Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM

ANTENATAL CARE

( FETAL DOPLER )

DI SUSUN

OLEH KELOMPOK 1

Wiwik montolalu 042019212


Eka suryani 042019180
Elizabeth rending 042019181
Anggun krisdiyana 042019177
Sulistiowati 042019208
Indra 042019185
Muslihatin 042019195
Salmawati 042019204
Riska 042019203
Nurul salfina 042019200

STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Dengan

judul”Teknologi Tepat Guna dalam ANC”

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah dari dosen kami Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai
penulis dan bagi para pembaca.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada pembimbing /
dosen kami dalam materi pembelajaran ini. Tidak lupa bagi pihak-pihak lain yang telah
mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih.

kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar kedepannya
bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................................1

B. Tujuan ............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4

A. FETAL DOPLER SIMULATOR ................................................................................4

BAB III PENUTUP ............................................................................................................7

A. KESIMPULAN ............................................................................................................7

B. SARAN ............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................iii


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin ibuhamil

untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan informasitentang gaya

hidup, kehamilan dan persalinan (Backe et al, 2015). Setiap ibuhamil sangat dianjurkan

untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali yaitu

minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelumusia kehamilan 14 minggu), minimal 1

kali pada trimester kedua (usia kehamilan14-28 minggu) dan minimal 2 kali pada

trimester ketiga (28-36 minggu dansetelah 36 minggu usia kehamilan) termasuk minimal

1 kali kunjungan diantarsuami atau anggota keluarga. Kunjungan pertama ANC sangat

dianjurkan padausia kehamilan 8-12 minggu (Backe et al, 2015; Kemenkes RI, 2015;

PMK 97,2014). Pada tahun 2015, hampir seluruh ibu hamil (95,75%) di Indonesia

sudahmelakukan pemeriksaan kehamilan pertama (K1) dan 87,48% ibu hamil

sudahmelakukan pemeriksaan kehamilan lengkap dengan frekuensi minimal 4 kalisesuai

ketentuan tersebut (K4) (Kemenkes RI, 2016).

Tujuan dari pemeriksaan ANC salah satunya adalah mempersiapkan wanitadalam

menghadapi persalinan (NICE, 2012).Heart rate (HR) atau detak jantung janin dapat

dideteksi kurang lebih pada usia kehamilan 6 minggu (Pengantar Kuliah Obstetri, 2007,

hal 170). Pemantauan detak jantung janin tak bisa dilakukan secara kasat mata, karena

masih bersembunyi dalam rahim. Denyut jantung janin (DJJ) menjadi sangat penting

karena denyut jantung janin merupakan indikator utama adanya kehidupan janin dalam

kandungan, sehingga alat pemantauan DJJ (fetal doppler) juga harus akurat, maka

diperlukan alat fetal Doppler simulator yang merupakan simulasi detak jantung janin
yang merupakan kalibrator fetal Doppler. Fetal Doppler simulator atau simulasi jantung

janin ini akan mengeluarkan output suara detak jantung tiap menit, yang kemudian suara

ini akan dideteksi oleh Fetal doppler dengan menggunakan transduser sebagai sensor

frekuensi suara yang diletakkan pada permukaan perut ibu setelah diberi gell (Obstetri

Williams edisi 21, 2009, hal 175). Suatu alat, termasuk fetal doppler apabila terlalu sering

dipakai mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja ataupun faktor error yang lain. Hal

ini disebabkan oleh human error atau life time alat tersebut. Menurut Peraturan Menteri

Kesehatan RepublikIndonesia Nomor : 363/Menkes/Per/IV/1998 Tentang Pengujian Dan

Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan Kesehatan pasal 2 menyebutkan bahwa

“Setiap alat kesehatan wajib dilakukan pengujian dan atau kalibrasi untuk menjamin

kebenaran nilai keluaran atau kinerja dan keselarnatan pernakaian”, sehingga fetal

simulator merupakan alat yang penting dalam menentukan kebenaran nilai Doppler. Fetal

