Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

PENYELENGGARAAN
(PONEK) 24 JAM

RSU DADI KELUARGA CIAMIS


Jalan RE Martadinata No. 333-335, Baregbeg, Ciamis
Telp. 0265-7578032, 2750777, Email : rsdk.ciamis@gmail.com

2022

1
BAB I

DEFINISI

Rumah Sakit PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
yang menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara
komprehensif dan terintegrasi 24 jam.
Rumah sakit Ponek 24 jam adalah rumah sakit yang mampu
menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara
komprehensif dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.
RS ponek 24 jam memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan
ponek langsung terhadap ibu hamil/ ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir
baik yang dating sendiri atau atas rujukan pelayanan kesehatan lain.
Pembentukan sistem ponek 24 jam merupakan rangkaian upaya
percepatan penurunan AKI dan AKB.
Langkah utama dalam upaya ini terdiri atas:
 Peningkatan deteksi dini dan pengelolaan komplikasi kehamilan
dan persalinan berkaitan dengan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal melalui aktivasi, efisiensi, dan efektifitas mata rantai
rujukan.
 Peningkatan cakupan pengelolaan kasus dengan komplikasi
obstetri dan neonatal.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Upaya pelayanan ponek secara khusus ditujukan pada penurunan AKI


dan AKB sesuai dengan target MDGs 4 dan 5. Lebih luas lagi, upaya pelayanan
ponek harus dapat mengupayakan kesehatan reproduksi ibu yang baik dan
pencapaian tumbuh kembang anak yang optimal sesuai dengan potensi
genetiknya.
Ruang lingkup pelayanan PONEK di RS seharusnya dimulai dari garis
depan IGD dilanjutkan ke kamar operasi/ruang tindakan sampai ke ruang
keperawatan. Secara singkat dapat di deskripsikan sebagai berikut:
1. Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
2. Penanganan kegawat daruratan oleh tim PONEK Rumah Sakit di ruang
tindakan
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi Laparatomi dan Sectio
Caesarea
4. Perawatan intensif ibu dan bayi
5. Pelayanan asuhan antenatal resiko tinggi

Oleh karena itu, maka penilaian kinerja klinis disesuaikan dengan kelas
RS tersebut. Syarat minimal pelayanan yang harus disediakan oleh RS
PONEK:
a. Mampu memberikan Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis dan
Resiko Tinggi pada masa antenatal
b. Mampu memberikan Pelayanan Neonatal Fisiologis dan Resiko
Tinggi pada level IIB (Asuhan Neonatal dengan Ketergantungan
Tinggi)

3
Ruang lingkup RS PONEK disesuaikan dengan kelas dari masing-
masing Rumah Sakit. Adapun pelayanan maternal dan neonatal pada
PONEK Rumah Sakit Tasik Medika Citratama meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis
 Pelayanan kehamilan
 Pelayanan persalinan
 Pelayanan nifas
2. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
 Asuhan bayi baru lahir
 Resusitasi neonatus
 Rawat gabung bayi sehat dan ibu
 Asuhan evaluasi pasca lahir neonatus sehat
 Stabilisasi dan pemberian asuhan bayi baru lahir
usia kehamilan 35-37 minggu yang stabil secara
fisiologis
 Perawatan neonatus usia <35 minggu atau
neonatus sakit sampai dapat pindah ke fasilitas
asuhan neonatal spesialistik
 Stabilisasi neonatus sakit sampai pindah ke fasilitas
asuhan neonatal spesialistik
 Terapi sinar
3. Pelayanan Kesehatan Maternal Resiko Tinggi
a. Masa antenatal
 Perdarahan pada kehamilan muda
 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
 Gerak janin tidak dirasakan
 Demam dalam kehamilan dan persalinan
 Kehamilan ektopik (KE) dan kehamilan ektopik
terganggu (KET)
 Kehamilan dengan nyeri kepala, gangguan
penglihatan, kejang atau koma dan tekanan darah
tinggi

4
b. Masa intranatal
 Persalinan dengan parut uterus
 Persalinan dengan distensi uterus
 Gawat janin dalam persalinan
 Pelayanan terhadap syok
 Ketuban pecah dini
 Persalinan lama
 Induksi dan akselerasi persalinan
 Aspirasi vakum manual
 Seksio saesaria
 Episiotomi
 Kraniotomi dan kraniosentesis
 Malpresentasi dan malposisi
 Distosia bahu
 Prolapses tali pusat
 Plasenta manual
 Perbaikan robekan serviks
 Perbaikan vagina dan perineum
 Perbaikan robekan dinding uterus
 Reposisi inversio uteri
 Melakukan penjahitan
 Histerektomi
 Ibu sesak
 Kompresi bimanual dan aorta
 Ligase arteri uterine
 Bayi baru lahir dengan asfiksia
 Anesthesia umum dan local untuk Sectio caesarea
Anesthesia spinal, ketamine
 IUD durante section caesarea

5
c. Masa post natal
 Masa nifas
 Demam pasca persalinan
 Perdarahan pasca persalinan
 Nyeri perut pasca persalinan
 Keluarga berencana
d. Pelayanan Kesehatan Neonatal Resiko Tinggi
 Resusitasi dan stabilisasi bayi premature dan/atau sakit,
termasuk memberikan bantuan CPAP
 Pelayanan bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32
minggu dan berat > 1500 gram yang memiliki
ketidakmampuan fisiologis seperti apnea, premature, tidak
mampu menerima asupan oral, menderita sakit yang tidak
diantisipasi sebelumnya dan membutuhkan pelayanan sub
spesialistik dalam waktu mendesak.
 Oksigen nasal dengan pemantauan saturasi oksigen
 Infus intravena, nutrisi parenteral total, jalur sentral
menggunakan tali pusat dan jalur sentral melalui intravena
percutan
 Memberikan asuhan bayi dalam masa penyembuhan pasca
perawatan intensif
 Bayi premature
 Bayi yang lahir dari kehamilan resiko tinggi atau persalinan
dengan komplikasi.
 Bayi berat lahir rendah >1,5 kg
 Hiperbilirubinemi yang perlu terapi sinar
 asfiksia
 trauma kelahiran
 hipoglikemi
 kejang
 sepsis neonatal
 gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
 gangguan pernapasan

6
 kelainan jantung (payah jantung, payah jantung
bawaan,PDA)
 gangguan pendarahan
 renjatan (shock)
 aspirasi mekonium
 koma
 Inisiasi dini ASI (Breast Feeding)
 Kangaroo Mother Care
 Resusitasi Neonatus
 Penyakit Membran Hyalin
 Pemberian minum pada bayi risiko tinggi

e. Pelayanan Ginekologis
Kehamilan ektopik
Perdarahan uterus disfungsi
Perdarahan menoragia
Kista ovarium akut
Radang Pelvik akut
Abses Pelvik
Infeksi Saluran Genitalia
HIV – AIDS

f. Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah


Unit ini berfungsi untuk memberikan pelayanan yang intensif
untuk kasus persalinan dengan pre eklampsia, atau kasus
persalinan dengan resiko. Untuk unit transfusi darah
laboratorium RS bekerjasama dengan PMI terdekat untuk
menyediakan transfusi darah.

7
g. Pelayanan penunjang medik
unit ini berfungsi untuk diagnosis obstetri dan neonatus
 radiologi
 USG ibu dan neonatal
h. Laboratorium
Unit ini berfungsi untuk melakukan tes laboratorium dalam
penanganan kedaruratan maternal dalam pemeriksaan
hemostasis penunjang untuk pre
eklampsia dan neonatal.
• Pemeriksaan rutin darah, urin
• Septic marker untuk infeksi neonatus yaitu DPL (Darah
Perifer Lengkap), CRP (C-Reactive Protein), IT ratio, kultur
darah, kultur urin, kultur pus.
• Pemeriksaan gula darah, bilirubin, elektrolit, AGD.

8
BAB III
TATALAKSANA

A. Kriteria umum rumah sakit ponek


 Ada dokter jaga yang terlatih di IGD untuk mengatasi kasus
emergensi baik secara umum maupun emergensi obstetrik-neonatal.
 Dokter, bidan dan perawat terlatih melakukan resusitasi neonatus
dan kegawat daruratan obstetrik dan neonatus.
 Mempunyai Standar Operational Prosedur penerimaan dan
penanganan pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
 Jika memungkinkan, terdapat kebijakan tidak ada uang muka bagi
pasien kegawat-darutan obstetrik dan neonatal.
 Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.
 Mempunyai standar respon time di IGD oleh perawat IGD < dari 5
menit, dan bidan turun ke IGD < dari 5 menit setelah perawat IGD
menghubungi bidan yang bertanggung jawab jaga ponek, di kamar
bersalin (target diupayakan kurang dari 30 menit), pelayanan darah
(target diupayakan kurang dari 1 jam)
 Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan
operasi, bila ada kasus emergensi obstetrik atau umum.
 Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dengan
target dalam waktu kurang dari 30 menit.
 Memiliki tim yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas
sewaktu-waktu, meskipun on call.
 Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK,
antara lain dokter kebidanan, dokter anak, dokter/petugas anestesi,
dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan
dan perawat.
 Mengupayakan tersedianya pelayanan darah yang siap 24 jam.
 Mengupayakan tersedianya pelayanan penunjang lain yang
berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan Radiologi selama
24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu
siap tersedia.

9
a. Kriteria khusus
1. SUMBER DAYA MANUSIA
Memiliki Tim PONEK esensial yang terdiri dari:
 1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan*
 1 dokter Spesialis Anak*
 1 dokter di Unit Gawat Darurat
 Seluruh bidan maternitas
 Seluruh perawat perinatologi
Keterangan tanda *: dalam kondisi khusus tenaga dokter spesialis
tersebut tidak ada di rumah sakit, maka masing-masing tenaga dokter
spesialis dapat digantikan oleh dokter umum yang memiliki kompetensi
yang diperlukan terkait obstetri dan neonatal emergensi, diberikan
wewenang khusus oleh direktur RS.

Staf
◊ Dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan khusus
neonatologi, harus tersedia/dapat dihubungi 24 jam
◊ Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, harus tersedia/ dapat
dihubungi 24 jam
◊ Dokter spesialis anestesi, harus tersedia/dapat dihubungi 24 jam
◊ Dokter, bidan dan perawat harus terlatih dalam asuhan obstetric
neonatal (ASI, resusitasi neonatal, kegawatdaruratan obstetric
neonatal). Tim IGD sebaiknya sebagai pemeriksa awal dan cepat untuk
menemukan kegawatdaruratan dan melakukan tindakan stabilisasi
untuk penyelamatan jiwa, sedangkan tindakan deinitif sebaiknya
dilakukan di kamar bersalin.

10
Alur Pelayanan PONEK 24 Jam RSDKC

IBU HAMIL DAN


NEONATAL

11
BAB IV

DOKUMENTASI

Dalam pelaksanaannya Pelayanan PONEK 24 jam didokumentasikan dalam :

1. Identitas pasien

2. Lembar Anamnesa diisi oleh dokter, perawat dan bidan yang melakukan

pengkajian

3. Catatan pelayanan ditulis oleh dokter, perawat dan tenaga medis lain yang

memberikan kegiatan pelayanan maternal dan neonatal pada shif tersebut

4. Lembar Observasi yang diisi oleh perawat/bidan yang melakukan observasi

5. Lembar edukasi yang diisi oleh perawat yang memberikan penyuluhan

kepada pasien dan keluarga pada shif tersebut

6. Pada pasien rawat jalan dokumentasi pelayanan pada status list rawat jalan

dan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

7. Buku register PONEK

8. Laporan bulanan ke bagian rekam medik, tembusan ke direktur rumah sakit dadi
keluarga ciamis

Ditetapkan di : Ciamis
Pada tanggal : 21 Juni 2022

Direktur,

dr. H. Muhamad Ikbal

11

Anda mungkin juga menyukai