Anda di halaman 1dari 4

Berikut penyakit-penyakit yang sering ditemukan pada sistem perkemihan/urinaria :

1. Glikosuria (glukosuria) adalah ekskresi glukosa ke dalam urine sehingga menyebabkan


dehidrasi karena banyak air yang akan tereksresi ke dalam urine.
2. Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan proses
penyaringan, khususnya penyaringan protein. Protein (albumin) yang tidak dapat di saring,
akan keluar bersama urine. Albuminuria disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
3. Batu ginjal adalah penyakit karena adanya pengendapan pada rongga ginjal atau kandung
kemih. Endapan dapat berupa senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Kelaianan
metabolisme, sering menahan buang air kecil dan kurang minum, dapat menjadi penyebab
terbentuknya batu ginjal. Jika batu masih kecil, dapat diatasi dengan obat-obatan tertentu dan
teknologi sinar laser penghancur batu ginjal. Namun, jika batu sudah membesar, harus
diangkat melalui proses operasi.
4. Diabetes melitus (kencing manis), dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
 Diabetes mellitus tipe 1, ditandai oleh kurangnya sekresi insulin akibat sel beta pankreas
tidak memproduksi atau sangat sedikit memproduksi insulin sehingga diperlukan insulin
eksogen untuk bertahan hidup. Jumlah penderita diabetes melitus tipe 1 sekitar 10% dari
semua kasus diabetes melitus.
 Diabetes mellitus tipe 2, sekresi insulin mungkin normal atau bahkan meningkat, tetapi
terjadi penurunan kepekaan sel sasaran insulin, seperti sel otot rangka dan sel hati. Hal
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik dan gaya hidup. Sekitar 90% pengidap
diabetes melitus tipe 2 mengalami obesitas.
5. Diabetes insipidus adalah penyakit yang ditandai produksi urine berjumlah banyak dan
encer, yang disertai dengan rasa haus. Pengeluaran urine sekitar 20 liter perhari. Penyakit ini
disebabkan oleh kekurangan hormon ADH (antidiuretic hormone).
6. Poliuria merupakan kelainan peningkatan frekuensi buang air kecil sebagai akibat dari
kelebihan produksi air seni. Pada umumnya disebabkan oleh polidipsida (rasa haus yang tidak
berkesudahan) dan mengomsumsi cairan yang mengandung kafein, alkohol atau bahan (obat-
obatan) yang bersifat diuretik (mempercepat pembentukan urine).
7. Gagal ginjal (anuria) adalah kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Anuria dapat
disebabkan oleh kerusakan glomerulus, sehingga proses penyaringan tidak dapat dilakukan.
8. Uremia adalah keadaan toksik saat darah mengandung banyak urea karena kegagalan fungsi
ginjal dalam membuang urea keluar dari tubuh.
9. Nefritis adalah radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri
Streptococcus sp yang dapat masuk melalui saluran pernapasan dan peredaran darah hingga
ke ginjal. Gejala nefritis adalah hematuria (darah dalam urine), proteinuria (protein dalam
urine), edema (pengumpulan air terutama pada kaki) dan kerusakan fungsi hati.

Berbagai Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita


Ada banyak penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi wanita, di antaranya:

1. Sindrom ovarium polikistik


Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah salah satu penyakit pada sistem reproduksi
wanita yang cukup sering menyebabkan masalah kesuburan. Penyakit ini sering ditemukan pada
wanita usia subur.
Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pada ovarium atau kelenjar adrenal, sehingga
hormon androgen (hormon seks laki-laki) berjumlah lebih banyak dari kadar normalnya di dalam
tubuh wanita. Penyakit ini rentan terjadi pada wanita yang memiliki kelainan hormon dan
diabetes.
Wanita yang memiliki PCOS dapat mengalami beberapa tanda dan gejala, seperti:
 Haid tidak teratur.
 Banyak rambut atau bulu yang tumbuh di bagian tubuh tertentu.
 Nyeri panggul.
 Kulit berminyak dan mudah berjerawat.
 Kebotakan.
2. Infeksi menular seksual (IMS)
Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang mungkin muncul lainnya adalah infeksi
menular seksual. Wanita yang berhubungan seksual tanpa kondom dengan penderita IMS akan
tertular penyakit tersebut. Ketika diderita oleh perempuan hamil, maka IMS bisa menyebabkan
dampak serius kepada janin.
3. Miom
Penyakit pada sistem reproduksi wanita lainnya adalah fibroid rahim atau miom. Miom
merupakan pertumbuhan tumor jinak pada dinding otot rahim yang menyerang perempuan pada
usia subur.
Meski penyebab pasti miom rahim masih belum diketahui, namun terdapat dua faktor
yang dapat meningkatkan risiko wanita untuk terkena penyakit ini, yaitu gangguan hormonal
(perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron) dan faktor genetik atau keturunan.

4. Kanker pada sistem reproduksi wanita


Kanker yang menyerang organ reproduksi wanita disebut juga kanker ginekologis.
Beberapa jenis kanker yang termasuk dalam kelompok kanker ginekologi adalah kanker rahim,
kanker serviks, kanker ovarium, kanker vagina, dan kanker vulva.

5. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang juga cukup sering didengar
adalah endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika lapisan jaringan di rahim tumbuh di organ atau
bagian tubuh lain, misalnya di ovarium, saluran cerna, atau kandung kemih.
Penyakit ini banyak menyerang wanita di usia 30 hingga 40an. Gejalanya bisa berupa nyeri pada
panggul atau perut, menstruasi yang sangat menyakitkan, perdarahan di luar masa menstruasi,
hingga nyeri saat BAB atau saat berhubungan intim.

6. Radang panggul
Penyakit radang panggul disebabkan oleh infeksi yang menimbulkan peradangan pada
organ reproduksi wanita. Penyakit ini biasanya terjadi akibat masuknya bakteri dari vagina ke
panggul, lalu menimbulkan peradangan di daerah tersebut.
Penyakit radang panggul ini juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti
gonore. Gejala radang panggul biasanya berupa nyeri panggul dan perut, nyeri saat berkemih
atau berhubungan seksual, demam, dan munculnya cairan atau darah dari vagina.
Jika tidak segera diobati, penyakit radang panggul ini bisa menyebabkan komplikasi
berupa infertilitas.

7. Rahim turun (prolaps uteri)


Ini adalah kondisi di mana posisi rahim turun hingga ke vagina atau keluar dari bagian
tersebut. Rahim turun lebih banyak terjadi pada wanita yang sudah menopause, usia tua, pernah
melahirkan secara normal lebih dari dua kali, dan wanita yang memiliki kelemahan otot panggul.
Gejala penyakit ini bisa berupa munculnya rasa tidak nyaman di perut atau panggul, tampak
adanya benda atau benjolan yang keluar dari vagina, nyeri saat berhubungan seks, dan susah
menahan pipis (inkontinensia urine).

8. Interstitial cystitis
Penyakit lain yang bisa menyerang organ reproduksi wanita adalah interstitial cystitis.
Kondisi ini terjadi ketika kandung kemih atau daerah sekitar panggul mengalami nyeri kronis,
sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan terus-menerus.
Wanita yang menderita penyakit ini akan sering merasa ingin buang air kecil, ada
ketidaknyamanan atau nyeri di perut atau panggul, nyeri perut (terutama saat ditekan), dan nyeri
saat berkemih.
Jika Anda merasakan salah satu atau beberapa tanda gejala yang kemungkinan mengarah
pada salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita tersebut, maka hal yang harus dilakukan
adalah segera berkonsultasi dengan dokter kandungan terdekat.
Untuk mendiagnosis dan mencari penyebab gangguan pada organ reproduksi wanita,
dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti tes darah, tes urine, Pap smear,
dan USG. Setelah penyakit tersebut terdeteksi, maka pengobatan akan disesuaikan dengan
diagnosis dari dokter.

Anda mungkin juga menyukai