Doppler simulator ini pernah dibuat oleh Martha 2014, pada alat ini hanya di lengkapi

pemilihan BPM dengan range 30 sampai 180 BPM dengan kenaikan 30 BPM. Menurut

kasus yang ada di rumah sakit Brawijaya Woman And Childern, seorang pasien pernah

mengalami aritmia janin sampai dengan 210, sehingga alat kalibrator fetal doppler yang

mempunyai range diatas 180 dibutuhkan, selain itu, sedangkan menuru standar alat yang

ada di BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) digunakan adalah 60 sampai

dengan 210 dengan kenaikan 30 BPM. Dalam hal ini alat yang dibuat Martha tersebut

masih belum lengkap, sehingga alat ini tidak bisa digunakan untuk proses kalibrasi pada

saat detak jantung janin pada range diatas 180 BPM. Mengingat pemantauan denyut

jantung janin (DJJ) demi kesehatan janin sangat dibutuhkan, maka alat kalibrator fetal

Doppler simulator yang ada perlu dikembangkan lagi guna mendapatkan hasil diagnosis

yang lebih akurat. Dari hasil identifikasi masalah diatas , maka penulis ingin merancang

Fetal Doppler Simulator yang merupakan pengembangan alat yang telah dibuat
sebelumnya yaitu Fetal Doppler simulator dengan penambahan pemilihan BPM 60

sampai dengan 210 dengan kenaikan 30 BPM

B. Tujuan

1. Mengetahui teknologi tepat guna pada ANC

2. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pemeriksaan detak

jantung janin dengan Fetal Dopler


BAB II

PEMBAHASAN

A. FETAL DOPLER SIMULATOR

1. Definisi Fetal Dopler Simulator merupakan simulasi detak jantung janin yang

digunakan sebagai kalibrator fetal doppler . Fetal simulator atau simulasi jantung

janin ini akan mengeluarkan output suara detak jantung tiap menit, yang kemudian

suara ini akan dideteksi oleh Fetal doppler dengan menggunakan transduser.

Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan

menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri

yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer,

gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor

bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan

jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah.

Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan

kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter. Fenomena ini

dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut dinamakan Doppler

shift.

Fetal Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan

seperti pada velocimetri Doppler maupun  USG. Untuk fetal Doppler,  agar bisa

menangkap suara detak jantung, transduser ini memancarkan gelombang suara kearah

jantung janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali

oleh transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan

penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang inilah yang

diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya
diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup keras yang keluar dari

mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian

energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali menjadi energi listrik. 

2. Manfaat Fetal Dopler

Fetal Doppler memang banyak digunakan oleh orang tua atau calon ibu untuk

memantau denyut jantung janin karena alat ini mudah digunakan oleh orang awam

sekalipun. Seperti yang diketahui, memantau denyut jantung janin adalah hal penting

yang harus dilakukan secara berkala saat kehamilan. Apa saja sebenarnya manfaat

penting pemantauan denyut jantung tersebut.

a. Untuk pemantauan kesehatan dan perlindungan janin atau calon bayi. Sehingga

jika terjadi sesuatu seperti denyut jantung janin semakin melambat, hal tersebut

dapat menjadi sinyal untuk kondisi bayi yang kurang sehat.

b. Perlindungan kesehatan untuk ibu, tidak hanya perlindungan janin atau calon bayi,

tetapi juga untuk sang ibu. Karena kehamilan yang berisiko tinggi juga akan

mengancam kondisi kesehatan ibu. Dengan memonitor denyut jantung janin akan

dapat diketahui secara berkalanperubahan denyut jantung per menit berdasarkan

usia janinnya.

c. Rasa nyaman untuk ayah dan keluarga, dengan terpantaunya detak jantung janin

kesehatan janin pun akan selalu terpantau, sehingga rasa nyaman dan aman akan

ikut dirasakan oleh sang ayah dan keluarga.

d. Reaksi yang lebih baik dan lebih cepatuntuk mendapatkan perhatian medis ketika

denyut jantung janin berada pada kisaran yang tidak normal.

3. Kekurangan Fetal Dopler

a. Tidak menemukan detak jantung


Salah satu masalah utama dengan menggunakan fetal doppler di rumah adalah

bahwa Mama mungkin tidak dapat menemukan detak jantung janin dengan

mudah. Seperti yang dapat Mama bayangkan, tidak menemukan detak jantung

atau salah menafsirkan sinyal dapat menimbulkan kecemasan dan panik.Fetal

doppler mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menemukan detak

jantung sehingga menyebabkan paparan ultrasonografi yang berlebihan untuk

janin.

b. Menemukan detak jantung Mama sendiri

Jika ada kekhawatiran tentang kesehatan janin, selalu ada risiko bahwa ibu hamil

dapat mendeteksi detak jantungnya sendiri saat menggunakan perangkat dan

diyakinkan secara keliru bahwa semuanya baik-baik saja.

Alat ini mengambil gerakan apapun,  tidak hanya jantung janin tetapi pembuluh

darah ibu dan gerakan lainnya. Selain itu, sebagian besar orang tidak akan dapat

mengenali jika detak jantung janin mereka terlalu lambat atau terlalu cepat. Ini

dapat menyebabkan keterlambatan dalam mencari bantuan medis.

4. Cara menggunakan Fetal Dopler

Sebelum di lakukan pengukuran ( DJJ ) terlebih dahulu alat dan bahan Dipersiapkan

sebelum alat fetal Doppler dinyalakan pada perut pasien ibu hamil di oleskan jelly dan

pengukuran di lakukan setelah tranduser benar-benar telah diletakkan pada posisi

yang benar yaitu posisi dimana detak jantng janin terdeteksi. Prinsip kerja alat pada

dasarnya yaitu dengan memanfaatkan pantulan gelombang pada penggunaan fetal

Doppler nilai terukur merupakan perhitungan detak denyut selama satu menit )
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fetal dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut

jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini

sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan

bersifat non invasif.

Fetal dopler sendiri  diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr Edward H.Hon, yakni

sebuah Doppler monitor  janin atau Doppler monitor denyut jantung janin

Aplikasi klinis dari Doppler yaitu:

1.   Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai

reflektor yang bergerak.

2.   Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan

menilai ritme denyut jantung bayi.

Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan

menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu

ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang

yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah

transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor

bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara

frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan

bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter. Fenomena ini dinamakan efek

Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut dinamakan Doppler shift.

Fetal  Doppler memberikan informasi tentang janin mirip dengan yang disediakan

oleh stetoskop janin .  Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding dengan stetoskop
janin (murni akustik) adalah output audio elektronik, yang memungkinkan orang selain

pengguna untuk mendengar detak jantung. Fetal dopler juga mempermudah seorang

bidan dalam menghitung denyut jantung janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam

menghitung DJJ.

Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang biasanya

digunakan pada usia kehamilan 16 minggu keatas.

B. Saran

1. Bagi ibu hamil

Supaya ibu hamil lebih memperhatikan kondisi kehamilannya yaitu dengan cara

melakukan antenatal care secara teratur sehingga kehamilan ibu lebih terpantau oleh

tenaga kesehatan.

2. Bagi petugas kesehatan

Petugas kesehatan diharapkan lebih meningkatkan konseling dan penyuluhan dari

petugas kesehatan kepada ibu hamil tentan ANC dan saat melakukan pemeriksaan

denyut jantung janin menggunakan fetal dopler dengan baik dan benar.

.
DAFTAR PUSTAKA

http://zahra-zahrasblog.blogspot.com/2012/anc

http://arivaibeta.blogspot.com/2010/antenatal-care.html

Abu, A., Kusumawati, Y., & Werdani, K. (2015). Hubungan Karakteristik Bidan dengan

Mutu Pelayanan Antenatal Care Berdasarkan StandarOperasional.

Syafruddin, dkk, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa. CV.Transinfo

media : Jakarta Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 tahun 7, April 2008

htth://jirzizaidan.wordpress.com/kebidanan/ Dunia Healt Assembeley XXI; "Nasional dan

Global SURVEILENS Penyakit menular", Geneva: WHO, 1968

Anda mungkin juga menyukai