Anda di halaman 1dari 11

KKPMT-4, SELASA, 16 JULI 2019

GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI

Apa itu penyakit reproduksi?


Penyakit reproduksi adalah penyakit yang terjadi pada organ-organ
reproduksi. Organ-organ reproduksi wanita meliputi sel telur, ovarium,
tuba fallopi, uterus dan vagina. Organ reproduksi pria terdiri dari sperma,
testis, epididimis, vas deferens, uretra, dan penis. Jadi, apabila organ-
organ tersebut memiliki masalah medis berupa penyakit maka itu disebut
penyakit reproduksi. Penyakit reproduksi wanita sering kali juga meliputi
bagian payudara.

Setiap sistem yang ada di tubuh kita ternyata bisa mengalami gangguan,
termasuk sistem reproduksi. Gangguan tersebut dapat disebabkan baik
oleh kelainan maupun penyakit. Selain itu, gangguan sistem reproduksi
dapat terjadi baik pada wanita maupun pria. Hmm ada apa saja ya
gangguan sistem reproduksi manusia?

Penyebab umum penyakit sistem reproduksi


Pada umumnya, penyakit reproduksi disebabkan oleh hal-hal tertentu. Ada
penyakit sistem reproduksi yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti
jamur, bakteri, atau virus. Ada pula penyakit reproduksi yang bisa
disebabkan oleh kelainan atau disfungsi.

Penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab dari penyakit sistem


reproduksi yang diderita. Ini dikarenakan pengobatan suatu penyakit
reproduksi tertentu sangat dipengaruhi oleh penyebabnya.
Macam-macam penyakit Reproduksi Wanita
Sudah disinggung sebelumnya bahwa penyakit reproduksi wanita menyerang
organ reproduksi wanita. Ada beberapa penyakit reproduksi wanita yang
umumnya terjadi. Jika Anda adalah seorang wanita maka penting untuk
menyimaknya.

Apa sajakah macam-macam penyakit reproduksi wanita yang umum terjadi?

1. Vaginitis
Vaginitis adalah penyakit reproduksi wanita dengan kondisi vagina yang
mengalami infeksi. Infeksi pada vagina disebabkan oleh beberapa jenis
mikroorganisme, yaitu seperti bakteri, jamur, dan parasit. Penyakit sistem
reproduksi ini bisa menyerang vagina langsung atau melalui perineum.
Penyakit vaginitis bisa disebabkan oleh jamur Candida
Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus.
Penderita vaginitis memiliki beberapa gejala yang bisa diamati. Beberapa
gejala penyakit vaginitis seperti nyeri hebat pada vagina, disuria, pruritas di
vulva, ruam bibir vagina, edema vukva, vagina bau busuk, dan perdarahan
vagina.

2. Bartolinitis

Penyakit reproduksi wanita lainnya adalah bartolinitis. Bartolinitis adalah


sebuah penyakit sistem reproduksi yang terdapat infeksi pada kelenjar
bartolin. Kelenjar bartolin yang terinfeksi ini akan mengalami
pembengkakan. Penyebab dari penyakit bartolinitis adalah jamur Candida
Albicans, bakteri Neiseria Gonore, virus (Kondiloma Akuminata dan Herpes
Simpleks), dan protoazoa (Amoebiasis danTrikomoniasis).Para wanita yang
mengalami penyakit bartolinitis akan merasakan rasa nyeri yang cukup
hebat. Rasa nyeri ini disertai demam, alat kelamin memerah bahkan Anda
tidak bisa berjalan, dan sakit saat berhubungan seksual
3. Condiloma Accuminata

Condiloma Accuminata adalah penyakit reproduksi wanita yang disebabkan


oleh virus yang tak asing lagi. Virus yang dimaksud adalah virus Human
Papiloma. Virus tersebut juga merupakan virus penyebab kutil.Wanita yang
mengalami penyakit condiloma accuminata sebaiknya segera diobati. Hal ini
dikarenakan obat condiluma accuminta bisa berkembang menjadi kanker
pada organ lainnya seperti rahim wanita.

4. Kanker ovarium

Kanker ovarium juga termasuk ke dalam penyakit reproduksi wanita.


Penyakit ini berawal dari kista ovarium yang merupakan tumor jinak dan
kecil di dalam rahim. Kista ovarium yang paling sering terjadi adalah kista
dermoid, kista lutein, dan kista cokelat. Tumor jinak atau kista ovarium
tersebut lambat laun akan berkembang menjadi semakin besar dan ganas
yang menjadi kanker ovarium. Tahukah Anda bahwa kanker ovarium bisa
menyebabkan letak janin mengalami kelainan?Ya, tumor ganas ovarium
(kanker ovarium) dengan ukuran besar dapat menyebabkan kelainan letak
janin. Penyebab penyakit kanker ovarium disebabkan oleh gaya hidup yang
keliru, asupan, kurang olahraga, dan lainnya.Berhati-hatilah Anda jika
memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur karena itu merupakan gejala
dari penyakit kanker ovarium. Selain itu, beberapa gejala kanker ovarium
lainnya adalah nyeri saat berhubungan, pendarahan, dan asites.

5. Kanker serviks

Kanker serviks adalah penyakit reproduksi wanita yang juga umum terjadi.
Penyakit ini disebabkan karena adanya sel-sel abnormal yang tumbuh pada
lapisan epitel serviks. Sel abnormal tersebut akan terus tumbuh dengan
ganas.Hal tersebut membuat jaringan yang ada di sekitar leher rahim jadi
kurang berfungsi. Pengobatan kanker serviks umumnya dilakukan dengan
mengangkat rahim, oviduk, ovarium, sepertiga dari vagina (bagian atas)
6. Vulvovaginitis

 Vulvovaginitis adalah peradangan vulva dan vagina yang dapat


diakibatkan oleh iritasi (seperti sabun cuci atau sabun mandi). Kebersihan
diri yang tidak dikelola dengan baik (seperti membilas dari belakang ke
depan, bukan sebaliknya, usai buang air) juga dapat menyebabkan
peradangan. Gejala vulvovaginitis termasuk timbul kemerahan dan gatal
pada area vagina dan vulva, terkadang keluar cairan dari vagina.
 Perdarahan nonmenstrual, umumnya terjadi akibat penumpukan partikel
asing dalam vagina, misalnya tisu toilet. Perdarahan juga bisa diakibatkan
oleh peluruhan uterus, kondisi di mana mukus membran uretra mencuat
keluar dari vagina dan membentuk jaringan lunak berbentuk seperti
lingkaran cincin yang mudah berdarah. Perdarahan nonmenstrual juga
bisa disebabkan oleh cedera saat bersepeda (vagina terantuk frame
sepeda) atau trauma akibat pelecehan seksual.
 7. Dysmenorrhea
 Dysmenorrhea, adalah periode menstruasi yang menyakitkan.
 8. Menorrhagia
 Menorrhagia, adalah periode menstruasi di mana volume perdarahan yang
terjadi sangat banyak dan berat.
 Oligomenorrhea, adalah kondisi di mana seorang perempuan memiliki periode
menstruasi yang tidak teratur atau melewati jadwal menstruasinya, walaupun ia
sudah pernah menstruasi dengan teratur sebelumnya dan tidak sedang hamil.
Amenore, terjadi saat seorang perempuan belum memulai periode
menstruasinya setelah beranjak 16 tahun atau 3 tahun setelah masa pubertas,
belum menunjukkan tanda-tanda pubertas saat berusia 14 tahun, atau memiliki
periode menstruasi yang normal tetapi berhenti menstruasi mendadak tanpa
alasan yang diketahui (selain kehamilan).
Macam-macam penyakit Reproduksi Pria
Tak hanya wanita, pria pun bisa terserang penyaki sistem reproduksi. Ada
beberapa penyakit reproduksi pria yang sering terjadi. Para pria perlu
menyimak penjelasan tentang macam-macam penyakit reproduksi pria.

Penyaki reproduksi pria yang umum sering terjadi bisa dilihat di bawah ini:

1. Prostatitis

Penyakit reproduksi pria yang umumnya sering terjadi adalah prostatitis.


Prostatitis adalah penyakit reproduksi pria di mana kelenjar prostat
mengalami infeksi. Penyebab dari prostatitis adalah bakteri.Bakteri yang
menginfeksi kelenjar prostat pria adalah E. coli, Klebsiella, dan Proteus. Pria
yang mengalami prostatitis akan memiliki beberapa gejala seperti sulit
ejakulasi, gagal ereksi, disuria, dan demam.

2. Epididimitis

Selain prostatitis, ada lagi penyakit reproduksi pria yang disebabkan karena
adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Penyakit tersebut adalah
epididimitis. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami
peradangan.Beberapa bakteri yaitu Chlamydia trachomatis, E.
coli, dan Neisseria gonorrhoeae adalah jenis bakteri yang sering
menyebabkan penyakit epididimitis. Penyakit ini sering menimpa para pria
yang suka berganti-ganti pasangan seks. Ada beberapa gejala dari penyakit
epididimitis, yaitu nyer pada testis, ada darah di dalam sperma, sakit saat
ejakulasi, nyeri pada testis, dan disuria. Apabila Anda mengalami beberapa
gejala tersebut maka periksakan diri Anda segera.

3. Sifilis

Penyakit reproduksi pria lainnya adalah sifilis. Penyakit sifilis juga biasa
disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu,
bisa juga karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah
bakteri Reponema Pallium.

4. Gonorhea

Gonorhea atau kencing nanah juga merupakan penyakit reproduksi pria yang
sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteri Neisseria Gonorrheae.
Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan
menyimpang.

5. Hipogonadisme

Penyakit sistem reproduksi lainnya pada pria adalah


hipogonadisme. Hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria tidak
dapat memproduksi hormon testosteron yang cukup. Masalah ini bisa dialami
sejak janin berkembang di perut. Penyebab dari hipogonadisme adalah
infeksi testis, trauma pada testis, radang buah zakar,, sindrom Klinefelter,
dan sindrom Kallman. Pria yang mengalami hipogonadisme ini memiliki
bentuk alat kelamin yang kurang sempurna dan

Kelainan dan penyakit pada Sistem Reproduksi

1. 1. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI Gangguan


Kelainan pada Alat Reproduksi Pria Wanita dapat mengalami
gangguan, baik disebabkan oleh kelainan maupun penyakit.
Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan juga
oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang menyerang sistem
reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada
umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.
2. 2. 1. Hipogonadisme Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis
yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon
androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas,
impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan
dapat dilakukan dengan terapi hormon.
3. 3. 2. Kriptorkidisme Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau
kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum
pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian
hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang
terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
4. 4. 3. Uretritis (infeksi saluran kencing) Uretritis adalah peradangan
uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air
kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah
Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
5. 5. 4. Prostatitis Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering
disertai dengan peradangan pada uretra. Gejalanya berupa
pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga timbul
rasa nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri,
seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
6. 6. 5. Epididimitis Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan
Chlamydia.
7. 7. 6. Orkitis Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus
parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
8. 8. 7. Anorkidisme Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah
satu atau tidak ada sama sekali.
9. 9. 8. Hyperthropic Prostat Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar
prostat yang biasanya terjadi pada usia- usia lebih dari 50 tahun.
Penyebabnya belum jelas diketahui.
10. 10. 9. Hernia Inguinalis Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
11. 11. 10. Kanker Prostat Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic
prostat. Menimbulkan banyak kematian pada pria usia lanjut.
12. 12. 11. Kanker Testis Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di
dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau
menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).
13. 13. 12. Impotensi Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun
mempertahankan ereksi penis pada pada hubungan kelamin yang normal.
14. 14. 13. Infertilitas (kemandulan) Yaitu ketidakmampuan menghasilkan
ketururan. Infertilitas dapat disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak
wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan
mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh: • Gangguan
spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif, terkena
racun, infeksi, atau gangguan hormon • Tersumbatnya saluran sperma •
Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
15. 15. 14. Gangguan Menstruasi Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore
primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau
tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya
menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami
siklus menstruasi.
16. 16. 15. Kanker Vagina Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi
kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus.
Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
17. 17. 16. Kanker Serviks Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel
abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan
dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina
dan kelenjar limfe panggul.
18. 18. 17. Kanker Ovarium Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas.
Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan
atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan
dengan pembedahan dan kemoterapi.
19. 19. 18. Kanker Rahim Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah
kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi di
endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia
60-70 tahun.
20. 20. 19. Endometriosis Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan
endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium,
oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru- paru. Gejala endometriosis
berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi.
Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi
kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi atau bedah laser.
21. 21. 20. Infeksi Vagina Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul
gatal- gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya
antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi,
jamur atau bakteri.
22. 22. 21. Condyloma Yaitu tumbuhnya bejolan keras berbungkul seperti bunga
kol atau jengger ayam atau dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau
condyloma merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
human papilloma virus (HPV), atau virus yang menyebabkan keganasan pada
jaringan. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung secara seksual
dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini ditemukan di seputar alat kelamin
bagian luar, di dalam liang vagina, di sekitar anus, hingga mulut rahim. Jika
sampai menginfeksi leher rahim, dapat menyebabkan kanker mulut rahim
atau kanker serviks. Kutil kelamin dapat diobati dengan obat oles, suntik,
maupun tindakan operasi. Untuk tindakan operatif dapat dilakukan dengan
menggunakan alat kotter (pemotong) oleh tenaga medis. Pengobatan bisa
dilakukan dengan obat topikal (oles).
23. 23. 22. Bartolinitis Yaitu infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis dapat
menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya,
pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa
berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin
yang memerah. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar
bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Penyakit ini
disebabkan oleh Chlamydia, Gonorrhea, dsb. Bartolinitis dapat menyumbat
mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat
penyumbatan ini, lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga
disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Untuk mengatasinya, pemberian
antibiotik untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut,
dokter akan melakukan tindakan operatif untuk mengangkat kelenjar yang
membengkak.
24. 24. 23. Vulvovaginatis Merupakan suatu peradangan pada vulva dan vagina
yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan
putih/putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme misalnya Gardnerella vagimalis, Trichomonas vaginalis,
Candida albicans, virus herpes, Candyloma accuminata, dll.
25. 25. 24. Candidiasis (keputihan) Yaitu munculnya gumpalan seperti endapan
susu berwarna putih. Disebabkan karena infeksi jamur Candida albicans.
Keputihan ini dapat muncul akibat ketidakseimbangan hormonal yang
disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi, kehamilan, pemakaian alat
kontrasepsi hormonal, pengunaan obat-obatan steroid, kondisi organ intim
yang terlalu lembap, dan lainnya. Juga bisa merupakan akibat dari gula darah
yang tidak terkontrol. Penanganan untuk candidiasis cukup dengan menjaga
kebersihan dan kelembapan organ intim wanita. Peggunaan sabun khusus
pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembap bisa
dilakukan. Namun, jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang
amat sangat, dapat diberikan obat antijamur misalnya triazol atau imidazol.
26. 26. 25. Kista ovarium Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan
yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini
dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari
ovarium.
27. 27. 26. Infertilitas (kemandulan) Pada wanita infertilitas disebabkan oleh: •
Kerusakan pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar radio aktif sehingga
pembentukan ovum terganggu • Penyumbatan pada tuba fallopi • Gangguan
sistemik, misalnya gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb
28. 28. 27. Syphilis Syphilis ialah penyakit menular yang disebabkan oleh suatu
bakteri berbentuk spiral yaitu Treponema pallidum. Penyakit ini dapat
menyerang berbagai organ dalam tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan
seksual atau badaniah yang intim (misalnya ciuman), melalui transfusi darah,
serta melalui plasenta dari ibu ke bayinya.
29. 29. 28. Gonorrhoea Gonorrhoea ialah suatu penyakit akut yang menyerang
selaput lendir dari uretra, serviks, rectum, kadang-kadang mata. Penyakit ini
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
30. 30. 29. Herpes Simplex Genitalis Merupakan gangguan pada bagian luar
kelamin berupa gelembung-gelembung berisi cairan. Gelembung air
diakibatkan karena infeksi virus Herpes (HSV2). Gejalanya dapat berupa
demam dan menimbulkan sensasi perih bila tersentuh. Bila menginfeksi
sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan nyeri
sendi hingga rasa pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan
obat antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim
agar tidak terlalu lembap dan tetap bersih.
31. 31. 30. Penyempitan Saluran Telur (Oviduck) Kelainan ini merupakan faktor
bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu.
Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau
bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit
terjadi.
32. 32. 31. Gonorhoe (Kencing Nanah) Merupakan penyakit kelamin yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa
menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih,
rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak
merah.
33. 33. 32. Hamil Anggur (Mola Hidalidosa) Merupakan suatu kehamilan yang
tidak berisi janin, tetapi berisi gelembung- gelembung mola dan bekuan
darah. Hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena
pendarahan, tembusnya dinding rahim oleh proses mola dan infeksi.
34. 34. 33. HIV (AIDS) Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan
tubuh sehingga dalam waktu yang lama, penderita tidak memiliki sistem
kekebalan t

Anda mungkin juga menyukai