Anda di halaman 1dari 14

GANGGUAN PADA SISTEM

EKSKRESI PADA MANUSIA


KULIT
• Jerawat, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh aktivitas kelenjar
lemak yang berlebihan, adanya gangguan pada proses pengelupasan kulit, serta
adanya bakteri di permukaan kulit.
• Eksim atau dermatitis, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh
alergi, stres bawaan, ataupun kontak dengan penyebab iritasi.
• Panu dan kurap, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur.
Jamur ini biasanya tumbuh di daerah lipatan-lipatan kulit yang dipicu oleh
kelembapan. Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini antara lain gatal-gatal
bersisik, berwarna putih (panu) dan kemerahan (kurap).
• Kusta, merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan oleh Micobacterium
leprae. Gejalanya terdapat benjol-benjol kecil berwarna merah muda atau ungu
pada kulit. Benjolan ini dapat menyebar secara berkelompok hingga sampai ke
mata dan hidung serta menyebabkan pendarahan.
KULIT
• Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini
terjadi pada anak-anak, terutama pada mereka yang kekurangan gizi. Impetigo
ditandai dengan kulit yang berbintik-bintik berisi nanah yang biasanya timbul di
wajah dan tangan.
HATI
• Hepatitis, merupakan peradangan pada sel-sel hati. Peradangan ini disebabkan
oleh virus, terutama virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada umumnya penderita
hepatitis A dan E dapat disembuhkan, sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi
kronis. Sementara itu hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah
terinfeksi virus hepatitis B sehingga kondisi ini dapat memperparah keadaan
penderita.
• Sirosis hati, merupakan gangguan hati yang disebabkan oleh banyaknya jaringan
ikat pada hati. Sirosis hati ini dapat terjadi karena virus hepatitis B dan C yang
berkelanjutan. Berkembangnya virus ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol
yang berlebihan, salah gizi, atau penyakit lain yang disebabkan oleh tersumbatnya
saluran empedu. Penyakit ini belum dapat disembuhkan. Sementara itu pengobatan
yang dilakukan hanya berguna mengobati komplikasi yang terjadi seperti berak
darah, perut membesar, mata kuning, serta koma hepatikum.
HATI
• Kolestasis dan Jaundice, merupakan keadaan akibat terjadinya kegagalan hati
dalam memproduksi dan atau pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan
gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat
menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di
hati.
• Hemokromatosis, merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya
pengendapan besi secara berlebihan dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik
atau keturunan.
• Penyakit kuning, yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu karena
adanya penumpukan kolesterol dan membentuk batu empedu. Feses penderita akan
berwarna cokelat abu-abu, sedangkan darahnya kekuningan karena cairan empedu
masuk ke aliran darah.
HATI
• Perlemakan hati, merupakan kelainan hati akibat adanya penimbunan lemak yang
melebihi 5% dari berat hati, sehingga lemak ini membebani lebih dari separuh
jaringan hati. Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab sirosis hati.
Kelainan ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebih.
• Kanker hati, merupakan kelainan hati yang disebabkan oleh berkembangnya sel-
sel kanker pada jaringan hati. Kanker ini sebagai komplikasi akhir dari hepatitis
kronis karena virus hepatitis B, C, dan hemokromatis.
GINJAL
• Albuminuria, merupakan gangguan yang terjadi pada ginjal sehingga urine
mengandung protein. Di dalam urine normal, sebenarnya tidak mengandung
senyawa protein, asam amino, ataupun glukosa. Oleh karena itu, gangguan ini
menunjukkan bila alat fi ltrasi pada ginjal telah rusak.
• Nefritis (radang ginjal), merupakan kerusakan pada ginjal akibat glomerulus
terinfeksi bakteri Streptococcus. Glomerulus rusak mengakibatkan urea dan asam
urat masuk lagi ke dalam darah. Akibatnya penderita akan mengalami uremia.
Indikasi penyakit ini yakni adanya penimbunan air pada kaki atau edema yang
terjadi karena pros
• Poliuria, merupakan gangguan yang terjadi karena ke mampuan rendah nefron
melakukan reabsorpsi. Akibat gangguan ini, urine yang dikeluarkan oleh tubuh
amat banyak dan encer. es penyerapan air terganggu.
GINJAL
• Oligouria, merupakan kerusakan ginjal yang menyebabkan penderita
mengeluarkan urine dalam jumlah sangat sedikit atau bisa juga sama sekali tidak
ada (anura).
• Diabetes melitus (kencing manis), merupakan gangguan yang disebabkan oleh
adanya kandungan gula dalam urine. Kurangnya hormon insulin dari pankreas
menjadikan kadar gula dalam darah sangat tinggi.
• Diabetes insipidus, merupakan gangguan ginjal yang menyebabkan penderita
mengeluarkan banyak urine. Penyakit ini dapat terjadi karena penderita kekurangan
hormon antidiuretika (ADH) yang disekresikan kelenjar hipofisis. Apabila hormon
ADH seseorang berkurang, jumlah urine yang dihasikan dapat naik 20-30 kali lipat.
• Hematuria, adalah peradangan atau iritasi gesekan batu ginjal pada organ urinaria
sehingga menyebabkan urine mengandung darah.
GINJAL
• Batu ginjal, terbentuk dari adanya pengedapan garam kalsium di dalam
rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Bentuk batu ginjal seperti kristal
yang tidak dapat larut. Kandungan zat yang ada di dalamnya adalah kalsium
oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebab adanya endapan garam ini
karena penderita terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral, sedangkan air
dikonsumsi hanya sedikit. Selain itu, dipengaruhi perilaku buruk penderita yang
sering menahan buang air kecil.
• Prostatis adalah peradangan di prostat. Akibat peradangan tersebut, penderitanya
sulit buang air seni.
• Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga proses
filtrasi darah terganggu.
• Sistitis (Cystitis) adalah peradangan yang terjadi di kantung urinaria. Biasanya,
terjadi karena infeksi oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh

Anda mungkin juga menyukai