Oleh:
Sonia Nabila
P17220194050
Diabetes mellitus tipe-2 adalah jenis yang paling umum dari diabetes
mellitus. Diabetes tipe-2 ditandai dengan cacat progresif dari fungsi sel-β
pankreas yang menyebabkan tubuh kita tidak dapat memproduksi insulin
dengan baik. Diabetes mellitus tipe-2 terjadi ketika tubuh tidak lagi dapat
memproduksi insulin yang cukup untuk mengimbangi terganggunya
kemampuan untuk memproduksi insulin Pada diabetes mellitus tipe-2 tubuh
kita baik menolak efek dari insulin atau tidak memproduksi insulin yang
cukup untuk mempertahankan tingkat glukosa yang normal.(Kerner and
Brückel, 2014)
Beberapa pasien dengan diabetes tipe ini akan tetap tidak terdiagnosis
selama bertahun-tahun karena gejala jenis ini dapat berkembang sedikit
demi sedikit dan itu tergantung pada pasien . Diabetes tipe-2 sering terjadi
pada usia pertengahan dan orang tua, tetapi lebih umum untuk beberapa
orang obesitas yang memiliki aktivitas fisik yang kurang. (Kerner and
Brückel, 2014)
3. ETIOLOGI
Etiologi diabetes mellitus menurut M. Clevo Rendy dan Margareth Th,
2019 yaitu:
Secara pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, faktor genetik
tipe II yaitu:
1. Riwayat DM pada orang tua dan saudara kandung. Meski tidak ada kaitan
berat badan yang diharapkan atau memiliki indeks massa tubuh (IMT)
4. Ras/etnis.
4. MANIFESTASI KLINIS
Seseorang dapat dikatakan menderita diabetes mellitus apabila
menderita dua dari tiga gejala yaitu:
a. Keluhan TRIAS: banyak minum, banyak kencing, dan penurunan
berat badan.
b. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl.
c. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl
Keluhan yang sering terjadi pada penderita diabetes mellitus adalah
poliuria,polidipsi, polifagia, berat badan menurun, lemah,
kesemutan gatal, visus menurun, bisul/luka, keputihan (M. Clevo
Rendy dan Margareth Th, 2019).
Adapun manifestasi klinis DM menurut Priscilla LeMone, dkk 2016 yaitu:
1. Manifestasi klinis DM tipe II
Penyandang DM tipe II mengalami awitan, manifetasi yang lambat
dan sering kali tidak menyadari penyakit sampai mencari perawatan
kesehatan untuk beberapa masalah lain. Polifagia jarang dijumpain dan
penurunan berat badan tidak terjadi. Manifestasi lain juga akibat
hiperglikemi, penglihatan buram, keletihan, paratesia, dan infeksi kulit.
5. PATOFISIOLOGI
dengan insulin, yaitu: resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya
insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat
terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam
metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai
dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak
toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang
berlebihan, dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau
sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-sel beta tidak mampu mengimbangi
peningkatan kebutuhan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi
Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabetes
tipe II, namun masih terdapat insulin yang mencegah pemecahan lemak dan
produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu, ketoasidosis diabetik tidak
Defisiensi insulin
Hiperglikemia
Kerusakan vaskuler
Neuropati perifer
Ulkus
Kerusakan
Kehilangan fungsi dan peran Infeksi
integritas kulit
Merangsang hipotalamus
sehingga suhu meningkat
Resiko infeksi
Hipertermia
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan darah
No Pemeriksaan Normal
3. Urine
dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui perubahan warna
pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ ).
4. Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai
8. PENATALAKSANAAN
A. Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut (PERKENI, 2015) komponen dalam penatalaksan DM yaitu:
a. Diet
Syarat diet hendaknya dapat:
1) Memperbaiki kesehatan umum penderita
pedoman 3 J yaitu:
ditambah
TB(cm) -100
Keterangan :
b. Olahraga
5) Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka olahraga akan
c. Edukasi/penyuluhan
d. Pemberian obat-obatan
Pemberian obat obatan dilakukan apabila pengcegahan dengan cara
a) Pengertian
b) Tujuan
Mencegah infeksi
Tahap Terminasi
o Membereskan alat-alat
o Mencuci tangan
hiperhidrasi
B. Penatalaksanaan Medis
pengobatan insulin pada pasien lanjut usia tidak berbeda dengan pasien
pasien lanjut usia. Alat yang digunakan untuk menentukan dosis insulin
yang tepat yaitu dengan menggunakan jarum suntik insulin premixed atau
pada tiap pasien. Oleh karena itu, jenis insulin dan frekuensi
sendiri, maka tersedia campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R)
basal dan tiga kali dengan insulin prandial untuk kebutuhan setelah makan.
fisiologis.
kedua yaitu glipizid dan gliburid sebab resorbsi lebih cepat, karena adanya
rendah.
Dosis dimulai dengan dosis rendah. Glipizid lebih dianjurkan karena
pendek atau metabolit tidak aktif yang lebih sesuai digunakan pada
enzim pada lapisan sel usus, yang mempengaruhi digesti sukrosa dan
Fungsi hati akan terganggu pada dosis tinggi, tetapi hal tersebut tidak
telah terbukti aman dan efektif untuk pasien lanjut usia dan tidak
1. Pengkajian
perlu dikaji biodata pasien dan data data untuk menunjang diagnosa. Data
2. Riwayat Kesehatan
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan luka pada kaki yang tidak
a. Pola persepsi
tidak menyadari akan terjadinya resiko kaki diabetik bahkan mereka takut
Akibat produksi insulin yang tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin
c. Pola eliminasi
sampai terjadi koma. Adanya luka gangren dan kelemahanotot otot pada
f. Kongnitif persepsi
h. Peran hubungan
i. Seksualitas
pada vagina, serta orgasme menurun dan terjadi impoten pada pria. Risiko
j. Koping toleransi
kontruktif/adaptif.
k. Nilai kepercayaan
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta luka
Yang terdiri dari tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu. Tekanan darah
dan pernafasan pada pasien dengan pasien DM bisa tinggi atau normal,
Nadi dalam batas normal, sedangkan suhu akan mengalami perubahan jika
terjadi infeksi.
b. Pemeriksaan Kulit
Kulit akan tampak pucat karena Hb kurang dari normal dan jika
kekurangan cairan maka turgor kulit akan tidak elastis. kalau sudah terjadi
f. Pemeriksaan
normal
h. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Kadang terdapat luka pada ekstermitas bawah bisa terasa nyeri, bisa terasa
baal
j. Pemeriksaan Neurologi
4. Diagnosa Keperawatan
Terapeutik
Kolaborasi
Edukasi
Kolaborasi
Smeltzer, S. . dan B. . B. (2015). Baru Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth.
FORMAT PENGKAJIAN
DATA KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
BIODATA
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 51 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Guru SD
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan
Alamat : Jln. Candi Borobudur, Malang
B. POLA ELIMINASI :
1. BAB : 1x sehari saat pagi, warna feces kunging keclokatan dan konsistensi padat
2. BAK : >7x sehari, warna urine kuning
3. Kesulitan BAB/BAK : tidak ada kesulitan saaat BAB/BAK
4. Upaya/ Cara mengatasi masalah tersebut :Tidak ada upaya/cara mengatasi masalah
C. POLA MAKAN DAN MINUM :
1. Jumlah dan jenis makanan : 4x sehari/1 porsi habis/nasi,lauk,sayur
2. Waktu Pemberian Makan : pagi,siang,sore,malam
3. Jumlah dan Jenis Cairan : >3 liter sehari/ air putih
4. Waktu Pemberian Cairan : pagi ,siang dan malam saat pasien merasa haus
5. Pantangan : daging berlemak dan buah yang mengandung banyak gula
6. Masalah Makan dan Minum :
a. Kesulitan mengunyah : pasien mengatakan tidak ada kesulitan mengunyah
b. Kesulitan menelan : pasien mengatakan tidak ada kesulitan menelan
c. Mual dan Muntah : pasien mengatakan tidak mual dan muntah
a. Tidak dapat makan sendiri : pasien mengatakan dapat makan sendiri
7. Upaya mengatasi masalah : tidak ada upaya mengatasi masalah
DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola Komuniasi : Baik, tidak ada masalah dalam pola komunikasi
B. Orang yang paling dekat dengan Pasien : istri pasien
C. Rekreasi :
Hobby : tidak terkaji
Penggunaan waktu senggang : tidak terkaji
D. Dampak dirawat di Rumah Sakit : pasien tidak bisa mengajar di sekolah
E. Hubungan dengan orang lain / Interaksi social : baik
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : istri pasien
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah : pasien mengatakan sholat 5 waktu
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit : pasien hanya bisa berusaha dan berdoa
C. Keyakinan terhadap penyembuhan : pasien merasa tidak ada harapan
PEMERIKSAAN FISIK :
A. Kesan Umum / Keadaan Umum : composmentis
B. Tanda-tanda Vital
Suhu Tubuh : 38,2֯C Nadi : 88x/menit
Tekanan darah : 145/90 mmHg Respirasi : 24x/menit
Tinggi badan : 170 cm Berat Badan : 72 kg
2. M a t a
a. Kelengkapan dan Kesimetrisan :
Mata lengkap dan simetris
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
Normal
c. Konjunctiva dan sclera :
Normal
d. P u p I l :
Isokor
e. Kornea dan Iris :
Dalam batas normal
f. Ketajaman Penglihatan / Virus : *)
Tajam tidak menggunakan kacamata
g. Tekanan Bola Mata : *)
Tekanan bola mata normal
3. H I d u n g
a. Tulang Hidung dan Posisi Septum Nasi : posisi spectum nasi tepat ditengah
b. Lubang Hidung : elastis
c. Cuping Hidung :
4. Telinga
a. Bentuk Telinga : simetris
Ukuran Telinga : normal
Ketegangan telinga : dalam batas normal
b. Lubang Telinga : tidak ada serumen
c. Ketajaman pendengaran : dalam batas normal
6. L e h e r :
a. Posisi Trakhea : normal
b. Tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Suara : normal
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembengakakan/pembesaran lymphe
e. Vena Jugularis : tidak ada pembesaran vena jugularis
f. Denyut Nadi Coratis : normal
D. Pemeriksaan Integumen ( Kulit ) :
a. Kebersihan : bersih
b. Kehangatan : kulit teraba hangat
c. Warna : kehitaman disekitar luka
d. Turgor : turgor kulit menurun
e. Tekstur : tekstur agak kasar
f. Kelembapan : kulit kering
g. Kelainan pada kulit : terdapat luka basah ukuran 2x4 cm pada telapak kaki dan
terdapat pus
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vokal Fremitus )
Fremitus, normal
b. Perkusi : sonor kanan dan kiri
c. Auskultasi
- Suara nafas : vesikuler
- Suara Ucapan : suara pasien terdengar tampak lantang
- Suara Tambahan : tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan Palpasi
- Pulpasi :
- Ictus Cordis : ics 5
b. Perkusi :
- Batas-batas Jantung : normal
c. Aukultasi
- Bunyi Jantung I : lup
- Bunyi Jantung II : dup
- Bising/murmur : tidak terdapat bunyi tambahan
- Frekuensi Denyut Jantung :
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk Abdomen : normal
- Benjolan/massa : tidak terdapat benjolan/lesi pada area abdomen
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : normal
- Bunyi Jantung Anak/BJA :
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan
- Benjolan /massa : tidak ada benjolan.massa
- Tanda-tanda Ascites : tidak ada tanda-tanda ascites
- Hepar : hepar teraba dan tidak ada pembesaran
- Lien : tidak ada pembesaran lien
- Titik Mc. Burne : tidak ada nyeri tekan
d. Pekusi
- Suara Abdomen : timpani
- Pemeriksaan Ascites :
J. Pemeriksaan Neorologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kwantitatif )/ GCS : GCS 15
2. Tanda-tanda rangsangan Otak ( Meningeal Sign ) : tidak ada tanda-tanda rangsangan otak
3. Fungsi Motorik : normal
4. Fungsi Sensorik : normal
5. Refleks :
a) Refleks Fisiologis : normal
a) Refleks Patologis : normal
K. Pemeriksaan Status Mental
a. Kondisi emosi/Perasaan : pasien merasa sedih
b. Orientasi : pasien kurang dapat berorientasi
c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan ) : pasien terus memikirkan
pekerjaan di sekolah
d. Motifikasi ( kemampuan ) : mampu
e. Persepsi : Pasien kurang paham dan tidak mampu berkonsentrasi apa yang disampaikan oleh orang
lain
f. Bahasa : bahasa indonesia dan bahasa jawa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mahasiswa,
NIM :
ANALISA DATA
DO :
Pola tidur pasien berubah
Pasien tidak mampu
berkonsentrasi
DS :
Pasien mengatakan Gangguan integritas kulit Neuropati sensori
mengeluh luka pada kaki
yang tidak sembuh-sembuh
Pasien mengatakan merasa
nyeri disekitar luka pada
bagian tapak kaki
DO :
Terdapat nanah dan
peradangan
Kerusakan lapisan kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MASALAH MASALAH
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEMUKAN TERATASI
Tgl Paraf Tgl Paraf
1. Berduka b.d kehilangan d.d merasa sedih, 9-11-2021
tidak berguna, tidak ada harapan, dan
pasien tidak mampu berkonsentrasi
TUJUAN DAN
DIAGNOSA KEP TINDAKAN KEPERAWATAN
NO HARI/TGL KRITERIA HASIL RASIONAL
1. 9-11-2021 Berduka b.d kehilangan d.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi proses berduka 1. Mengetahui proses
merasa sedih, tidak berguna, intervensi keperawatan yang dialami berduka yan dialami
tidak ada harapan, dan pasien selama 2x24 jam rasa 2. Tunjukkan sikap menerima 2. Membantu
tidak mampu berkonsentrasi berduka menurun dengan dan empati menunjukkan sikap
kriteria hasil : 3. Fasilitasi melakukan menerima dan empati
- Verbalisasi kebiasaan sesuai dengan 3. Agar pasien bisa
harapan agama lebih tenang dengan
meningkat 4. Fasilitasi mengekspresikan melakukan ibadah
- Verbalisasi perasaan dengan cara yang 4. Membantu
perasaan berguna nyaman mengekspresikan
meningkat 5. Ajarkan melewati proses perasaan dengan
- Verbalisasi berduka secara bertahap membaca buku atau
perasaan sedih menulis
menurun 5. Membantu melewati
- Kosentrasi proses berduka secara
membaik bertahap
9-11-2021 1. Memonitor karakteristik luka (warna kehitaman sekitar luka Pasien tampak meringis
II
,ukuran 2x4 cm)
2. Memonitor tanda –tanda infeksi seperti terdapat nanah
3. Membersihkan dengan cairan NACL atau pembersih non
toksik pada area sekitar luka
4. Mempasang balutan sesuai jenis luka
5. Mengajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri kepada
pasien
6. Mengkolaborasikan pemberian antibiotik
EVALUASI KEPERAWATAN
S: S: S:
I Pasien mengatakan merasa sedih Pasien mengatakan masih
karena tidak bisa mengajar merasa sedih karena belum bisa
Pasien mengatakan merasa tidak mengajar di sekolah
berguna Pasien mengatakan perasaan
Pasien mengatakan merasa tidak tidak berguna berkurang
ada harapan Pasien mengatakan perasaan
tidak ada harapan berkurang O:
O: O:
Pola tidur pasien berubah pola tidur pasien masih tidak
Pasien tidak mampu teratur
berkonsentrasi pasien sudah mulai mampu A:
berkonsentrasi
A : Masalah belum teratasi
A : Masalah teratasi sebagian
E: E:
E:
EVALUASI KEPERAWATAN
S: S: S:
II Pasien mengatakan mengeluh Pasien mengatakan mengeluh
luka pada kaki yang tidak luka pada kaki
sembuh-sembuh Pasien mengatakan nyeri
Pasien mengatakan merasa nyeri disekitar luka yang dirasakan
disekitar luka pada bagian tapak berkurang
kaki O:
O:
Nanah dan peradangan
O: berkurang
Terdapat nanah dan peradangan Lapisan kulit pada pasien
Kerusakan lapisan kulit sudah terbalut
A: A:
A : Masalah belum teratasi
Masalah teratasi sebagian
E: E:
E: