Anda di halaman 1dari 15

GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI

DISUSUN OLEH : IRWAN KHAIRUL AMIN


M. GALANG ALAM ISLAMY

MAN 1 MATARAM
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA GINJAL
A. BATU GINJAL
Batu ginjal merupakan massa padat seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih.
Batu ini juga dapat terbentuk di dalam ginjal. Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis.
Batu ginjal dapat terbentuk apabila urine mengalami jenuh garam-garaman. Batu ginjal sekitar
80% terdiri atas kalsium dan sisanya berupa asam urat, sistein, dan mineral struvit.
Batu yang menyumbat ureter, pelvis ginjal, dan tubulus dapat menyebabkan nyeri
punggung. Batu juga bisa menyumbat saluran kemih sehingga urine akan mengenang. Urine
tersebut dapat menjadi sarng bakteri dan dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih. Jika
penyumbatan berlangsung lama, urine akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal. Keadaan
ini mengakibatkan ginjal membengkak sehingga dapat memicu kerusakan ginjal.
B. DIABETES MELITUS (DM)
Diabetes melitus yang umum dikenal sebagai kencing manis merupakan penyakit yang
ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah). Kencing manis ditandai dengan
adanya poliuria (sering buang air kecil dalam volume besar). Gejala yang lain berupa polidipsia
(rasa haus terus menerus) dan polifagia (mudah lapar). Namun, gejala awal yang bisa digunakan
untuk indikasi penyakit ini yaitu kadar gula darah yang tinggi.

C. GAGAL GINJAL KRONIS


Gagal ginjal kronis yaitu keadaan ginjal yang mengalami kerusakan permanen sehingga
ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya. Gagal ginjal ditandai dengan oedema
(pembengkakan) di seluruh tubuh, hipertensi, dan kadar kreatinin lebih dari 25 mg/kg berat
badan.
D. NEFRITIS
Nefritis merupakan peradangan pada nefron karena infeksi bakteri streptococcus. Nefritis
dapat mengakibatkan seseorang menderita uremia dan oedema. Uremia yaitu terbawanya urine
ke dalam aliran darah akibat adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron. Oedema
yaitu penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu.

E. ALBUMINURIA
Albuminuria yaitu terdapatnya albumin maupun protein lain di dalam urine. Gangguan ini
terjadi akibat kerusakan alat filtrasi pada ginjal (glomerolus). Pada penyakit albuminuria yang
berat dapat mengakibatkan adanya pembengkakan yang berisi cairan pada daerah-daerah
tertentu misalnya wajah dan pergelangan tangan.
F. ANURIA
Anuria ditandai dengan tidak terjadinya pembentukan urine. Keadaan ini disebabkan oleh
adanya kerusakan pada glomerulus. Akibatnya, proses filtrasi tidak dapat dilakukan dan tidak
ada urine yang dihasilkan.
G. POLIURIA
Poliuria ditandai dengan produksi urine melebihi batas normal. Poliuria dapat terjadi karena
adanaya diabetes yang tidak dirawat. Penyebab lain yang memungkinkan terjadinya poliuria
yaitu rusaknya medula ginjal, penyakit anemia dan sering minum obat-obatan tertentu.
GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA KULIT
A. XEROSIS
Xerosis merupakan keadaan kulit yang tampak kering dan kasar. Keadaan ini terjadi pada
seluruh tubuh terutama pada tungkai bawah yang diakibatkan oleh kelembapan kulit yang
rendah. Xerosis ini mencerminkan adanya kelainan pada proses maturasi dari epidermis
sehingga menghasilkan permukaan kulit yang tidak rata. Kelainan ini ditandai adanya rasa gatal
sehingga terjadi peradangan pada permukaan kulit. Peradangan ini disebabkan adanya kelainan
pada lapisan tanduk.
B. LENTIGO
lentigo ditandai dengan adanya bercak-bercak hiperpigmentasi pada kulit yang berwarna
cokelat hitam. Jika bercak ini terdapat pada kulit yang terkena sinar matahari disebut solar
lentigo.
C. KANKER KULIT
Kanker kulit merupakan pertumbuhan sel-sel kulit yang bersifat ganas. Kanker ini dapat
diakibatkan oleh:
1. Terpaparnya bahan-bahan tertentu secara kumulatif.
2. Menurunnya daya tahan kulit
3. Berkurangnya melanosit
D. EKSIM ATAU DERMATITIS
Eksim ditandai dengan kulit yang meradang dan mengalami iritasi. Radang ini umumnya
terjadi di bagian tangan dan kaki. Eksim pada orang yang berkulit putih akan tampak berwarna
merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu, eksim pada kulit gelap akan tampak
lebih gelap sehingga mempengaruhi pigmen kulit. Eksim ini apabila dibiarkan dapat
menimbulkan rasa gatal dan memicu terjadinya infeksi.
E. SCABIES
Scabies merupakan penyakit yang diakibatkan oleh reaksi alergi terhadap tungau. Penyakit
ini ditandai dengan timbulnya rasa gatal pada malam hari, tampak lepuh-lepuh kecil, dan terjadi
abrasi yang dikarenakan garukan dan goresan pada ruam. Penyakit ini dapat menular melalui
kontak kulit, tidur seranjang, dan menggunakan handuk yang sama dengan orang yang
terinfeksi.
F. KUSTA ATAU LEPRA
Kusta merupakan penyakit infeksi kronis pada kulit yang diakibatkan oleh bakteri
Mycobacterium leprae. Penyakit ini apabila tidak segera ditangani dapat mengakibatkan
kerusakan pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
G. JERAWAT

