Anda di halaman 1dari 8

TRANSFER PASIEN IGD KE RUANG BERSALIN ( VK )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD

DR ACHMAD 1/2
DARWIS

Tanggal terbit DitetapkanDirektur

Standar Prosedur 17 Januari 2015


Operasional

Dr.Muryani Dhatri

NIP. 19760111 200604 2 012

Pengertian Pemindahan pasien antar Instalasi Gawat Darurat ke Ruang Bersalin


Sebagai acuan transfer pasien dari Instalasi Gawat Darurat ke Ruang
Tujuan
Bersalin
1. Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cahaya Bunda
Cirebon Nomor: 001/PER/DIR/YMD/RSIACB/VII/2016 tentang
Pedoman Pelayanan Berfokus Pasien
2. Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cahaya Bunda
Cirebon Nomor: XXX / PER / DIR / RSIACB / XX / 20XX
Kebijakan Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
3. Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cahaya Bunda
Cirebon Nomor: XXX / PER / DIR / RSIACB / XX / 20XX
Tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
4. Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cahaya Bunda
Cirebon Nomor: XXX / PER / DIR / RSIACB / XX / 20XX
Tentang Panduan Transfer Pasien
1. Pastikan ketersediaan ruangan dengan menghubungi ruangan
bersalin.
2. Pasien yang akan dipindahkan harus dipastikan aman dan
kondisinya memungkinkan untuk di transportasikan
3. Pastikan teempat atau lingkungan sekitar pasien aman dan tanpa
hambatan
4. Perhatikan posisi dan tehnik pemindahan yang tepat
5. Konfirmasi bila pasien akan ditransportasikan
6. Pastikan kesiapan ruangan dan peralatan di ruang bersalin
7. Cek kembali kelengkapan dokumen rekam medik sebelum proses
Prosedur
pemindahan.
8. Lakukan pemindahan oleh perawat ke ruangan bersalin yang
sudah disediakan
9. Selama dilakukan pemindahan pasien harus dimotivasi untuk
membantu (sesuai dengan kemampuan mobilisasi pasien)
10. Lakukan serah terima antara perawat yang mengantar dengan
perawat yang menerima
11. Pengkajian pasien yang dipindahkan harus dilanjutkan oleh
perawat yang menerima selengkap mungkin dan dikaji ulang
selama pasien dalam perawatan.
Unit Terkait Ruang Bersalin
Dokumen Terkait Form Transfer

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif


No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD 1/2

DR ACHMAD
DARWIS

Tanggal terbit DitetapkanDirektur

Standar Prosedur 17 Januari 2015


Operasional

Dr.Muryani Dhatri

NIP. 19760111 200604 2 012

Pengertian Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif, yang ditujukan


untuk penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB) sesuai dengan target MDGs ,dan mengupayakan kesehatan
reproduksi ibu yang baik dan capaian tumbuh kembang anak yang
optimal.

Tujuan Mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melalui program rujukan
berencana dalam satu wilayah Kabupaten Kotamadya atau Propinsi.

Kebijakan  Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan


defenitif.

 Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di


ruang tindakan.

 Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi


dan seksio sesaria.
 Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi.

 Pelayanan asuhan Ante Natal Risiko Tinggi.

Prosedur I. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis


 Pelayanan kehamilan
 Pelayanan persalinan
 Pelayanan nifas
11. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
a. Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 1)
 Resusitasi neonatus
 Rawat gabung bayi sehat-ibu
 Asuhan evaluasi pascalahir neonatus sehat
 Stabilisasi dan pemberian asuhan bayi baru lahir usia
kehamilan 35-37 minggu yang stabil secara fisiologis
 Perawatan neonatus usia kehamilan <35 minggu atau
neonatus sakit sampai dapat pindah ke fasilitas asuhan
neonatal spesialistik
 Stabilisasi neonatus sakit sampai pindah kefasilitas
asuhan neonatal spesialistik
 Terapi sinar
b. Imunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh
Kembang
III.Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
a.Masa antenatal
 Perdarahan pada kehamilan muda
 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
 Gerak janin tidak dirasakan
 Demam dalam kehamilan dan persalinan
 Kehamilan Ektopik dan Kehamilan Ektopik Terganggu
 Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan,
kejang dan koma, tekanan darah tinggi.
b.Masa intranatal
 Induksi oksitosin pada hamil lewat waktu
 Pelayanan terhadap syok
 Pelayanan pecah ketuban
 Penanganan persalinan lama
 Persalianan dengan parut uterus
 Gawat janin dalam persalinan
 Penanganan malpresentasi dan malposisi
 Penanganan distosia bahu
 Penanganan prolapsus tali pusat
 Kuret pada blighted ovum/kematian medis,abortus
inkomplit,,mola hidatosa
 Aspirasi vakum manual
 Ekstrasi cunam
 Seksio sesarea
 Episiotomy
 Kraniotomi dan kraniosentesis
 Plasenta manual
 Perbaikan robekan serviks
 Perbaikan robekan vagina dan perineum
 Perbaikan robekan dinding uterus
 Reposisi infersio uteri
 Melakukan penjahitan
 Histerektomi
 Ibu sukar bernafas/sesak
 Kompresi bimanual dan aorta
 Ligasi arteri uterinre
 Bayi baru lahir dengan asfiksia
 Penaganan BBLR
 Resusitasi bayi baru lahir
 Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
 Anestesia spinal,ketamin
 Blok paraservikal
 Blok pudendal
 IUD post plasenta
 IUD durante seksio sesarea
c. Masa post natal
 Masa nifas
 Demam pasca persalinan/infeksi nifas
 Pendarahan pasca persalinan
 Nyeri perut pasca persalinan
 Keluarga berencana
IV. Pelayan Kesehatan Neonatal dengan Risiko Tinggi
Level II A ;
 Resusitasi dan stabilisasi bayi prematur dan atau sakit,
termasuk memeberikan bantuan CAP dalam jangka waktu
< 24 jam, atau sebelum pindah kefasilitas asuhan intensif
neonatus
 Pelayanan bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32
minggu dan berat lahir > 1500 gr yang meiliki
ketidakmampuan fisiologis seperti apnea, prematur, tidak
mampu menerima asupan oral, menderita sakit yang tidak
diantisipasi sebelumnya dan membutuhkan pelayanan
ssub spesialistik dalam waktu mendesak
 Oksigen nasal dengan pemantau saturasi oksigen
 Infus intravena perifer dan nutrisi parenteral untuk jangka
waktu terbatas
 Memberikan asuhan bayi dalam masa penyembuhan pasca
perawatan intensif
Level IIB
 Kemampuan unit perinatal level IIA ditambah dengan
tersedianya ventilasi mekanik selama jangka waktu
singkat (<24 jam) dan CPAP
 Infus intravena, nutrisi parenteral total, jalur sentral
menggunakan tali pusat dan jalur sentral melalui intravena
per kutan
V. Pelayanan Ginekologis
 Kehamilan ektopik
 Perdarahan uterus disfungsi
 Perdarahan menoragia
 Kisdta ovarium terpuntir
 Radang pelvix akut
 Abses pelvik
 Infeksi saluran genitalia
 HIV-AIDS
VI.Perawatan Khusus / High Care Unit dan Tranfusi
Darah
VII. Pelayanan Penunjang Medik
a. Pencitraan
 Radiologi, dinamik portabel
 USG ibu dan neonatal
b. Laboratorium bekerja sama dengan laboratorium
Pusat
 Pemeriksaan darah rutin dan urin
 Sptic marker untuk infeksi neonatus
 Pemeriksaaan gula darah, bilirubin, elektrolit, AGD
c. Total Parenteral Nutrion and Medication
d. Ruang Bahan Medis Habis Pakai
e. Ruuang Pencucian dan Penyimpanan alat steril yang
sudah dibersihkan
f. Ruang menyusui bagi ibu yang bayinya masih dirawat
dan tempat penyimpanan ASI perah
g. Klinik Laktasi
h. Ruang susu

Instalansi Terkait IGD, Kebidanan, Perinatologi, Farmasi, Gizi

Anda mungkin juga menyukai