Anda di halaman 1dari 1

Cari apapun di SehatQ

Penyakit

Berbagai Penyebab
Benjolan di Leher dan Cara
Mengobatinya

Penyebab benjolan di leher adalah lipoma,


kista, jerawat, hingga limfoma. Dokter akan
menangani kondisi ini sesuai dengan
penyebabnya. Maka dari itu, penting bagi Anda
untuk memeriksakan diri ke dokter.

16 Agt 2022 | Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Salin Link

Benjolan di leher dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis.

Table of Content

Penyebab benjolan di leher

Munculnya benjolan di leher dapat


menimbulkan rasa khawatir, terlebih jika
ukurannya besar dan terasa sakit saat disentuh.

Dalam kebanyakan kasus, sebenarnya benjolan


yang ada di leher bersifat jinak (nonkanker)
sehingga tidak berbahaya. Walaupun demikian,
ada pula kasus benjolan yang disebabkan infeksi
ataupun pertumbuhan kanker.

Untuk membantu Anda memahami kondisi ini,


simak berbagai penyebab benjolan di leher dan
cara mengatasinya.

Penyebab benjolan di leher

Gambar benjolan di leher

Mulai dari lipoma hingga HIV, berikut adalah


penyebab penyakit benjolan di leher sekaligus
cara menanganinya.

1. Lipoma
Lipoma adalah benjolan berisi lemak yang
berada di antara kulit dan otot. Benjolan akibat
lipoma dapat bertambah besar seiring
berjalannya waktu. 

Salah satu gejala lipoma adalah benjolan di leher


bergerak ketika disentuh, terasa kenyal, dan
berukuran 2-3 centimeter (cm).

Apabila benjolannya kian membesar, rasa sakit


dapat timbul karena saraf di sekitarnya tertekan.
Selain itu, kehadiran pembuluh darah di dalam
lipoma juga bisa menyebabkan rasa nyeri.

Penyebab lipoma belum diketahui secara pasti.


Namun, faktor genetik diperkirakan sebagai
salah satu pemicu perkembangan lipoma.

Lipoma dianggap sebagai benjolan di leher yang


tidak berbahaya. Meskipun demikian, rasa
sakitnya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari
penderitanya.

Cara menghilangkan benjolan di leher kanan


atau kiri akibat lipoma adalah melakukan
operasi untuk mengeluarkannya.

Liposuction (sedot lemak) juga mungkin


disarankan dokter untuk mengangkat benjolan
lipoma yang berlemak.

BACA JUGA: 6 Penyebab Benjolan di Belakang


Telinga dan Cara Mengatasinya

2. Kista
Alasan lain kenapa ada benjolan di leher adalah
kista. Secara umum, kista adalah kantong
jaringan membran yang berisi cairan, udara, dan
zat-zat lainnya.

Terdapat berbagai jenis kista, tetapi kebanyakan


kista tidak menimbulkan kanker.

Kista yang masih dalam tahap perkembangan


dapat terasa seperti benjolan kecil dengan
permukaan halus.

Kebanyakan kista tidak menimbulkan rasa sakit


sehingga baru disadari saat sudah membesar.

Secara garis besar, penyebab kista adalah


penyakit yang diturunkan, penyumbatan di
saluran pada kulit, infeksi, serta peradangan
kronis. 

Cara menghilangkan benjolan di leher kiri atau


kanan yang disebabkan kista cukup bervariasi, di
antaranya:

Dokter dapat memotong kista dan


mengeluarkan kotoran di dalamnya. Namun,
kista dapat kembali lagi setelahnya.

Menyuntikkan obat-obatan ke dalam kista


untuk meredakan pembengkakan jika
benjolannya terasa sakit, membengkak, atau
terus membesar.

Mengangkat kista lewat prosedur operasi kecil


untuk mengambil seluruh dinding kista.
Tindakan ini biasanya dapat mencegah kista
muncul lagi.

Menggunakan laser untuk menghilangkan


kista.

Segera berkonsultasi ke dokter bila Anda


menemukan benjolan kecil di leher yang terus
berkembang dan bertambah besar.

BACA JUGA: 11 Penyebab Benjolan di Kepala


dan Cara Mengatasinya

3. Limfoma
Jika ada benjolan di leher tapi tidak sakit ketika
ditekan, salah satu kemungkinan penyebabnya
adalah limfoma.

Limfoma adalah kanker yang menyerang sel-sel


imunitas sehingga memicu pembengkakan di
kelenjar limfa di seluruh tubuh, seperti kelenjar
getah bening di leher.

Kanker ini menyerang sistem limfatik dan dapat


menyebar ke organ-organ tubuh lainnya.

Saat ini, penyebab limfoma belum diketahui


secara pasti dan diperkirakan muncul karena
adanya mutasi gen pada sel limfosit yang
memicu produksi sel limfosit yang abnormal. 

Benjolan kecil di leher yang timbul tidak terasa


sakit, serta bisa muncul di ketiak dan
selangkangan.

Selain itu, penderitanya dapat mengalami rasa


gatal di kulit, penurunan nafsu makan dan berat
badan, berkeringat di malam hari, serta demam
dan menggigil.

Pengobatan limfoma meliputi kemoterapi, yakni


obat-obatan untuk menghancurkan sel yang
tumbuh dengan cepat seperti sel kanker; hingga
terapi radiasi, yaitu sinar energi bertenaga tinggi,
misalnya X-ray dan sinar proton, untuk
membunuh sel kanker.

4. Bisul
Tidak semua penyebab benjolan kecil di leher
kiri atau kanan diakibatkan kondisi medis serius.

Mungkin saja penyebabnya adalah bisul, yang


muncul saat folikel rambut atau kelenjar minyak
terinfeksi.

Infeksi yang umumnya disebabkan bakteri


Staphylococcus ini ditandai dengan benjolan
kecil bertekstur lunak dan kemerahan di kulit
sekitarnya.

Pada awalnya, ciri-ciri benjolan di leher yang


tidak berbahaya ini adalah kemunculan benjolan
kecil berwarna merah dan terasa sakit.

Setelah 4-7 hari, benjolan tersebut akan


bertambah besar dan lunak, serta berubah
warna menjadi putih dengan nanah yang
menumpuk di bawah kulit.

Pada kasus tertentu, benjolan kecil di leher ini


dapat disertai demam dan pembengkakan pada
kelenjar limfa.

Tidak seperti kebanyakan infeksi lainnya, obat


antibiotik saja dinilai tidak cukup untuk
menyembuhkan bisul. Secara umum, bisul perlu
dibuka dan dikeringkan bagian dalamnya.

Terkadang, bisul bisa pecah dengan sendirinya.


Akan tetapi, biasanya dibutuhkan kompres
hangat atau tindakan insisi dan drainase dari
dokter untuk memecahkannya.

Anda disarankan untuk tidak memecahkan bisul


sendiri supaya tidak memperparah infeksi.

BACA JUGA: 8 Penyebab Benjolan di


Selangkangan dan Cara Mengatasinya

5. Jerawat
Selain bisul, jerawat adalah salah satu penyebab
benjolan di leher yang tidak berbahaya.

Benjolan yang ditimbulkan jerawat umumnya


berukuran kecil, keras, bengkak, dan terasa
sakit.

Anda mungkin mengira bahwa jerawat hanya


muncul di wajah, tetapi masalah kulit ini juga
bisa timbul di bagian leher, terutama bagian
belakangnya.

Penyebab benjolan di leher belakang ini dapat


diobati dengan obat-obatan resep dokter,
seperti obat retinoid dan antibiotik topikal, tablet
antibiotik, hingga krim asam azaleat.

Jika jerawatnya sudah parah, atau berbagai obat


di atas tidak memberikan hasil positif, dokter
dapat merujuk Anda ke dokter kulit.

6. Limfadenopati
Limfadenopati adalah kondisi yang ditandai
dengan pembengkakan kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening tersebar di banyak bagian


tubuh dan merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh untuk melawan virus atau
bakteri.

Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah


bening akibat limfadenopati dapat menimbulkan
benjolan di bawah kulit yang dapat terasa nyeri
ataupun tidak.

Apabila benjolan di leher sakit bila ditekan, Anda


dapat mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri di
apotek, contohnya ibuprofen dan
acetaminophen, serta menggunakan kompres
hangat di bagian yang terdampak.

Akan tetapi, cara mengobati benjolan di leher ini


tidak dapat mengecilkan kelenjar getah bening
yang membengkak, melainkan hanya meredakan
rasa sakitnya secara sementara sampai infeksi
atau penyakit penyebabnya berhasil
disembuhkan.

7. Limfadenitis

Limfadenitis dapat menyebabkan munculnya benjolan


di bagian leher.

Limfadenitis umumnya terjadi karena infeksi.


Kondisi ini menyebabkan kelenjar getah bening
membesar karena sel-sel darah putih dan
senyawa kimia dari sistem imun berkumpul di
dalamnya.

Pada kondisi normal, kelenjar getah bening


umumnya berukuran kecil. Akan tetapi,
limfadenitis dapat membuatnya membesar dan
bisa teraba dengan mudah, terutama ketika
dilakukan pemeriksaan Zsik oleh dokter.

Obat benjolan di leher yang disebabkan


limfadenitis umumnya berupa antibiotik oral
atau injeksi untuk melawan infeksi yang
diakibatkan bakteri.

Di samping itu, dokter juga dapat memberikan


obat-obatan untuk mengontrol nyeri, demam,
dan meredakan pembengkakan.

Jika kelenjar getah beningnya terisi nanah,


dokter perlu melakukan operasi untuk
mengeringkannya.

