Anda di halaman 1dari 28

Clinical Scientific Session

POLIP SERVIKS
PRESENTAN :
DIAN ANGGRAINI 1110312114

PRESEPTOR:
D R . S E I N O F R I D S T O S P. O G
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Lesi serviks tersering (10% wanita)

Tk. Kekambuhan 6,2%

>60% penderita berusia 40-65 tahun

60-70% asimptomatik
Mayoritas lesi bersifat jinak(presentase
jinak:ganas=95%:1,4%)
Polip dapat sembuh dan tidak
menimbulkan keluhan setelah
ditatalaksana

Komplikasi berat: perdarahan, salpingitis

Diagnosis banding: lesi malignansi


BATASAN MASALAH
definisi, epidemiologi, etiologi dan faktor resiko, klasifikasi,patofisiologi, manifestasi
klinis, diagnosis pemeriksaan penunjang, diagnosis banding, penatalaksanaan,
komplikasi dan prognosis polip serviks
METODE PENULISAN
tinjauan kepustakaan yang merujuk berbagai literatur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI SERVIKS
HISTOLOGI SERVIKS

Jaringan skuamosa di ektoserviks

Jaringan kolumnar di endoserviks

SSK

Zona Transformasi
FISIOLOGI SERVIKS

Estrogen  lendir berlebih, cair, alkali

Progesteron  lendir menjadi tebal,


sedikit, asam, mengandung banyak sel
darah putih
Kehamilan  lendir menjadi lebih kental,
keras, kaya mukus
POLIP SERVIKS

polip atau tumor jinak yang


berasal dari serviks
•adenoma maupun adenofibroma yang
tumbuh menonjol dan bertangkai,
tumbuh di permukaan mukosa serviks
ataupun pada saluran endoserviks dan
biasanya menonjol keluar dari mulut
serviks
EPIDEMIOLOGI

4%-10% dari seluruh lesi serviks

• 60% wanita berusia antara 40 dan 65 tahun, dan 45% wanita


postmenopause

Polip serviks yang bersifat simptomatis lebih sering


ditemukan pada wanita premenopause polip
asimptomatik lebih sering secara signifikan
ditemukan pada wanita post-menopause.
polip mukosa endoserviks (50,5%)

polip endometrial jinak (21,5%)

polip leiomyomatosa (13,1%)

polip endoserviks glandular (9,3%)

polip endometrial hyperplasia glandular (5,6%)


tidak ditemukan adanya lesi dengan potensi
keganasan
Faktor penyebab berkembang polip:
•Sevisitis kronik, benda asing, dan sekresi
estrogen

Faktor risiko wanita:


•Diabetes Mellitus
•Vaginitits berulang
•Servisitis
•Usia reproduksi terutama usia 40 tahun
hingga 50 tahun
•Wanita hamil
lembut, berwarna kemerahan dan berbentuk seperti jari

Polip endoserviks biasanya berwarna merah, dengan ujung


seperti nyala api, fragil, dan bervariasi dalam ukuran, dari
beberapa mm hingga mencapai lebar 3 cm dan panjang
beberapa sentimeter.

Polip ektoserviks berwarna agak pucat atau merah daging,


lunak, dan tumbuh melingkar atau memanjang dari pedikel
POLIP ENDOSERVIKS POLIP EKTOSERVIKS
PATOFISIOLOGI

inflamasi kronis, stimulus hormonal, dan/atau


kongesti pembuluh darah serviks

degenerasi hiperplastik fokal di daerah


serviksreaksi sekunder dari inflamasi
serviks stimulasi hormonal seperti estrogen,
kongesti pembuluh darah pada kanalis
servikalis
MANIFESTASI KLINIS

Asimptomatis

Simptom premenopause
• perdarahan diantara siklus haid (39,7%); perdarahan per
vaginam saat kehamilan (1,1%)

Simptom postmenopause
• perdarahan post menopause (74,57%)
• perdarahan post koitus (15,25)
• duh vagina yang jernih (5,64%)
• perdarahan kontak saat pemeriksaan PAP Smear (5,08%).
DIAGNOSIS

Gejala dan Tanda


• Leukorea
• Perdarahan di luar siklus menstruasi
• Perdarahan setelah koitus
• Perdarahan setelah menopause
• Perdarahan intermenstrual atau paska-koitus
dengan hipermenorea merupakan gejala umum
untuk polip serviks.
• Pada kasus infertilitas wanita
Radiologi
•histerosalfingografi atau sonohisterografi dengan infus
salin
•USG
Laboratorium
•Sitologi vagina

Pemeriksaan khusus
•Inspekulo
•Histologi
DIAGNOSIS BANDING

Adenokarsinoma endometrium atau sarkoma endometrial

mioma geburt

Endometrial sarcoma

adenocarcinoma

condylomata

submukosa myoma

polypoid carcinoma
PENATALAKSANAAN

Asimptomatis  dibiarkan??

Operasi
•Polipektomi
•Histerektomi

Hormonal
Komplikas Prognosis
i
•Perdarahan •baik
•Infeksi
BAB III
KESIMPULAN
Polip serviks: tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai.
Polip serviks biasanya berwarna kemerahan, lembut dan memiliki tangkai.
Polip servik : endoserviks dan ektoserviks.
Implikasi dari degenerasi hiperplastik fokal di daerah serviks yang dapat disebabkan
reaksi inflamasi, hormonal, dan kongesti pembuluh darah.
Diagnosis polip serviks ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang.
Kajian literature menemukan bahwa sedikit sekali peluang ditemukannya keganasan
pada lesi polip serviks.
penatalaksanaan polip serviks akan berbeda antara polip asimptomatis dan polip
simptomatis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai