Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

“DOPPLER”

Disusun Oleh :
HIRONIMUS KASE

NIM : 20032

Tingkat 1

Dosen Pembimbing :
Ns. Luluk, S. Kep., M. Kep

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN RSP TNI AU
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama masa kehamilan tentunya ibu selalu berharap yang terbaik untuk
janin di dalam kandungan. Tak urung tiap kali melakukan pemeriksaan ke dokter
atau bidan, ibu akan bertanya-tanya bagaimana keadaan janin.
Pemantauan janin tentunya tidak bisa dilakukan dengan kasat mata.
Maka dari itu, biasanya pemantauan dilakukan dengan mendengarkan denyut
jantungnya. Bukan hanya memantau apakah denyut jantung janin keras atau
lemah, tetapi juga dilihat perubahan iramanya terutama saat terjadi kontraksi
rahim. Ketika janin stress, denyut jantung yang tadinya berirama dan cepat bisa
jadi tidak berirama dan melemah. Hal ini perlu diketahui untuk mengetahui
sejauh mana toleransi janin terhadap proses persalinan sehingga dokter atau
bidan bisa memutuskan apakan perlu intervensi atau tidak. Sebagai informasi
denyut jantung normal janin adalah 120-160 per menit dengan variabilitas 5-25
denyut per menit.

B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan. Secara terperinci tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Mengetahui pengertian doppler
2. Mengetahui sejarah perkembangan doppler
3. Mengetahui aplikasi klinis
4. Mengetahui diagnostik doppler
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Doppler
Fetal dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi
denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang
elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan
janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.

B. Sejarah Perkembangan Doppler


Prinsip doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler
dari Australia pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunakaan tekhnik
Doppler Ultrasound pertamakali dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara
Nimura untuk mengetahui pergerakan katup jantung pada tahun 1955. Kato dan
Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan ociloscope pada
penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan pembulauh darah dapat
didokumentasikan.
Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang
memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan
menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri umbilikalis. Sementara
itu, di Barat penggunaann velocimetri Doppler di bidang kebidanan baru
dilakukan pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler Ultrasound
difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada perkembangan selanjutnya
banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan untuk fetal dopler sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr
Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor
denyut jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan
untuk mendeteksi detak jantung dari janin. Edward menggunakan Efek Doppler
untuk memberikan stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan
selanjutnya, alat ini menampilkan denyut jantung janin per menit. Penggunaan
alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.

C. Aplikasi Klinis
Aplikasi klinis dari Doppler yaitu:
1. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah
merah sebagai reflektor yang bergerak.
2. Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung
jumlah dan menilai ritme denyut jantung bayi.

D. Diagnostik Doppler
Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan
dengan menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek
doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah
sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang
sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn
akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi
yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang
ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya
reflektor menjauhi atau mendekati transmiter. Fenomena ini dinamakan efek
Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut dinamakan Doppler shift.
Fetal Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik
pencitraan seperti pada velocimetri Doppler maupun USG. Untuk fetal Doppler,
agar bisa menangkap suara detak jantung, transduser ini memancarkan
gelombang suara kearah jantung janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung
janin dan ditangkap kembali oleh transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai
pengirim gelombang suara dan penerima kembali gelombang pantulnya (echo).
Pantulan gelombang inilah yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara.
Sinyal suara ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara
cukup keras yang keluar dari mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah
menjadi energi suara yang kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah
kembali menjadi energi listrik. Pada velocimetri Doppler maupun USG,
pencitraan yang diperoleh dan ditampilkan pada layar adalah gambaran yang
dihasilkan gelombang pantulan ultrasound.
Fetal Doppler memberikan informasi tentang janin mirip dengan yang
disediakan oleh stetoskop janin . Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding
dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah output audio elektronik, yang
memungkinkan orang selain pengguna untuk mendengar detak jantung. Fetal
dopler juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung denyut jantung
janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung DJJ.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut
jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik.
Alat ini ditemukan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia pada tahun
1842. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan
ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan
pembuluh darah dapat didokumentasikan. Tahun 1968 H. Takemura dan Y.
Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetri di
bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri
umbilikalis.
Aplikasi klinis dari Doppler adalah untuk mendeteksi dan mengukur
keceptan aliran darah dan untuk menghitung jumlah dan menilai ritme denyut
jantung bayi.
Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound
ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan
memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter,
frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak
menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai