total
Sebagian
3. Personal Hygiene
Frekwensi: 2x sehari kualitas: seperti biasanya
v Mandiri Bantuan minimal Bantuan Bantuan total
Sebagian
4. Berpakaian / berhias
Frekwensi ganti:- kualitas
v Mandiri Bantuan minimal Bantuan Bantuan total

8
Sebagian
5. Istirahat dan tidur
Lama Tidur: 5 jam perhari
Aktivitas sebelum / sesudah tidur : berkumpul dengan keluarga
Kualitas tidur
Baik v Tidak baik
6. Pemberian obat
Mandiri v Bantuan minimal Bantuan Bantuan total
Sebagian

7. Pemeliharaan Kesehatan
Ad Tidak
a
Perawatan lanjutan v
Sistem pendukung v
8. Aktivitas di dalam rumah
Bisa Tidak
Mempersiapkan makanan v
Menjaga kerapihan rumah v
Mencuci pakaian v
Pengaturan keuangan v
9. Aktivitas di luar rumah
Bisa Tidak
Belanja v
Transportasi v
Lain-lain ___________________
Jelaskan : dari data diatas pasien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, pasien
memiliki gangguan pola tidur. Aktivitas di dalam rumahnya biasanya merapikan atau
bersih-bersih halaman rumah, mencuci bajunya
Masalah Keperawatan : -

IX. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR/MASALAH


Penilaian klien terhadap masalah yang sedang dihadapi
Tantangan Ancaman Bahaya
Jelaskan : tidak ada
Masalah Keperawatan : -

X. SUMBER KOPING
1. Kemampuan personal
 Problem solving skill
v Baik Kurang
 Status Kesehatan
Baik v Cukup kurang
 Sosial skill
v Baik Cukup kurang
 Intelegensia
Geni/superio Rata-rata perbatasan Reterdasi Mental
r
9
 Pengetahuan tentang
Gangguan jiwa v baik cukup kurang
Faktor presipitasi v baik cukup kurang
Faktor predisposesi baik v cukup kurang
Sistem pendukung v baik cukup kurang
Koping baik v cukup kurang
Obat-obatan v baik cukup kurang
Lainnya : baik cukup kurang
………………
 Pandangan hidup yang dimiliki
v Realistis Tidak realistis
Jelaskan : kemampuan personal pada pasien baik
2. Dukungan sosial
 Dukungan dari keluarga/kelompok/masyarakat
Mendukung untuk kesembuhan pasien
 Jaringan sosial (perkumpulan, organisasi, asuransi)
Pasien sering berkumpul dengan masyarakat
3. Aset material
 Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan
Kurang v Cukup lebih
 kekayaan yang dimiliki
Tidak cukup v Cukup
 Pelayanan kesehatan :
v Terjangkau Tidak terjangkau Tidak ada
4. Keyakinan
 Keyakinan dan nilai: pasien masih cemas dan khawatir dengan dirinya
 Motivasi: -
 Orientasi kesehatan: pasien mengatakan tahu bahwa dia mempunyai penyakit DM tapi
tidak menghindari makanan yang dapat meningkatkan gula darahnya
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif

XI. MEKANISME KOPING/CARA PENYELESAIAN MASALAH


v Menggunakan defense mekanisme, sebutkan tidak sesuai
Lari dari stessor
Mengabaikan masalah
Mencari Informasi
Mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap permasalahan
Membandingkan kemampuan diri dengan orang lain
Problem sloving

Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medis: DM (masalah psikososial kecemasan)
Terapi
 Asering 20 tpm
 Omerazole 2x40 mg IV
 Sanmol Flash 3x1 IV
10
XIII. ANALISA DATA
TGL DATA ETIOLOGI MASALAH
28 DS: Ancaman terhadap Kecemasan Sedang
November  Klien mengatakan cemas konsep diri (Anseietas)
2021 dan bingung dengan
kondisinya sekarang
 Klien mengatakan tidak
berguna lagi dengan
kondisi sekarang
 Klien mengatakan ingin
segera sembuh dengan
penyakitnya
 Klien mengatakan pusing
DO:
 Klien tampak gelisah
 Ekspresi wajah klien
tegang
 TTV
TD: 120/80 mmHg
11
S: 36 C
RR: 20 x/menit
N: 85 x/menit