Baca Juga

Stroke pada Lansia, Kenali Penyebab serta


Gejala Kondisi Medis Darurat Ini

Obat Saraf Terjepit Ini Bisa Redakan Rasa Nyeri


yang Mengganggu

Cara Mengatasi Gigitan Ular Agar Tidak


Mengancam Nyawa

8. Alergi
Tahukah Anda bahwa reaksi alergi dan iritasi
kulit dapat menyebabkan benjolan di leher?

Berbagai produk kebersihan tubuh, seperti


sampo hingga detergen, dapat menyebabkan
iritasi di bagian leher sehingga menimbulkan
benjolan.

Kalau benjolannya kecil, gatal, dan disertai kulit


kering, hal ini bisa mengindikasikan reaksi alergi
atau iritasi kulit.

Jika ini kasusnya, cara mengatasi benjolan di


leher yang dapat Anda lakukan adalah menaruh
kompres dingin di area yang terdampak.

Apabila diiringi dengan rasa gatal, ruam, dan


pembengkakan, Anda dapat minum
antihistamin.

9. Infeksi saluran pernapasan atas


Sebagai respons dari infeksi saluran pernapasan
atas, kelenjar getah bening di leher dapat
membengkak.

Salah satu infeksi saluran pernapasan atas yang


umum terjadi adalah pilek (common cold).

Cara mengatasinya dilakukan berdasarkan


penyebab infeksi saluran pernapasan atas yang
Anda alami.

Jika diakibatkan pilek, tidak ada obat yang bisa


menyembuhkannya. Namun, sejumlah obat
dapat meredakan gejalanya, misalnya obat
pereda nyeri seperti ibuprofen dan
acetaminophen.

Obat-obatan tersebut diyakini bisa meringankan


demam, sakit tenggorokan, serta sakit kepala.

Khusus anak-anak, hindari aspirin karena


berpotensi meningkatkan risiko sindrom Reye.

Penting bagi Anda untuk berkonsultasi dulu


dengan dokter sebelum memberikan obat-
obatan apa pun pada anak demi mencegah efek
samping yang merugikan.

10. HIV
Selain kanker, HIV adalah penyebab benjolan di
leher yang perlu diwaspadai. Benjolan tersebut
diakibatkan kelenjar getah bening membengkak.

Tidak hanya di leher, benjolan akibat


pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa
muncul di bagian ketiak dan selangkangan.

Pembengkakan tersebut bisa timbul beberapa


hari setelah penderitanya terjangkit HIV.

Namun, seseorang yang terinfeksi virus HIV


mungkin saja tak mengalami gejala apa pun
selama bertahun-tahun. Maka dari itu, sebaiknya
Anda berkonsultasi dengan dokter jika
mengalami pembengkakan kelenjar getah
bening.

Tak ada satu pun obat yang bisa menyembuhkan


HIV. Namun, terdapat terapi antiretroviral (ART)
yang mampu mengurangi jumlah virus HIV
dalam tubuh dan membantu penderitanya tetap
sehat.

Penulis:
dr. Sessy Arie Margareth, Sp.B, M.Biomed
Spesialis Bedah
RS Columbia Asia Pulomas

Advertisement

Advertisement

penyakit benjolan lemak benjolan lipoma

Referensi

Advertisement

Salin Link

MENARIK UNTUK ANDA

Warga Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib


Membaca Ini!

Jika Diabetes Mulai Terasa Parah di Tangan atau


Kaki, Segera Baca

Biaya Implan Gigi di Mungkin Mengejutkan Anda

: Rumah Prefab Dijual dengan Harga Hampir tidak


Ada

Ahli Muda Kagetkan Warga dengan Herbal


Penajam Mata

Tak Perlu Laser jika Mata Mulai Kabur! Ternyata


Cukup Lakukan Ini

Artikel Terkait
Kulit & Kecantikan

Cek Kebiasaan Anda, Jangan-


Jangan Jadi Penyebab Pipi
Tembem
12 Feb 2020 | Azelia TriFana

Hidup Sehat

Radikal Bebas: Bahaya, Penyebab,


dan Kaitannya dengan Antioksidan
8 Agt 2019 | Arif Putra

Penyakit

Mengenal Penyakit Mukormikosis


yang Hantui COVID-19 di India
29 Nov 2022 | Azelia TriFana

Diskusi Terkait di Forum

Benjolan dibawah dagu, Benjolan leher a


gimana menghilangkannya?
Dijawab oleh d
Dijawab oleh dr. Farahdissa Zephora

Butuh Bantuan? Hubungi Kami


Jam operasional: 07.00 - 20.00

+6221-27899827

Fitur Dukungan

Toko Syarat dan Ketentuan

Produk Toko Privacy Policy

Kategori Toko Kebijakan Editorial

Toko Merchant Direktori Tag

Booking Pusat Bantuan

Promo
Daftar Menjadi Mitra
Artikel
Merchant
Chat Dokter
Mitra Faskes
Penyakit
SehatQ for Corporates
Forum

Review

Tes Kesehatan

Perusahaan

Tentang Kami

Karir

Kontak Kami

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru
dari SehatQ. Gratis.

Perempuan Laki-laki

Email

Metode Pembayaran

© SehatQ, 2022. All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai