Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENYAKIT REPRODUKSI

BAB I

A.Latar Belakang

Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-
laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan.

Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis bekerja sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan
sperma disebut spermatogenesis. Testis menemukan dan terletak pada kantong yang disebut skortum.

Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan
dan penyimpanan sementara sperma.

Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina. Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai
tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong dengan
rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang mendengarkan ovarium. Rahim atau rahim merupakan tempat tumbuh dan
berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.

Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-
laki (sperma) disebut spermatogenesis.

B. Masalah Rumusan

Dari latar belakang di atas, maka timbullah masalah yang dapat dilihat dari sistem Reproduksi, gangguan tersebut dapat berupa penyakit
menular maupun penyakit yang tidak menular.

C. Tujuan

Untuk mengetahui masalah-masalah atau gangguan-gangguan yang dapat timbul pada sistem atau alat reproduksi beserta tanda dan gejalanya.

BAB II

PEMBAHASAAN

A. Gangguan Sistem Reproduksi Pria


1. Prostatitis

Prostatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peradangan (-itis) prostat.

Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dan kelenjar prostat sebagai akibat dan proses penuaan prostat ini dapat mengakibatkan
obstruksi saluran kemih (Thomson, 1993: 1997).
Benigna prostat hipertropi adalah tumor jinak dan kelenjar prostat bagian paling dalam (medial prostat) membesar oleh karena
kemungkinan tepi-tepi arah dapat menimbulkan uretra. Pembesaran tersebut dapat mendorong dorongan sampai ke arah dasar vesika urinaria.

Penyebab dari Prostatitis

Prostatitis adalah infeksi dari prostat yang sering disebabkan oleh beberapa bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi-infeksi kantong kemih.
Ini termasuk E.coli, Klebsiella, dan Proteus.

Penyebabnya pasti pada hipertropi prostat jinak belum jelas tetapi ada dugaan oleh faktor penuaan atau bertambahnya usia (> 50 tahun)
akan terjadi perubahan keseimbangan testosteron karena produksi testosteron menurun dan terjadi konveksi testosteron menjadi esterogen
pada jaringan adiposa di perifer.

Tanda/Gejala-Gejala Dari Prostatitis

a. sulit-kesulitan dengan ejakulasi.

B. Disfungsi ereksi.

C. Biasanya ada urgensi.

D. Frekwensi dari membuang air kecil.

e. Disuria (kencing yang sakit atau sulit).

F. Demam

Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat peradangan pada epidimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang
testis tempat penyimpanan sperma yang sudah dewasa.

Penyebab dari Epididimitis

Penyebab paling umum epididimitis adalah infeksi. Pada pria yang aktif secara aktif (sering berganti-ganti) pasangan seksual), Chlamydia
trachomatis adalah mikroba penyebab yang paling sering, diikuti oleh E. coli dan Neisseria gonorrhoeae.

Tanda dan gejala dari Epididimitis

a. Epididimitis biasanya menimbulkan rasa sakit yang menyerang secara bertahap seperti nyeri pada testis atau epididimis.
b. Testis mungkin menjadi hangat dan / atau merah

c. Darah di dalam air mani (hemospermia)

d. Demam

e. Ejakulasi yang menyakitkan

f. Nyeri pada testis

g. Nyeri saat buang air kecil (disuria)

h. Sebuah benjolan atau benjolan di testis

3.Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah kondisi pada pria dimana testis tidak dapat memproduksi hormon testosteron yang mencukupi. Hipogonadisme bisa
dialami sejak janin berkembang di perut, sebelum masa puber, atau saat dewasa.

Hipogonadisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme primer dan hipogonadisme sekunder. Pada hipogonadisme primer testis
mengalami kelainan, kadar testoteron rendah disertai dengan hormon gonadotropik. Kondisi ini disebut dengan hipogonadotropik-
hipogonadisme.

Sementara pada hipogonadisme sekunder, kelenjar hipofisis di otak yang mengalami gangguan. Pada kasus ini kadar hormon testosteron dan
hormon gonadotropik berada pada tingkat yang rendah. Kondisi ini disebut hipogonadisme-hipogonadotropik.

Penyebab Hipogonadisme

a. Infeksi pada testis

B. Trauma pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan

c. Sindrom Klinefelter

d. Pengobatan kanker

e. Radang buah zakar

f. Hemokromatosis

g. Sindrom Kalman

h. HIV/AIDS

i. Penuaan
j. Obesitas

k. Tumor

Tanda dan gejala dari Hipogonadisme

Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan janin

a. Pada pria alat kelaminnya tidak sempurna.

B. Alat kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.

Hipogonadisme yang terjadi saat pubertas

a. Suara kurang mendalam

b. Massa otot menurun

c. pertumbuhan penis dan testis terganggu

Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa

a. Mandul

b. Disfungsi ereksi

c. Kelelahan

d. Penurunan gairah seksual

4.Impotensi

Impotensi adalah suatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi penis
untuk berlangsungnya hubungan seks suami istri. Pria impotensi tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan seks suami
istri sampai selesai.

Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat, medis dikalangan lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan
impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat berat, artinya hampir tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk ereksi.

 Penyebab Impotensi

Impotensi Dilihat Dari penyebabnya DAPAT dikategorikan hearts beberapa kategori berikut:

a. Impotensi Organik.

Impotensi disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi organik dimana penis penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi.
B. Impotensi Fungsional.

Impotensi fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit seperti: komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-
obatan yang salah, pemakaian yang berlebihan atau juga sebagai akibat dari kegiatan merokok yang kronis.

C. Impotensi Psikis.

Jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal yang bersifat kejiwaan seperti: gangguan emosional, stres, perasaan
jengkel pada pasangan rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut, was-was, dan lain-lain.

Tanda dan Gejala dari Impotensi

Impotensi merupakan penyakit yang sangat pribadi dan hanya bisa dirasakan oleh penderita bersama pasangannya saat melakukan
hubungan seksual. Oleh karena itu, gejala-gejala akan terjadinya impotensi pun biasanya tidak diketahui. televisi, yang bersangkutan
memeriksakan diri ke dokter. Dari anamnesis (wawancara terstruktur) dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter dapat diketahui adanya
tanda dan gejala impotensi.

B.Gangguan Sistem Reproduksi Wanita

1.Kanker Serviks

Keadaan kanker serviks adalah di mana sel-sel tumbuh abnormal di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan
mengangkat rahim, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.

Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada serviks, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono, 1999).

Kanker serviks atau dikenal lebih dikenal sebagai kanker leher adalah tumor ganas yang tumbuh di leher rahim yang merupakan bagian
terendah dari rahim yang menempel di puncak vagina. Pada penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus-
menerus yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat bekerja dengan baik
(Sarwono, 1996).

Penyebab Kanker serviks

Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat menyebabkan kanker.

Tanda/gejala dari Layanan Kanker.

Sebuah. Pendarahan setelah senggama/berhubungan

b. Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.

C. Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.


D. Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.

e. Nyeri ketika berhubungan seksual.

2.Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau jamur (Manuaba,2001)

Vaginitis adalah infeksi yang pada vagina terjadi secara langsung pada vagina atau melalui perineum (Wikniosastro 1999)

 Penyebab dari Vaginitis

a. Jamur

Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva/vagina. Warna cairan keputihan akibat
jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas.

B. bakteri

Biasanya disebabkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna
putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral
atau lain sebagainya.

C. Virus

Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya dari penyakit hiv/aids, kondiloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker
rahim. Virus keputihan herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan
rasanya panas. Sedangkan kondiloma memiliki gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau sering menyerang ibu hamil

d. parasit

Keputihan akibat parasit yang disebabkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan
berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-
menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya.

Tanda dan Gejala :

a. Pruritus vulvab

. Nyeri vagina yang hebat


c. Disuria eksterna dan interna

d. Ruam pada vulva

e. Eritematosa

f. Sekret khas seperti keju lembut.

G. Rahasia banyak dan bau busuk

h. Edema vulva

i. Vagina berbau busuk dan amis

J. pervaginam

k. Dispareuni

3.Bartolinitis

Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita.
Biasanya, disertai dengan rasa nyeri bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring dengan pembengkakan pada kelamin
yang memerah.

Penyebab Bartolinitas

a. Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.

B. Jamur : kandida albikan.

C. Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.

D. Bakteri : Neiseria gonore.

Tanda/Gejala Bartolitis

a. Pada vulva : change warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.

B. bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam

C. Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal-gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit
saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.

D. Terdapat abses pada daerah kelamin


e. Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.

4.Kista Ovarium

Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium
yang paling sering dijumpai adalah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan
letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam panggul (Winkjosastro, et. all, 1999).

Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 :
273).

Kista ovarium merupakan perbesaran ovarium sederhana, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat
pertumbuhan dari epitel ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).

Panyebab Kista Ovarium

Gaya hidup tidak sehat.

Sebuah. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat

b. Zat tambahan pada makanan

c. Kurang olah raga

d. Terpapar denga polusi dan agen infeksius

e. Sering kali

faktor genetik

kita terdapat gen yang berpotensi menjadi pemicu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena
makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau paparan kimia tertentu karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah onkogen, yaitu gen
pemicu kanker.

Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :

a. menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.

B. perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.

C. nyeri saat bersenggama.

D. perdarahan.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:

a. Gangguan haidb

. Jika sudah menekan rektum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.

C. Dapat terjadi nyeri atau penekanan pada daerah panggul yang menyebabkan spontan dan sakit diperut.

D. Nyeri saat bersenggama.

Pada stadium lanjut :

a. Asites

b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan hati)

c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,

d. Gangguan buang air besar dan kecil.

e. Sesak nafas akibat cairan di rongga dada.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Reproduksi manusia secara vivipar dan fertilisasi secara internal (di dalam tubuh), oleh karena itu memiliki alat-alat reproduksi yang
mendukung fungsi tersebut. Alat-alat reproduksi tersebut dibagi menjadi alat-alat reproduksi bagian dalam dan alat-alat reproduksi bagian luar
yang masing-masing alat reproduksi telah disebutkan dan dijelaskan dalam makalah ini.

Untuk itu memiliki gangguan atau gangguan pada salah satu sistem Reproduksi dapat berakibat buruk pada hidup dan keturunan kita.

Selain itu dalam makalah ini juga membahas sedikit tentang proses terjadinya dan penyebab kelainan dan gangguan sistem Reproduksi.

B. Saran

• Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan mempelajari lebih dalam tentang sistem reproduksi pada manusia karena sistem
reproduksi ini sangat penting bagi kehidupan agar tetap lestari.

• Diharapkan kepada pengajar materi ini agar bisa membimbing mahasiswa/i dengan baik agar mahasiswa/i dapat memahami dengan mudah
tentang konsep materi ini. Dan yang paling penting adalah setelah mempelajari materi ini mahasiswa/i tidak mengarah kepada hal-hal yang
negatif.

Anda mungkin juga menyukai