28 DS: Ketidakadekuatan Koping Tidak Efektif


November  Pasien mengatakan tahu strategi koping
2021 bahwa dia mengalami
penyakit DM namun tidak
menghindari makanan
yang meningkatkan kadar
gula darah
DO:
 Pasien cemas dan
khawatir
 Menggunakan mekanisme
koping yang tidak sesuai

XIV. POHON MASALAH


Kecemasan Sedang (Ansietas)

Koping Tidak Efektif

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kecemasan Berat (Ansietas) b.d ancaman terhadap konsep diri d.d cemas dan bingung
dengan kondisi sekarang, sudah tidak berguna lagi dengan keadaan sekarang ini, segera
ingin sembuh dari penyakitnya, pusing, sulit tidur, gelisah, tegang, TD: 120/80 mmHg,
S: 36 C, RR: 20 x/menit, N: 85 x/menit
2. Koping tidak efektif b.d ketidakadekuatan strategi koping (cemas) d.d curiga dan
khawatir, mrnggunakan mekanisme yang tidak sesuai

12
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(berdasarkan prioritas)

Nama Pasien : Tn.A


No. Register :000156

No. TANGGAL TANGGAL TANDA


DX MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN TERATASI TANGAN

0721 28 November Kecemasan Berat (Ansietas) b.d ancaman 29 Sonia


2021 terhadap konsep diri d.d cemas dan bingung November Nabila
dengan kondisi sekarang, sudah tidak 2021
berguna lagi dengan keadaan sekarang ini,
segera ingin sembuh dari penyakitnya,
pusing, sulit tidur, gelisah, tegang, TD:
120/80 mmHg, S: 36 C, RR: 20 x/menit, N:
85 x/menit

13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny. A


NO. REG :-

NO DIAGNOSA TUJUAN
TGL DX KEPERAWATAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL TT
STANDART
28 0721 Kecemasan Berat Setelah dilakukan 1) Membina klien mengenal ansietas 1) Klien dapat mengerti dan Sonia
Nove (Ansietas) b.d tindakan keperawatan (tanda gejala, penyebab, dan akibat) paham tanda gejala, Nabila
mber ancaman terhadap selama 2x24 jam masalah 2) Mengajarkan teknik pengalihan penyebab, san akibat
2021 konsep diri d.d cemas kecemasan berat situasi/distraksi 2) Dapat melakukan teknik
dan bingung dengan (ansietas) dapat menurun 3) Latihan melakukan teknik pengalihan situasi/distriksi
kondisi sekarang, dengan kriteria hasil : pengalihan situasi/distriksi
sudah tidak berguna  verbalisasi 4) Evaluasi kemampuan klien
lagi dengan keadaan kebingungan mengenal ansietas
sekarang ini, segera menurun (5) 5) Evaluasi kemampuan distraksi
ingin sembuh dari  verbalisasi 6) Mengajarkan relaksasi nafas dalam
penyakitnya gelisah, khawatir akibat 7) Latihan relaksasi nafas dalam
tegang kondisi yang
dihadapi menurun
(5)
 perilaku gelisah
menurun (5)
 perilaku tegang
menurun (5)
 tidak berguna
dengan keadaan
sekarang
menurun (5)
14
15
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Ny.N RM No. : -

NO
Dx Tanggal IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
& jam
0721 28 TUK 1 S:
Novemb 1) Membina klien mengenal ansietas  Klien mengatakan
er 2021 (tanda gejala, penyebab, dan
akibat) cemas/khawatir dengan
2) Mengajarkan teknik pengalihan kondisinya sekarang ini
situasi/distraksi  Klien mengatakan tidak
3) Latihan melakukan teknik
pengalihan situasi/distriksi berguna lagi dengan kondisi
4) Mengajarkan relaksasi nafas sekarang
dalam  Klien mengatakan ingin
5) Latihan relaksasi nafas dalam
segera sembuh dengan
penyakitnya tetapi tidak mau
keluar rumah
 Klien mengatakan pusing
dan sulit tidur
O:
 Klien tampak gelisah
 Ekspresi wajah pasien tegang
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi TUK 2 dilanjutkan

29 S:
Desemb TUK 2
 Klien mengatakan sedikit
er 2021 6) Evaluasi kemampuan klien
mengenal ansietas khawatir dengan kondisinya
7) Evaluasi kemampuan distraksi sekarang ini
8) Latihan relaksasi nafas dalam
 Klien mengatakan ingin
segera sembuh
O:
 Klien tampak gelisah mulai
berkurang
 ekspresi wajah pasien tegang
sedikit berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan

16
LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus (masalah utama):


Kecemasan (Ansietas)
II. Proses terjadinya masalah (tinjauan teori):
1. Definisi cemas
Istilah kecemasan dalam Bahasa Inggris yaitu anxiety yang berasal dari Bahasa Latin
angustus yang memiliki arti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik (Trismiati, dalam
Yuke Wahyu Widosari, 2010: 16). Selanjutnya Steven Schwartz, S (2000: 139)
mengemukakan “anxiety is a negative emotional state marked by foreboding and somatic
signs of tension, such as racing heartt, sweating, and often, difficulty breathing, (anxiety
comes from the Latin word anxius, which means constriction or strangulation). Anxiety is
similar to fear but with a less specific focus. Whereas fear is usually a response to some
immediate threat, anxiety is characterized by apprehension about unpredictable dangers that
lie in the future”. Steven Schwartz, S (2000: 139) mengemukakan kecemasan berasal dari
kata Latin anxius, yang berarti penyempitan atau pencekikan. Kecemasan mirip dengan rasa
takut tapi dengan fokus kurang spesifik, sedangkan ketakutan biasanya respon terhadap
beberapa ancaman langsung, sedangkan kecemasan ditandai oleh kekhawatiran tentang
bahaya tidak terduga yang terletak di masa depan. Kecemasan merupakan keadaan
emosional negatif yang ditandai dengan adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti hati
berdetak kencang, berkeringat, kesulitan bernapas.
Syamsu Yusuf (2009: 43) mengemukakan anxiety (cemas) merupakan
ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, tidak matang, dan kekurangmampuan dalam
menghadapi tuntutan realitas (lingkungan), kesulitan dan tekanan kehidupan sehari-hari.
Dikuatkan oleh Kartini Kartono (1989: 120) bahwa cemas adalah bentuk ketidakberanian
ditambah kerisauan terhadap hal-hal yang tidak jelas. Senada dengan itu, Sarlito Wirawan
Sarwono (2012: 251) menjelaskan kecemasan merupakan takut yang tidak jelas objeknya
dan tidak jelas pula alasannya.

2. Penyebab
Menurut (Zakiah Daradjat dan Kholi Lur Romchman, 2010: 167) mengemukakan beberapa
penyebab dari kecemasan yaitu:
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam dirinya.
Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat jelas didaam
pikiran.
b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani.
c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Kecemasan ini
disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apapun yang
17
terkadang disertai dengan perasaan takut yang mempengaruhi kesehatan kepribadian
penderitanya.

3. Jenis-jenis kecemasan
Jenis-jenis kecemasan Kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati, perubahan
didalam dirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsanagan dari luar.
Membagi kecemasan menjadi tiga jenis kecemasan yaitu:
a. Kecemasan rasional merupakan suatu ketakuatan akiabat adanya objek yang memang
mengancam, misalnya ketika menunggu hasil ujian. Ketakuatan ini dianggap sebagai
suatu unsur pokok normal dari mekanisme pertahanan dasar kiat.
b. Kecemasan irrasional yang bebrati bahawa mereka mengalami emeosi ini dibawah
kedalam keadaan spesifik yang biasanya tidak dipandang mengancam.
c. Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapa dirinya, untuk
apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya berlanjut. Kecemasan ini disebut
sebagai kecemasan eksistensial yang mempunyai peran fundamental bagi kehidupan
manusia (Mustamir Pedak, 2009:30)

4. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala kecemasan yang di tunjukkan atau di temukan oleh seseorang bervariasi
tergantung dari beratnya atatu tingkatan yang dirasakan oleh individu tersebut (Hawari,
2004). Keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang saat mengalami kecemasan secara
umum (Hawari, 2004), antara lain:
a. Cemas, kawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung
b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut
c. Takut sendiriaan, takut pada keramaian, dan banyak orang
d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
e. Gangguan kosentrasi daya ingat
f. Gejala somatikrasa sakit pada otot dan tulang, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
pencernaan, sakit kepala, gangguan perkemihan, tangan terasa dngin dan lembab, dan
lain sebagainya (Eko prabowo, 2014: 124-125).

5. Proses terjadinya masalah


a. Faktor predisposisi
Strepredisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
menyebabkan timbulnya kecemasan. Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat
berupa,
 Peristiwa trumatik yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan
dengan krisis yang di alami individu baik krisis perkembangan atau
situasional
18
 Konflik emosional yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik,
id dan super ego atau antar
 Konsep diri tergangggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu
berpikir secara realitas sehinga akan menimbulkan kecemasan
 Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil
keputusan yang berdampak terhadap ego.
 Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman
terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu
 Pola mekanisme keluarga atau pola keluarga menangani stress akan
mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang di alami
karena pola mekanisme koping individu banyak di pelajari dalam keluarga
 Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respon
individu dalam berespon terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya (Eko
prabowo, 2014: 123-124).
b. Faktor prespitasi
Faktor prespitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
mencetuskan timbulnya kecemasan. Stressor prespitasi kecemasan di kelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu:
1) Ancaman terhadap integritas kulit ketegangan yang mengancam integritas
fisik yang meliputi:
 Sumber internal meliputi kegagalan mekanisme fisisologis sistem
imun, regulasi suhu tubuh, perubhan biologis normal
 Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri,
polusi lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidakadekuatnya
tempat tinggal
2) Anacaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal
 Sumber internal kesulitan dalam berhubungan interpersonal dirumah
tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman
terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri.
 Sumber eksternal orang yang dicinta berperan, perubahan status
pekerjaan tekanan kelompok social (Eko prabowo, 2014: 124

6. Tingkat kecemasan (ANXIETY)


Kecemasan (Anxiety) memiliki tingkatan Gail W. Stuart (2006: 144) mengemukakan tingkat
ansietas, diantaranya.
a. Ansietas ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, ansietas ini
menyebabkan individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang persepsinya.

19
Ansietas ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta
kreativitas.

b. Ansietas sedang
Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain. Ansietas ini mempersempit lapang persepsi individu.
Dengan demikian, individu mengalami tidak perhatian yang selektif namun dapat
berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya.
c. Ansietas berat
Sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu cenderung berfokus pada
sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir tentang hal lain. Semua perilaku
ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak
arahan untuk berfokus pada area lain.
d. Tingkat panik
Berhubungan dengan terperangah, ketakutan, dan teror. Hal yang rinci terpecah dari
proporsinya karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik
tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik mencakup
disorganisasi kepribadian dan menimbulkan peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang
menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional.

7. Mekanisme koping
Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping yaitu sebagai
berikut:
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada
tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres, misalnya perilaku
menyerang untuk mengubah atau mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan.
Menarik diri untuk memindahkan dari sumber stres. Kompromi untuk mengganti
tujuan atau mengorbankan kebutuhan personal.
b. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang, tetapi
berlangsung tidak sadar, melibatkan penipuan diri, distorsi, dan bersifat meladaptif.
(AH.yusuf,2015:87-88)

III. a. Pohon Masalah


Kecemasan Berat (Ansietas)

20
Koping Tidak Efektif

b. Data yang perlu dikaji


kecemasan pada penyakit yang di deritanya

IV. Diagnosa Keperawatan


a. Kecemasan Berat (Ansietas) b.d ancaman terhadap konsep diri d.d cemas dengan
kondisi sekarang, sudah tidak berguna lagi dengan keadaan sekarang ini, segera ingin
sembuh dari penyakitnya, pusing dan sulit tidur, gelisah, tegang
b. Koping tidak efektif b.d ketidakadekuatan strategi koping (cemas) d.d curiga dan
khawatir, mrnggunakan mekanisme yang tidak sesuai

V. Rencana tindakan keperawatan


TUK 1
1) Membina klien mengenal ansietas (tanda gejala, penyebab, dan akibat)
2) Mengajarkan teknik pengalihan situasi/distraksi
3) Latihan melakukan teknik pengalihan situasi/distriksi
4) Mengajarkan relaksasi nafas dalam
5) Latihan relaksasi nafas dalam
TUK 2
6) Evaluasi kemampuan klien mengenal ansietas
7) Evaluasi kemampuan distraksi
8) Latihan relaksasi nafas dalam

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

21
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
Klien mengatakan cemas terhadap penyakit yang dideritanya
2. Diagnosa Keperawatan :
Kecemasan Berat (Ansietas) b.d ancaman terhadap konsep diri d.d Cemas dan bingung
dengan kondisi sekarang, sudah tidak berguna lagi dengan keadaan sekarang ini, segera
ingin sembuh dari penyakitnya gelisah, tegang
3. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam klien mampu mengurangi cemas
dan bingung dengan kondisi sekarang
4. Tindakan Keperawatan :
1) Membina klien mengenal ansietas (tanda gejala, penyebab, dan akibat)
2) Mengajarkan teknik pengalihan situasi/distraksi
3) Latihan melakukan teknik pengalihan situasi/distriksi

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
1. Salam Terapeutik :
“Assalamualaikum/selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Aminatus Zahro, panggil
saya Zahro, saya yang akan merawat bapak pada pagi ini. Hari ini saya dinas pagi dari
pukul 07.00-10.00. Nama bapak siapa, senangnya di panggil apa?”
2. Evaluasi / validasi :
Bagaimana keadaan bapak saat ini?
3. Kontrak : (Topik, Waktu dan Tempat)
Topik: “Bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang apa yang bapak rasakan
sehubungan dengan penyakit bapak sekaligus cara mengatasinya?
Waktu: “Tidak lama, hanya sekitar 15 menit”
Tempat: “Untuk tempatnya bagaimana kalau di sini saja ya?

KERJA : (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)


“Sekarang coba bapak ceritakan mengenai yang dirasakan saat ini”.
Oh jadi bapak merasa cemas dengan penyakit DM rasanya seluruh badan tegang. Jika boleh
saya tau, Bagaimana cara bapak mengatasinya?
“Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang memiliki perasaan yang sama jika
ada di posisi bapak. Tapi saya sangat kagum kepada bapak karena, terus semangat ingin
sembuh dan mampu menahan cobaan saat ini. Bapak adalah orang yang luar biasa. Yang
bapak perlu ketahui adalah bapak saat ini berada di tingkat kecemasan yang berat. Untuk itu
bapak perlu melakukan latihan teknik pengalihan situasi/distriksi. Nah teknik ini agar bapak
cemas dan bingungnya bisa berkurang .”
22
“bagaimana kalau kita mulai ya bapak, Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk
mengalihkan rasa cemas bapak sehingga membuat pikiran dan fisik bapak rileks atau santai.
Dalam teknik ini bapak harus melakukan hal-hal yang dapat membuat bapak rileks misalnya
dengan menonton acara televisi kesukaan bapak, membaca buku atau majalah yang bapak
suka, atau dengan mendengar music yang bapak sukai. Nah, sekarang bapak sudah tau kan hal-
hal apa saja yang dapat bapak lakukan untuk mengurangi rasa cemas bapak. Nanti apabila
bapak merasa cemas lagi, bapak bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan
yang saya beritahu tadi. Sekarang coba bapak praktekkan ya dipilih salah satu aja.”
“Bagus sekali bapak, bapak sudah melakukannya, bapak bisa melakukan latihan ini saat
mengingat tentang kondisi bapak agar tidak terlalu kepikiran ya pak”

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan (Subyektif dan Obyektif)
SUBYEKTIF
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang – bincang dan berlatih teknik
pengalihan situasi/distriksi? Apa ada yang ingin ditanyakan?”
OBYEKTIF
Apakah bermanfaat bagi bapak? Bagus bapak. Coba bapak sebutkan hal apa saja yang kita
lakukan tadi? Bagus bapak
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
“Kapan bapak akan mulai melakukan cara ini? Baiklah setiap bapak merasakan cemas,
bapak bisa melakukan teknik pengalihan distriksi yang saya jelaskan ya pak.”
3. Kontrak yang akan datang (Topik, Waktu dan Tempat)
Waktu: ”Baiklah, Bagaimana besok kita bertemu lagi jam 9 ya bapak?”
Topik : “Kita akan melakukan latihan nafas dalam. Apakah bapak bersedia?”
Tempat: “Tempatnya gimana kalok disini saja ya bapak?”

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 2

23
C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
Klien mengatakan cemas terhadap penyakit yang dideritanya
2. Diagnosa Keperawatan :
Kecemasan Berat (Ansietas) b.d ancaman terhadap konsep diri d.d Cemas dan bingung
dengan kondisi sekarang, sudah tidak berguna lagi dengan keadaan sekarang ini, segera ingin
sembuh dari penyakitnya gelisah, tegang
3. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam klien mampu mengurangi cemas
dan bingung dengan kondisi sekarang
4. Tindakan Keperawatan :
1) Evaluasi kemampuan klien mengenal ansietas
2) Evaluasi kemampuan distraksi
3) Mengajarkan relaksasi nafas dalam
4) Latihan relaksasi nafas dalam

D. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
1. Salam Terapeutik :
“Assalamualaikum/selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Aminatus Zahro, panggil saya
Zahro, saya yang akan merawat bapak pada pagi ini. Hari ini saya dinas pagi dari pukul
07.00-10.00. Nama bapak siapa, senangnya di panggil apa?”
2. Evaluasi / validasi :
“Bagaimana perasaan bapak saat ini? Apakah bapak sudah melatih cara pengalihan
situasi/distriksi yang saya ajarkan kemaren untuk mengurangi kecemasan bapak?”
3. Kontrak : (Topik, Waktu dan Tempat)
Topik: “Baiklah sesuai janji kita kemaren, hari ini saya datang kembali untuk melakukan
latihan relaksasi nafas dalam pada bapak.”
Waktu: “Tidak lama, hanya sekitar 15 menit”
Tempat: “Untuk tempatnya mau dimana bapak? Baik, dihalaman depan ya bapak.”

KERJA : (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)


“Sebelum kita mulai, bagaimana kalok bapak menceritakan terlebih dahulu tentang latihan
teknik distriksi kemaren? Jadi, rasa cemas disertai tegang mulai berkurang ya bapak.”
“Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan bapak dengan latihan relaksasi
dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan
yang bapak rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, bapak perhatikan saya, lalu bapak
bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya pak. Bapak silakan duduk dengan
24
posisi seperti saya. Pertama-tama, bapak tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan
nafas dalam hitungan tiga, 1 2 3 setelah itu bapak hembuskan udara melalui mulut dengan
meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba bapak praktikkan”
“Ya bagus sekali bapak”

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan (Subyektif dan Obyektif)
SUBYEKTIF
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang – bincang dan berlatih teknik napas
dalam?”
OBYEKTIF
“Apakah bermanfaat bagi bapak? Coba bapak ulangi lagi cara yang kita lakukan tadi?”

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
“Bagus sekali bapak, saya harap apa yang tadi dan kemaren saya ajarkan bapak bisa
mempraktekkannya sendiri ya pak dan jangan lupa untuk memasukkan jadwal kegiatan
latihan teknik napas dalam. Nah, ini sudah ada jadwalnya ya mbak 2x sehari siang dan
malam, jika bapak melakukannya sendiri maka di tulis (M), jika bapak diingetin keluarga
atau dibantu diingatkan keluarga mbak tulis disini huruf (D), dan kalok bapak tidak
melakukan sama sekali atau lupa tulis disini (T). bagaimana bapak apakah sudah paham?”
“Mungkin pertemuan ini saya akhiri ya bapak, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
Saya do’akan agar bapak selalu sehat dan cepat sembuh agar bisa beraktivitas kembali
seperti biasanya.”
3. Kontrak yang akan datang (Topik, Waktu dan Tempat):-

25

Anda mungkin juga menyukai