Anda di halaman 1dari 32

TIM PKM

AGEN SOLUSI PEMULIHAN EKSPRESS (ASPEK)


JUDUL PKM
MENURUNKAN POTENSI PENULARAN COVID-19 PADA PERSALINAN SECTION
CAESARIAN DENGAN METODE ERASC (ENHANCED RECOVERY AFTER
SECTIO CAESARIAN) TS DI RSUD TAMANSARI
STRUKTUR ORGANISASI QCC
ABSTRAK

Memahami kebutuhan dan keinginan pasien yang merupakan konsumen di Rumah Sakit, adalah hal
penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga
karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika
pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang
pengalaman buruknya.
Rumah Sakit Umum Daerah Tamansari sebagai salah satu fasilitas kesehatan rujukkan persalinan sectio
caesarian. Di masa pandemi Covid 19 banyak pasien datang dengan hasil pemeriksaan rapid test reaktif
dengan ditunjang oleh hasil real time PCR positif, sehingga berisiko bagi ibu dan bayi.
Penatalaksanaan perioperasi bedah mengalami pergeseran paradigma, dimana paradigma tradisonal
seperti pemanjangan waktu puasa pre-operasi yang lama (nil by mouth from midnight), pembersihan saluran
pencernaan dan pemberian nutrisi kembali setelah 3-5 hari setelah operasi sudah mulai ditinggalkan.
Perubahan-perubahan ini yang kemudian di formulasikan kedalam produk baru yang disebut ERAS (enhanced
recovery after surgery). ERAS merupakan penatalaksanaan perioperasi yang berbasis multi modal untuk
mendapatkan pemulihan segera kondisi pasien, fungsi organ perioperasi dan menurunkan respon stress
selama operasi.
Oleh karena itu pasien setelah operasi sectio caesarian diharapkan tidak dilakukan perawatan terlalu
lama di rumah sakit dalam mencegah paparan virus corona. Berdasarakan jumlah pasien ibu bersalin dengan
Covid 19, maka dari itu Rumah Sakit Umum Daerah Tamansari mengembangkan inovasi mengenai persalinan
section caesarian yang dikembangkan dari metode ERAS (enhanced recovery after surgery) yang sudah sebe-
lumnya menjadi metode ERASC (enhanced recovery after sectio caesarian) TS dengan tujuan proses pemuli-
han pasien menjadi lebih cepat sehingga lama hari rawat menjadi lebih pendek.
Pengembangan inovasi metode ini digunakan karena angka operasi sectio caesarian yang cukup tinggi
di Indonesia, mayoritas pasien sectio caesarian masih usia muda dan sehat sehingga memiliki potensi
kesembuhan lebih cepat, kemampuan seorang ibu untuk segera merawat bayinya akan memotivasi
kesembuhan ibu.
Enhanced recovery after surgery (ERAS) adalah suatu konsep yang mengkombinasikan beberapa aspek
dari perawatan perioperasi dengan tujuan untuk mempercepat kesembuhan pasien setelah operasi. Studi awal
ERAS dilakukan pada operasi colorectal, dan terbukti menurunkan: hospital stay, readmissions, and
postoperative complications dan sekaligus meningkatkan angka kepuasan pasien.
KESIMPULAN AKTIVITAS INOVASI
Durasi aktivitas inovasi 01 Juli 2020 – September 2020
Inovasi yang dihasilkan Metode ERASC TS
Manfaat inovasi Pemulihan dan mobilisasi pasien lebih cepat, meningkatkan keuntungan rumah
sakit
Lingkup inovasi Akses pelayanan di rawat inap RSUD Tamansari, dengan rata-rata persalinan
sectio caesaria 3 orang setiap bulan

Tabel 1. Jadwal kegiatan Tim


PLAN : Langkah I (Menentukan Tema dan Judul)

Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya bayi dan
plasenta dari rahim ibu. Persalin dibagi menjadi dua jenis yaitu, persalinan normal dan
persalinan sectio caesarea. Persalinan normal adalah merupakan suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina keluar
uterus, bayi lahir presentasi belakang kepala dan tidak menggunakan alat/pertolongan
tertentu berlangsung kurang dari 24 jam. Persalinan sectio caesarea atau biasa disebut
operasi sesar atau caesarean sectio adalah salah satu tindakan persalinan untuk
mengeluarkan bayi melalui sayatan abdomen dan uterus.
Proses persalinan normal maupun sectio caesarea dibagi lagi menjadi tiga cara yaitu,
spontan/regular, forcep (alat bantu mengeluarkan janin seperti sendok besar) dan
vacum (alat bantu seperti penyedot untuk menarik bayi keluar dalam proses persalinan).
Pada persalinan sectio caesarea regular dibagi lagi menjadi tanpa penyulit dan dengan penyu-
lit. Sasaran pengembangan inovasi berupa metode ERASC (enhanced recovery after sectio
caesarian) TS yang dibuat oleh RSUD Tamansari yaitu pada ibu hamil dengan proses persali-
nan sectio caesarea dengan cara regular tanpa penyulit

LANGKAH 1 – MENENTUKAN TEMA

Identifikasi dan menentukan prioritas Masalah

Persalinan normal dan sectio caesarea tahun 2019 dan 2020

Berdasarkan grafik di atas, adalah :


Jumlah persalinan normal bulan Juli- Desember Tahun 2019 sebanyak 88 kali dan sectio
caesarea sebanyak 16 kali dan Jumlah persalinan normal bulan Januari - Oktober 2020
sebanyak 204 kali dan sectio caesarea sebanyak 50 kalidi RSUD Tamansari
Lama hari perawatan dan pemulihan pasien persalinan normal dan sectio caesarea sebe-
lum menggunakan metode ERASC (enhanced recovery after sectio caesarian) TS Januari
– Juni Tahun 2020

Berdasarkan grafik di atas, adalah :

Rata-rata lamanya hari perawatan dan pemulihan bulan Januari – Juni Tahun 2020
pasien persalinan normal 35,9 jam dan sectio caesarian 92,4 jam di RSUD Tamansari
Lama hari perawatan dan pemulihan pasien tindakan operasi dalam satuan jam di RSUD
Tamansari April – Juni Tahun 2020

Berdasarkan diagram Pie di atas, maka masalah yang akan di atasi :

Tingginya potensi penularan covid 19 pada persalinan SC karena lamanya hari perawa-
tan dan pemulihan pasien hingga mencapai waktu 92,4 jam

1.2 Dampak Masalah


Tabel 3. Tabel Penentuan Masalah

No. Dampak Masalah

1 Lamanya hari perawatan pasien persalinan sectio caesarian

2 Lamanya mobilisasi pasien setelah operasi sectio caesarian

3 Lamanya pemulihan pasien setelah operasi sectio caesarian

Tingginya risiko penularan Covid 19 antara pasien persalinan di rumahsakit

5
Tingginya risiko penularan Covid 19 dari tenaga medis

6 Tingginya kejadian mual muntah pasca persalinan sectio caesarian

Sumber : Data Primer terolah, 2020


Menentukan Tema
Berdasarkan diagram pareto diatas, TIM ASPEK menetapkan tema: “Menurunkan Potensi
Penularan Covid-19 Pada Persalinan Section Caesarian Di RSUD TAMANSARI”.
Memahami kebutuhan dan keinginan pasien yang merupakan konsumen di Rumah Sakit di
masa pandemi Covid 19, adalah hal penting yang dapat mengurangi hari perawatan dan
meningkatkan pemulihan pasien. Untuk itu masalah yang diambil oleh TIM ASPEK adalah
“Menurunkan Potensi Penularan Covid-19 Pada Persalinan Sectio Caesarian Di RSUD
TAMANSARI”.

Harapan Tema

Tabel 4. Tabel Harapan Tema

No. Harapan Tema

1
Mengurangi hari perawatan pasien setelah operasi sectio caesarian

2 Mempercepat mobilisasi pasien setelah operasi sectio caesarian

3 Mempercepat pemulihan pasien setelah operasi sectio caesarian

4 Menurunkan risiko penularan Covid 19 antara pasien persalinan di rumahsakit

5 Menurunkan risiko penularan Covid 19 dari tenaga medis


6 Menurunkan kejadian mual muntah pasca persalinan sectio caesarian

Sumber : Data Primer terolah, 2020


1.3 Menetapkan Sasaran Tema

Tabel 5. Tabel Penetapan Sasaran Tema

Aspek Data masalah saat ini Sasaran

Quality Lamanya hari perawatan dan Menurunnya hari perawatan dan


pemulihan pasien setelah operasi pemulihan pasien setelah operasi
sectio caesarian di masa pandemi sectio caesarian di masa pandemi
Covid 19 selama 4 hari Covid 19 selama 3 hari

Cost Keuntungan pasien SC bulan April Meningkatkan keuntungan rumah


9 pasien Rp. 26.176.157, bulan Mei sakit dengan rata-rata keuntungan
9 pasien Rp. 37.231.171, bulan Juni per pasien Rp. 4.000.000,-
5 pasien Rp. 11.613.461 dan rata-
rata keuntungan per pasien Rp.
3.261.773

Delivery Rerata mobilisasi duduk pasien Pasien dapat melakukan mobilisasi


menghabiskan waktu 12 jam duduk dalam waktu 6 jam

Healthy Tingginya risiko papara dengan Rendahnya risiko paparan dengan


tenaga medis dan sebaliknya tenaga medis dan sebaliknya
sebanyak 20 kali (visite dokter sebanyak 15 kali dapat
spesialis, dokter umum, dan tenaga mengakibatkan penularan penyakit
kesehatan lainnya ) dapat infeksi
mengakibatkan penularan penyakit
infeksi

Tingginya kejadian mual muntah Rendahnya kejadian mual muntah


pasca sectio caesarian sebanyak paska section caesarian sebanyak 15
25 kali kali

Morale Banyaknya jumlah pasien yang ku- Berkurangnya jumlah pasien yang
rang paham terkait persalinan sec- kurang paham tentang persalinan
tio caesarian sebanyak 20 orang sectio caesarian menjadi 10 orang
1.4 Menetapkan Sasaran Tema

Langkah II (Mengidentifikasi Penyebab)

2.1 TINJAUAN OBJEK MASALAH


Tabel 6. Tabel Tinjauan Objek Masalah

No. Situasi yang aktual terjadi Peluang perbaikan

Pasien datang ke pendaftaran rawat inap 1 Pasien datang ke pendaftaran dan di


1 jam dan menunggu di ruang perawatan 16 rawat inap 8 jam sebelum operasi sectio
jam sebelum operasi sectio caesarian caesarian
Pasien melakukan puasa 6 jam sebelum Pasien melakukan puasa 2 jam sebelum
2
sectio caesarian sectio caesarian

Pasien makan 6 jam setelah operasi sectio Pasien makan 2 jam setelah operasi
3
caesarian sectio caesarian
Pasien dapat melakukan mobilisasi duduk 12 Pasien dapat melakukan mobilisasi
4 jam setelah operasi sectio caesarian duduk 6 jam setelah operasi sectio cae-
sarian
Pasien dapat melakukan mobilisasi berdiri Pasien dapat melakukan mobilisasi
5 dan jalan 24 jam setelah operasi sectio cae- berdiri dan jalan 8 jam setelah operasi
sarian sectio caesarian

Pasien dilakukan pelepasan cateter dan in- Pasien dilakukan pelepasan cateter dan
6 fus dalam waktu 24 jam setelah operasi sec- infus dalam waktu 8 jam setelah operasi
tio caesarian sectio caesarian
Pasien dilakukan ganti verban (GV) H+2 Pasien dilakukan ganti verban (GV) H+1
7
operasi operasi
2.2 ANALISIS SEBAB AKIBAT

Diagram Sebab-Akibat ( Diagram Ishikawa) Untuk Proses Persalinan Sectio Caesarian


2.3 ANALISIS AKAR PENYEBAB & PENETAPAN PENYEBAB DOMINAN

Tabel 7. Analisa akar penyebab & penetapan penyebab dominan

Prioritas
No. Akar Penyebab Fakta & data
untuk diatasi
Pasien menyerahkan formulir
Pasien melakukan pendaftaran pengantar rawat inap 1 hari
1. dan rawat inap sebelum operasi sebelum SC ke bagian pen- prioritas
SC daftaran sesuai SPO dan ke-
bijakan

Pasien puasa 6 jam sebelum SC Ada di SPO Operasi Sectio


Caesarian sehingga pasien
2. tidak mendapatkan asupan prioritas
kalori selama 6 jam

Pasien dilakukan operasi dan Adanya pemberian dosis obat


pemulihan di recovery room anastesi yang tinggi dan ren-
3. dahnya pemberian dosis obat prioritas
anti nyeri

Pasien makan 6 jam setelah SC Tidak ada pemicu pergerakan


usus dan menunggu bising
4. usus dan flatus prioritas

Pasien mobilisasi duduk 12 jam Efek obat anastesi yang


dan mobilisasi berdiri 24 jam masih ada, rasa nyeri yang
5. setelah operasi SC masih dirasakan, rasa kha- prioritas
watir pasien yang berlebihan

Tahap pemulihan mobilisasi Tahap pasien dapat mobilisasi


pasien berdiri dan jalan 24 jam
6. setelah operasi SC, sehingga prioritas
pasien dapat dilepaskan cate-
ter urin dan infus

Pasien dilakukan ganti verban Tidak adanya standar edukasi


dalam waktu 48 jam pasien tentang perawatan lu-
7. ka prioritas
Langkah III (Penentuan Solusi)

ALTERNATIF SOLUSI

Tabel 8. Alternatif Solusi


3.2 URAIAN SOLUSI TERPILIH

3.3 ANALISIS RISIKO SOLUSI TERPILIH


Tabel 9 Analisis Risiko Solusi Terpilih
3.4 ANALISIS PENGARUH SOLUSI TERHADAP PIHAK TERKAIT

Tabel 10 Analisis Risiko Solusi Terpilih


No. Pihak Terkait Manfaat Konsekuensi

1.
Pasien harus memahami edukasi yang
Mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat diberikan oleh petugas dan berperan aktif
Pasien dan informatif tentang persalinan sectio dalam mengikuti prosedur persalinan
caesarian di RS sectio caesarian dengan metode ERASC
TS

2. Keluarga pasien harus ikut terlibat dalam


Keluarga Keluarga pasien ikut serta dalam pemulihan
proses persiapan dan pemulihan pasien
pasien pasien operasi sectio caesarian
sectio caesarian
3. Petugas harus memahami prosedur dan
Keberhasilan untuk persalinan cepat
Petugas memastikan pasien mengikuti anjuran dari
dengan metode ERASC tinggi
dokter
4. Perlunya perencanaan anggaran terkait
pengadaan obat-obatan dan media
Rumah Sakit Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit informasi. serta rumah sakit
mengeluarkan kebijakan dan SPO untuk
persalinan dengan metode ERASC TS

Peningkatan Kompetensi TIM


Persiapan Kompetensi TIM
Langkah IV (RENCANA PERBAIKAN)
4.1. RENCANA PERBAIKAN
Tabel 11 Rencana Perbaikan
Langkah V Penerapan Rencana Perbaikan

Tabel 12 Penerapan Rencana Perbaikan


Langkah VI : Evaluasi Solusi

6.1 Analisa Hasil perbaikan

Diagram 5. Hasil perbaikan


6.2 Menilai Value add
Tabel 13. Penilaian Hasil akhir Sasaran Awal

Aspek Data masalah saat ini Sasaran Pencapaian

Quality Lamanya hari perawatan Menurunnya hari Hari perawatan dan


dan pemulihan pasien perawatan dan pemulihan pasien setelah
setelah operasi sectio pemulihan pasien operasi sectio caesarian
caesarian di masa setelah operasi sectio menjadi lebih singkat yaitu
pandemi Covid 19 selama caesarian di masa 2 hari (50 %)
4 hari pandemi Covid 19
selama 2 hari

Cost Keuntungan pasien SC Meningkatkan keun- Keuntungan pasien SC


bulan April 9 pasien Rp. tungan rumah sakit bulan September dengan
26.176.157, bulan Mei 9 dengan dilakukannya metode ERASC dengan
pasien Rp. 37.231.171, metode ERASC jumlah 3 pasien sebesar
bulan Juni 5 pasien Rp. dengan rata-rata keun- Rp. 13.488.146,- dan rata-
11.613.461, dan rata-rata tungan per pasien Rp. rata keuntungan per pasien
keuntungan per pasien 4.000.000,- Rp. 4.496.048,7,- (37,84%)
Rp. 3.261.773

Delivery Rerata mobilisasi duduk Pasien dapat Pasien menghabiskan


pasien menghabiskan melakukan mobilisasi waktu rata-rata 2 jam untuk
waktu 12 jam duduk dalam waktu 2 mobilisasi dan duduk
jam

Healthy Tingginya risiko paparan Rendahnya risiko Risiko paparan pasien


dengan tenaga medis paparan dengan dengan tenaga medis
sebanyak 20 kali dapat tenaga medis mengalami penurunan
mengakibatkan penularan sebanyak 10 kali dapat sebanyak 10 kali (50%)
penyakit infeksi mengakibatkan yang dapat mengakibatkan
penularan penyakit penularan penyakit infeksi
infeksi

Tingginya kejadian mual Rendahnya kejadian Kejadian mual muntah 1


muntah pasca sectio cae- mual muntah paska kali
sarian sebanyak 25 kali section caesarian
sebanyak 15 kali

Morale Banyaknya jumlah pasien Berkurangnya jumlah Pasien yang tidak paham
yang kurang paham pasien yang kurang pa- tentang persalinan sectio
terkait persalinan sectio ham tentang persalinan caesarian 0 orang
caesarian sebanyak 20 sectio caesarian men-
orang jadi 10 orang
6.2 Verifikasi kinerja keuangan

Tabel 14. Evaluasi cost & benefit

SELISIH
BENEFIT DALAM BULAN
No. COST KEUNTUNGAN
SEPTEMBER
DALAM BULAN
1. Rp 1.721.000,- (Untuk pem- Rp 13.488.146,- Rp 11.767.146
buatan media sosialisasi,
obat, dan pembuatan hak
cipta)

6.3 Meninjau masalah yang belum terselesaikan


Tabel 15. Evaluasi Dampak Negatif

No Masalah yang belum terselesaikan Penanggulangan Sementara


.
1. Rendahnya pengetahuan pasien sectio Pendalaman edukasi kembali pada saat
cesarean mengenai metode ERASC TS pasien masuk rawat inap
Pemberian leaflet 1 minggu sebelum operasi

6.4 Meninjau tindakan pencegahan terhadap dampak peningkatan


Tabel 16. Solusi ( pencegahan / pengurangan) dampak negatif yang timbul

No Dampak Peningkatan Pencegahan


.

1. Tingginya beban kerja petugas RS untuk Pemberian leaflet 1 minggu sebelum


menjelaskan kembali tentang prosedur operasi serta memberikan kesempatan
operasi sectio cesarean dengan metode pasien untuk bertanya langsung kepada
ERASC TS petugas. Dan adanya media informasi
tentang prosedur ERASC TS dan anjuran
6.5 Meninjau pengaruh terhadap pihak yang berkepentingan

Tabel 17. Tinjauan Pengaruh Terhadap Pihak yang Berkepentingan

Pihak Yang Dampak Positif Dampak Testimoni Foto


berkepentinga Negatif
n
Pemulihan Ada “Terima kasih
pasien dapat beberapa dengan adanya
lebih cepat pasien yang prosedur
terutama kurang ERASC TS,
mobilisasi memahami saya menjadi
duduk pasca sehingga cepat dalam
operasi sectio tidak dapat proses
cesarean mengikuti pemulihan dan
prosedur dari mobiliosasi
Pasien dan setelah operasi.
Keluarga Lama Pasien harus Terima kasih
perawatan menjalankan RSUD
menjadi lebih prosedur Tamansari,
singkat ERASC Semoga makin
Peningkatan TSTSdengan maju dan
pengetahuan baik dan semakin banyak
terkait proses sesuai inovasinya”
pemulihan tahapan
pasca operasi
sectio cesarean
Pasien post SC Harus “Setelah dil-
lebih merasa mengedukasi akukannya
Dr Spesialis An-
bertenaga dan pasien metode ERASC
astesi
mobilisasi dengan baik TSmobilisasi
sehingga pasien menjadi
pasien dapat lebih cepat”
memahami
prosedur
ERASC TS
Meningkatkan Meningkatka “Keuntungan
mutu pelayanan n penge- yang didapat
persalinan luaran leaflet lebih besar.
secara section dan brosur Pasien menjadi
Rumah Sakit cesarean yang lain lebih nyaman
dengan metode terkait dan pasien lebih
ERASC TS prosedur percaya ter-
ERASC TS hadap pela-
yanan SC di
RSUD Taman-
sari”
Peningkatan Kompetensi TIM
7.1 Penetapan Standarisasi

Edukasi Pasien dan keluarga pasien mengenai sectio caesario


pasien di re-edukasi 1 minggu sebelum operasi
Kebijakan tentang metode pemulihan dan perawatan yang cepat pada
INPUT pasien sectio caesarian

Edukasi berjalan
SPO dijalankan
Monitoring dan Evaluasi dijalankan
PROSES

Pasien memahami dan menjalankan program ASPEK


Pasien mau melakukan mobilisasi sedini mungkin
Mempercepat pemulihan pasien setelah operasi sectio caesarian

OUTPUT Mengurangi biaya kamar perawatan setelah operasi sectio caesarian


Rendahnya komplain pasien setelah operasi sectio caesarian akibat

7.2 Pengesahan standarisasi

Anda mungkin juga menyukai