YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit-Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LINDIMARA
Jl.Prof. DR. W. Z Yohanes No.6 Waingapu-87113- NTT
Telp : (0387) 61064, 61019 ; Fax : (0387) 61742
WAINGAPU – SUMBA TIMUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi indikator kualitas
kesehatan masyarakat di suatu negara,masih tergolong tinggi di Indonesia yaitu
AKI:307/100.000 KH (SDKI 2002/2003) dan AKB : 35/10000 KH (SDKI 2002/2003).
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih menempati peringkat teratas diantara negara-negara
Asia Tenggara.Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 28%,Eklampsia 24%,Infeksi
11%,partus macet/lama 8% dan aborsi 5% (SKRT 2001).
Di dalam Angka Kematian Bayi tercakup Angka Kematian Perinatal,dimana kematian karena
gangguan perinatal menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga 1986 adalah 42,3% dari kematian
bayi pada usia 0-1 bulan.Mengingat kematian bayi khususnya dalam periode perinatal berkaitan
erat dengan kesehatan ibu dimana AKI masih tinggi maka betapa pentingnya pelayanan Maternal
dan Perinatal sebagai kegiatan integrative di Rumah Sakit untuk terus ditingkatkan dalam upaya
menurunkan AKI dan AKB.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya berkaitan dengan kesehatan ibu
selama kehamilan,kesehatan janin selama didalam kandungan dan proses pertolongan persalinan
yang bermasalah.
Komplikasi obstetric tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada
ibu hamil yang diidentifikasi normal.Oleh karena itu perlu strategi penurunan kematian/kesakitan
maternal perinatal dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta kualitas dan kuantitas sumber
daya manusia dengan pembekalan pelatihan secara berkala.
Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga
kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dalam
pelayanan kepada pasien
B. TUJUAN
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan
PONEK.
2. Terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit.
3. Terlaksananya program kerja PONEK sesuai standar.
4. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Kristen Lindimara adalah rumah sakit yang menyelenggarakan kegiatan jasa
pelayanan kesehatan. Didirikan pada tanggal 12 November tahun 1912 oleh misi pekabaran injil
Zending, Belanda. Merupakan rumah sakit pertama yang berdiri di Pulau Sumba, tepatnya di
Waingapu ibu kota Kabupaten Sumba Timur. Misi pendirian RS Kristen Lindimara adalah
menyediakan pelayanan yang bersifat holistik. Selain menyelenggarakan pelayanan kesehatan
RS juga menyelenggarakan pelayanan non kesehatan, yaitu dibidang unit pengembangan
kesehatan masyarakat, pastoral dan konseling. Sejak tahun 1949 diserahkan pengelolaannya pada
Yayasan untuk menyelenggarakan rumah sakit-rumah sakit Kristen di Sumba, disingkat
YUMERKRIS, yaitu sebuah yayasan yang dibentuk Gereja Kristen Sumba (GKS) untuk
menangani masalah-masalah kesehatan di Pulau Sumba
Status Rumah Kristen Lindimara adalah rumah sakit swasta..
Rumah Sakit Kristen Lindimara mengutamakan mutu dan keselamatan pasien dalam setiap
pelayanan kesehatan yang ditawarkan. Salah satu tujuan pendirian Rumah Sakit Kristen
Lindimara adalah memenuhi kebutuhan pasien terkait pelayanan medis. Rumah Sakit Kristen
Lindimara menyelenggarakan peran dan fungsinya senantiasa menjunjung tinggi etika,
profesionalisme, rasa sosial dan semangat kemanusian serta dilandasi hati nurani. Sehingga
diharapkan Rumah Sakit Kristen Lindimara dapat menjadi rumah sakit sebagai pilihan
masyarakat, sesuai dengan visi Rumah Sakit Kristen Lindimara
Dalam mendukung pelayanan bagi masyarakat, Rumah Sakit Kristen Lindimara memberikan
fasilitas pelayanan dan sarana prasarana sebagai berikut:
A. Poliklinik Rawat Jalan
Poliklinik rawat jalan di Rumah Sakit Kristen Lindimara melayani rawat jalan yang terdiri dari:
1. Spesialis Saraf
2. Spesialis Kandungan
3. Spesialis Mata
4. Spesialis Penyakit Dalam
5. Poli Gigi
6. Poli Bedah
B. Fasilitas Rawat Inap
Rumah Sakit Kristen Lindimara menyediakan layanan rawat inap bagi pasien. Rawat inap
Rumah Sakit Kristen Lindimara memiliki rincian ruang perawatan sebagai berikut:
1. kelas VIP 15 TT (17 persen)
2. kelas I 10 TT (11,4 persen)
3. kelas II 8 TT (9,1 persen)
4. kelas III 48 TT (54,6 persen)
5. ICU 1 TT (1,1 persen)
6. HCU 2 TT (2,3 persen)
7. NICU 4 TT (4,5).
Pelayanan di kelas III merupakan pelayanan yang disediakan untuk pasien-pasien dengan
kemampuan ekonomi lemah (miskin) baik yang ditanggung oleh BPJS maupun yang ditanggung
oleh pemerintah daerah. lebih kurang 75 persen dari jumlah tempat tidur yang tersedia
diperuntukkan bagi pasien dengan kemampuan ekonomi lemah (miskin). Jumlah ini jauh
melampaui ketentuan yang ditetapkan Permenkes No.56/2014 tentang klasifikasi dan perizinan
rumah sakit yaitu sebesar 30 persen.
C. Sumber Daya Manusia
Jumlah karyawan RS Kristen Lindimara per Desember 2020 tercatat berjumlah 193 orang yang
terdiri dari 123 perempuan (63,7 %) dan 70 laki-laki (36,3 %). Adapun jumlah karyawan
berdasar status kepegawaian terdiri dari 86 orang karyawan tetap (44,6%), 81 karyawan kontrak
(41,9%), 14 tenaga parttime (7,2 %) dan 12 orang (6,3%) PNS yang diperbantukan. Untuk
komposisi pegawai tetap belum dapat dikatakan meningkat ditahun 2020 karena karyawan tetap
yang berjumlah 84 orang ditahun 2019 menjadi 86 orang ditahun 2020, karena 2 (dua) orang
tenaga tetap akan pensiun. Disatu sisi jumlah tenaga kontrak part time yang ada sifatnya paruh
waktu, sehingga tidak mempengaruhi jumlah beban untuk gaji/upah, tetapi berpengaruh pada
jumlah jasa petugas.
8 Unit Pelayanan
RS Kristen Lindimara secara adminitrasi tergolong dalam rumah sakit tipe D. Tetapi secara
faktual berdasarkan ketersediaan fasilitas, memberikan gambaran bahwa beberapa fasilitas yang
termasuk dalam fasilitas rumah sakit tipe C sudah dimiliki oleh RS Kristen Lindimara. Adapun
sejumlah fasilitas dimaksud sebagai berikut:
Unit Gawat Darurat NICU
Poliklinik HCU
ICU Hemodialisa
Laboratorium Home Care
Radiologi Apotik
KIA Rawat Inap
Ambulance
9 Jangkauan Pelayanan
Selain memberikan pelayanan dalam lingkup rumah sakit, RSK Lindimara juga memberikan
pelayanan diluar lingkungan rumah sakit, khususnya pada wilayah-wilayah yang jauh dari pusat
layanan fasilitas kesehatan pemerintah (misalnya: Puskesmas, Pustu). Pelayanan ini dalam
bentuk pelayanan bakti sosial yang dilakukan setiap tahunnya baik secara mandiri maupun
bersama mitra. Pelaksanaannya diparalelkan dengan perayaan hari-hari besar gerejawi maupun
ulang tahun RS Kristen Lindimara, pada setiap tanggal 12 November. Pelayanan kesehatan
dalam bentuk bakti sosial mendapatkan animo yang sangat besar dari masyarakat karena hanya
dengan cara seperti ini mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan mengingat jauhnya akses
mereka terhadap fasilitas kesehatan.
BAB IV
Strategi dan kebijakan yang sudah dipilih dan ditetapkan dapat dilaksanakan dan tercapai jika
didukung dengan program dan kegiatan yang tepat. Demikian sebaliknya, program dan kegiatan
yang dilaksanakan akan bisa dicapai jika didukung dengan strategi dan kebijakan yang tepat.
Oleh sebab itu, untuk mencapai hal ini sejumlah program dan kegiatan telah dirancang dengan
tahapan-tahapan pencapaian yang logis dan realistik.
Tujuan Khusus
a. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu bayi secara terpadu.
b. Mengembangkan kebijakan dan standar pelayanan ibu dan bayi.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
d. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetric
dan neoantus termasuk pelayanan PONEK 24 jam.
e. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina teknis dalam pelaksanaan
IMD dan ASI Eksklusif serta Perawatan Metode Kanguru pada BBLR
f. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu bayi
sebagai sarana pelayanan kesehatan lainnya.
g. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksnaan program RSSIB 10 langkah
menyusui dan peningkatan kesehatan ibu.
h. Melasanakan pemantauan dan analisis yang meliputi:
1) Angka keterlambatan operasi section caesaria.
2) Angka kematian ibu dan bayi.
3) Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui dini ( IMD ) pada bayi baru lahir.
Kegiatan pokok dan cara melaksanakan tindakan.
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu.
Dengan rincian kegiatannya:
a) Membentuk Tim PONEK RSK Lindimara
b) Menyusun program kerja Tim PONEK.
c) Koordinasi rutin tiap anggota Tim PONEK.
d) Sosialisasi program kerja Tim PONEK.
e) Membuat bukti pelaksanaan program PONEK Rumah Sakit.
f) Program PONEK Rumah Sakit dipantau dan dievaluasi secara rutin.
g) Pengawasan dan pengendalian meliputi :
• Angka keterlambatan operasi section caesaria.
• Angka kematian ibu dan anak.
• Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru
lahir.
2. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetric
dan neonatus termasuk pelayanan kegawatdaruratan (PONEK 24 jam).
a. Mengadakan seminar untuk meningkatkan mutu Tim dan seluruh staf RSK
Lindimara.
b. Mengadakan pelatihan internal maupun eksternal terakit penatalaksanaan kegawat
daruratan maternal dan neonatus.
c. Pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana penunjang pelayanan PONEK di
RSK Lindimara.
d. Mengoptimalkan kerjasama dengan UTD, Laboratorium, Radiologi,
3. Mengembangkan kebijakan dan standar pelayanan ibu dan bayi.
Dengan rincian kegiatan:
a) Menyusun panduan pelayanan PONEK sesuai standar Kementerian Kesehatan
acuan dalam pelaksanaan program PONEK
b) Menyusun kebijakan pelayanan PONEK RSK Lindimara.
c) Menyusun SPO pelayanan PONEK RSK Lindimara.
/
BAB V
STRUKTUR ORGANI SASI UNIT KERJA
KETUA PONEK
dr. Reeves E Presley, Sp.OG, Msc
DOKTER SPESIALIS
ANASTESI
dr. Nur Kusumawati, Sp.An
Sp.An
ANGGOTA ANGGOTA
1. Paulina Djuli, Amd. Keb
2. Rosalinda J. Lazarus, Amd. Keb 1. Mince H. Praing
3. Yetna D. N. Ledoh, Amd. Keb Amd. Kep
4. Marleni F. N. Aring, Amd. Keb 2. Merlin Rambu
5. Fatlin A. Manu, Amd. Keb Djati, Amd.Kep
6. Maria R. Demu, Amd. Kep
7. Priyonkarina W. Manao, Amd. Keb
8. Brigita I. F. A, Amd Kep
9. Hildegradris E. I. Memu, Amd. Keb
10. Alfonsa R. P. Paul, Amd. Keb
11. Leonara R. Lika Enga, Amd. Keb
BAB VI
URAIAN JABATAN
1. Mempersiapkan rapat dan membuat notulen serta melaporkan hasil kegiatan kepada
penanggung jawab Ponek Rumah Sakit
2. Menyusun laporan sesuai dengan format yang berlaku
3. Mengarsipkan dan mendokumentasikan kegiatan Ponek
E. ANGGOTA
1. PELAYANAN IGD
a. Melaksanakan komunikasi dan koordinasi rujukan melalui SISRUTE.
b. Melaksanakan timbang terima rujukan.
c. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan konsultan yang terkait dengan rujukan
dalam penetapan tindakan dan pemberian terapi.
d. Melaksanaan tindakan stabilisasi pasien gawat darurat bersama bidan .
e. Melaksanakan persiapan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk menegakkan
diagnose.
f. Mendokumentasikan semua tindakan yang telah dilaksanakan.
g. Mempersiapan tindakan SC emergenci apabila perlu tindakan segera.
2. PELAYANAN RAWAT JALAN OBSTETRI
a. Memberikan pelayanan antenatal care terpadu.
b. Melaporkan ke UGD apabila ada pasien resiko tinggi yang membutuhkan perawatan
lanjutan.
c. Memberikan KB pasca persalinan.
d. Memberikan pelayanan imunisasi ibu hamil.
3. VK
a. Memberikan pertolongan persalinan baik fisiologi maupun patologi.
b. Melaksanakan inisiasi menyusui dini.
c. Melakukan resusitasi ibu dan bayi.
d. Memberikan injeksi vit K pada bayi baru lahir.
e. Mendokumentasikan secara lengkap tindakan yang dilaksanakan.
4. PELAYANAN RAWAT GABUNG
a. Memberikan pelayanan pasca persalinan.
b. Memberikan pelayanan masa transisi pada bayi baru lahir.
c. Memberikan pelayanan program rawat gabung antara ibu dan bayi.
d. Menggalakkan pemberian ASI eksklusif dengan menerapkan 10 langkah menuju
keberhasilan menyususi.
e. Memberikan pelayanan senam nifas.
f. Memberikan pelayanan konseling KB pasca persalinan.
5. PELAYANAN NEONATAL RESIKO TINGGI
a. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal dengan resiko tinggi.
b. Memberikan pelayanan resusitasi neonatus.
c. Memberikan perawatan neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 35 minggu
atau BBLR.
d. Memberikan terapi sinar.
e. Memberikan pelayanan stabilisasi neonatus sakit.
f. Mendokumentasikan secara lengkap tindakan yang dilaksanakan.
6. PELAYANAN UNIT INTENSIF
a. Memberikan pelayanan intensif pada kasus maternal yang mengalami kegawatan.
b. Melakukan resusitasi dan stabilisasipada kegawatan maternal.
c. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi semua disiplin ilmu yang dibutuhkan
sesuai dengan kegawatannya.
HCU
GIZI IGD
LAUNDRY LABORATORIUM
RADIOLOGI
TIM INSTALASI
PONEK FARMASI
IRJ IBS
IPRS CSSD
REKAM MEDIK
1. Pertemuan internal
Pertemuan internal dilakukan setiap sebulan sekali dengan dokter umum,koordinator tiap ruang,
dan para anggota untuk membahas segala kebutuhan dan masalah yang terjadi di ruang lingkup
Rumah Sakit dan refres ilmu pengetahuan
2. Pertemuan eksternal
Pertemuan eskternal dengan Puskesmas Waingapu, Puskesmas Kambaniru, Puskesmas
Kawangu, Puskesmas Melolo, Puskesmas Kambatamapambuhang
BAB XII
PELAPORAN
1. Laporan bulanan
Untuk laporan internal di laporkan setiap bulan sekali dalam bentuk tabel. Untuk kegiatan
eksternal dilaporkan pada saat rapat bulanan.
2. Laporan tahunan
Dilaporkan kepada direktur setiap satu bulan sekali
Ditetapkan di : Waingapu
Pada Tanggal : Juni 2022