Tanggal terbit
PROSEDUR 5 /Januari / 2018
TETAP
Tanggal terbit
PROSEDUR 5 /Januari / 2018
TETAP
2. KBE
a. Letakkan tangan kiri diatas fundus dan tangan kanan
sejauh mungkin dibelakang fundus
b. Tangan kanan diletakkan dibawah daerah symphisis
dan pusat.
c. Lakukan secara bersamaan
UNIT TERKAIT IGD, VK, Rawat Gabung
REFERENSI Buku PONEK dan Buku Panduan Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal RSUD. Sungai Dareh
MANAJEMEN BBL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /SPO/Yan.
Kep/RSUD/2018 00 1/1
Tanggal terbit
PROSEDUR 5 /Januari / 2018
TETAP
Tanggal terbit
PROSEDUR 5 /Januari / 2018
TETAP
Lingkungan:
1. Tenang
2. Cukup terang
3. Jaga “privacy” pasien
Petugas:
2 orang atau lebih
Pelaksanaan:
1. Mengukur tekanan darah, nadi suhu pernafasan (sebelum
dan sesudah tindakan).
2. Memindahkan pasien kemeja ginekologi kemudian
mengatur posisi lithotomi.
3. Membantu dokter untuk tindakan kuret.
4. Memberikan obat-obatan sesuai program.
5. Membersihkan dan merapikan pasien sesudah dilakukan
tindakan kuret.
6. Memasang pembalut wanita.
7. Memindahkan pasien kekereta dorong.
8. Menyiapkan bahan untuk pemeriksaan PA.
9. Mengobservasi perkembangan pasien:
Tingkat kesadaran
perdarahan
10.Memeriksaan kelengkapan pengisisan formulir tindakan.
11.Mencatat semua tindakan.
Nama ruangan
6. Uterotonica
UNIT TERKAIT Ruang perawatan: IPD, IGD, ICU Anak, Poli Tindakan Bedah,
Poliklinik.
REFERENSI Buku PONEK dan Buku Panduan Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal RSUD. Sungai Dareh
Tanggal Terbit
18 Maret 2018
PROSEDUR
TETAP
01 juli 2018
PROSEDUR
TETAP
PERSALINAN KEMBAR
Tanggal Terbit
01 juli 2018
PROSEDUR
TETAP
PERSIAPAN CURETAGE
Tanggal Terbit
01 juli 2018
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Terbit
01 juli 2018
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN Asuhan persalinan yang bersih dan aman dari setiap tahap
persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama
perdarahan pascah persalinan dan hipotermia serta asfiksia
bayi baru lahir.
TUJUAN Menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya
yang terintergrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang
seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan
(optimal).
KEBIJAKAN Sesuai dengan buku PONEK dan buku panduan pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal RSUD. Sungai Dareh
PROSEDUR Langkah asuhan persalinan normal
a. Melihat tanda dan gejala kala dua
1. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
2. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada
rektum dan atau vaginanya.
3. Perineum menonjol.
4. Vulva vagina dan sfingter anal membuka.
k. Evaluasi
1. Melakukan pemantauan kontraksi uterus dan
pendarahan pervaginam.
2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca
persalinan.
Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca
persalinan.
Jika uterus tidak berkontaksi dengan baik,
melaksanakan perawatan yang sesuai untuk
menatalaksana atonia uteri. Jiak ditemukan
laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan
penjahitan dengan anestesi lokal dan menggukan
tehnik yang sesuai.
2. Mengajarkan pada ibu atau keluarga bagaimana
melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi
uterus.
3. Mengevaluasi kehilangan darah.
4. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan
kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama
pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan.
5. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam
selama dua jam pertama pasca persalinan.
6. Melakuakn tindakan yag sesuai untuk temuan
yantidak normal
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Terbit
01 juli 2018
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Terbit
PROSEDUR 01/ Juli/ 2018
TETAP
Cara Kerja :
1. Memberitahu pasien
2. Atur posisi pasien (dorsal recumbent) untuk
memudahkan tindakan.
3. Membawa alat kedekat pasien.
4. Mencuci tangan, pasang handscoon.
PROSEDUR 5. Melakukan inspeksi daerah vulva, vagina, perineum.
KERJA 6. Menggunakan vulva hygiene dengan menggunakan kapas
lembab DTT, buang kapas bekas pakai kedalam bengkok.
7. Membuka labia mayora dengan tangan kiri.
8. Memasukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan
secara obstetri kedalam vagina.
9. Tangan kiri berpindah ke sympisis pubis.
10. Menilai hasil pemeriksaan :
Meraba portio, serviks
Menetukan :
- Apakah portio kaku atau lunak
- Apakah portio tebal atau tipis
VAGINAL TOUCHER
No. Dokumen
445/ /SPO/Yan.
No. Revisi Halaman
Kep/RSUD/2018
01 02 / 02
Memastikan pembukaan
Memastikan keadaan ketuban
- Utuh atau pecah
- Apakah ketuban menonjol?
Bila ketuban pecah (negatif)
- Menetukan apa yang menjadi bagian terdepan dari
janin.
- Menentukan arah sutura sagitalis, UUK dan UUB.
- Menetukan apakah teraba caput
succedaneum/chepak haematom
- Menentukan apakah teraba bagian lain disamping
kepala (tali pusat atau tangan)
- Menentukan penurunan bagian terdepan janin
dalam panggul (pada bidang hodge)
PROSEDUR Memereksi keadaan panggul
KERJA - Apakah teraba promontarium
- Apakah teraba linea inominata (teraba sebagian
atau seluruhnya)
- Apakah sacrum konkaaf
- Apakah teraba spina ischiadica
- Apakah sudut arcus pubis tumpul
Memberitahu pasien hasil pemeriksaan
11. Rapikan pasien
12. Alat-alat dibersihkan dan didkembalikan
ketempatnya.
13. Melepaskan sarung tangan secara terbalik dan
rendam dalam larutan klorin klorin selama 10 menit.
14. Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir.
15. Dokumtasikan tindakan.
Tanggal Terbit
PROSEDUR 01/ Juli/ 2018
TETAP
Cara Kerja :
1. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sesuai
riwayat penyakit
2. Melakukan kompres hangat pada daerah symphisis
3. Mengobservasi intake dan output pasien
4. Memberikan tindakan dan terapi sesuai advis dokter :
a. Memberikan kateter
b. Mengeluarkan urine secepatnya (kateterisasi)
c. Memperbaiki keadaan umum, ingat kemungkinan
infeksi, urosepsis, gangguan keseimbangan cairan
d. Pengobatan kausal
e. Infeksi : Antibiotic sesuai
Tanggal Terbit
PROSEDUR 01/ Juli/ 2018
TETAP
1. Indikasi
PROSEDUR Kala II lama dengan presentasibelakang kepala atau
KERJA vertek
2. Kontra Indikasi
a. Malpresentasi
b. Panggul Sempit (CPD)
3. Syarat Khusus
a. Pembukaan lengkap
b. Presentasi belakang kepala
c. Janin cukup bulan
d. Kepala di Hodge III-IV
4. Persiapan
a. Persetujuan tindakan medis
b. Persiapan alat-alat : untuk ibu, untuk penolong
(operator dan asisten), untuk bayi
c. Pencegahan infeksi sebelum tindakan
5. Tindakan
a. Periksa dalam untuk menilai posisi kepala bayi
dengan meraba sutura
b. sagitalis dan ubun ubun kecil posterior
c. Pencegahan infeksi sebelum tindakan
d. Masukkan mangkok vakum melalui introitus vagina
secara miring dan pasang pada kepala bayi dengan
titik tengah mangkok pada sutura sagitalis + 1 cm
dari UUK
e. Nilai apakah perlu episiotomy, jika epiosiotomi tidak
diperlukan pada saat pemasangan mangkok
mungkin akan diperlukan pada saat perineum
meregang ketika bayi akan lahir
f. Pastikan tidak ada bagian vagina atau porsio yang
terjepit
g. Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik) atau
negative -0,2 (maelstrom), dan periksa aplikasi
mangkok, tunggu 2 menit lagi
h. Periksa apakah ada vagina yang terjepit, jika ada
turunkan tekanan danlepas bagian yang terjepit
i. Setelah mencapai tekanan negative yang maksimal ,
lakukan tarikan searah dengan sumbu pangguldan
tegak lurus pada mangkok
j. Tarikan dilakukan pada puncak hisdengan
mengikuti sumbu jalan lahir ,pada saat penarikan
minta pasien meneran, posisi tangan luar menarik
pengait, ibu jari tangan dalam pada mangkok,
lunjuk jari tengah pada kulit kepala bayi
k. Tarikan bias diulangi sampai 3 Kali
l. Saat supoksiput sudah berada dibawah simpisis
arahkan tarikan kearah atas secara berturut turut
lahir dahi, muka dan dagu. Segera lepaskan
mangkok vakum dengan membuka tekanan negative
m. Selanjutnya kelahiran bayi dan plasenta sam seperti
partus normal
Tanggal Terbit
PROSEDUR 01/ Juli/ 2018
TETAP
Cara Kerja :
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/menjaga privacy
2. Memasang selimut mandi
3. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4. Memasang alas dan perlak dibawah pantat
5. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas
bersamaan dengan pemasangan pispot, sambil
memperhatikan lochea. Celana dan pembalut
dimasukkan dalam tas plastik yang berbeda
6. Pasien disuruh BAK/BAB
7. Perawat memakai sarung tangan kiri
8. Mengguyur vulva dengan air matang
9. Pispot diambil
10.Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
11.Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil
kapas basah. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari
telunjuk kiri
12.Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri,
labia mayora kanan, labia minora kiri, labia minora
kanan, vestibulum, perineum. Arah dari atas ke
bawah dengan kapas basah (1 kapas, 1 kali usap)
13.Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan,
perhatikan apakah lepas/longgar, bengkak/iritasi.
Membersihkan luka jahitan dengan kapas basah
14.Menutup luka dengan kassa yang telah diolesi
salep/betadine
15.Memasang celana dalam dan pembalut
16.Mengambil alas, perlak dan bengkok
17.Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan
memakaikan selimut pasien
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR 01/ Juli/ 2018
TETAP
Cara Kerja :
A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi
2. Mengatur posisi pasien (dorsal recumbent) dan
melepas pakaian bawah pasien
3. Memasang perlak pengalas
4. Memasang pispot dibawah bokong pasien
5. Memakai sarung tangan
6. Mencuci area parineal dengan sabun dan air hangat
7. Mengganti sarung tangan steril, memasang duk steril
8. Membersihkan vulva dengan air hangat
9. Memberi pelumas 2,5-5 cm
10. Memasukkan kateter 5-7 cm / sampai keluar urine
11. Menyambungkan kateter dengan urin bag
12. Mengisi balon dengan aquades sesuai ukuran
13. Memfixasi kateter kearah paha
14. Melepas duk, pengalas, dan sarung tangan
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan
2. Merapikan pasien
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR 01/ Juli/ 2018
TETAP
PROSEDUR Administratif :
KERJA 1. Informed consent (dokter memberikan informasi kepada
pasien dan pasien mengetahuinya dan menyetujui
tindakan yang akan dilakukan pada dirinya baik secara
lisan maupun tertulis)
2. Penjadwalan operasi
Tanggal Terbit
PROSEDUR 01/ Juli/ 2018
TETAP
Persiapan penolong :
1. Memberikan penerangan tindakan apa yang akan
dilakukan pada pasien tentang kehamilannya, agar
perasaan pasien tenang
2. Cara bekerja septik aseptik
Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan pada pasien bahwa kehamilan dan
persalinan merupakan proses fisiologis
2. Menjelaskan pada pasien bahwa mual dan muntah
adalah gejala yang normal terjadi pada kehamilan muda,
dan akan menghilang setelah usia kehamilan 4 bulan
3. Anjurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi
dengan frekuensi yang lebih sering. Waktu bangun pagi
jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan
untuk makan roti kering atau biskuit dengan air hangat
4. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.
Makanan atau minuman sebaiknya disajikan dalam
keadaan panas atau sangat dingin.
5. Makan-makanan yang banyak mengandung gula
dianjurkan, untuk menghindari kekurangan
karbohidrat
6. Defekasi yang teratur
7. Pada pasien dengan muntah-muntah sering, pasien
dipuasakan dalam 2 jam, kemudian diinfuse dekstrose 5
%, RL 2:1 pada kolf I/IV diisi neurobion (Kolaborasi
Dokter)
Rawat Inap, VK, UGD, OK, ICU
UNIT TERKAIT
Prawirohardjo S, Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
REFERENSI Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.