Anda di halaman 1dari 9

Tugas Biologi

Nama : Djuan Patris B. A Tokan

Kelas : XI MIPA 1

Penyakit penyakit pada sistem Eksresi :

1. Batu ginjal

Batu ginjal adalah gumpalan keras yang terbuat dari kalsium oksalat dan bisa ditemui di
sepanjang saluran kemih. Penderita batu ginjal akan merasakan sakit di area punggung atau
pinggang, bahkan melihat bercak darah pada urine. Batu ginjal bisa diatasi dengan minum obat
atau terapi invasif minimal, misalnya dengan gelombang kejut. Tujuan perawatan ini biasanya
untuk meluruhkan batu ginjal sehingga dapat keluar lewat saluran kemih.

Gejala

1 Sering buang air kecil.


2. Sakit saat buang air kecil.
3. Jumlah urine yang keluar sedikit atau urine tidak keluar sama sekali.

Penyebab :
Batu ginjal dapat dipicu oleh beragam kondisi, seperti kurang minum air putih, berat badan
berlebih, atau akibat efek samping operasi pada organ pencernaan. Endapan batu di dalam
ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari.
2. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit pada sistem ekskresi akibat bakteri yang masuk ke
saluran uretra, kandung kemih, atau bahkan ginjal. Infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi
pada wanita, meski pria juga bisa mengalaminya, serta bisa diatasi dengan antibiotik.
Gejala :
1. Keinginan kuat dan konstan untuk berkemih, sehingga frekwensi berkemih meningkat atau
sering disebut anyang-anyangan.
2. Ada sensasi terbakar saat berkemih.
3. Sering berkemih tapi dalam volume sedikit.
4. Urine tampak keruh.
5. Urine berwarna kemerahan atau coklat.
6. Bau urine tidak sedap dan menyengat.
Penyebab :
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra. Setelah itu,
bakteri berkembang biak di dalam kandung kemih. Jika tidak ditangani, bakteri dapat
menyebabkan infeksi sampai ke ginjal.

3. Wasir
Wasir atau hemoroid adalah semacam daging tumbuh pada anus yang berisi pembuluh darah.
Daging ini bisa terasa gatal dan nyeri serta disebabkan oleh berbagai hal, seperti diare,
konstipasi kronis, terlalu mengejan saat buang air besar, hingga Anda yang kurang mengonsumsi
serat.

Gejala :
1. Rasa gatal atau sakit di sekitar anus.
2. Perdarahan dari anus setelah buang air besar.
3. Keluarnya lendir setelah BAB.
Penyebab :
Beberapa pemicu wasir adalah sembelit atau diare yang berlangsung lama, sering mengangkat
beban berat, kehamilan, baru melahirkan, dan kebiasaan duduk terlalu lama

4. Kanker paru-paru

kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam
organ paru-paru. Organ ini berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat
menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas. Penyakit ini bisa
tumbuh di bagian manapun pada paru-paru sehingga memengaruhi kerja organ pernapasan
tersebut, termasuk dalam membuang karbondioksida ke luar tubuh. Penanganan kanker paru-
paru akan sangat tergantung tipe, lokasi, dan penyebarannya.

Gejala :
1. Batuk kronis
2. Batuk darah
3. Penurunan berat badan drastis
4. Nyeri dada dan tulang
5. Sesak napas

Penyebab :
Merokok bisa dikatakan sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Orang yang paling berisiko
terkena kanker paru-paru adalah perokok aktif. Sekitar 85 persen kanker paru-paru dikaitkan
dengan kebiasaan merokok.
5. Glikosuria

Glikosuria adalah kondisi ketika urine atau air seni mengandung gula. Kondisi ini umumnya
disebabkan oleh hiperglikemia atau terlalu tingginya kadar glukosa darah. Namun, ada
kalanya glikosuria terjadi meski kadar gula darah seseorang normal atau justru di bawah normal.
Glikosuria merupakan kondisi yang sering terjadi pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1
dan diabetes melitus tipe 2.

Gejala :
Glikosuria harus diterapi berdasarkan penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Pada
glikosuria yang disebabkan oleh diabetes, gejala lain yang dapat muncul antara lain:
1. Sering merasa lapar
2. Sering merasa haus
3. Sering buang air kecil
4. Gangguan penglihatan
5. Luka yang membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh
6. Penurunan berat badan signifikan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
7. Penggelapan warna kulit di daerah ketiak, leher, atau area lain di mana kulit cenderung
memiliki lipatan
Penyebab :
Kondisi yang dapat mempengaruhi kadar gula darah biasanya juga berperan sebagai penyebab
terjadinya glikosuria. Kadar gula darah diatas batas normal paling sering disebabkan oleh
diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. Selain kadar gula darah yang tinggi,
gangguan pada ginjal juga dapat menyebabkan kondisi glikosuria. Glikosuria ginjal merupakan
penyakit yang dapat diturunkan atau pun di derita ketika telah dewasa. Hal ini terjadi ketika
ginjal mengalami gangguan sehingga tidak dapat berfungsi normal untuk menyaring gula atau
zat lain dengan benar.

6. Albuminuria

Ginjal bocor merupakan istilah masyarakat awam untuk menggambarkan kondisi ginjal yang
mengeluarkan terlalu banyak protein di dalam urine. Di dunia medis istilah ini lebih dikenal
dengan proteinuria. Proteinuria atau albuminuria terjadi ketika urine mengandung protein
dalam jumlah yang terlalu banyak.

Gejala :
1. urinasi yang lebih sering (overactive bladder),
2. sesak napas,
3. mual dan muntah,
4. kelelahan,
5. menghilangnya nafsu makan,
6. pembengkakan di area wajah, perut, atau kaki dan sekitar pergelangannya

Penyebab :
Proteinuria atau albuminuria terjadi ketika urine mengandung protein dalam jumlah yang
terlalu banyak. Bocornya protein ke dalam urine biasanya disebabkan oleh rusaknya pembuluh
darah kecil (glomeruli) pada ginjal, sehingga tidak dapat menyaring darah dengan baik.
7. Diabetes melitus

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Gejala :
1. Kelaparan.
2. Rasa lapar yang berlebihan
3. Penyembuhan lambat. Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat
4. Keletihan dan mudah tersinggung.
5. Pandangan yang kabur
6. Kesemutan atau mati rasa.
Penyebab :
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu
menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah.

8. Poliuria

Poliuria adalah kondisi ketika tubuh menghasilkan urine (air kencing) secara berlebihan. Kondisi
yang termasuk penyakit kandung kemih ini membuat Anda lebih sering ingin buang air kecil.
Ketika kencing, urine yang dikeluarkan pun jauh lebih banyak dari seharusnya.

Gejala :
1. Gejala sering kencing yang utama tentu saja sering ingin buang air kecil. Orang dewasa
yang sehat buang air kecil normal sebanyak 6-7 kali dalam sehari. Buang air kecil hingga 10
kali dalam 24 jam masih tergolong wajar asalkan tidak ada keluhan dan urine tampak
normal.
2. Penderita poliuria dapat buang air kecil hingga belasan kali dalam satu hari. Mereka
mungkin juga sering terbangun saat tidur karena ingin buang air kecil pada malam hari
(nokturia) atau sebuah kondisi yang dikenal sebagai nokturia.
3. Jika poliuria disebabkan oleh penyakit tertentu seperti diabetes atau gagal ginjal, Anda
kemungkinan juga akan mengalami gejalanya. Gejala poliuria pada penderita diabetes
biasanya disertai dengan polidipsia (sering haus) dan polifagia (rasa lapar berlebih).
Penyebab :
Poliuria biasanya terjadi karena seseorang mengonsumsi cairan secara berlebihan. Semakin
banyak cairan yang masuk ke tubuh Anda, semakin banyak pula air kencing yang akan
terbentuk dalam ginjal. Beberapa jenis minuman juga bisa membuat lebih sering kencing
karena bersifat diuretik. Minuman seperti kopi, teh, serta alkohol meningkatkan kadar garam
dan air dalam urine sehingga volume urine yang diproduksi pun ikut meningkat.

9. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

PPOK termasuk sebagai penyakit pada sistem ekskresi karena paru-paru tidak lagi mampu
membuang karbondioksida secara normal. Hal ini mengakibatkan Anda seperti kesulitan
bernapas. Salah satu bentuk PPOK disebut bronkitis kronis yang ditandai dengan batuk tak
kunjung sembuh.

Gejala :
1. Batuk tidak kunjung sembuh yang dapat disertai dahak
2. Napas tersengal-sengal, terutama saat melakukan aktivitas fisik
3. Berat badan menurun
4. Nyeri dada
5. Mengi
6. Pembengkakan di tungkai dan kaki
7. Lemas
Penyebab :
1. Memiliki kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif)
2. Terpapar polusi udara, misalnya dari debu jalanan, asap dari kendaraan, atau asap pabrik dan
industri
3. Menderita penyakit asma, tuberkulosis, infeksi HIV, dan kelainan genetik yang menyebabkan
kekurangan protein alpha-1-antitrypsin (AAt)
4. Memiliki keluarga dengan riwayat PPOK
5. Berusia 40 tahun ke atas
6. Berjenis kelamin wanita

10. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

GERD termasuk penyakit pada sistem ekskresi karena terkait dengan masalah lambung. GERD
dtandai dengan asam lambung yang kembali naik ke esofagus (kerongkongan) sehingga
menyebabkan rasa terbakar di dada. GERD bisa sampai mengakibatkan heartburn, napas bau,
erosi gigi, mual, hingga sulit menelan dan bernapas.

Gejala :
1. Kesulitan menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.
2. Gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan sesak napas. Orang yang memiliki penyakit
3. asma akan sering kambuh ketika gejala GERD kumat.
4. Suara serak.
5. Mual dan muntah.
6. Sakit tenggorokan.
7. Keluarnya isi lambung tanpa disadari.
8. Gangguan tidur.
9. Kerusakan gigi karena sering terkena asam lambung.
10. Bau mulut.

Penyebab :
disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah.
Normalnya, katup ini akan terbuka untuk memungkinkan makanan serta minuman masuk
menuju lambung dan dicerna.

Anda mungkin juga menyukai