NIM:PO7124321065
TINGKAT:1B
1. Tahap pertama dari proses infeksi adalah masuknya mikroorganisme ke dalam inang melalui satu
atau beberapa jalur pernapasan, pencernaan (gastrointestinal), urogenitalia, atau kulit yang telah
terluka. setelah masuk, patogen harus melalui brmacam-macam sistem pertahanan tubuh sebelum
dapat hidup dan berkembangbiak di dalam inangnya Contoh sistem pertahanan inang meliputi
kondisi asam pada perut dan saluran urogenitalia, fagositosis oleh sel darah putih, dan bermacam-
macam enzim hidroitik dan proteolitik yang dapat ditemukan di kelenjar saliva, perut, dan usus halus
Bakteri yang memiliki kapsul polisakarida di bagian luarnya seperti Streptococcus pneumoniae dan
Neisseria meningitidis memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup
2. Pelekatan: Beberapa bakteri seperti Excherichia coli menggunakan enpili untuk melekat pada
permukaan sel inang mereka Bakteri lain memilki molekul adhesi/pelekatan pada permukaan sel
mereka atau dinding sel yang hidrofobik seingga mereka dapat menempel pada membran sel inang
Pelekatan meningkatkan virulensi dengan cara mencegah bakteri terbawa oleh mukus atau organ
karena aliran cairan seperti pada saluran urin dan pencernaan
3. Kemampuan invasif: bakteri invasif adalah bakteri yanf dapat masuk ke dalam sel inang atau
menembus permukaan kelenjar mukus sehingga menyebar dari titik awal infeksi. Kemampuan
invasif didukung oleh adanya enzim yang mendegradasi matriks ektraseluler seperti kolagenase
4 Toksin bakteri: Beberapa bakteri memproduksi toksin atau racun yang dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu: endotoksin dan eksotoksin Eksotoksin adalh protein yang disekresikan oleh bakteri gram
positif dan gram negatif. Di sisi lain, endotoksin adalah lipopolisakarida yang tidak disekresikan
melainkan terdapat pada dinding sel bakteri gram negatif.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi di bagian mana pun dari sistem urinaria, mulai
dari ginjal hingga saluran kemih. Wanita berisiko lebih besar terkena ISK dibandingkan pria. Hal ini
dikarenakan jarak antara lubang saluran kemih dan anus pada wanita lebih dekat.
Batu saluran kemih (urolithiasis) adalah kondisi ketika terbentuk batu di sistem urinaria, seperti batu
ginjal, batu ureter, atau batu kandung kemih. Ukuran batu umumnya bervariasi. Semakin besar
ukuran batu yang terbentuk, semakin besar pula risiko batu tersebut menyumbat aliran urine dan
menimbulkan penyakit.
3. Inkontinensia urine
Inkontinensia urine adalah kondisi ketika fungsi otot atau saraf pada kandung dan saluran kemih
mengalami gangguan, sehingga tidak dapat mengendalikan proses buang air kecil.
Penyakit ini bisa membuat Anda tiba-tiba mengompol, terlebih saat batuk atau bersin. Inkontinensia
urine sering terjadi pada lansia, namun tidak menutup kemungkinan orang yang lebih muda juga
mengalaminya.
4. Uretritis
Uretritis adalah peradangan pada uretra. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri di
saluran kemih. Uretritis dapat menyebabkan rasa nyeri dan dorongan untuk lebih sering buang air
kecil.
5. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik adalah kelainan ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam urine meningkat.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal yang berfungsi
untuk menyaring limbah dan kelebihan air dari darah. Sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh
berbagai hal, misalnya riwayat infeksi dan peradangan.
Sindrom nefrotik dapat menyebabkan gejala seperti urine berbusa, kelelahan, tidak nafsu makan,
serta pembengkakan di kaki, wajah, dan berbagai bagian tubuh, seperti wajah dan sekitar mata.
6. Sindrom nefritik
Sindrom nefritik adalah pembengkakan atau peradangan pada ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan
nyeri panggul, buang air kecil lebih sering dan terasa nyeri, urine tampak keruh atau kemerahan,
sakit pinggang atau perut, serta pembengkakan di wajah dan kaki. Jika tidak segera diobati, sindrom
nefritik dapat menyebabkan gagal ginjal.
7. Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring darah dan membuang cairan serta zat
limbah tubuh.
Pengobatan infeksi saluran kemih adalah dengan pemberian antibiotik. Namun, pemeriksaan akan
terlebih dulu dilakukan oleh dokter agar jenis antibiotik yang diresepkan sesuai dengan kondisi
pasien. Khusus pada pasien dengan keluhan berat, pengobatan harus diberikan di rumah sakit.
Infeksi saluran kemih dapat dicegah dengan banyak minum air, sehingga bakteri yang mungkin
masuk ke saluran kemih akan selalu terbilas bersama urine. Pada wanita, ISK dapat dicegah dengan
menerapkan cara yang benar saat membersihkan organ intim setelah buang air besar.