Anda di halaman 1dari 7

PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA DAN CARA

PENCEGAHANNYA
A. Penyakit Reproduksi dan Cara Pencegahannya
Kesehatan sistem reproduksi sangat krusial bagi setiap orang. Hal ini juga berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan seseorang terutama terkait dengan memiliki keturunan.
Ada beberapa penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya yang perlu
diantisipasi. Efek dari penyakit pada sistem reproduksi bisa berupa gejala ringan yang nggak
mengganggu, namun juga bisa berakibat pada infertilitas dan hubungan antar suami istri.
Sistem reproduksi pada manusia merupakan sekumpulan organ internal dan ekternal yang
saling bekerja sama untuk menghasilkan keturunan. Karena perannya yang penting dalam
kelangsungan hidup, banyak ilmuwan berpendapat kalau sistem reproduksi ini merupakan
yang terpenting di seluruh tubuh.
1. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
Pada pria, sistem reproduksinya terdiri dari dua bagian yaitu testis dan penis. Sedangkan
pada wanita, organ reproduksinya yaitu klitoris, labia minira, labia majora dan kelenjar
Bartholin. Organ-organ internal utama dari sistem reproduksi wanita termasuk vagina
dan rahim - yang bertindak sebagai wadah untuk semen - dan ovarium, yang
menghasilkan ovum. Banyak bagian dari sistem reproduksi pria dan wanita yang
dipengarhui oleh kanker. Di luar itu, juga banyak penyakit lain yang berhubungan
dengan sistem tersebut. Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan infertilitas atau
ketidaksuburan, sementara ada juga yang hanya menyebabkan gejala ringan, bahkan
tanpa gejala sama sekali.
2. Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
a. Endometriosisi
Penyakit pada sisitem reproduksi wanita ini mempengaruhi rahim wanita. Ini terjadi
ketika jenis jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di tempat lain. Di mana?
Bisa di ovarium, di belakang rahim, atau di daerah panggul. Penyakit pada sisitem
reproduksi wanita ini mempengaruhi rahim wanita. Ini terjadi ketika jenis jaringan
yang biasanya melapisi rahim tumbuh di tempat lain. Di mana? Bisa di ovarium, di
belakang rahim, atau di daerah panggul. Penyakit pada sistem reproduksi ini bisa
meyebabkan rasa sakit, infertilitas, atau mentruasi yang berat.
a) Gejala Endometriosisi
 Menstruasi Yang Menyakitkan
Penderita biasanya mengalami nyeri panggil dan kram sebelum hingga
setelah menstruasi. Biasanya penderita juga bakalan mengalami sakit
punggung di bagian bawah dan perut.
 Nyeri Saat Berhubungan Intim
Nyeri selama atau setelah berhubungan seksual bisa jadi merupakan tanda
dan gejala dari penyakit pada sistem reproduksi ini.
 Nyeri Saat Buang Air Besar atau Buang Air Kecil
Kemungkinan gejala penyakit pada sistem reproduksi ini muncul selama
mentruasi.
 Pendarahan Berlebihan
Penderita mungkin mengalmai masa menstruasi yang berat atau pendarahan
di antara mentruasi.
 Infertilitas
Kadang-kadang, penyakit pada sistem reproduksi endometriosis ini pertama
kali didiagnosis pada mereka saat mengobati masalah kessburan.
b. Fibroid Rahim atau Miom
Fibroid rahim merupakan penyakit pada sistem reproduksi berupa tumor non-kanker
yang paling umum pada wanita usia subur. Fibroid terbuat dari sel-sel otot dan
jaringan lain yang tumbuh di dalam dan di sekitar dinding rahim, atau rahim. Dan
sayangnya, penyebab penyakit pada sistem reproduski fibroid ini masih nggak
diketahui. Faktor risiko yang mungkin yaitu karena egangguan hormonal, dan faktor
genetik atau keturunan.
c. Rahim Turun atau Polaps Uteri
Penyakit pada sistem reproduksi ini terjadi ketika otot-otot dasar panggul dan
ligamen meregang dan melemah, yang akhirnya nggak lagi bisa memberikan
dukungan yang cukup untuk rahim. Akibatnya, rahim masuk ke dalam atau menjulur
ke luar vagina. penyakit pada sistem reproduksi ini biasanya ringan dan nggak
memerlukan perawatan.
d. Intertitial Cystitis
Merupakan penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan tekanan kandung
kemih, nyeri di kandung kemih dan juga kadang nyeri di panggul. Kandung kemih
kan adalah organ berongga dan berotot untuk menyimpan urin. Saat sudah penuh,
maka bakalan memberikan sinyal ke otak untuk waktunya pipis. Dengan keberadaan
penyakit pada sistem reproduksi ini, maka sinyal bakalan tercampur aduk. penderita
bakalan merasa sudah waktunya pipis, namun ternyata volume yang dikeluakan lebih
sedikit. Penyakit pada sistem reproduksi ini berakibat pada menurunnya kualitas
hidup.
e. Sindrom Ovarium Polikistik
Penyakit pada sistem reproduksi ini adalah kelainan hormon yang umum terjadi pada
wanita usia reproduksi. Gejalanya berupa amasa menstruasi yang panjang atau juga
bisa kelebihan hormon pria. Ovarium bisa mengembangkan banyak kumpulan kecil
cairan dan kemudian gagal melepaskan telur secara teratur.
f. Radang Panggul
Penyakit pada sistem reproduksi ini merupakan infeksi yang terjadi saat bakteri yang
ditularkan secara seksual menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba atau ovarium.
Radang panggul sering nggak menimbulkan tanda atau gejala. Akibatnya, banyak
penderita yang nggak menyadari kondisi tersebut dan nggak mendapatkan
perawatan. Penyakit pada sistem reproduksi ini mungkin baru terdeteksi saat
penderita mengalami kesulitan hamil atau saat sudah mengalami nyeri panggul
kronis.
g. Kanker
Kanker yang menjadi penyakit pada sistem reproduksi wanita disebut juga dengan
kanker ginekologis. Jenisnya ada beberapa, yaitu kanker rahim kanker serviks,
kanker ovarium, kanker vagina dan juga kanker vulva.
3. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Pria
Pada pria, sistem reproduksi juga ada di dalam dan di luar tubuh. Dan terdapat beberapa
penyakit yang bisa menyerangnya, diantaranya :
a. Epididimitis
Adalah penyakit pada sistem reproduksi berupa peradangan pada tabung melingkar
di bagain belakang testis. Ini paling sering disebabkan karena infeksi bakteri,
termasuk bakteri pada infeksi menular seksual. Gejala yang mungkin di penyakit
pada sistem reproduksi ini yaitu :
 Skrotum yang bengkak, merah atau hangat.
 Nyeri testis, biasanya di satu sisi, yang biasanya muncul secara bertahap.
 Sakit saat buang air kecil.
 Nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah atau daerah panggul.
 Darah dalam air mani.
 Demam, meskipun in jarang terjadi.
b. Gangguan Prostat
Dan ternyata sekitar 25 persen dari pria yang berumur lebih dari 55 tahun punya
penyakit pada sistem reproduksi berupa gangguan pada prostat. Angka tersebut
meningkat sekitar 50 persen saat memasuki umur 70 tahun. Dan tahap awal pada
penyakit pada sistem reproduksi ini bisa aja tanpa gejala. Gangguan pada prostat bisa
meliputi peradangan prostat, pembesaran prostat dan kanker prostat.
c. Hipogonadisme
Ini merupakan penyakit pada sistem reproduksi di mana tubuh nggak menghasilkan
cukup hormon yang memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan perkembangan
maskulin selama masa pubertas (testosteron). Kondisi ini muncul bersama dengan
kelahiran, atau bisa juga muncul berkembang di kemudian hari, sebagai akibat dari
cereda atau infeksi. Akibat dari penyakit pada sistem reproduksi ini tergantung pada
kemunculannya. Misalnya, saat kehamilan, bisa mengakibatkan bayi laki-laki lahir
dengan alat kelamin wanita, alat kelamin yang nggak jelas, serta alat kelamin pria
yag tidak berkembang.
d. Masalah Pada Penis
Ada beberapa gangguan yang bisa mempengaruhi penis dan termasuk pada penyakit
pada sistem reproduksi pria yaitu :
 Priapisme
Di mana terjadi ereksi yang persisten, kaku dan sakit banget serta bisa
berlangsung beberapa jam hinga beberapa hari. Ereksi priapismus ini nggak
berhubungan dengan aktivitas seksual dan nggak berkurang karena orgasme.
 Peyronie
Merupakan penyakit pada sistem reproduksi di mana terdapat plak yang
terbentuk di penis. Plak ini ada di sisi atas atau di sis bawah penis. Akibatnya
ereksi yang menyakitkan, Pemendekan penis, Berkurangnya fleksibilitas, Penis
membungkuk dan melengkung saat ereksi.
 Balannitis
Yakni peradangan pada elenjar atau kepala penis, Gejala balanitis meliputi:
a) Kemerahan
b) Pembengkakan
c) Gatal
d) Ruam
e) Rasa Sakit

Penyakit pada sistem reproduksi balannitis ini paling sering terjadi pada pria dan
anak laki-laki yang belum disunat (memiliki operasi kulup dihapus), dan yang
memiliki kebersihan yang buruk.

 Gangguan Ejakulasi atau Disfungsi Ereksi


Masalah ini bisa berupa :
a) Ejakulasi Dini, yaitu ejakulasi yang terjadi sebelum atau terlalu cepat
sebelum penetrasi.
b) Ejakulasi Yang Dihambat atau Ditunda, yaitu membutuhkan waktu yang
sangat lama.
c) Ejakulasi Retrograde, yakni ejakulasi dipaksa kembali ke kandung kemih.

Penyebab pasti ejakulasi dini (PE) tidak diketahui. Sementara dalam banyak
kasus PE disebabkan oleh kegelisahan kinerja saat berhubungan seks, faktor-
faktor lain mungkin:
a) Stres
b) Depresi Sementara
c) Sejarah Represi Seksual
d) Kepercayaan Diri Yang Rendah
e) Kurang Komunikasi atau konflik yang tidak terselesaikan dengan pasangan.
 Orchitis
Yakni bentuk penyakit pada sistem reproduksi berupa peradangan pada satu atau
kedua testis. Penyebabnya karena adanya bakteri atau virus, serta penyebab lain
yang nggak diketahui. Gejala yang mungkin terjadi yaitu :
a) Pembengkakan pada satu atau kedua testis
b) Nyeri mulai dari yang ringan sampai yang parah
c) Demam
d) Mual dan muntah
e) Perasaan nggak enak badan.

Penyakit pada sistem reproduksi Orkitis menyebabkan rasa sakit dan dapat
mempengaruhi kesuburan. Obat dapat mengobati penyebab orkitis bakteri dan
dapat meringankan beberapa tanda dan gejala orkitis virus. Tetapi perlu waktu
beberapa minggu sampai nyeri skrotum menghilang.

4. Cara – Cara Pencegahan Penyakit Reproduksi Manusia


Cara pencegahan penyakit pada sistem reproduksi ini tergantung pada penyebab
penyakitnya. Misalnya, kanker serviks bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV,
karena disebabkan oleh Human Papillomavirus. Tes deteksi dini bisa dilakukan dengan
menggunakan pap smear. Penyakit pada sistem reproduksi endometriosis dapat dicegah
dengan menurunkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh. Pada laki-laki, cara terbaikt
untuk mecegah penyait pada sistem reproduksi diantaranya:
a. Melakukan Skrining
Kalau kamu aktif melakukan hubunganseksual, maka penting untuk menjalani
skrining secara teratur untuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Pastikan
juga untuk menggunakan kondom untuk mengurangi risiko penyakit pada sistem
reproduksi.
b. Menjaga Kebersihan
Cara mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi yaitu dengan menjaga
kebersihan alat kelamin secara teratur. Ini penting untuk mencegah penumpukan
kotoran dan kuman.
c. Gaya Hidup Sehat
Diet dan olahraga yang tepat untuk menjaga kesehatan reproduksi, mengonsumsi
makanan bergizi yang kaya nutrisi, rendah lemak, dan melakukan aktivitas fisik
secara teratur akan membantu memastikan bahwa sistem reproduksi berfungsi pada
efisiensi puncak.
d. Berhenti Merokok
Sebagian besar dokter akan setuju bahwa merokok dapat menjadi faktor utama
penyebab disfungsi seksual pada pria.

Anda mungkin juga menyukai