Review Fugsi Sistem Genito Reproduksi, Gangguan Fungsi Genito Pria & Wanita ,
Infeksi Seksual Menular, Ifertilitas
Makalah diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Patofisiologi yang
diberikan oleh bapak Ns.Priyanto.,M.Kep.,Sp.KMB
Di susun Oleh :
4. Riska
Kelas B
Ungaran
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat berkembang biak, begitu juga dengan
manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi secara kawin (seksual/generatif). Laki-laki dan
Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel
kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin manusia
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis
Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut skortum.
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis
sperma.
Dari epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan uretra. Penis
merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma pada
saluran kelamin wanita. Penis juga merupakan muara dari saluran kencing.
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina.
Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba
Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong dengan
rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium. Uterus
atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat
Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada laki-laki
dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma) disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi pada testis. Pada testis terdapat sel induk sperma
(spermatogonia) yang secara berurutan akan membelah menjadi spermatosit primer, spermatosit
sekunder, spermatid, dan terbentuklah sperma. Seorang laki-laki dapat menghasilkan sperma
sepanjang hidupnya selama dia sehat. Setiap hari, sperma yang dihasilkan sekitar 300 juta,
Pembentukan sel kelamin (sel telur/ ovum) pada perempuan disebut oogenesis.
Oogenesis terjadi pada ovarium. Pada ovarium terdapat sel induk ovum (oogonium) yang secara
berurutan akan membelah menjadi oosit primer, oosit sekunder, ootid, dan terbentuklah ovum.
Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak dibuahi, ovum
akan mati dan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi pada perempuan umumnya memiliki jarak
28 hari. Pembentukan ovum pada wanita terjadi pada umur antara sekitar 13 sampai 45 tahun.
Proses kehamilan akan terjadi jika ovum dibuahi oleh sperma. Peristiwa pembuahan
ovum oleh sperma disebut fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada tuba Fallopi. Sel telur yang telah
dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot
membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding
rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin akan
dapat menyebabkan beberapa gangguan pada organ reproduksi terutama organ reproduksi pada
wanita. Keputihan dengan warna hijau dan bau merupakan salah satu gangguan yang disebabkan
oleh bakteri. Bakteri juga dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut berupa kista bahkan hingga
1.3 Tujuan
PENYAKIT PERADANGAN
Adapun penyebab peradangan pada IMS yang paling sering dijumpai, adalah:
Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diterangkan IMS yang disebabkan oleh 3 macam kuman
di atas.
1. GONORE (GO)
Gonore atau yang sering kita sebut kencing nanah adalah salah satu jenis infeksi menular seksual
(IMS) yang umum dan disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.
Gonore dapat menyerang siapapun baik Perempuan maupun laki-laki bisa terjangkit infeksi ini.
Bakteri gonococcus biasanya ditemukan di cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi.
2.KLAMIDIA
Infeksi Klamidia adalah IMS yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang
terutama menyerang leher rahim.
3.VAGINOSIS BAKTERIAL
Adalah infeksi pada alat kelamin yang disebabkan oleh campuran bakteri Gardnerella Vaginalis
dan Bakteri Anaerob.
Gejala Vaginosis Bakterial :
o Keputihan tidak banyak, berwarna abu-abu, lengket dan berbau amis. Biasanya
bau ini lebih jelas tercium sesaat setelah melakukan hubungan seksual.
KANDIDIASIS VAGINA
o Adalah keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Pada keadaan
normal spora jamur ini memang terdapat di kulit maupun di dalam lubang
kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu (penyakit kencing manis,
kehamilan, pengobatan steroid, antibiotik), jamur ini dapat meluas sedemikian
rupa sehingga menimbulkan keputihan. Penyakit ini tergolong IMS, tetapi
pasangan seksual dan perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal
dengan gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin.
o Gejalanya :
Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, disertai rasa gatal, panas dan
kemerahan di kelamin dan sekitarnya.
Masa inkubasi sulit ditemukan.
Penularan penyakit kandidiasis vagina dapat ditularkan melalui hubungan
seks vaginal atau oral (lewat mulut)
TRIKOMONIASIS
o Adalah IMS yang disebabkan oleh parasit Trichomonas Vaginalis
o Gejala Trikomoniasis berupa :
Keputihan yang banyak, kadang-kadang berbusa, berwarna kehijauan
dengan bau busuk
Gatal pada kemaluan
Nyeri pada saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil
Masa inkubasi 3- 28 hari
Gejala sipilis akan muncul dalam lima tahap, apabila tidak d obati :
II. HERPES
Herpes kelamin merupakan IMS yang disebabkan virus Herpes Simplek (HSV) tipe 1 dan 2 yang
menimbulkan luka atau lecet pada kelamin.
PENYAKIT LAIN
I. KUTIL KELAMIN
Kutil kelamin atau Kandiloma Akuminata merupakan salah satu bentuk IMS yang disebabkan
oleh Human papilloma virus(HPV) yaitu berupa kutil di sekitar alat kelamin, bahkan sampai
kebagian dalam liang kemaluan dan leher rahim.
Kutil kelamin kadang-kadang dapat berakibat lanjut menjadi kanker leher rahim ataupun kanker
kulit sekitar kelamin. Pada laki-laki dapat menimbulkan kanker penis. Bila tidak diobati, dapat
menularkan kepada pasangan seksualnya.
II. KUTU
Kutu yang muncul di bulu alat kelamin, lain dari kutu yang muncul di rambut kepala
Gejalanya :
Penularan penyakit kutu kelamin melalui kontak langsung hubungan seksual. Kutu cukup mudah
diobati dengan diberikan lidane atau permethrin pada daerah yang terinfeksi. Mencukur bulu alat
kelamin juga akan membantu menghilangkan kutu secepatnya.
Infertilitas adalah
Gejala
Penyebab
Pengobatan
INFERTILITAS ADALAH
Infertilitas atau kemandulan, adalah ketidak-mampuan secara biologis dari pasangan suami-istri
untuk menghasilkan keturunan yang lahir hidup. Infertilitas dapat berupa keadaan tidak dapat
menghasilkan suatu kehamilan sama sekali ataupun keadaan dapat hamil, namun kehamilan
berakhir lebih cepat dari waktu yang diperlukan sehingga anak lahir mati.
GEJALA
Berdasarkan gejala atau riwayatnya, infertilitas diklasifikasikan ke dalam dua kondisi, yaitu
infertilitas primer serta infertilitas sekunder. Dikatakan sebagai infertilitas primer jika suatu
pasangan tidak dapat menghasilkan keturunan, tanpa disertai riwayat kehamilan dengan anak
lahir hidup sebelumnya. Infertilitas sekunder merupakan kondisi berupa pasangan yang pernah
menghasilkan suatu kehamilan dengan anak lahir hidup, namun kemudian tidak dapat
menghasilkan suatu kehamilan kembali.
PENYEBAB
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya infertilitas, antara lain:
Faktor laki – laki, yang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti:
1. Kelainan pada bentuk anatomi alat kelamin, seperti halnya muara saluran kemih yang letaknya
abnormal (hipospadia dan epispadia), ejakulasi dengan aliran air mani kembali kedalam kandung
kemih (ejakulasi retrograd), pembesaran pembuluh darah yang memperdarahi organ testis yang
menyebabkan jumlah serta kemampuan gerak spermatozoa berkurang (varicocele), serta testis
tidak turun menuju kantung pelir (undecesus testis).
2. Kegagalan fungsional, yaitu berupa kemampuan ereksi yang berkurang, kelainan pembentukan
spermatozoa (baik jumlah, bentuk, maupun pergerakannya).
3. Gangguan pre-testicular, yaitu berupa gangguan hormon.
4. Gangguan testicular, yang dapat terjadi akibat trauma, gangguan fisik, infeksi, ataupun gangguan
perkembangan selama pubertas
5. Gangguan post-testicular, berupa senyempitan pada saluran sperma sehingga aliran sperma yang
dialirkan keluar dari testis terhambat.
6. Tidak adanya air mani atau semen.
7. Kurangnya hormon testosterone.
Gangguan ovulasi, yaitu berupa hambatan pelepasan ovum dari ovarium yang dapat disebabkan
oleh beberapa kondisi, diantaranya: gangguan hormon seperti polycystic ovarian syndrome
(PCOS) dan hiperprolaktinemia, ataupun kondisi lainnya berupa gangguan pola makan, cedera,
atau tumor.
Kelainan pada rahim, termasuk gangguan pembukaan mulut rahim dan produksi cairan rahim,
atau kelainan pada bentuk dan atau rongga rahim. Kondisi – kondisi tersebut menyebabkan
gangguan implantasi dari hasil pembuahan pada dinding rahim.
Kerusakan atau sumbatan tuba fallopi, yang biasanya terjadi akibat peradangan pada tuba fallopi
(salphingitis).
Endometriosis, merupakan suatu kondisi berupa jaringan endometrium yang tumbuh di luar
rahim sehingga mempengaruhi fungsi ovarium, rahim, dan saluran tuba.
Insufisiensi ovarium primer, juga disebut menopause dini, ketika menstruasi berakhir dan
ovarium berhenti bekerja sebelum usia 40 berakhir.
Perlengketan pada rongga panggul, yaitu berupa pembentukan jaringan parut yang mengikat
organ – organ pada rongga panggul akibat infeksi ataupun prosedur operasi.
Faktor lainnya, yang dapat berupa gangguan hormon tiroid (hopotiroidism atau hypertiroidism),
tumor ganas atau kanker serta efek samping pengobatannya, serta efek samping obat – obatan
tertentu
PENGOBATAN
Penanganan pada infertilitas diarahkan kepada penyebabnya, usia dari pasangan yang mengalami
infertilitas, serta pilihan dan kecenderungan pribadi. Perlu diketahui, beberapa penyebab
infertilitas tidak dapat diperbaiki. Beberapa metode yang dikenal dalam penanganan infertilitas
antara lain:
Pemberian antibiotik guna mengobati infeksi yang diduga menjadi sumber infertilitas
Konseling pada kondisi seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini
Terapi hormon, baik pemberian hormon sintetik maupun obat –obatan yang memicu
pembentukan hormon pada kasus infertilitas yang disebabkan oleh gangguan hormon.
Prosedur pembedahan pada kasus perlengketan ataupun gangguan struktur anatomi dari organ
reproduksi
Intauterine insemination (IUI), yaitu suatu prosedur penanaman secara langsung, sel – sel
spermatozoa sehat yang telah dikumpulkan dan terkonsentrasi, ke dalam rongga rahim pada masa
subur dari pasangan wanita
In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung, merupakan prosedur yang melibatkan perangsangan
dan pengambilan beberapa sel ovum dari seorang wanita, lalu dilakukan pembuahan dalam
laboratorium dengan sel – sel spermatozoa dari seorang pria, yang dilanjutkan penanaman embrio
ke dalam rahim 3 – 5 hari setelah pembuahan dilakukan.