Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALA

BIOLOGI

OLEH

Nama=FIRMANSYAH

Kelas=XI.ips.2

Absen=08

Mapel=Biologi

Guru pembimbing=DRA.SERI HARYATI

SMA NEGERI 19 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


Soal

1.jelaskan jenis penyakit pada semua organ paru paru,kulit,hati,ginjal?

2.gejala kelainan/penyakit pada sistem respirasi?

3.faktor penyebab kelainan/penyakit pada sistem respirasi?

4.cara pencegahan dan pengobatan baik tradisional maupun teknologi kedokteran

Jawaban

1. *paru-paru

1. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan kantung-kantung udara di dalam paru menjadi meradang
dan membengkak. Pneumonia sering kali disebut dengan paru-paru basah, sebab pada kondisi ini, paru-
paru bisa dipenuhi oleh cairan atau nanah.

Penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penularan infeksi ini terjadi melalui udara
yang terkontaminasi kuman dari penderita yang bersin atau batuk.

2. Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain,
seperti tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, dan ginjal.

Bakteri TBC menyebar di udara melalui percikan dahak atau cairan dari saluran pernapasan
penderitanya, misalnya saat batuk atau bersin.

3. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada percabangan saluran udara yang menuju ke paru-paru
atau bronkus. Salah satu penyebab yang paling sering adalah infeksi virus.

Virus penyebab bronkitis biasanya ditularkan dari penderita melalui percikan dahak yang
dikeluarkannya. Jika percikan dahak terhirup atau tertelan oleh orang lain, maka virus akan menginfeksi
saluran bronkus orang tersebut.

4. Penyakit paru obstruktif kronis

Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan paru kronis yang menyebabkan
terjadinya gangguan aliran udara baik menuju dan dari paru-paru. Ada dua jenis gangguan yang terjadi
pada PPOK, yaitu bronkitis kronis dan emfisema.
Pada bronkitis kronis, peradangan terjadi pada dinding bronkus (saluran yang membawa udara dari dan
menuju ke paru-paru). Sedangkan pada emfisema, peradangan atau kerusakan terjadi pada aveoli
(kantung kecil pada paru-paru).

Faktor utama yang meningkatkan risiko terjadinya PPOK adalah paparan asap rokok dalam jangka
panjang, baik secara aktif maupun pasif. Sedangkan faktor risiko lainnya adalah paparan debu, asap
bahan bakar, dan uap bahan kimia.

5. Asma

Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan,
sehingga menyebabkan sesak napas

*kulit

1. Bisul

Bisul adalah infeksi kulit berbentuk benjolan kemerahan dan dapat membesar. Masalah kulit yang satu
ini akan mengganggu seseorang lantaran adanya benjolan besar dan nyeri.

Bisul bisa muncul di bagian tubuh manapun, tetapi penyakit kulit yang satu ini sering muncul di bagian
tubuh yang lembap, misalnya pantat, leher, atau ketiak. Bisul disebabkan adanya infeksi bakteri
stafilokokus aureus yang melewati foliker rambut, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat.

Masalah kulit ini juga bisa ditimbulkan karena kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan
diabetes, kosmetik yang menyumbat pori-pori, dan penggunaan bahan kimia lainnya.

2. Kudis

Kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan parasit tungau, yakni sarcoptes scabiei va hominis.
Orang yang terkena kudis biasanya tinggal di tempat kumuh, dan tidak melindungi kebersihan tubuhnya.
Masalah kulit ini bisa menular pada orang lain, misalnya menggunakan pakaian atau handuk secara
bergantian.

3. Eksim

Eksim ditandai dengan rasa gatal berlebih pada kulit dan dibarengi warna kemerahan, bersisik atau
pecah-pecah, hingga timbul bintik-bintik kecil yang mengandung air atau nanah.

4. Kurap

Kurap disebabkan jamur pada kulit. Gejala kurap biasanya timbul lingkaran-lingkaran yang bersisik,
bercak putih, lembap, dan disertai rasa gatal. Kurap biasanya dikenal juga panu.

5. Herpes
Herpes bisa menyerang siapa pun, baik anak-anak ataupun orang dewasa. Herpes muncul dengan
adanya ruam berukuran kecil yang akhirnya melepuh. Herpes membuat seseorang merasa perih pada
bagian lukanya.

6. Jerawat

Anda tentu tidak asing lagi dengan masalah kulit yang satu ini. Ya, jerawat adalah salah satu penyakit
kulit yang bisa mengurangi kepercayaan diri seseorang.

Jerawat bisa tumbuh di wajah atau bagian tubuh lainnya, terutama punggung. Jerawat disebabkan
karena kurang menjaga kebersihan kulit, sehingga kotoran mengendap dan menimbulkan bintik yang
disebut jerawat.

7. Melanoma

Melanoma merupakan kanker kulit berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian apabila tidak segera
diobati. Penyakit kulit ini sangat berisiko bila tampak pada bagian leher atau kulit kepala. Biasanya
melanoma ditandai dengan membesarnya tahi lalat dan mengalami perubahan warna, hingga
menunjukkan gejala peradangan.

*hati

1. Penyakit kuning

Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan penyakit kuning. Padahal, kondisi
ini sebenarnya merupakan gejala dari gangguan hati.

Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam aliran darah yang melebihi batas
normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena adanya kelainan sel atau peradangan pada hati.

2. Kolestasis

Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. Cairan empedu
dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan. Aliran empedu yang terhambat ini dapat
menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu penyakit kuning.

3. Sirosis

Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis. Kondisi ini
dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati. Kebiasaan minum
minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab paling umum sirosis.

4. Hepatitis A

Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan hati. Cara
penularannya adalah melalui feses, air, dan makanan yang terkontaminasi virus tersebut. Kontak fisik
dengan penderita melalui hubungan seks juga dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis A.
5. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat ditularkan melalui
darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka.

Ibu hamil yang menderita hepatitis B juga dapat menularkannya ke janin di dalam kandungan. Hati yang
terinfeksi virus hepatitis B akan mengalami luka, kegagalan hati, dan bahkan kanker jika tidak ditangani
secepatnya.

6. Hepatitis C

Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat menyebabkan organ hati mengalami
pembengkakan. Hepatitis C yang bersifat kronis bisa mengakibatkan sirosis, kegagalan hati, dan kanker
hati.

7. Perlemakan hati (fatty liver)

Sesuai dengan namanya, karateristik penyakit ini ditandai dengan terlalu banyak lemak yang tersimpan
dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan parut
permanen.

Pada kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hati. Perlemakan hati bisa
dipicu oleh konsumsi minuman keras (alcoholic fatty liver) atau sebab lain (non-alcoholic fatty liver
disease/NAFLD), seperti diabetes dan obesitas.

8. Kanker hati

Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh secara tidak terkendali. Dalam
beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan kanker hati.

Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, gangguan hati juga bisa disebabkan oleh
infeksi bakteri, toksin atau racun, dan kelainan genetik.

*ginjal

1. Infeksi ginjal

Infeksi ginjal atau pyelonephritis biasanya terjadi akibat bakteri yang berpindah dari kandung kemih atau
saluran kemih. Perpindahan bakteri ini bisa terjadi akibat infeksi saluran kemih (ISK) yang tidak segera
diobati atau adanya sumbatan pada saluran kemih, sehingga aliran urine terhambat.

Penyakit infeksi ginjal dapat menimbulkan beberapa gejala berupa sakit pinggang atau punggung,
demam, mual, lemas, nyeri saat buang air kecil, dan ada darah atau nanah dalam urine.

Infeksi ginjal perlu diobati dengan antibiotik seseuai resep dokter. Jika seseorang terkena infeksi ginjal
yang sudah parah, biasanya ia akan perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus dan
antibiotik suntikan selama beberapa hari.
2. Batu ginjal

Batu ginjal merupakan salah satu macam penyakit ginjal yang sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika zat
tertentu di dalam ginjal menumpuk, mengendap, dan membentuk gumpalan keras menyerupai batu.
Zat-zat tersebut bisa berupa kalsium, oksalat, dan asam urat.

Seseorang berisiko terkena batu ginjal apabila ia memiliki beberapa faktor risiko, seperti kurang minum
air putih, sering mengonsumsi makanan asin dan manis, memiliki penyakit tertentu, semisal
hiperparatiroidisme dan infeksi saluran kemih.

Batu ginjal yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ukuran batu ginjal
sudah besar dan menyumbat atau melukai dinding saluran kemih, maka dapat timbul beberapa gejala
sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, sakit pinggang yang menjalar ke punggung, serta urine
berwarna seperti teh.

Penyakit batu ginjal yang ringan biasanya dapat diobati dengan banyak minum air putih dan
mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan nyeri, mengatasi infeksi pada saluran kemih, serta obat
untuk membantu pengeluaran batu ginjal.

Untuk menangani batu ginjal yang besar atau jumlahnya banyak, biasanya diperlukan tindakan medis
oleh dokter, seperti operasi untuk membuang batu ginjal, bedah ureteroskopi atau pembedahan untuk
menghancurkan batu ginjal menggunakan alat khusus yang dipasang lewat saluran kemih, serta ESWL.

3. Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi normal secara tiba-tiba. Penyakit
ginjal yang satu ini biasanya terjadi akibat beberapa faktor, seperti:

•Cedera parah pada ginjal

•Perdarahan hebat

•Dehidrasi berat

•Sepsis

•Efek samping obat-obatan tertentu

•Kelainan pada ginjal, seperti batu ginjal dan glomerulonefritis.

Gagal ginjal akut dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti pembengkakan pada tungkai dan kaki,
lemas, menjadi lebih jarang pipis, sesak napas, penurunan kesadaran atau pingsan, hingga kejang. Jika
tidak segera ditangani, kondisi ini bisa membahayakan nyawa penderitanya.

Penderita gagal ginjal akut perlu mendapatkan perawatan dari dokter di rumah sakit. Selama perawatan,
dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk membatasi asupan garam serta kalium, memberikan
obat-obatan untuk memperbaiki fungsi ginjal, dan menjalani cuci darah.
4. Gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Gagal
ginjal kronis bisa disebabkan oleh gagal ginjal akut yang tidak ditanggani, efek samping obat-obatan,
hingga penyakit tertentu, seperti diabetes dan hipertensi.

Jika masih dalam wahap awal, gagal ginjal kronis biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika sudah
berkembang menjadi semakin parah, gagal ginjal kronis dapat menimbulkan beberapa gejala berupa
pembengkakan di kaki, lemas, pucat, nafsu makan hilang, mual, gatal-gatal, kram otot, sulit tidur, dan
sesak napas.

Penderita gagal ginjal kronis membutuhkan perawatan di rumah sakit. Selama perawatan, dokter dapat
memberikan obat-obatan untunk memperbaiki fungsi ginjal dan menyarankan pasien untuk menjalani
cuci darah. Untuk menangani gagal ginjal stadium akhir, dokter biasanya perlu melakukan operasi
transplantasi ginjal.

5. Nefropati diabetik

Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes atau gula darah tinggi yang
tidak terkontrol dalam jangka panjang. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa susah tidur, gatal-
gatal, urine berbusa, tubuh lemas, serta pembengkakan pada wajah, tungkai, kaki dan lengan.

Nefropati diabetik umumnya tidak dapat disembuhkan, namun penanganan dapat dilakukan untuk
mencegahnya menjadi semakin parah atau menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Untuk menangani penyakit ginjal ini, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengontrol tekanan
darah dan gula darah, menyarankan diet rendah garam, serta terapi cuci darah.

6. Sindrom nefritik

Sindrom nefritik adalah penyakit ginjal yang terjadi akibat peradangan pada glomerulus atau bagian
ginjal yang berfungsi menyaring darah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun,
hingga kelainan genetik.

Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti buang air kecil berdarah, demam, sakit perut,
serta pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti mata, kaki, dan lengan akibat penumpukan
cairan.

Penderita sindrom nefritik biasanya perlu mendapat perawatan dari dokter di rumah sakit. Untuk
mengobati penyakit ginjal ini, dokter dapat memberikan obat-obatan, menyarankan pasien untuk
menjalani diet rendah garam dan kalium.

Jika sudah menyebabkan gangguan fungsi ginjal, penyakit ini perlu ditangani dengan prosedur cuci
darah.

7. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik terjadi ketika ada kebocoran pada glomerulus, sehingga terdapat banyak protein pada
urine. Sindrom nefrotik bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti infeksi, diabetes, dan lupus.

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa urine berbusa, pembengkakan atau edema di sekitar
mata, kaki, dan lengan, letih dan lesu, serta kehilangan nafsu makan.

Penanganan sindrom nefrotik perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya jika disebabkan oleh
infeksi, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi infeksi. Jika disebabkan oleh lupus,
dokter dapat memberikan obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan.

8. Tumor ginjal

Tumor ginjal adalah benjolan yang muncul di ginjal akibat pertumbuhan sel abnormal. Tumor ginjal yang
berukuran kecil biasanya bersifat jinak, sedangkan yang berukuran besar biasanya bersifat ganas dan
dapat menyebabkan kanker ginjal.

Penyebab tumor ginjal belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang
meningkatkan peluang seseorang mengalami penyakit ini. Faktor risiko tersebut meliputi:

•Obesitas dan pola makan yang tidak sehat

•Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol

•Riwayat hipertensi atau penyakit kanker ginjal dalam keluarga

•Sering terpapar zat beracun atau mengonsumsi obat-obatan tertentu

•Rutin menjalani terapi cuci darah

Sebagian besar tumor ginjal tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Jika muncul gejala, biasanya
tidak spesifik dan bisa menyerupai penyakit ginjal lainnya.

Pengobatan tumor ginjal tergantung pada ukuran, tahapan, pertumbuhan, dan perkembangan tumor itu
sendiri.

Tahap awal pengobatannya adalah dengan observasi penuh untuk mencegah pertumbuhan tumor dan
mempertahankan fungsi ginjal. Pada tahap lanjut, tumor ginjal memerlukan terapi dengan obat-obatan
dan operasi.

Selain beberapa penyakit ginjal di atas, masih ada beberapa macam penyakit ginjal yang dapat terjadi,
contohnya penyakit ginjal polikistik, lupus nefritis atau peradangan ginjal akibat penyakit lupus, serta
hidronefrosis.

2.Gejala pada penyakit sistem respirasi


•Flu (influenza)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus dan mudah sekali menular. Penularan bisa melalui kontak
langsung ke cairan atau melalui cairan yang keluar dari penderita saat batuk atau bersin. Saat flu, hidung
dipenuhi lendir sehingga mengganggu pernapasan.

•Faringitis

Keluhan utama pada penyakit ini adalah nyeri tenggorokan. Faringitis seringkali disebabkan oleh infeksi
virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri, sehingga untuk penanganannya dibutuhkan antibiotik.
Beberapa kasus faringitis disebabkan oleh alergi atau iritasi pada tenggorokan.

•Laringitis

Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang laring atau pita suara. Peradangan yang terjadi
biasanya disebabkan oleh penggunaan pita suara berlebihan, iritasi, atau infeksi pada laring. Suara serak
atau parau bahkan hilang sama sekali adalah gejala umum yang muncul jika seseorang mengalami
laringitis.

•Asma

Asma disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Sesak napas menjadi tanda umum dari penyakit ini.
Biasanya sesak napas dibarengi oleh mengi (wheezing) yang merupakan suara khas bernada tinggi saat
pasien mengeluarkan napas.

•Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara dari dan ke paru-paru.
Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak yang kadang dahaknya bisa berubah warna.

•Emfisema

Emfisema menyerang kantung udara alias alveoli. Seseorang yang terkena emfisema tidak selalu
menunjukkan gejala yang khas. Namun seiring perjalanan penyakitnya, biasanya penderita kondisi ini
lambat laun akan mengalami sesak saat bernapas. Gangguan ini adalah salah satu kondisi yang
digolongkan sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

•Pneumonia

Pneumonia, atau yang biasa disebut dengan radang paru-paru, merupakan peradangan akibat infeksi.
Batuk berdahak, demam, dan sesak napas adalah gejala umum dari pneumonia. Ciri lain dari penyakit ini
adalah dahak kental yang dapat berwarna kuning, hijau, cokelat, atau bernoda darah.

•Kanker paru-paru
Merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang tinggi. Terjadinya
kanker paru-paru pada seseorang berkaitan erat dengan merokok baik aktif maupun pasif, riwayat
kanker paru-paru di keluarga, riwayat paparan zat kimia dan gas beracun seperti asbestos dan radon,
atau menghirup udara berpolusi dalam jangka panjang.

3.Faktor penyebab penyakit sistem respirasi

1. Asma

Gangguan pernapasan akibat asma terjadi ketika saluran pernapasan membengkak dan menyempit
karena peradangan.Terjadinya penyakit asma diduga disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan dan
kelainan sistem kekebalan tubuh.

Penderita asma dapat mengalami kekambuhan gejala ketika terpapar faktor pemicu asma, misalnya
debu, bulu binatang, serbuk sari, asap rokok, dan udara dingin. Selain itu, gejala asma juga bisa muncul
akibat stres atau kelelahan.

Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh asma hingga saat ini belum dapat disembuhkan. Namun,
kekambuhan gejala asma bisa dicegah dengan cara menghindari faktor pemicu asma dan menggunakan
obat hirup (inhaler) untuk mengendalikan gejala asma.

Sebagian penderita asma bisa mengalami kondisi berbahaya yang disebut status asthmaticus, yaitu
kondisi ketika sesak napas atau serangan asma berat tidak mereda setelah pemberian obat-obatan
asma.

Kondisi ini merupakan kegawatan medis dan perlu segera ditangani oleh dokter. Jika tidak, penderitanya
berpotensi mengalami gagal napas yang dapat mengancam nyawa.

2. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

PPOK merupakan penyakit peradangan pada paru-paru yang terjadi secara bertahap dan cenderung
memburuk seiring berjalannya waktu. Ketika sudah parah, PPOK dapat menyebabkan kerusakan paru-
paru permanen.

Penyakit penyebab gangguan pernapasan ini sering kali disebabkan oleh kebiasaan merokok atau
menghirup asap rokok, tapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain, seperti paparan polusi udara, asap
atau gas kimiawi keras, dan debu.

Untuk menangani PPOK, dokter dapat memberikan beberapa pengobatan, seperti obat bronkodilator
dan kortikosteroid, fisioterapi paru, serta terapi oksigen. Penderita PPOK juga disarankan untuk tidak
merokok dan menghindari paparan zat kimia yang dapat merusak paru-paru.

3. Bronkitis

Bronkitis adalah penyakit penyebab gangguan pernapasan yang terjadi akibat infeksi atau peradangan
pada bronkus, yaitu saluran pernapasan yang menyambungkan tenggorokan dan paru-paru. Bronkitis
dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri serta paparan zat iritatif, seperti asap rokok, debu, dan
polusi.

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala batuk berdahak, demam, nyeri dada, sesak napas, dan lemas.

Bronkitis akibat infeksi virus atau iritasi biasanya menimbulkan batuk berdahak yang berwarnajernih
atau keputihan, sedangkan bronkitis akibat infeksi bakteri dapat menghasilkan dahak berwarna
kekuningan atau kehijauan. Terkadang bronkitis juga dapat menyebabkan batuk berdahak.

Pengobatan penyakit ini perlu disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Jika bronkitis disebabkan oleh
infeksi virus, gangguan pernapasan yang muncul biasanya dapat membaik dengan sendirinya dalam
beberapa minggu. Untuk mengatasi bronkitis akibat infeksi bakteri, diperlukan obat antibiotik sesuai
resep dokter.

Dokter juga mungkin akan memberikan obat pereda batuk dan menyarankan fisioterapi paru untuk
mengatasi bronkitis

4. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)

ARDS merupakan penyakit penyebab gangguan pernapasan yang berbahaya. Penyakit ini biasanya
muncul secara mendadak dan ditandai dengan gangguan pada paru-paru yang menyebabkan sesak
napas dan kekurangan oksigen.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko untuk mengalami ARDS, di
antaranya:

•Usia tua

•Riwayat merokok berat atau menghirup gas beracun

•Infeksi, seperti sepsis dan pneumonia

•Cedera atau luka berat, misalnya luka bakar luas dan cedera kepala berat

•Overdosis obat-obatan

•Sumbatan pada saluran pernapasan, misalnya akibat asfiksia dan emboli paru.

Penderita ARDS perlu segera mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit. Dokter biasanya akan
merawat pasien yang mengalami ARDS di ICU guna mendapatkan bantuan pernapasan, termasuk
pemasangan ventilator, serta pengobatan dan pemantauan ketat hingga kondisinya membaik.

5. Syok anafilaktik

Syok anafilaktik adalah reaksi alergi berat yang muncul ketika penderita alergi terpapar zat pemicu alergi
(alergen), misalnya makanan atau obat-obatan tertentu, sengatan atau gigitan serangga, dan debu.
Syok anafilaktik dapat menimbulkan gejala gangguan pernapasan, seperti batuk dan sesak napas, gatal-
gatal, dada berdebar-debar, penurunan kesadaran, bersin-bersin, serta pembengkakan di beberapa
bagian tubuh.

4.Cara pencegahan dan pengobatan sistem respirasi baik tradisional maupun teknologi
kedokteran

•pengobatan secara tradisional

1.Jahe

jahe adalah salah satu solusi alami terbaik sepanjang masa, yang digunakan untuk membantu
mengelola kondisi beragam seperti radang sendi, hingga demam dan kesulitan bernapas yang umum.

2.bawang putih

Bawang putih adalah ramuan umum lainnya yang dapat digunakan secara efektif untuk membantu
mengobati gejala bronkitis dan bahkan asma. Minyak atsiri yang ditemukan dalam bawang putih yang
dikenal sebagai Allicin memiliki kualitas ekspektoran untuk membantu mengeluarkan lendir dari saluran
pernapasan, meningkatkan kapasitas paru-paru dalam proses tersebut.

3.jeruk

tampaknya memiliki potensi besar dalam pengelolaan berbagai penyakit pernapasan seperti asma dan
bronkitis. Potensinya tampaknya disebabkan oleh kehadiran bioflavonoid jeruk, yang mengurangi
sensitivitas sistem kekebalan terhadap alergen yang memicu respons pernapasan.

4.madu

Madu adalah penekan dan ekspektoran batuk terkenal, termasuk dalam bahan alami tanpa resep yang
membantu meringankan gejala masalah pernapasan.

5.peppermint

Daun peppermint dan minyaknya telah digunakan selama bertahun-tahun karena kemampuannya
membantu membersihkan saluran hidung dan membuat kita lebih mudah bernapas.

6.Thyme

Thyme adalah bahan makanan yang populer, karena mampu menghadirkan rasa unik untuk makanan
kita. Namun, ia juga memiliki sifat obat yang dapat membantu pemulihan dari penyakit pernapasan atau
membantu mencegahnya sama sekali.

7.kopi

Kopi adalah sesuatu tak terduga yang mungkin dipikirkan banyak orang, tetapi 100 tahun yang lalu kopi
sebenarnya merupakan salah satu obat asma alami. Tetapi bagaimana kopi bekerja untuk membantu
mengobati masalah pernapasan? Kita dapat berterima kasih kepada kafeinnya, yang secara struktural
terkait dengan senyawa lain inidigunakan untuk mengobati asma yang dikenal sebagai methlyxanthines.

•pengobatan secara teknologi kedokteran

1. Pengobatan Morinda CitrifoliaTuberkulosis (TBC), Aroma mengkudu memang tak sedap sehingga
banyak orang menjauhinya. Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang mematikan itu juga menghindar.
Mungkin bukan karena aroma itu, tetapi lantaran si noni menyimpan senjata andalan bernama
antrakuinon dan akubin. Kedua senyawa itu bersifat antibakteri sehingga makhluk liliput penyebab
penyakit tuberkulosis pun bertekuk lutut. Dalam pengobatan, mengkudu Morinda citrifolia dipadukan
dengan rimpang jahe Zingiber officinalis. Duet buah dan rimpang itu tokcer mengatasi serangan bakteri
yang pertama kali ditemukan pada 24 Maret 1882 itu. Ampuhnya obat itu dibuktikan secara klinis

2. Kanker paru-paruBeberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain
adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi, dan USG Abdomen.Pengobatan
kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti· Pembedahan dengan membuang satu bagain dari
paru – kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening
yang terkena kanker.Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel
kanker.Kemoterapi·Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk
memperpanjang harapan hidup penderita.

3. Ekspectoran dan MucolitikEkspectoran dan Mucolitik merupakan usaha untuk mengeluarkan dan
mengurangi mukus merupakan yang utama dan penting pada pengelolaan emfisema paru. Ekspectoran
dan mucolitik yang biasa dipakai adalah bromheksin dan karboksi metil sistein diberikan pada keadaan
eksaserbasi. Asetil sistein selain bersifat mukolitik juga mempunyai efek anti oksidans yang melindungi
saluran aspas dari kerusakan yang disebabkan oleh oksidans (2,9).

4. Vaksin InfluenzaInfluenza (flu), cara yang cukup efektif untuk mencegah serangan flu. Yakni dengan
vaksin influenza. Sayangnya, kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan edukasi dari petugas medis
menyebabkan vaksin itu kurang dikenal secara luas oleh masyarakat.

5. AntibiotikPneumonia, Pengobatan awal biasanya adalah antibiotik, yang cukup manjur mengatasi
penumonia oleh bakteri, mikoplasma dan beberapa kasus rickettsia.

Untuk pneumonia oleh virus sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus
telah digunakan. Kebanyakan pasien juga bisa diobati dirumah. Biasanya dokter yang menangani
peneumonia akan memilihkan obat sesuai pertimbangan masing-masing, setelah suhu pasien kembali
normal, dokter akan menginstruksikan pengobatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan. Soalnya,
seranganberikutnya bisa lebih berat dibanding yang pertama. Selain antibiotika, pasien juga akan
mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan oksigen untuk meningkatkan
jumlah oksigen dalam darah.
6. TrakeotomiPembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan.
Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan
pada saluran pernapasannya.

7. Pulmotor Alat untuk melakan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada
orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik.

8. Spirometer Alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang serta
untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.

9. Oxygen catherer atau Oxygen cannula Alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam
lubang hidung.

Anda mungkin juga menyukai