jerawat merupakan kondisi abnormal pada kulit akibat dari produksi kelenjar minyak yang
berlebih. Berlebihnya produksi kelenjar minyak ini mengakibatkan terjadinya penyumbatan
saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Kondisi ini mengakibatkan kulit menjadi meradang.
Bagian tubuh yang mudah terkena jerawat yaitu wajah, dada, dan punggung.

H. BIANG KERINGAT
Biang keringat merupakan gangguan yang ditandai dengan adanya bintil-bintil kecil
berwarna merah yang menonjol pada bagian kulit. Biang keringat dapat menimbulkan rasa gatal
dan perih pada kulit. Gangguan ini dapat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel
kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna.
GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA PARU-PARU
A. TUBERKULOSIS (TBC)
TBC merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus
terdapat bintik-bintik kecil. Gejala-gejala yang menimbulkan penyakit TBC di antaranya batuk
berkepanjangan yang disertai dahak (dahak bercampur darah), sesak napas, nyeri pada dada,
demam lebih dari sebulan, berkeringat pada malam hari, nafsu makan menuru, serta badan
lemah dan lesu.
B. PNEUMONIA
Pneumonia merupakan penyakit peradangan paru-paru pada bagian alveolus. Peradangan
tersebut dapat disebabkan oleh infeksi seperti Diplococcus pneumoniae atau Streptococcus
pneumoniae.
C. EMFISEMA
Emfisema merupakan penyakit yang terjadi karena ketidaknormalan susunan dan fungsi
alveolus. Ketidaknormalan pada alveolus tersebut berupa hilangnya elastisitas alveolus sehingga
dapat menyebabkan fungsi alveolus menurun. Gejala yang dialami penderita emfisema yaitu
sulit bernapas, batuk kronis, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan sering
kelelahan.
D. KANKER PARU-PARU
Kanker paru-paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel pada paru-
paru yang tidak terkendali. Sel-sel tersebut dapat menyebar ke seluruh jaringan paru-paru
bahkan di sekitar paru-paru. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit kanker paru-paru yaitu
batuk disertai darah, berat badan menurun secara drastis, nyeri di bagian dada, dan sulit
bernapas.
D. PLEURITIS
Pleuritis merupakan penyakit peradangan pada pleura (selaput paru-paru). Kondisi ini dapat
menyebabkan terjadinya akumulasi cairan pada pleura. Peradangan tersebut disebabkan oleh
infeksi virus dan bakteri. Gejala yang dialami penderita pleuritis adalah nyeri pada dada dan
batuk kering.
GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA HATI
A. HEPATITIS ATAU RADANG HATI
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi
minuman beralkohol dan menggunakan obat-obatan yang berdosis tinggi. Hepatitis juga dapat
terjadi karena infeksi virus hepatitis. Radang hati ini dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi
pada organ tubuh lain. Hepatitis ada tiga macam yaitu hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.
1. Hepatitis A
Hepatitis A terjadi akibat adanya kerusakan pada jaringan organ hati yang terjadi secara
mendadak. Kerusakan ini disebabkan oleh virus hepatitis A yang biasa ada di air yang kotor.
2. Hepatitis B
Hepatitis B terjadi akibat adanya kerusakan pada jaringan hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B. Hepatitis B dapat menular melalui kontak darah, air liur, dan keringat.
3. Hepatitis C
Hepatitis C terjadi akibat adanya kerusakan pada jaringan hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis C. Penyakit ini biasanya ditularkan secara langsung melalui darah, jarum suntik, atau
ibu hamil kepada janinnya.

B. PENYAKIT KUNING (JAUNDICE)


Penyakit kuning dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Penyakit ini disebut
sebagai jaundice karena gejala awalnya ditandai dengan warna kulit dan mata menjadi kuning.
Penyakit ini merupakan gejala awal yang menunjukkan adanya gangguan pada hati,
penyumbatan saluran empedu, atau adanya gangguan pada metabolisme bilirubin.
C. SIROSIS HATI (PENGERASAN ORGAN HATI)
Penyakit ini ditandai oleh kerusakan pada sel hati yang disebabkan oleh kebiasaan
mengonsumsi obat-obatan atau minuman beralkohol. Selain itu, penyakit ini juga dapat
diakibatkan oleh infeksi virus atau bakteri, adanya sel tumor atau kanker, serta adanya
penumpukan racun dalam tubuh yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai