Anda di halaman 1dari 20

“ TUGAS EVIDANCE BASED “

KEGANASAN PADA SISTEM REPRODUKSI

KELOMPOK 7:

1. SULISTIOWATI NIM : 042019208


2. ANGGUN KRISDIANA NIM : 042019177
3. EKA SURYANI NIM : 042019180
4. WIWIK MONTOLALU NIM : 042019212
5. INDRA NIM : 042019185
6. ELISABET RENDENG NIM : 042019181

STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO

TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Paper
ini yang berjudul “Keganasan pada Sistem Reproduksi“ tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang setia
sampai akhir zaman.
            Pembahasan di dalam Paper ini adalah tentang sistem informasi kesehatan.
Paper ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi kepada para
pembaca tentang sistem informasi kesehatan, sehingga kedepannya akan menjadi
lebih baik lagi.
            Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan. Akhir kata,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan selalu
diharapkan demi kesempurnaan Paper ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhai segala urusan kita. Amin.

  Angkona, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halam Judul ........................................................................................... i


Kata Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.Gangguan Sistem Reproduksi Pria ................................................. 3
1. Prostatitis ............................................................................. 3
2. Epididimitis ......................................................................... 4
3. Hipogonadisme .................................................................... 5
4. Impotensi ............................................................................. 8
B. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita ........................................ 3
1. Kanker Serviks .................................................................... 9
2. Vaginitis .............................................................................. 11
3. Bartolinitis ........................................................................... 12
4. Kista Ovarium ..................................................................... 15
BAB I11 PENUTUP
A.Kesimpulan .................................................................................... 51
B.Saran .............................................................................................. 52
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma


merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan.

Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis.
Testis berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut
spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang
disebut skortum. Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan
uretra. Epididimis merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan
dan penyimpanan sementara sperma.

Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan
vagina. Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi
ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa
dan ujungnya berbentuk corong dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi
untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium. Uterus atau rahim merupakan
tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat keluarnya
bayi saat dilahirkan.

Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada
laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma)
disebut spermatogenesis.

1
B.    RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas, maka timbullah masalah yang dapat di
identifikasi dari system Reproduksi, gangguan tersebut dapat berupa penyakit
menular maupun penyakit yang tidak menular.

C.    TUJUAN

Untuk mengetahui masalah-masalah atau gangguan-gangguan yang dapat


timbul pada system atau alat reproduksi beserta tanda dan gejalanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PRIA


1. Prostatitis
Prostatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
peradangan (-itis) prostate.
Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dan kelenjar
prostat sebagai akibat dan proses penuaan pembesaran prostat ini dapat
mengakibatkan obstruksi saluran kemih.
Benigna prostat hipertropi adalah tumor jinak dan kelenjar prostat
bagian paling dalam (medial prostat) membesar oleh karena pembesaran ke
arah tepi-tepi menimbulkan penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat
menyebabkan dorongan sampai ke arah basis vesika urinaria.
 Penyebab dari Prostatitis
Prostatitis adalah infeksi dari prostate yang seringkali disebabkan oleh
beberapa dari bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi-infeksi kantong
kemih. Ini termasuk E. coli, Klebsiella, dan Proteus.
Penyebab secara pasti pada hipertropi prostat benigna belum jelas tetapi
ada dugaan oleh faktor penuaan atau bertambahnya usia (> 50 tahun) akan
terjadi perubahan keseimbangan testosteron karena produksi testosteron
menurun dan terjadi konveksi testosteron menjadi esterogen pada jaringan
adipose di perifer.
 Tanda/Gejala-Gejala Dari Prostatitis
a) Kesulitan-kesulitan dengan ejakulasi.
b) Disfungsi ereksi.
c) Biasanya ada urgensi.
d) Frekwensi dari membuang air kecil.
e) Dysuria (kencing yang menyakitkan atau sulit).
f) Demam

3
2. Epididimitis
Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat
peradangan pada epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang
testis tempat penyimpanan sperma yang sudah dewasa.
 Penyebab dari Epididimitis
Penyebab paling umum epididimitis adalah infeksi. Pada pria yang
aktif secara seksual (sering berganti-ganti pasangan seksual), Chlamydia
trachomatis adalah mikroba penyebab yang paling sering, diikuti oleh E.
coli dan Neisseria gonorrhoeae.
 Tanda dan gejala dari Epididymitis
a) Epididimitis biasanya menimbulkan rasa sakit yang menyerang secara
bertahap seperti nyeri pada testis atau epididimis.
b) Testis mungkin menjadi hangat dan / atau merah.
c) Darah di dalam air mani (hemospermia)
d) Demam
e) Ejakulasi yang menyakitkan
f) Nyeri pada testis
g) Nyeri saat buang air kecil (disuria)
h) Sebuah benjolan atau gumpalan di testis
3. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah kondisi pada pria dimana testis tidak dapat
memproduksi hormon testosteron yang memadai. Hipogonadisme bisa
dialami sejak janin berkembang di perut, sebelum masa puber, atau saat
dewasa.
Hipogonadisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme primer
dan hipogonadisme sekunder. Pada hipogonadisme primer testis mengalami
kelainan, kadar testoteron rendah disertai meningkatnya hormon
gonadotropik. Kondisi ini disebut dengan hipogonadotropik-hipogonadisme.
Sementara pada hipogonadisme sekunder, kelenjar hipofisis di otak
yang mengalami gangguan. Pada kasus ini kadar hormon testosteron dan
hormon gonadotropik berada pada tingkat yang rendah. Kondisi ini disebut

4
hipogonadisme-hipogonadotropik.
Penyebab Hipogonadisme
a. Infeksi pada testis
b. Trauma pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan
c. Sindrom Klinefelter
d. Pengobatan kanker
e. Radang buah zakar
f. Hemokromatosis
g. Sindrom Kallman
h. HIV/AIDS
i. Penuaan
j. Obesitas
k. Tumor
 Tanda dan gejala  dari Hipogonadisme:
Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan janin
a) Pada pria alat kelaminnya berbentuk kurang sempurna.
b) Alat kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.
Hipogonadisme yang terjadi saat puber
a) Suara kurang mendalam
b) Massa otot menurun
c) Pertumbuhan penis dan testikel terganggu
Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa
a) Mandul
b) Disfungsi ereksi
c) Kelelahan
d) Penurunan gairah seksual

4. Impotensi
Impotensi adalah suatu gangguan seksual yang ditandai dengan
gejala ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi
penis untuk berlangsungnya hubungan sex suami istri. Pria impotensi

5
tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan seks
suami istri sampai selesai.
Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat,
dikalangan medis lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan
impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat berat, artinya hampir tak
mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.
 Penyebab  Impotens
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat dikategorikan dalam
beberapa kategori berikut :
a) Impotensi Organik.
Impotensi organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu
kondisi dimana penis penderita tidak pernah memiliki kemampuan
berereksi.
b) Impotensi Fungsional.
Impotensi fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau
penyakit seperti: komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian
obat-obatan yang salah, pemakaian alkohol yang berlebihan atau juga
sebagai akibat kegiatan merokok yang sangat kronis.
c) Impotensi Psikis.
Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan,
penyebabnya adalah hal yang bersifat kejiwaan seperti: gangguan
emosional, stress, perasaan jengkel pada pasangan, rendah diri, merasa
disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut, was-was, dan
lain-lain.
 Tanda dan Gejala dari Impotensi
Impotensi merupakan penyakit yang sangat personal dan hanya bisa dirasakan
oleh penderita bersama pasangannya saat melakukan hubungan seksual. Oleh
karena itu, gejala-gejala akan terjadinya impotensi pun biasanya tidak diketahui.
Kecuali, yang bersangkutan memeriksakan diri ke dokter. Dari anamnesis
(wawancara terstruktur) dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter akan dapat
diketahui adanya tanda dan gejala impotensi.

6
B.   GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI WANITA
1. Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di
seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat
uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe
panggul.
Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi
pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus)
dengan liang senggama (vagina).
Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah
tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan
bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada
penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh secara
terus- menerus yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi
tubuh, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik.
 Penyebab Kanker serviks.
Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV)
yang dapat menyebabkan kanker.
 Tanda/gejala dari Kanker Serviks.
a) Pendarahan setelah senggama/berhubungan
b) Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
c) Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
d) Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
e) Nyeri ketika berhubungan seksual.

2. Vaginitis
Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai
bakteri, parasit atau jamur
Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung
pada vagina atau melalui perineum

7
 Penyebab dari Vaginitis
a) Jamur
Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang
menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan
akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
b) Bakteri
Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya
disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna
putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya
muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral
atau iud dan lain sebagainya.
c) Virus
Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari
penyakit hiv/aids, condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu
munculnya kanker rahim. Keputihan virus herpes menular dari hubungan
seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan
cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala
ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu
hamil.
d) Parasit
Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas
vaginalis yang menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan
yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa.
Kadang bisa gatal dan membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular
lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam,
menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya.
 Tanda dan Gejala :
a) Pruritus vulvae
b) Nyeri vagina yang hebat
c) Disuria eksterna dan interna
d) Rash pada vulva

8
e) Eritematosa
f) Sekret khas seperti keju lembut.
g) Secret banyak dan bau busuk
h) Edema vulva
i) Vagina berbau busuk dan amis
j) Perdarahan pervaginam
k) Dispareunia

3. Bartolinitis
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga
dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya,
pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa
berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin
yang memerah.
 Penyebab Bartolinitas
a) Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
b) Jamur : kandida albikan.
c) Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
d) Bakteri : neiseria gonore.
 Tanda/Gejala Bartolitis
a) Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah
dalam kelenjar, nyeri tekan.
b) Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia
berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam
c) Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan
dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat
buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
d) Terdapat abses pada daerah kelamin
e) Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan
bercampur dengan darah.

9
4. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar,
kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang
dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein.
Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin
dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam
panggul.

Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari
pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi.

Kista  ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel


de graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat
pertumbuhan dari epithelium ovarium.
 Panyebab Kista Ovarium
Gaya hidup tidak sehat.
a) Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b) Zat tambahan pada makanan
c) Kurang olah raga
d) Terpapar denga polusi dan agen infeksius
e) Sering stress
 Faktor genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker,
yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya
karena makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia
tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi
onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
 Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
a) Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
b) Perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
c) Nyeri saat bersenggama.
d) Perdarahan.

10
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
a) Gangguan haid.
b) Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau
sering berkemih.
c) Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
d) Nyeri saat bersenggama.
Pada stadium lanjut :
a) Asites
b) Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam
rongga perut (usus dan hati)
c) Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
d) Gangguan buang air besar dan kecil.
e) Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

11
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan fertilisasinya
secara internal (di dalam tubuh), oleh karena itu memiliki alat-alat reproduksi
yang mendukung fungsi tersebut. Alat-alat reproduksi tersebut dibagi menjadi alat
reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi bagian luar yang masing-masing alat
reproduksi tersebut telah disebutkan dan dijelaskan dalam makalah ini.
Untuk itu memiliki kelainan atau gangguan pada salah satu system
Reproduksi dapat berakibat buruk pada kelangsungan hidup dan keturunan kita.
Selain itu dalam makalah ini juga membahas sedikit tentang proses
terjadinya dan penyebab kelainan dan gangguan system Reproduksi.

B.    SARAN
a) Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan mempelajari
lebih dalam tentang sistem reproduksi pada manusia karena sistem
reproduksi ini sangat penting bagi kelangsungan hidup agar tetap lestari.
b) Diharapkan kepada pengajar materi ini agar bisa membimbing
mahasiswa/i dengan baik agar mahasiswa/i dapat memahami dengan
mudah tentang konsep materi ini. Dan yang paling penting adalah setelah
mempelajari materi ini mahasiswa/i tidak mengarah kepada hal-hal yang
negatif.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Mukhlisiana Ahmad. 2020. Perilaku Pencegahan Kanker Serviks,


Bandung: Media Sains Indonesia, hal. 2-4
2. Jafriati. 2020, Praktis Belajar Biologi untuk Mahasiswa Kesehatan.
Malang: Ahlimedia Press, hal. 150-162
3. Gede Wirya Kusuma Duarsa. 2020. LUTS, PROSTATITIS, BPH, DAN
KANKER PROSTAT Peran Inflamasi dan Tata Laksana. Surabaya:
Airlangga University Press, hal. 79-94
4. Pebri Warita Pulungan dkk. 2019. Teori Kesehatan Reproduksi.
Yokyakarta: Deepublish (CV Budi Utama), hal. 94-99
5. Abriri, Mahwar Qurbaniah. 2017. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual.
Pontianak: UM Pontianak Pers Universitas Muhammadiyah Pontianak,
hal. 12-21
PEMBAGIAN TUGAS PENGERJAAN PAPER

1. Sulistowati : Bab I Pendahuluan (Latar Belakang,Tujuan,Dan Manfaat)


2. Anggun Krisdiana: Bab II Pembahasan (Gannguan system reproduksi Pria)
 Prostatitis
 Epididimitis
3. Eka Suryani : Bab II Pembahasan ( Gangguan Sistem Reproduksi Pria)
 Hipogonadisme
 Impotensi
4. Wiwik Montolalu: Bab II Pembahasan(Gangguan Sistem Reproduksi Wanita)
 Kanker Serviks
 Vaginitis
5. Indra : Bab II Pembahasan(Gangguan Sistem Reproduksi Wanita)
 Bartolonitis
 Kista Ovarium
6. Elisabet Rendeng:Bab III Penutup (Kesimpulan dan Saran)

Anda mungkin juga menyukai