Anda di halaman 1dari 31

Penyakit Menular Sexsual ( PMS )

GONORE
Anggota :

1. Dara Ayu Nur Lestari (KHGA21023)


2. Nenda Mutiara Insani (KHGA21015)
2. Muhamad Adifrienata (KHGA21017)
3. Shabina Aulia Yusup (KHGA21040)
4. Rika Rostiani (KHGA21043)
Definisi
Gonore atau kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria Gonorrhoeae yang identifikasi baik pria yang mengakibatkan infeksi pada alat kelamin,
Rektum, dan tenggorokan. Gonore bisa menyebar melalui pembuluh darah sebagian tubuh lainnya
terutama kulit dan persendian. Pada wanita gonore bisa naik ke saluran kelamin dan mendidik
menginveksi selaput di dalam Panggul sehingga timbul nyeri Panggul dan gangguan pro reproduksi.
Neisseeia gonorrhoeae (N.Gononorrhoeae) Merupakan bakteri diplokokus gram negatif dan manusia
merupakan satu-satunya faktor host alamiah untuk GonoKokus infeksi gonore hampir selalu ditularkan
saat aktivitas seksual. (Sari,et,al.,2012)
Klasifikasi
Gonore dibedakan menjadi 4 golongan yaitu antara lain :
1. Infeksi Gonokokal non komplikasi / uncomplicated gonocoocal infections
Infeksi Gunokokal yang termasuk dalam golongan ini adalah infeksi gonolokal urogenitalia (servis uretra
dan rektum Faring dan Gonokokal Konjungtivitis contohnya yaitu infeksi gonokokal non komplikasi

2. Infeksi gonokokal Diseminasi / Disseminated Gonococcal Infections


Infeksi gonokokal Diseminasi ditandai dengan munculnya Lesi pada kulit arthritis dan seringkali
komplikasi Ferryhepatitis endokarditis dan Meningitis contohnya infeksi Gonokokal Diseminasi
3. Infeksi Gunokokal pada neonatus atau Gunoko call invation Amok neonatus
Infeksi gonna kokal dapat terjadi menjadi masalah serius bagi ibu hamil yang terinfeksi dikarenakan dapat
mengakibatkan ophtalmia neinatorum / infeksi konjugtivis, pada bayi baru lahir sehingga terjadi kebutaan pada
bayi baru lahir infeksi gunokokal pada salah pada neonatus terdiri dari ophtalmia neonatorumdan gonococcal scalp
abseesses.
4. Infeksi Gonococcal pada bayi dan anak atau gonococcal Infections Among Infants and Children
Golongan klarifikasi ini sama dengan golongan infeksi Gonococcal non komplikasi dan infeksi
Gonococcal diseminasi, tetapi golongan ini dibuat untuk memberikan panduan pengobatan yang lebih efektif
berdasarkan usia
Etiologi

Penyebab gonore adalah infeksi bakteri Neisseria Gonorrhoeae kuman ini paling sering
menyerang perempuan mukosa dengan epitel kolumner itu organ Genital (utama). selain itu,
Faring dan rektum juga dapat terinfeksi baik pada pria maupun wanita. Bakteri ini paling
sering menular melalui hubungan intim, Termasuk Sek oral dan seks anal. Seseorang lebih
mudah terkena gonore apabila sering bergonta-ganti pasangan seks atau bekerja sebagai
pekerja seks.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis gejala biasanya diketahui sekitar 14 hari setelah anda tertular. Sayangnya tidak semua
orang menyadari gejala yang muncul dari gonore bahkan ada yang mengidap tetapi tanpa menunjukkan gejala
gejala yang ada yang biasanya disebut nonsymptomatic carrier alias pmebawa non gejala. Terdapat dua gejala
berbeda pada perempuan dan laki laki, yaitu :
a. Gejala Gonore pada laki-laki
Sebagai besar laki laki mungkin tidak akan menyadari gejala bahwa ia telah mengidap gonore karena
beberapa laki laki memang tidak mendapatkan gejalanya. Gejala yang paling umum dan pertama kali adalah
rasa panas atau terbakar ketika buang air kecil setelah itu akan diikuti oleh gejala lainnya berupa satu frekuensi
buang air besar dan buang air kecil yang cukup sering. Setelah itu akan diikuti oleh gejala lainnya, yaitu :
- Frekuensi buang air kecil yang cukup sering
- Keluarnya nanah dan penis (Tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem atau hijau-hijauan).
- Bengkak dan kemerahan bukaan penis.
- Bengkak dan nyeri pada testis.
- Sakit tenggorokan yang dating terus-menerus.
Ketika telah diobati, infeksi ini mungkin masih akan bertahan di tubuh selama beberapa hari. Pada kasus yang
jarang ditemuka, gonore dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh, khusunya uretra dan testis. Rasa nyeri juga dapat
dirasakan hingga ke rectum.
b. Gejala Gonore pada Perempuan
Beberapa perempuan sulit mengidentifikasi gejala gonore ini, sebab gejala yang muncul ada kemiripan dengan
infeksi lain. Gejala gonore pada perempuan tidak terbentuk dengan jelas, seperti infeksi jamur vagina pada umumnya,
sehingga beberapa perempuan salah menebak infeksi yang diidapnya. Berikut ini adalah beberapa gejala yang muncul
pada perempuan :
- Keluar cairan dari vagina (berair, menyerupai krim, sedikit kehijauan)
- Ketika buang air kecil, adanya sensasi nyeri dan rasa panas.
- Frekuensi buang air kecil yang cukup sering
- Munculnya bercak darah atau pendarahan saat tidak sedang menstruasi.
- Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual
- Rasa nyeri juga di rasakan pada perut bagian bawah atau nyeri panggul.
- Bengkak pada vulva
- Rasa terbakar atau panas di tenggorokan (ketika sudah melakukan oral seks)
- Demam
PATOFISIOLOGI

Patofisiologi gonore, dikenal juga sebagai gomorea, terjadi melalui penyebaran bakteri Neisseria gonorrhoeae
melalui penularan secara kontak seksual atau melalui jalan lahir. Bakteri tersebut akan menyebabkan infeksi purulent
pada membrane mukosa. Kuman penyebab gonnorhea masuk ke dalam tubuh dengan karakteristik yang berbeda-beda
pada protein yang terdapat di permukaan masing-masing kuman. Subtype tertentu dapat menghindari respon imun dan
bahkan cenderung bersufat pathogen, dipengarhui oleh keberadaan fili pada permukaannya, yakni berupa rambut halus
di permukaan membrane. Fili tersebut mencegah fagositosis oleh neutrophil dan juga mengandung IgA protase yang
mencerna IgA pada permukaan mukosa baik pada uretrea, tuba falopi, serta endoserviks. Sehingga dapat menempel dan
menyebabkan reaksi implamasi yang mencetuskan timbulnya eksudat purulen. Pada kehamilan, bakteri Neisseria
Gonorrhoeae dapat ditransmisikan kepada bayi pada saat persalinan, yang umumnya menyebabkan inflamasi supuratif
pada konjungtiva mata
PHATWAY
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada penyakit gonore berupa :


1. Pemeriksaan sampel cairam tubuh
Pemeriksaan sampel cairan dari bagian tubuh yang dicurigai terkena gonore untuk diperiksa Laboratorium. Misalnya
cairan vagina, penis, dubur, lubang kencing, tenggorokan, atau cairan sendi.
2. Pemeriksaan darah
Tes darah dapat dilakukan untuk mengetahui apakah infeksi sudah meyebar ke dalam tubuh.
3. Tes sensitivitas antibiotic
Tes ini dilakukan bila antibiotik yang diberikan sudah tidak mempan lagi, dan ingin dicari antibiotik lain yang efektif
mengobati gonore.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan gonore tidak dapat dianggap enteng akibat pilihan terapi yang semakin sempit. Hal ini di akibatkan
oleh semakin meningkatnya tingkat resistensi kuman Neisseria gonorrhoeae terhadap antibitotik.
1. Pengobatan antibiotik
Cara pengobatan gobore menggunakan regimen dual terapi sebagai berikut :
a. Ceftriaxone 250mg, Intra Muskular, Dosis tunggal dan azithromycin 1 gram, PO, Dosis tunggal atau
alternative pengobatan.
b. Cefixime 400 mg, PO, Dosis tunggal dan doxyxyxline 2x100 mg, PO, 7 Hari atau cefixime 400 mg, PO,
dosis tunggal dan kanamisin 2 gram, Intra Muskular, dosis tunggal.
Komplikasi
1. Gonore dapat menimbulkan komplikasi jika tidak diobati baik itu pada pria, wanita, maupun bayi. Komplikasi
gonore yang dapat muncul pada pria antara lain:
- Epididimitis
- Luka pada saluran kencing
- Terdapat nanah di dalam penis
- Mandul
2. Wanita lebih rentan mengalami komplikasi gonore dibanding pria, karena sering kali Tidak bergejala sehingga tidak
diobati. Beberapa komplikasi akibat gonore pada wanita adalah :
- penyakit Radang panggul
- Sumbatan pada saluran telur (Tuba Fallopi) , yang memicu munculnya kehamilan ektopik
- Kemandulan
3. Gonore juga dapat menyebabkan komplikasi pada bayi mulai dari kulit kering dan bersisik rentan terserap penyakit,
hingga kebutaan.
Kasus

Klien mengatakan bahwa dirinya mengeluh gatal pada vagina,vagina berwarna merah dan keluar cairan putih
keruh ke kuning kuningan dan mengeluarkan nanah pada daerah vaginanya sejak 7 hari yang lalu, sejak saat itu klien
tidak bisa mengontrol BAK nya karena merasa ada desakan/dorongan untuk berkemih, pasien juga merasakan BAK nya
tidak tuntas karena BAK terasa sakit, sakit di rasakan hilang timbul, Skala nyeri 6 (0-10). Klien juga mengatakan sudah
demam sejak 2 hari yang lalu, keadaan klien sedang mengandung dengan usia kandungan 6 bulan. sebelum di periksa
ke rs, klien selalu memeriksa kandungannya ke bidan. Pada saat di lakukan pengkajian pda tanggal 20 februari 2023 di
dapatkan : TD : 120/90Mmhg, RR : 24x/mnit, Suhu: 38C, SPO2 ; 97%
Pengkajian

Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab


Nama Pasien : Ny R Nama : Tn B
Tanggal Lahir : 17 Mei 19929 Umur : 27 tahun
Umur : 24 tahun Agama : Islam
Agama : Islam Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA Alamat : Kadungora
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Hubungan dengan klien : Suami Klien
Alamat : Jl. Kadungora
Tgl. MRS : 21 Februari 2023
Tgl. Pengkajian : 22 Februari 2023
No. Registrasi : 03.02.01.11
Diagnosa Medis : Gonore
Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh tidak bisa mengontrol BAK dan merasa tidak tuntas saat BAK meskipun merasa ada desakan
untuk berkemih karena saat BAK terasa sakitb. Riwayat Perkawinan. Ibu mengatakan kawin 2 kali, kawin pertama
kali umur 18 tahun dengan suami dulu 3 tahun dan dengan suami sekarang sudah 2 tahun
1) Riwayat Haid
Menarche umur : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
Lamanya : 5-7 hari
Banyaknya : 2 kali ganti pembalut / hari
Dismenorhoe : Tidak
HPHT : 04-01-2017
Taksiran Partus : 11-10-2017
2) Riwayat Ginekologi
Perdarahan diluar haid : Tidak ada
Riwayat Keputihan : ada
Riwayat adanya massa tumor pada payudara : Tidak ada Dan alat Kandungan
c. Riwayat Keluarga Berencana
Belum pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya
d. Riwayat Kesehatan
1). Ibu
Ibu mengatakan terkena PMS gonorea sudah dari trimester I, pada saat itu ibu rutin meminum obat antibiotik yang
diberikan dari dokter, tetapi pada saat trimester II ibu mengalaminya lagi dikarenakan ibu kurang menjaga kebersihan
dan ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC dan hepatitis, penyakit keturunan seperti DM, asma,
hipertensi dan jantung.
2). Keluarga
Ibu mengatakan suami pernah mengalami penyakit sifilis sekitar 1 bulan yang lalu, tetapi suami sudah sembuh dan
sudah diperiksakan kedokter dan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC dan hepatitis, penyakit
keturunan seperti DM, asma hipertensi dan jantung.
e. Keadaan Kehamilan Sekarang
a) Selama hamil Ibu di periksa : Di Puskesmas dan BPM
b) Mulai di periksa sejak usia kehamilan : 10 minggu
c) Keluhan : Tidak ada
d) Imunisasi : Belum di berikan
e) Nasihat :Makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup
f. Pengobatan :
- Injeksi Neurotropic 1 cc
- Prelamin F 1x1 tablet
- Mecohem 1x1 tablet
Data Psikososial dan Spiritual
- Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya saja : Ibu cemas terhadap dirinya karena ibu takut penyakit ini akan bahaya
- Tanggapan ibu terhadap kehamilannya : Ibu merasa senang Pada kehamilannya
- Ketaatan ibu beribadah : Ibu taat beribadah seperti shalat 5 waktu
- Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya : Suami,orang tua, dan bidan
- Lingkungan yang berpengaruh Ibu tinggal bersama : Suami Hewan Peliharaan : Tidak ada
- Penentu pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
- Jumlah penghasilan keluarga : Cukup
- Yang menanggung biaya ANC dan persalinan : Suami
1. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Umum : Compos Mentis
Tanda-Tanda Vital :
Tekanan Darah: : 120/90Mmhg
RR : 24x/menit
Suhu : 38 C
SPO2 : 97%  
a. Kepala
Pertumbuhan rambut tampak merata, warna rambut tampak hitam kulit kepala tampak bersih, tidak tampak
berketombe dan tidak tampak benjolan abnormal.
b. Leher
Tidak ada gangguan pada leher yang ditandai dengan; tidak terdapat pembesaran tiroid, tidak ada pelebaran JVP dan
lesi. Tidak ada gangguan pada Tenggorokan yang ditandai dengan tidak terdapat pembesaran tonsil dan hiperemis.
c. Dada
- I : Pada inspeksi, pada dada tidak lesi,  oedema ataupun kemerahan. Bentuk tampak simetris,putting susu tampak
menonjol terdapat hiperpigmentasi pada areola dan tidak tampak benjolan di area mamae
- P : Pada saat palpasi dada dan paru tidak ada pembesaran jantung dan rongga dada. Adanya pengeluaran asi.
- P :Pada saat perkusi, tidak ada udara, cairan atau masa padat.
- A :Pada pemeriksaan auskultasi bunyi dada kanan dan kiri vasikuler.
d. Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak terdapat jaringan parut, terdapat linea nigra dan tidak ada bekas operasi.
Dan klien merasa sakit dibagian perut bagian bawah
P : Leopold : TFU Sepusat, teraba bulat, lunak, dan tidak melenting
e. bokong
Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba keras memanjang (pu-ki) dan bagian kanan perut ibu teraba bagian terkecil janin
(ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah perut ibu terasa keras, bulat dan melenting (Pers-kep)
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP (Konvergen) MC Donald : 17 cm TBJ : (17-12) x 155 = 775 gram
f. Genetalia
Genetalia terasa gatal dan Tampak merah, keluar cairan putih keruh kekuning-kuningan dan mengeluarkan nanah
g. Rektum
Keadaan rektum normal tidak ada hemoroid, prolaps maupun tumor.
h. Ekstrimitas atas dan ekstrimitas bawah
Lengan kanan tidak terpasang infuse
Pola Aktivitas Sehari - hari
Pemeriksaan Penunjang
Nama pemeriksaan Hasil
Mikrobiologi  
Pengecatan Gram  
- Bahan -
- Batang Gram Negatif
- Coccus Gram Positive
- Epitel 4-6/LPI
- Leukosit 10-15/LPI

Terapi Medis

No Nama obat Dosi Rute Fungsi


s
1. Cefriaxone 250mg 1x1 IM Salah satu jenis antibotik untuk mengobati
infeksi bakteri
2. cefixime 1x1 IM Untuk mengobati infeksi saluran kemih
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan Eliminasi Urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih di tandai dengan :
DS : - Klien mengatakan merasakan desakan atau dorongan untuk berkemih disertai nanah
DO : - Pasien berkemih tidak tuntas
TD : 120/90Mmhg
RR : 24x/mnit
Suhu : 38C
SPO2 : 97%

2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis di tandai dengan :


DS : - Klien mengatakan nyeri pada saat BAK
DO :- Skala nyeri 6 (0-10) karena pasien mengalami nyeri saat BAK sehingga berkemih tidak tuntas
- Klien tampak meringis ketika BAK
- klien tampak gelisah

3. Hipertermi berhubugan dengan proses penyakit di tandai dengan :


DS: - Klien mengeluh tubuhnya terasa panas
DO: - Suhu tubuh klien di atas nilai notmal yaitu 38 C
- Kulit Pasien terasa hangat
Intervensi
Evaluasi

22- 02 -2023

22- 02 -2023
22- 02 -2023
Thank you !!!

Anda mungkin juga menyukai