Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN IN HOUSE TRAINNING PONEK

RSIA DWI SARI KOTA LUBUK LINGGAU

Jl. Yos Sudarso, No. 02 RT.03, Watervang, Kec. Lubuklinggau Timur 1, Kota Lubuklinggau
Telp. (0733) 7329 688 No. Hp/WhatsApp 0812-7206-8450, Kode Pos 31627
Email. rsia.dwisari97@gmail.com, Website. rsiadwisari.wordpress.com

1
1. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai layanan kesehatan harus mampu menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24
jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu dan angka kematian bayi di Indonesia. Pelayanan bermutu ini dapat dipantau dan
dinilai oleh rumah sakit itu sendiri melalui format yang telah disusun pada standar
kinerja manajemen dan standar kinerja klinis. Dimulai dari garis depan/UGD
dilanjutkan ke kamar operasi/ruang tindakan sampai ke ruang perawatan, antara lain :
stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif, penanganan kasus gawat
darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan, penanganan operatif cepat dan tepat
meliputi laparotomy dan seksio sesaria, perawatan intermediate dan intensif ibu dan
bayi, dan pelayanan asuhan antenatal risiko tinggi.
Pelayanan obstetri dan neonatal merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Konprehensif (PONEK) di rumah sakit. Rumah sakit PONEK 24 jam
merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan maternal dan
neonatal.
In house training Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Konprehensif
(PONEK) di rumah sakit perlu segera dilakukan. Untuk mempercepat upaya PONEK
menjadi bagian dari upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit maka PONEK dirasa
sangat penting menjadi salah satu penilaian dalam akreditasi rumah sakit. Oleh karena
itu, dibutuhkan Kerangka Acuan Kegiatan PONEK yang akan menjadi acuan dalam
kegiatan PONEK. Anggaran PONEK masuk dalam anggaran rumah sakit.
Kunci keberhasilan dari pelaksanaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Konprehensif (PONEK) di rumah sakit adalah keterampilan, kepribadian petugas
untuk memberikan pelayanan terbaik , tepat sasaran dalam melakukan tindakan , juga
interaksi sosial baik dengan klien atau keluarga dan pengetahuan petugas tentang
materi yang akan diberikan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk pemberian pelayanan kepada pasien
adalah melalui in house training Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Konprehensif
(PONEK) agar tenaga medis di RSIA Dwi Sari dapat mengambil keputusan yang
tepat dalam menghadapi berbagai masalah kegawatdaruratan yang dialami.

2
2. LATAR BELAKANG
Hasil SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012 lalu
menemukan bahwa angka kematian bayi di Indonesia saat ini adalah 32 per 1.000
kelahiran hidup. Di antara angka ini, 19 per 1.000 terjadi pada masa neonatal sejak
lahir sampai usia 28 hari. Padahal targetnya di tahun 2015 nanti angkanya harus turun
menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Penyebab utama kematian balita adalah masalah neonatal (asfiksia, berat badan lahir
rendah, dan infeksi neonatal), penyakit infeksi (utamanya diare dan pneumonia) serta
terkait erat dengan masalah gizi (gizi buruk dan gizi kurang). Masalah lain adalah
disparitas angka kematian neonatal, kematian bayi dan angka kematian balita yang
cukup tinggi, antarprovinsi. Kondisi ini disebabkan oleh masalah akses dan kualitas
pelayanan kesehatan, masalah sosial ekonomi dan budaya, pertumbuhan infrastruktur
serta kerterbukaan wilayah tersebut akan pembangunan ekonomi dan pendidikan.

Upaya membaiknya tingkat kesehatan anak dipengaruhi oleh meningkatnya


cakupan pelayanan yang diterima sejak anak berada dalam kandungan melalui:
pelayanan pemeriksaan kehamilan yang berkualitas, persalinan oleh tenaga kesehatan
utamanya di fasilitas kesehatan, pelayanan neonatal (melalui kunjungan neonatal),
cakupan imunisasi utamanya cakupan imunisasi campak, penanganan neonatal, bayi
dan balita sakit sesuai standar baik di fasilitas kesehatan dasar dan fasilitas kesehatan
rujukan dan meningkatnya pengetahuan keluarga dan masyarakat akan perawatan pada
masa kehamilan, pada masa neonatal, bayi dan balita, serta deteksi dini penyakit dan
care seeking behaviour ke fasilitas kesehatan.

Berbagai upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesehatan anak


Indonesia, yakni melalui continuum of care berdasarkan siklus hidup, continuum of
care berdasarkan pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif),
continuum of care pathway sejak anak di rumah, di masyarakat (pelayanan posyandu
dan poskesdes), di fasilitas pelayanan kesehatan dasar, dan di fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan. Upaya percepatan penurunan kematian balita fokus pada penyebab
kematian. Mengingat 56 persen kematian bayi terjadi pada masa neonatal dan 46
persen kematian balita terjadi di periode neonatal maka dalam upaya percepatan

3
penurunan angka kematian bayi dan balita fokus utama pada peningkatan akses dan
kualitas pelayanan neonatal, menurunkan prevalensi dan kematian yang disebabkan
oleh diare dan pneumonia, mengurangi dan menanggulangi gizi kurang dan gizi buruk
serta meningkatkan cakupan imunisasi campak. Upaya menurunkan angka kematian
neonatal dilakukan dengan meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
utamanya di fasilitas kesehatan, meningkatkan pelayanan kunjungan neonatal oleh
tenaga kesehatan menjadi 3 kali (6-48 jam setelah persalinan, hari ke-3 sampai ke-7
serta hari ke-8 sampai ke-28), ketersediaan pelayanan obstetrik neonatal emergensi
dasar di Puskesmas PONED (minimal 4 Puskesmas PONED per kabupaten/kota), serta
pelayanan obstetrik neonatal emergensi komprehensif di RS PONEK (minimal 1 RS
PONEK perkabupaten/kota).
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk menurunkan kematian
neonatal, bayi, dan balita adalah intervensi baik di tingkat keluarga dan masyarakat, di
tingkat pelayanan kesehatan dasar maupun di tingkat pelayanan kesehatan rujukan.
Adapun intervensi di tingkat pelayanan dasar dan rujukan meliputi pemeriksaan
kehamilan yang berkualitas dan terintegrasi, persalinan ditolong tenaga kesehatan
utamanya di fasilitas pelayanan kesehatan, penanganan kasus emergensi melalui
Puskesmas PONED dan RS PONEK, pelayanan pasca salin bagi ibu nifas dan bayi
baru lahir, pelayanan KB dan pelayanan rujukan KB, penanganan neonatal, bayi dan
balita sakit sesuai standar (antaralain Manajemen Terpadu Balita Sakit), penanganan
balita gizi kurang dan buruk (Terapeutik Feeding Centre) dan pelayanan rujukan kasus
gizi buruk dengan komplikasi, serta pelayanan rujukan bayi dan balita sakit.

Agar pelayanan tersebut di atas dapat terlaksana maka ketersediaan tenaga kesehatan
menjadi sangat penting baik dari segi jenis dan kompetensi yang dimiliki (bidan,
perawat, tenaga gizi lapangan dan nutrisionist, dokter, dr Spesialis Anak, dr Spesialis
Obgyn serta dr Spesialis Anestesi).

Tidak kalah pentingnya ketersediaan dan distribusi obat-obatan dan peralatan medis
yang lengkap dan siap digunakan sangat mendukung pelayanan sesuai standar
disamping supervisi fasilitatif yang dilaksanakan secara berkala.

4
3. TUJUAN PELATIHAN
a. Tujuan Umum  
Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam memberikan
pelayanan emergensi maternal neonatal secara komprehensif serta
mendayagunakan rumahsakit sebagai pusat rujukan pelayanan ibu dan anak.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan kompetensi dokter, bidan dan perawat dalam pelayanan
emergensi maternal neonatal dan Menerapkan  pelayanan emergensi maternal
neonatal dalam pelayananN
4. KEGIATAN

Kegiatan Inhouse Training Ponek, dilakukan di lantai 3 Aula RSIA Dwi Sari


pada hari  Sabtu 28 Mei 2022 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai 
5. SASARAN PELATIHAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh perawat, bidan ruang IGD,


Perinatologi, Rawat Inap , VK, OK, dan dokter umum
6. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana PONEK antara lain laptop, proyektor, materi edukasi,
form asesmen,
7. METODE PELATIHAN PONEK

Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, simulasi/praktik

8. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setelah kegiatan selesai. Pelaporan


kegiatan dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.

9. EVALUASI KEGIATAN

Evaluasi dilaksanakan setiap akhir kegiatan dan akhir tahun untuk menindaklanjuti
masalah atau kendala yang ada.

5
10. PENUTUP
Demikian proposal ini diperbuat dengan harapan dukungan dan partisipasi
Pimpinan berikut manajemen RS. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana
yang kita harapkan.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

6
LAMPIRAN

SUSUNAN ACARA INHOUSE TRAINING PONEK


RSIA DWI SARI KOTA LUBUK LINGGAU

No Waktu Kegiatan
1 08.00-09.45 Register Peserta
2 09.45-10.00 Pembukaan
3 10.00-10.15 Do’a
Sambutan
10.00-10.10 1. Direktur RSIA Dwi Sari
4 dr. Efrina sari, Mars
10.10-10.20 2. Ketua Panitia
Painanda, A. Md.Keb
5 10.20-10.30 Ice breaking
6 10.30-11.30 Penyampaian Materi oleh :
dr.H.Siti Rahayu, Sp.OG.MM
7 11.30-12.00 Diskusi/Tanya jawab
8 12.00-12.15 Penutup

7
RENCANA ANGGARAN BIAYA INHOUSE TRAINING PONEK
RSIA DWI SARI KOTA LUBUK LINGGAU

No Kebutuhan Harga Satuan Volume Jumlah


1 Banner kegiatan 50.000 1 50.000
2 Snack peserta 5000 25 125.000
3 Snack pemateri 20.000 2 40.000
4 Makan Peserta 10.000 25 250.000
5 Makan Pemateri 25.000 2 50.000
6 Akomodasi 500.000 1 500.000
Pemateri
Total Rp. 750.000

Anda mungkin juga menyukai