YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit-Rumah Sakit Kristen di Sumba)
Menurut data SDKI, Angka Kematin Ibu sudah mengalamai penurunan pada periode
tahun 1994-2012 yaitu ada tahun 1994 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997
sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup
namun pada tahun 2012, angka kematian ibu meningkat kembali sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Untuk AKB dapat dikatakan penurunan on the track ( terus menurun) dan pada
SDKI 2012 menunjukan angka 32/1.000 KH (SDKI 2012). Dan pada tahun 2015, berdasarkan
daa SUPAS 2015 baik AKI maupun AKB menunjukan penuruan ( AKI 305/100.000 KH; AKB
22,23/1000 KH).
Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu dalam bentuk
PONEK di Rumah Sakit.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu
dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedianya tenaga kesehatan yang sesuai
kompetensi prasarana, sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidan tertentu tenaga kesehatan memerlukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan perilaku dalam
pelayanan kepada pasien.
2. NAMA KEGIATAN
Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
3. TUJUAN KEGIATAN
Peningkatan kualitas pelayanan PONEK RSK Lindimara dalam rangka menurunkan AKI dan
AKB di Kabupaten Sumba Timur pada khususnya, di NTT pada umumnya.
Tidak ada permasalahan yang ditemui selama berlangsungnya kegiatan Pelatihan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Rumah Sakit Kristen Lindimara..
Tim PONEK memonitor proses pelaksanaan kegiatan dan mengevaluasi efektifitas kegiatan.
Rapat evalusi dilaksananakan setiap triwulan.
12. PELAPORAN
Pelaksanaan Pelatihan PONEK di RSUP Dr. Kariadi dilaporkan kepada Direktur RSK
Lindimara melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik.
13. PENUTUP
1. Peserta Pelatihan
3. Dana Pelatihan
4. Dokumentasi