Anda di halaman 1dari 20

KELAINAN DAN

PENYAKIT PADA
GINJAL
Ghina Salsabila (16)
Hibatullah Putra Adhirajasa (17)
Milla Faid Saniya (22)
Muhammad Rafi Satriatama (24)
Widiyaningrum (32)

Kelainan Dan Penyakit Pada Ginjal


Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama. Ginjal berbentuk
menyerupai biji kacang buncis, berwarna merah cokelat. Di dalam
tubuh manusia terdapat sepasang ginjal yang terletak di dekat tulangtulang pinggang.

Beberapa jenis kelainan dan penyakit pada ginjal sebagai berikut.

1. Albuminuria
Albuminuria adalah kelainan pada ginjal karena terdapat
albumin dan protein di dalam urine. Hal ini merupakan suatu
gejala kerusakan alat filtrasi pada ginjal. Penyakit ini
menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari
saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Albumin
merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena
berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak
keluar dari darah. Penyebab albuminuria di antaranya adalah
kekurangan protein, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
Gejala
Untuk penyakit yang ringan tidak ada gejala yang berarti.
Namun, seiring dengan semakin beratnya penyakit, maka
gejala yang timbul akan lebih jelas. Salah satu yang bisa
dilihat dengan jelas adalah timbulnya oedem (pembengkakan
berisi cairan) pada daerah daerah tertentu. Oedem ini
timbul karena kurangnya kadar protein albumin di dalam
darah sehingga tekanan osmotic di dalam pembuluh darah
semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan cairan yang ada
di pembuluh darah akan merembes ke jaringan jaringan
lain di luar pembuluh darah sehingga timbullah oedem.

Penyebab

Ada banyak penyebab terjadinya penyakit ini. Beberapa contohnya


adalah kurangnya asupan air ke dalam tubuh sehingga memperberat
kerja ginjal. Selain itu, asupan protein, kalsium dan vitamin C yang
terlalu berlebihan juga dapat membuat glomerulus harus bekerja
lebih keras sehingga resiko terjadinya kerusakan juga akan lebih
besar.
Cara menanggulanginya
Untuk mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai
dengan membiasakan diri minum 8 gelas sehari, walaupun
sebetulnya tidak merasa haus. Selain itu pencegahannya juga dapat
dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu zat gizi saja
secara berlebihan. Artinya makanan yang kita makan juga haru
seimbang, baik dari segi jumlah maupun kadar gizinya.

2. Diabetes Melitus / glukosuria


Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula
(glukosa) dalam urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon
insulin. Hal ini disebabkan karena proses perombakan glukosa
menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa darah meningkat.
Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut. Akibatnya,
glukosa diekskresikan bersama urine. Diabetes melitus harus dikelola
dan dikendalikan dengan baik agar penderitanya dapat merasa
nyaman dan sehat, serta dapat mencegah terjadinya komplikasi.

Ciri- ciri
- Sering buang air kecil. Air seni/air kencing orang yang menderita
diabetes biasanya dikerumuni semut karena kadar gulanya tinggi.
- Mudah haus sehingga banyak minum. Karena sering buang air kecil
jadi kita juga gampang haus. Sering kali karena mudah haus air
minumnya adalah air dingin (dari kulkas/dengan es) dan sebagian
besar orang Indonesia bila minum air dingin/dengan es lebih senang
juga menggunakan sirup. Sedangkan sirup manis.

- Mudah lapar. Karena apabila lapar kita makan nasi. Terlalu banyak

makan akan dapat menaikkan kadar gula karena didalam karbohidrat


yang ada pada nasi mengandung glukosa (gula).
- Tanda penting lainnya yang perlu dicermati adalah apabila penderita
diabetes mendapat luka ditubuh cenderung membutuhkan waktu
lama dalam penyembuhannya. Selain itu ada pula tanda berupa Letih
dan lesu. Kondisi ini disebabkan karena produksi gula dalam darah
terhambat, sehingga pembuatan energi menjadi ikut terganggu.
Pandangan kabur atau tidak jelas juga bisa jadi merupakan gejala
diabetes melitus yang perlu diwaspadai.
- Sering kesemutan, gejala ini disebut neuropati. Hal ini karena
kandungan gula dalam darah yang tinggi dapat menyebabkan
kerusakan system saraf. Dapat juga terjadi penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.

Contoh gambar glukosaria

Cara Menanggulanginya

a) Periksakan ke dokter sesuai jadwal/secara rutin.


b) Minum obat sesuai petunjuk dokter.
c) Mengatur diet.
d) Olahraga secara teratur.
e) Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala.

3. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu kelainan pada sistem ekskresi karena
kekurangan hormon antidiuretik. Kelainan ini dapat menyebabkan rasa haus
yang berlebihan serta pengeluaran urine menjadi banyak dan sangat encer.
Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik,
yaitu hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang
terlalu banyak. Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon
antidiuretik normal, tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal
terhadap hormon ini (keadaan ini disebut diabetes insipidus nefrogenik).

Gejala
Diabetes insipidus (DI) menyebabkan seseorang sering buang air kecil .
Volume urin yang dikeluarkan biasanya sangat besar dan encer, karena
sebagian besarnya adalah air. Untuk mencukupi kebutuhan air yang hilang,
pasien memerlukan air untuk minum dalam jumlah besar. Anda mungkin
sering buang air kecil, bahkan di malam hari, yang dapat mengganggu tidur
atau, pada kesempatan, menyebabkan mengompol. Karena ekskresi volume
urin abnormal besar encer, Anda dapat dengan cepat mengalami dehidrasi jika
Anda tidak minum cukup air. Anak-anak dengan diabetes insipidus mungkin
mudah marah atau lesu dan mungkin memiliki demam , muntah , atau diare .
Dalam bentuk klinis signifikan, diabetes insipidus adalah penyakit langka

Mencegah Diabetes Insipidus

1. Olahraga teratur
2. Tidur yang cukup dan hindari stress
3. Kurangi makanan manis
4. Pola makan sehat (utamakan sayur) dan minum air yang cukup.
5. Kurangi makanan mengandung garam-garaman 5. Hindari
obesitas

4. Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada ginjal karena kerusakan pada
glomerulus yang disebabkan oleh infeksi kuman. Penyakit ini dapat
menyebabkan uremia (urea dan asam urin masuk kembali ke darah)
sehingga kemampuan penyerapan air terganggu. Akibatnya terjadi
penimbunan air pada kaki atau sering disebut oedema (kaki
penderita membengkak).
Nefritis biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus. Bakteri
ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke
ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga
protein dan sel sel darah yang masuk bersama urine primer tidak
dapat disaring dan keluar bersama urine.

Gejala

Gejala ini lebih sering nampak terjadi pada masa kanak-kanak dan
dewasa dibandingkan pada orang-orang setengah baya. Penderita
biasanya mengeluh tentang rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit
punggung, dan udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar
mata (kelopak), mual, dan muntah-muntah. Sulit buang air kecil dan
air seni menjadi keruh.

5. Batu Ginjal
Batu ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa
keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan
bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih
atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal)
maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses
pembentukan batu ini disebut urolitiasis.

Gejala / Ciri- ciri

- Buang air kecil yang semakin sering terjadi


- Nyeri di bagian pinggang
- Terkadang disertai demam dan kejang
- Air seni berwarna kuning keruh
- Adanya riwayat batu ginjal yang sebelumnya di derita oleh salah satu anggota
keluarga
Penyebab

1. Genetik (bawaan)
Ada orang-orang tertentu memiliki kelainan atau gangguan organ ginjal
sejak dilahirkan, meskipun kasusnya relatif sedikit. Anak yang sejak
kecil mengalami gangguan metabolisme khususnya di bagian ginjal,
yaitu air seninya memiliki kecenderungan mudah mengendapkan garam
membuat mudah terbentuk batu.
Karena fungsi ginjalnya tidak dapat bekerja secara normal maka
kelancaran proses pengeluaran air kemih juga mudah mengalami
gangguan, misalnya banyak zat kapur dalam air kemih sehingga mudah
mengendapkan batu.

2. Makanan
Sebagian besar kasus penyakit batu ginjal disebabkan oleh faktor
makanan dan minuman. Makanan-makanan tertentu memang
mengandung bahan kima yang berefek pada pengendapan air kemih,
misalnya makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti oksalat
dan fosfat.

3. Aktivitas
Faktor pekerjaan dan olahraga dapat mempengaruhi penyakit batu
ginjal. Risiko terkena penyakit ini pada orang yang pekerjaannya
banyak duduk lebih tinggi daripada orang yang banyak bediri atau
bergerak dan orang yang kurang berolahraga. Karena tubuh kurang
bergerak (baik olahraga maupun aktivitas bekerja) menyebabkan
peredaran darah maupun aliran air seni menjadi kurang lancar.
Bahkan tidak hanya penyakit batu ginjal yang diderita, penyakit lain
bisa dnegan gampang menyerang.

Mencegah

- Perubahan gaya hidup:


- Minum cukup air setiap hari
- Makan lebih sedikit makanan kaya oxalate, seperti bayam, ubi, teh,
cokelat dan produk kedelai
- Memilih makanan yang rendah garam dan protein hewani
- Makan makanan kaya kalsium, akan tetapi membatasi penggunaan
suplemen kalsium

6. Gagal Ginjal
Gagal Ginjal yaitu suatu keadaan jika satu atau kedua ginjal tak
dapat berfungsi normal. hal itu dapat berakibat fatal karena urea yang
tertimbun didalam tubuh akan menjadi racun yang akan menimbulkan
kematian.

Gejala
- Cairan urine yang berkurang pada saat buang air kecil
- Terlalu berlebihan menyimpan cairan pada tubuh sehingga menyebabkan
pembengkakan pada kaki
- Nafas yang pendek
- Sering merasa lelah
- Perasaan mengantuk
- Perasaan bingung
- Kejang bahkan koma pada kasus gagal ginjal akut yang parah
- Rasa nyeri dan tertekan pada dada
- Merasa mual

Mencegah
1. Olah Raga.
2. Berhenti Merokok.
3. Kurangi Makanan Berlemak.
4. Berat Badan.

5. Konsumsi Air Putih.


6. General Checkup.

7. hematuria

Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah


dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada
organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

Penyebab paling umum dari hematuria / hematuria adalah:


Penyebab hematuria dapat disebabkanoleh kelainan di dalam sistem
saluran kencing atau di luar sistem saluran kencing. Kelainan yang
berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa batu saluran
kencing, tumor jinak atau tumor ganas seperti tumor ginjal, tumor
ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak.
Selain itu faktor resiko untuk hematuria adalah orang berusia 40
tahun atau lebih, merokok, pekerjaan yang sering membuatnya
terpapar bahan kimia, mengkonsumsi obat tertentu atau pernah
melakukan iradiasi tulang panggul.

Gejala
Gejala khas dari hematuria yang disebabkan tumor ginjal, prostat,
dan kandung kencing adalah hematuria yang hilang timbul dan
hematuria tanpa disertai rasa nyeri. Selain itu nyeri yang menyertai
hematuria dapat berasal dari nyeri di saluran kemih bagian atas
berupa kolik atau gejala iritasi dari saluran kemih bagian bawah

Anda mungkin juga menyukai