Anda di halaman 1dari 16

KISTA DERMOID

KISTA DERMOID

Definisi
Kista dermoid adalah kelainan bawaan yang
timbul di daerah fusi embrional ectoderm.
Kista dermoid bersifat kongenital atau didapat,
dilapisi oleh keratinizing epidermis dengan
struktur dermis di dalamnya seperti folikel
rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebasea. Kista dermoid terdapat pada kulit dan
subkutis kebanyakan terdapat pada wajah,
leher, dan kulit kepala biasanya terlihat pada
saat lahir. Kista dermoid dapat juga ditemukan
pada bayi, anak-anak, atau remaja muda

EPIDEMIOLOGI

Sekitar 10-15% kista dermoid merupakan


kista dermoid orbital. Kista dermoid biasanya
ditemukan pada beberapa tahun pertama
kehidupan.

ETIOLOGI

Etiologi kista dermoid belum diketahui secara


pasti.
kista dermoid kongenital merupakan lesi
disembrionik yang berasal dari elemen
ektoderm yang terjebak pada saat
penggabungan antara arkus brankial pertama
dan kedua yang terjadi pada masa gestasi 3
sampai 4 minggu.
Sedangkan kista dermoid yang didapat, terjadi
akibat trauma yang menyebabkan implantasi
sel epitel ke jaringan yang lebih dalam, atau
karena oklusi kelenjar sebasea

KLASIFIKASI

Kista dermoid superfisialis


Kista ini berlokasi di anterior sampai septum
orbital. Biasanya ditemukan pada beberapa
tahun pertama kehidupan sebagai massa yang
asimptomatik, berbatas tegas, bulat, terletak
subkutaneus dan tidak nyeri.
Kista dermoid profunda
Kista ini berlokasi di posterior sampai septum
orbital. Biasanya ditemukan pada usia remaja
dan dewasa dengan pergeseran bola mata dan
proptosis non aksial atau massa yang batas
posteriornya kurang jelas

MANIFESTASI KLINIK

Keluhan subjektif
Adanya massa tumor
- Nyeri pada perut
- Gangguan miksi
- Nyeri pada punggung
Gejala klinis Pada anak-anak
Pada umumnya terdapat di aspek supero temporal orbita
Massa tersebut umumnya berdiameter kurang dari 1-4 cm,
tidak nyeri dan berbentuk oval

Pada orang dewasa


Kista dapat teraba dengan mudah dan memiliki
batas yang tidak tegas. Kista biasanya menggeser
rongga mata dan dapat masuk ke dalam struktur
yang berdekatan. Jika kista ruptur, secara spontan
maupun karena trauma, inflamasi dapat terlihat.
Respon tersebut dapat berupa seperti injeksi
konjungtiva atau dapat lebih mirip selulitis orbita.
kista dapat menekan nervus optikus dan
menimbulkan gejala kompresi nervus optikus,
yaitu penurunan tajam penglihatan, penglihatan
warna dan persepsi terang gelap.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah
sebuah tumor berasal dari ovarium atautidak, dan untuk
menentukan silat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor
apakah tumor berasal dari uterus,ovarium, atau kandung
kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan
pulaantara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.
Selanjutnya, pada kista dermoidkadang-kadang dapat dilihat gigi
dalam tumor. Penggunaan foto rontgen pada pictogram
intravenadan pemasukan bubur barium dalam colon disebut di
atas.

PENATALAKSANAAN

Indikasi pengangkatan kista dermoid adalah telah


menganggu aksis visual yang dapat meningkatkan
risiko ambliopia, kista dermoid profunda,
inflamasi berulang.
Penatalaksanaan berupa pembedahan yaitu
dengan ekstirpasi kista dilakukan dengan
mengangkat kista beserta kapsulnya. Selama
proses pembedahan, dinding kista dijaga sebaik
mungkin agar tetap utuh karena dinding dan isi
kista bersifat iritatif sehingga apabila kista ruptur
pada saat pengangkatan, akan menyebabkan
terjadinya proses peradangan jaringan orbita
disekitarnya.

KOMPLIKASI

Kista dermoid dapat merusak bola mata,


tergantung dari lokasi kista
Kista dermoid orbital dapat menyebabkan
komplikasi neurologis jika menekan nervus
optikus, nervus cranialis III, IV dan VI
Jika kista ruptur, maka akan terdapat tandatanda peradangan
Ekstirpasi parsial dari kista dermoid, dapat
menyebabkan inflamasi yang persisten, dan
kista yang berulang.

PROGNOSIS

Secara umum, prognosis kista dermoid baik.


Hal ini dapat terjadi jika dilakukan ekstirpasi
yang tepat dengan skar yang minimal.

Terima Kasih

FISTULAGRAM

Pemeriksaan radiologi dengan memasukkan Media


Kontras padahollow organ(gastrointestinal tract,
bladder) atau tubular structures (bile ducts, ureter).
Indikasi fistulografi ialah untuk menampakkan
kerusakan atau luka yang diakibatkan oleh
postoperative misal : pada bile duct dan ureter
Fistula ialahsaluran tidak normal yang menghubungkan
organ-organ bagian dalam tubuh yang secara normal
tidak berhubungan, atau menghubungkan organ-organ
bagian dalam dengan permukaan tubuh bagian luar,
dapat pula diartikan sebagaiabnormal
connectionataupassagewayantara 2 organ epitheliumlined atau vessel yang secara normal tidak
berhubungan.

TEKNIK PEMERIKSAAN

Sebelum media kontras dimasukkan terlebih dahulu


dibuat plan foto dgn proyeksi Antero Posterior (AP),
Media kontras dimasukkan dengan kateter atau
abocath melalui muara fistula yang diikuti dengan
fluoroskopi.
Kemudian dilakukan pemotretan pada saat media
kontras disuntikkan melalui muara fistula yang telah
mengisi penuh saluran fistula.
Hal ini dapat dilihat pada layar fluoroskopi dan
ditandai dengan keluarnya media kontras melalui
muara fistula (Ballinger, 1995).
Jumlah media kontras yang dimasukkan tergantung
dari luas muara fistula.

Proyeksi Lateral

Proyeksi Antero Posterior (AP)

Proyeksi Oblique

Proyeksi Axial Methode


Chassard-Lapine

Proyeksi Taylor

Anda mungkin juga menyukai