Anda di halaman 1dari 4

Nama kelompok : Ahmad Saipul Nur Aziz (04)

Pujo radit Sulistyo ( 23)

Kelas : IX A

Gangguan Sistem Reproduksi pada Pria

1. Disfungsi Ereksi
Dilansir dari Healthline, disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk mendapatkan atau
mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual. Kadang-kadang disebut
sebagai impotensi, meskipun istilah ini sekarang lebih jarang digunakan. Gangguan sistem reproduksi
pria yang satu ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi.
2. Balanitis
Salah satu gangguan sistem reproduksi pada pria adalah balanitis. Nah, balanitis sendiri merupakan
kondisi ketika kepala penis teriritasi dan meradang. Gangguan kesehatan tersebut rentan dialami
mereka yang tidak disunat, kurang menjaga higienitas area genital, mengidap diabetes, hingga
memiliki sensitivitas terhadap bahan kimia tertentu. 
3. Penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie merupakan salah satu jenis gangguan sistem reproduksi yang terjadi akibat
timbulnya jaringan parut pada penis. Nah, jaringan parut tersebut menyebabkan penis menekuk atau
melengkung secara tidak normal ketika ereksi. Selain lengkungan penis yang abnormal, seseorang
yang mengalami penyakit Peyronie biasanya akan merasakan beberapa gejala lainnya. 
4. Prostatitis  
Menurut Institute of Aging, prostat merupakan kelenjar kecil pada pria yang berfungsi untuk
membantu produksi air mani pada tubuh. Kelenjar prostat sendiri terletak tepat di bawah kandung
kemih pada depan rektum. Perlu diketahui bahwa seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat akan
semakin membesar. Jika prostat tumbuh terlalu besar, kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah
masalah kesehatan.
5. Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria merupakan kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon
testosteron. Padahal, hormon testosteron pada pria adalah hormon yang berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan maskulinitas selama masa pubertas pria.
6. Kriptorkismus
Tidak turunnya testis (undescended testicle) atau kriptorkismus adalah kondisi ketika testis tidak turun
atau tertunda ke skrotum (kantong testis) saat bayi dilahirkan. Kondisi ini biasanya hanya terjadi pada
salah satu testis dan umumnya dialami oleh bayi yang lahir prematur.
7. Varikokel
Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah vena, alias varises, pada skrotum (kantung testis).
Kondisi ini mirip varises pada kaki.
8. Hidrokel
Hidrokel adalah penyakit pada sistem reproduksi pria yang menyerang skrotum (kantong testis).
Penyakit ini terjadi ketika skrotum membengkak akibat adanya cairan.
9. Penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie (Peyronie's disease) adalah penyakit reproduksi pria yang ditandai dengan penis
yang melengkung akibat adanya jaringan parut di dalamnya.
10. Pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia/BPH)
Benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah penyakit pada sistem reproduksi pria yang umum dialami
pria akibat ketidakseimbangan hormon seiring bertambahnya usia. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa
tak nyaman saat buang air kecil, seperti terhambatnya aliran urine.
11. Kanker testis
Kanker testis adalah kanker yang terjadi di testis atau buah zakar. Organ ini bertugas memproduksi
hormon pria dan sperma.
Kanker pada testis dapat ditandai dengan adanya benjolan pada area testis, penumpukan cairan di
skrotum, nyeri pada testis atau skrotum, pembesaran payudara, serta sakit punggung. Kondisi yang
tergolong jarang terjadi ini dapat diatasi dengan terapi radiasi, kemoterapi, ataupun operasi.
12. Epididimitis
Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah epididimitis. Penyakit ini umumnya
terjadi karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian
epididimis mengalami peradangan.
13. Gonorhea
Gonorhea atau yang biasa disebut dengan kencing nanah merupakan penyakit pada sistem reproduksi
pria yang sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteri Neisseria Gonorrheae. Penyakit ini
ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan menyimpang.
14. Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian
atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono, 1999).
Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menempel
pada puncak vagina. Pada penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh
secara terus- menerus yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh,
sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996).
Penyebab Kanker serviks
Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat menyebabkan
kanker.
Tanda/gejala dari Kanker Serviks.
 Pendarahan setelah senggama/berhubungan
 Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
 Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
 Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
 Nyeri ketika berhubungan seksual.
15. Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau
jamur (Manuaba,2001)
Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina atau
melalui perineum (Wikniosastro 1999)
Penyebab dari Vaginitis
 Jamur
Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar
vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan
dengan bau yang khas.
 Bakteri
Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis
dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan
akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb
spiral atau iud dan lain sebagainya.
 Virus
    Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids, condyloma,
herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus herpes
menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina
dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada banyak
kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hamil
 Parasit
    Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari
kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau
tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa
menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki
kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya.
Tanda dan Gejala :
o Pruritus vulvae
o Nyeri vagina yang hebat
o Disuria eksterna dan interna
o Rash pada vulva
o Eritematosa
o Sekret khas seperti keju lembut.
o Secret banyak dan bau busuk
o Edema vulva
o Vagina berbau busuk dan amis
o Perdarahan pervaginam
o Dispareunia

Anda mungkin juga menyukai