Anda di halaman 1dari 39

INKONTINENSIA

URINE PADA WANITA

Dr. W.MEGADHANA, SpOG

Sub.Bag. Ginekologi Onkologi


Bagian /SMF Obstetri Ginekologi
FK. UNUD/RS Sanglah
DEFINISI

Inkontinensia urin adalah


keluarnya urin yang tak dapat
dikendalikan secara obyektif dapat
diperlihatkan, menyebabkan suatu
masalah sosial atau higine
Daftar harian berkemih

No Harga normal

Jumlah urin 1100-1800 ml/24jam

Frekuensi < 8 kali

Nokturia < 2 kali

Vulume rata-rata berkemih 200-400 ml

Kapasitas kandung kemih 300-450 ml


12

Masalah Fisik
• Terhambatnya
aktifitas fisik
• Tidak nyaman karena
lembap / basah
• Bau yang tidak sedap
• Gangguan kulit
• Terjatuh
• Insomnia
• Dehidrasi
13

Masalah Psikologis
• Kehilangan kebebasan –
serasa tertahan di rumah
• Malu
• Kehilangan harga diri dan
rasa percaya diri
• Depresi
• Merasa menjadi beban
• Bunuh diri
• Berdampak pada karir
14

Masalah Sosial
• Interaksi sosial
menurun
• Harus mengubah
rencana perjalanan
(selalu mencari
tempat dimana
toilet tersedia)
• Menghentikan
hobby yang
disukai
15

Masalah Seksual
• Menghindari
aktifitas
seksual
16

Masalah Pekerjaan / Keuangan


• Tidak masuk kerja
• Kehilangan
pekerjaan
• Berganti pekerjaan
• Menghambat
hubungan dengan
majikan / karyawan
lain
• Kehilangan
penghasilan
MENYEBABKAN HENDAYA LAIN

Secara nyata meningkatkan risiko rawat inap di


rumah sakit (risiko meningkat 30% pada wanita;
dan risiko meningkat 50% pada pria) atau
perawatan di rumah1
Meningkatkan kejadian infeksi saluran kemih dan
iritasi kulit1
Meningkatkan risiko terjatuh (35%) dan patah
tulang (45%)1
Meningkatkan risiko patah tulang leher femur pada
wanita postmenopausal sebanyak 50%1
60% pasien inkontinensia urin menderita depresi2
1. Adapted from Brown J et al. J Am Geriatrics Soc. 2000;48:721-725.
2. Zorn BH et al. J Urol. 1999;162:82-84.
Gejala Inkontinensia urin
Klasifikasi inkontinensia

Stress inkontinensia
Over aktif bladder (OAB)
Overflow inkontinensia
Kontinue inkontinensia
Transien inkontinensia
6

Stress Incontinence

Stress incontinence timbul ketika


sejumlah kecil urin keluar tanpa
disengaja, pada saat kita batuk,
bersin, tertawa, melompat, atau
mengangkat benda berat
7

Stress Incontinence
(a) Normal (b) Woman with stress
incontinence

External
urethral
sphincter

Sudden increase in intra-abdominal pressure


Stress inkontinensia
Kandung kemih tidak aktif
Urin keluar sedikit –sedikit
Urin keluar sangat erat hubunganya dengan aktifitas
tubuh (batuk, bersin, tertawa, jalan, melompat,
ngedan dan lain-lain
Tidak ada urgensi, dan nokturia )
Terdapat kerusakan atau kelemahan pada mekanis
penutupan uretra
Pengobatan dengan latihan otot-otot dasar panggul
dan sfingter atau stimulasi, obat dan bila tak berhasil
operasi
1

Overactive Bladder

Masalah Kontrol Kandung Kemih


Terminologi 2002 ICS :
2

Overactive Bladder
• Overactive bladder (OAB) adalah kumpulan
gejala:
• Urgensi, dengan atau tanpa urge incontinence,
biasanya disertai dengan frekuensi dan nokturia
– Gejala ini merupakan akibat dari otot detrusor yang
terlalu aktif
– Pemeriksaan urodinamik memperlihatkan adanya
kontraksi otot detrusor yang tidak terkendali
• Istilah OAB dipakai apabila tidak terbukti ada
infeksi atau patologi yang lain.

Abrams P et al. Neurourol Urodyn. 2002;21:167-178.


Urgency Urge
Frequency
incontinence
spisoder

Overactive bladder

Kandung kemih sangat aktif


Sering kencing (frekuensi)
Ingin kencing (urgensi)
Urge incontinence
Nokturia sering ditemukan
Sebab hiperrepleksia atau idiopatik
Terapi disesuaikan dengan sebab hiperrepleksia, untuk
idiopatik diberikan obat anticholinergik, antimuscarinik,
muskulotropik-antispasmudik dan latihan otot-otot
destrusor dan bila tak berhasil pertimbangkan operasi
7

Urgency
Keinginan yang sangat kuat dan
mendadak untuk berkemih

Image source: Society for Continence (Singapore)

Definisi ICS 2002 Abrams P et al. Neurourol Urodyn. 2002;21:167-178.


8

Frequency
Berkemih lebih dari 8x/24 jam
Biasanya disertai dengan Nokturia

Image source: Society for Continence (Singapore)

Definisi ICS 2002 Abrams P et al. Neurourol Urodyn. 2002;21:167-178.


10

Urge Incontinence
Keluarnya urin yang
tidak terkendali
(mengompol), yang
didahului oleh keinginan
yang kuat untuk
berkemih (urgensi).

Image source: Society for Continence (Singapore) Definisi ICS 2002


Abrams P et al. Neurourol Urodyn. 2002;21:167-178.
9

Nokturia
Terbangun pada malam hari untuk
berkemih >1x

Definisi ICS 2002 Abrams P et al. Neurourol Urodyn. 2002;21:167-178.


4

Overflow Incontinence
• Terjadi ketika
urin keluar
karena kandung
kemih sudah
terisi terlalu
penuh
Overflow inkontinensia
Urin keluar sedikit-sedikit
Sesudah berkemih kandung kemih masih terasa
penuh
Urin keluar kadang-kadang berhubungan dengan
tekanan intra abdominal seperti batuk atau bersin
Sebab antara lain hipotoni kandung kemih,
hematom daerah vulva, radang alat genital,
obstruksi uretra
Terapi pemasangan kateter trans uretral, dan obat-
obat yang merangsang otot kandung kemih dan
bila ada radang diberikan antibiotika
Kontinue inkontinensia
Urin terus menerus keluar membasahi
seluruh alat genitalia eksterna
Disebabkan oleh adanya fistula antara
saluran kemih dengan liang vagina
Terapi : reparasi fistula
Transien inkontinensia
Faktor risiko antara lain
Delerium D
Infection of the urinary tract I
Atrophic vaginitis-uretritis A
Psychological P
Pharmaceutical P
Endocrine E
Retricted mobility R
Stool impaction S
Delerium
Terdapat gangguan pada pusat
pengontrolan kandung kemih
Dapat menyebabkan stres inkontinensia
atau overaktif bladder
Terapi diarahkan pada pengobatan
delerium
Infeksi saluran kemih akut
Dapat menimbulkan
Sering berkemih
Ingin berkemih
Urge inkontinensia
Nokturia
Sakit diatas suprasimfisis
Kadang-kadang disuria dan kencing
terasa panas
Terapi antibiotika, dan analgesik
Atropi vaginitis dan uretritis
Psikologic
Depresi, stres dapat menyebabkan
inkontinensia urin
Parmasi
Obat dioritika dapat menyebabkan, jumlah
urin yang banyak dalam kandung kemih
sehingga dapat menyebabkan urge
inkontinensia

Obat-obat anti cholinergik dan sendatif


dapat menyebabkan hipotoni kandung
kemih termasuk obat  blocker dapat
menimbulkan retensio urin kronik atau
overflow inkontinensia
Endokrine
Penyakit diabetes meletus dapat
menyebabkan overaktif inkontinensia
Penyakit diabetes insifidus dapat
menyebabkan overflow inkontinensia
Hipertiroid dapat meinduksi timbulnya
overaktif kandung kemih
Hipotiroid dapat menyebabkan menurunnya
kontraksi kandung kemih (hipotoni)
Pengobatan disesuaikan dengan jenis
penyakit endokrin
Retricted mobility
Gerakan yang sangat terbatas contoh
pasien dirawat di ICU, atau atritis yang
sangat berat

Penderita tidak bisa ke toilet, sehingga


dapat menimbulkan inkontinensia
Stool impaction
Terdapat fises yang besar dan keras
Terdapat penekanan pada bladder neck dan
persarafan uretra serta kandung kemih
Dapat menyebabkan inkontinensia
Kesimpulan
Perlu penentuan jenis inkontinensia sebelum
pengobatan dimulai
Penentuan jenis inkontinensia umumnya mudah
walaupun kadang-kadang sulit bila ditemukan
mixed simptom (gejala campur) dan episode
inkontinensia yang tidak lama
Perlu kesabaran tenaga medik bila pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan diagnostik yang
jelas sehingga perlu diberikan informasi yang
cukup luas tentang perlunya pemeriksaan lebih
lanjut untuk menetapkan diagnostik dan terapi
yaitu pemeriksaan urodinamik.

Anda mungkin juga menyukai