PENYAKIT DAN
KELAINAN SISTEM
EKSKRESI DAN
URINARIA
KELOMPOK 3
PENDIDIKAN IPA
ANGGOTA KELOMPOK
1. Rifqi Nur F.
19312241002
2. Novita Rahmawati
19312241012
3. Aribah Qothrunnada
19312244022
Sistem Ekskresi
Sistem yang terlibat dalam proses
pengeluaran zat sisa metabolisme baik
berupa zat cair atau zat gas. Zat-zat sisa
berupa urine diproses oleh ginjal, keringat
dikeluarkan oleh kulit, empedu dikeluarkan
oleh hati dan CO2 dikeluarkan oleh
paru-paru (Pratiwi et al, 2009).
Sistem Urinaria
Suatu sistem tempat terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas
dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh. Zat tersebut larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem urinaria dalam tubuh terdiri dari
ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra
(Syaifuddin, 2006).
01.
GANGGUAN
PENYAKIT DAN
KELAINAN
SISTEM
EKSKRESI
Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah gangguan yang
menyerang salah satu organ terpenting dalam
sistem ekskresi, yaitu ginjal. Penderita diabetes
insipidus mengeluarkan urine terlalu banyak
karena kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic
Hormone). ADH adalah sejenis hormon yang
mengatur proses reabsorpsi cairan pada ginjal.
Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan
jumlah urine meningkat hingga 30 kali lipat.
Gejala Diabetes Insipidus
● Selalu merasa sangat haus meski sudah minum
banyak air.
● Sering buang air kecil dalam jumlah banyak,
baik di siang maupun malam hari.
● Urine berwarna pucat atau tidak berwarna.
● Sering terbangun di malam hari untuk buang air
kecil atau malah mengompol saat sedang tidur.
Pencegahan Diabetes
Insipidus
● Mengurangi porsi makan.
● Berolahraga.
● Hindari makanan yang berlemak tinggi.
● Hindari makanan atau minuman yang
manis-manis.
● Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan.
Batu Ginjal
Batu ginjal disebabkan oleh pembentukan endapan
garam kalsium pada rongga ginjal, saluran ginjal,
dan kandung kemih. Batu ginjal tersebut berbentuk
kristal yang terdiri dari kalsium oksalat, asam urat,
dan kristal kalsium fosfat. Batu ginjal tidak dapat
larut. Biasanya, penyebab batu ginjal adalah
konsumsi garam mineral yang berlebih dan
kurangnya konsumsi air pada tubuh. Jika tidak
ditangani, batu ginjal bisa menimbulkan
hidronefosis, yaitu membesarnya ginjal karena
urine tidak dapat mengalir keluar karena tersumbat
batu ginjal.
Gejala Batu Ginjal
● Sering buang air kecil.
● Sakit saat buang air kecil.
● Nyeri pada pinggang, perut bawah atau
samping, dan selangkangan.
● Kadang disertai mual.
● Jumlah urine yang keluar sedikit atau urine
tidak keluar sama sekali.
Pencegahan Batu Ginjal
● Banyak minum air putih, yaitu sekitar 2-3 liter
setiap hari. Hal ini dapat mencegah penderita dari
dehidrasi dan mencegah produk limbah tubuh terlalu
pekat yang berisiko membentuk batu ginjal. Dalam
kondisi cuaca panas, disarankan minum lebih
banyak lagi.
● Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan
sarat kalsium. Konsumsi suplemen kalsium juga
sebaiknya dikonsultasikan lebih dahulu pada dokter.
● Mengurangi konsumsi daging, unggas, atau ikan
untuk mencegah batu jenis asam urat.
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (kencing manis) adalah penyakit yang
ditandai oleh adanya kandungan gula yang tinggi dalam darah
(hiperglikemia) dan zat-zat keton serta asam, akibat dari
kurangnya atau ketiadaan hormon insulin. Hormon insulin
penting dalam proses pengubahan gula darah menjadi gula otot
(glikogen) sebagai tenaga, serta dalam sintesis lemak. Adanya
zat-zat keton dan asam yang berlebihan ini dalam darah
menyebabkan timbulnya rasa haus yang terus menerus, sering
buang air kecil, berat badan turun meskipun selera makan masih
baik, daya tahan tubuh menurun, tubuh lemah dan mudah sakit.
Gejala Diabetes Mellitus
Gejala diabetes mellitus tersebut sering dikenal dengan
istilah trio-P, yaitu poliuria (sering buang air kecil), polidipsia
(selalu merasa haus), dan polifagia (selalu merasa lapar).
Seringnya buang air kecil ini diakibatkan banyaknya kadar gula
dalam darah, sehingga tubuh berusaha mengeluarkannya
melalui ginjal bersama air. Sementara itu, selalu merasa haus
merupakan reaksi tubuh dari sering buang air kecil, agar tubuh
tidak dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Sedangkan banyak
makan disebabkan oleh kurangnya cadangan gula (glikogen)
dalam tubuh (otot), meskipun kadar gula dalam darah tinggi.
Sehingga tubuh (otot) berusaha mendapatkan gula lewat
makanan. Selain itu, gejala yang timbul adalah rasa gatal dan
peradangan kulit yang menahun.
Pencegahan Diabetes Mellitus