Anda di halaman 1dari 4

Topik 1: Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia


juga dikenal dengan istilah paru-paru basa. Gejalanya adalah batuk berdahak, demam, dan
sesak napas. Pneumonia isebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Pneumonia tidak hanya terjadi pada orang dewasa namun juga bisa terjadi pada anak
anak bahkan bayi yang baru lahir.
Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya menjalani vaksinasi,
menjaga kebersihan diri, misalnya rajin mencuci tangan dan tidak menyentuh hidung atau
mulut dengan tangan yang belum dicuci, dan menghindari kontak dengan orang
yang sedang sakit.

Topik 2 : Influenza

Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan
paru-paru. Penderita flu dapat mengalami demam, sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, serta
batuk. Flu merupakan penyakit yang mudah menular ke orang lain, terutama pada 3-4 hari
pertama setelah penderita terinfeksi.
Seseorang dapat tertular flu jika tidak sengaja menghirup percikan air liur di udara,
yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk. Flu ringan bisa diatasi dengan banyak
beristirahat, mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin C. Namun apabila
gejala yang anda rasakan berat segeralah periksa ke dokter
Flu yang sembuh kemudian kambuh dan memburuk bisa menjadi tanda komplikasi
serius, seperti paru-paru basah, gangguan jantung, meningitis, atau infeksi virus pada otak.
Komplikasi tersebut bisa lebih berisiko terjadi pada ibu hamil dan orang yang memiliki daya
tahan tubuh lemah.

Topik 3 : Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker


payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan di payudara tumbuh secara tidak terkendali dan
mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.
Jenis kanker payudara yang sering terjadi adalah :
1. Ductal carcinoma in situ
2. Lobular carcinoma in situ
3. Invasive ductal carcinoma
4. Invasive lobular carcinoma
Belum diketahui apa yang menyebabkan sel kanker tumbuh di payudara. Namun, ada
sejumlah faktor yang dapat membuat seseorang berisiko terkena penyakit ini, antara lain
berat badan berlebih, menstruasi pada usia yang terlalu muda, dan kebiasaan merokok.
Kanker payudara dapat dicegah dengan menjalani pemeriksaan payudara secara
mandiri atau oleh petugas medis. Pemeriksaan harus dilakukan secara rutin jika berisiko
terserang kanker payudara.
Mamografi skrining juga disarankan sebagai deteksi dini kanker payudara. Skrining
ini dilakukan tiap 1−2 tahun sekali pada wanita mulai usia 40 tahun. Pada orang dengan
faktor risiko, skrining ini dapat dilakukan sebelum usia 40 tahun.
Topik 4 : Radang

Sakit tenggorokan adalah rasa nyeri, gatal, tidak nyaman, atau kering pada
tenggorokan. Kondisi ini merupakan gejala yang bisa timbul akibat virus.Saat mengalami
sakit tenggorokan, seseorang bisa merasakan keluhan berupa rasa tidak nyaman, nyeri kering
dan gatal di tenggorokan, napas berbau tidak sedap, batuk ringan, kesulitan menelan,
pembengkakan kelenjar leher, serta suara serak.
Sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh alergi, penyakit asam lambung, atau
tumor di tenggorokan. Untuk meredakannya Anda bisa gunakan obat yang dijual bebas di
pasaran, salah satunya yang berbentuk spray. Obat ini praktis digunakan.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan permen pelega tenggorokan yang
mengandung antiseptik, seperti dequalinium chloride atau amylmetacresol. Guna meredakan
sakit tenggorokan, Anda juga harus banyak minum dan beristirahat yang cukup. Namun,
apabila gejala masih berlangsung, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang
tepat.

Topik 5 : Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini
umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki
stadium lanjut. Kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau
mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali
sehingga membentuk sel kanker.
Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium kanker yang dialami pasien dan
kondisi kesehatannya. Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi, radioterapi,
bedah, atau kombinasi dari ketiganya.Oleh sebab itu, setiap wanita disarankan untuk
menjalani skrining kanker serviks secara berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah.
Selain itu, pencegahan infeksi HPV yang dapat memicu kanker ini juga dapat
dilakukan dengan menjalani vaksinasi kanker serviks sejak usia 10 tahun. Angka harapan
hidup pada penderita kanker serviks tergantung pada stadium yang dialaminya. Angka ini
merupakan gambaran persentase penderita yang masih hidup 5 tahun setelah didiagnosis
menderita kanker serviks.

Topik 6 : Menengitis

Meningitis adalah peradangan pada meningen, yaitu lapisan pelindung otak dan saraf
tulang belakang. Meningitis kadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal
yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala. Faktor yang bisa memicu
meningitis, antara lain infeksi kuman, lupus, kanker, serta efek samping obat dan operasi otak
Meski gejala awalnya mirip dengan flu, meningitis tetap harus diwaspadai, karena
dapat menimbulkan kejang dan kaku pada leher. Pada bayi usia di bawah 2 tahun, meningitis
umumnya ditandai dengan kemunculan benjolan di kepala.
Pengobatan meningitis umumnya berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya, dokter
bisa meresepkan obat antimikroba pada meningitis yang disebabkan oleh kuman, atau
memberikan terapi lain bila meningitis disebabkan oleh kanker.
Topik 7 : Asma

Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak
akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas. da beberapa hal yang kerap menjadi
pemicu asma, yaitu:
1. Asap rokok
2. Debu
3. Bulu hewan
4. Udara dingin
5. Infeksi virus
6. Paparan zat kimia
Pengobatan asma dapat akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Tujuannya adalah
untuk meredakan gejala asma, mencegah kekambuhan gejala, serta mengurangi
pembengkakan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Metodenya bisa berupa pemberian
obat-obatan, misalnya obat beta agonis, berupa inhaler asma, nebulisasi, obat minum atau
operasi.

Topik 8 : Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis anemia yang terjadi akibat tubuh
kekurangan zat besi. Kondisi ini mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah yang
sehat dalam tubuh.
Anemia defisiensi besi umumnya terjadi pada orang dengan kondisi kurang
mengonsumsi zat besi, mengalami gangguan penyerapan pada saluran cerna, mengalami
pendarahan maupun penderita gagal ginjal kronis
Penanganan penyebab yang mendasari anemia defisiensi zat besi tergantung pada
jenis penyakitnya. Jika penyebabnya adalah perdarahan berat dan kadar hemoglobin sangat
rendah, dokter dapat melakukan transfusi sel darah merah.
Anemia defisiensi besi dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan
zat besi, seperti daging merah, ikan, polong-polongan, dan gandum

Topik 9 : Bronkitis

Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang
menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Bronkitis biasanya ditandai
dengan batuk yang terkadang disertai dengan keluarnya dahak atau lendir akibat iritasi di
dinding bronkus
Penyebab bronkitis terbagi menjadi dua, yaitu infeksi dan noninfeksi. Bronkitis akibat
infeksi bisa berasal dari virus atau bakteri. Sementara penyebab bronkitis noninfeksi antara
lain kebiasaan merokok dan paparan debu atau polusi.
Penderita bronkitis disarankan untuk banyak minum air putih dan beristirahat yang
cukup guna membantu proses pemulihan. Dokter juga mungkin akan menyarankan fisioterapi
dada untuk mengurangi gejala. Bronkitis dapat dicegah dengan tidak merokok, selalu
mencuci tangan setiap usai beraktivitas, dan selalu mengenakan masker untuk menghindari
paparan senyawa berbahaya.
Topik 10 : Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah kondisi akibat terbentuknya endapan
padat di dalam ginjal yang berasal dari zat kimia dalam urine. Batu ginjal dapat terjadi di
sepanjang saluran urine, yaitu dari ginjal, ureter. kandung kemih, dan uretra
Umumnya, batu ginjal yang berukuran kecil tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi,
batu ginjal yang berukuran besar dan tersangkut di dalam saluran urine dapat menimbulkan
rasa nyeri hebat di bagian pinggang. Rasa nyeri tersebut membuat penderitanya merasa tidak
nyaman meski sudah berganti posisi tubuh.
Cara yang tepat untuk mencegah penyakit batu ginjal adalah dengan menurunkan
risiko terbentuknya batu ginjal. Upaya yang dapat dilakukan antara lain banyak minum air
putih, membatasi konsumsi garam, serta tidak mengonsumsi makanan yang mengandung
kadar oksalat tinggi.

Topik 11 : Tuberkolosis

Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC
umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal,
tulang belakang, dan otak.
Penularan tuberkulosis (TBC) terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup
percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk.TBC pada
paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai
dahak atau darah
TBC dapat dicegah dengan vaksin BCG. Pemberian vaksin ini disarankan sebelum
bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan
orang yang sedang sakit dan memakai masker saat berada di tempat ramai.

Topik 12 : Tumor Otak

Tumor otak adalah penyakit yang timbul akibat tumbuhnya jaringan abnormal di otak.
Tergantung pada jenisnya, tumor otak bisa bersifat jinak atau ganas.
Tumbuhnya tumor otak disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik di dalam sel
otak. ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena tumor otak,
yaitu:
1. Usia
2. Keturunan
3. Pernah menjalani radioterapi
Penderita tumor otak, baik tumor jinak maupun ganas, dapat menjalani pengobatan
dengan metode radioterapi, kemoterapi, atau operasi, salah satunya dengan operasi
stereotactic berupa bedah sinar gamma. Setelah pengobatan, penderita dapat menjalani
fisioterapi untuk mempercepat proses pemulihan.

Anda mungkin juga menyukai