Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN PONEK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S. K. LERIK


PEMERINTAH KOTA KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan penyertaan-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan pembinaan jejaring rujukan
PONEK ini dengan baik dan lancar.
Laporan ini merupakan hasil dari Pembinaan Jejaring Fasilitas Kesehatan
Rujukan di RSUD S. K. Lerik Kota Kupang guna membangun mitra antara Rumah
Sakit dengan 11 Puskesmas di Kota Kupang.
Dengan adanya laporan Kegiatan Pembinaan ini untuk mendukung kegiatan
pelayanan kegawatdaruratan di RSUD S.K. Lerik. Diharapkan kegiatan ini menjadi
salah satu upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan di
Puskesmas jejaring rujukan sehingga tenaga kesehatan yang berada dijejaring
rujukan dapat memberikan pertolongan pertama dan menstabilkan pasien sebelum
pasien dirujuk ke RS S.K Lerik Kota Kupang, sehingga dapat menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas ibu dan neonates.
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kupang, September 2022

Penyusun
PEMBINAAN JEJARING FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN DI RSUD S.K
LERIK

I. PENDAHULUAN

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) tahun


2015 menunjukkan bahwa dari 100.000 kelahiran hidup di Indonesia, 305 di
antaranya berakhir dengan kematian sang ibu (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) tersebut – 305/100.000 kelahiran hidup.
Mendorong pemerintah untuk melakukan intervensi struktural; salah satunya adalah
dengan mencantumkan target penurunan AKI ke dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019. Dalam RPJMN 2014-2019,
pemerintah menargetkan penurunan AKI dari 305/100.000 kelahiran menjadi
276/100.000 kelahiran hidup.
Menurut Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes Eni Gustina, menurunkan
AKI bukanlah perkara yang mudah (Media Indonesia, 2017). Gustina menjelaskan
bahwa kematian ibu akibat persalinan merupakan masalah yang bersifat
multidimensional. Kematian ibu akibat persalinan tidak hanya disebabkan oleh faktor
kesehatan sang ibu semata seperti kekurangan gizi, anemia dan hipertensi,
melainkan juga turut dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti ketersediaan
infrastruktur kesehatan yang memadai, serta kesadaran keluarga untuk meminta
bantuan tenaga kesehatan dalam proses persalinan (Media Indonesia, 2017).
Intervensi yang dilakukan oleh pemerintah harus sesuai sasaran dan lebih
dari satu insititusi, dan turut melibatkan masyarakat sipil dalam prosesnya. Namun
sebelum membahas lebih jauh tentang bentuk-bentuk intervensi, kita harus memiliki
pemahaman terlebih dahulu tentang apa itu AKI, dan mengapa isu ini menjadi
penting untuk diperbincangkan.
Angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia hingga kini masih jauh
dari target yang ditetapkan oleh PBB. Millennium Development Goals (MDGs)
menargetkan jika angka kematian ibu dan bayi baru lahir adalah 102/100.000
kelahiran. Sedangkan menurut laporan, di negeri ini hingga 2017 angka kematian
ibu dan bayi baru lahir sekira 259-305/100.000 kelahiran. Angka tersebut memang
masih terbilang tinggi. Terlebih penurunannya pun tidak signifikan setiap tahun.
Sebenarnya banyak faktor yang berperan dalam angka kematian ibu dan bayi baru
lahir seperti bayi lahir prematur, pernikahan usia dini, jumlah kehamilan yang terlalu
banyak, dan lainnya. Namun sayangnya belum ada bukti spesifik yang menjelaskan
faktor penyebab tersebut.
Berdasarkan audit maternal tahun 2012 maka penyebab utama AKI adalah
perdarahan (32%) disusul oleh preeklampsia/eklampsia (20%), infeksi (10%),
penyakit jantung (15%), dan lain-lain (23%). Dari kajian ini juga muncul bahwa 80%
kematian ibu seharusnya dapat dihindari, dari salah satu aspek yakni pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal di tingkat rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar program Pelayanan
Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dijadikan prioritas. RSUD
S.K Lerik merupakan rumah sakit milik Kota Kupang yang melayani rujukan dari
dalam kota kupang maupun luar kota kupang. Rumah sakit ini mengambil peran
sebagai Rumah Sakit PONEK sebagai upaya pelayanan kesehatan secara umum
dan penanganan kegawat daruratan maternal perinatal secara khusus.
Upaya peningkatan PONEK di Rumah Sakit dilakukan melalui upaya pelatihan
tim PONEK Rumah Sakit, pemenuhan peralatan PONEK di Rumah Sakit
Kota, Bimbingan Teknis, Manajemen Pelayanan Keperawatan, pemberdayaan
Puskesmas PONED, penguatan sistem rujukan dan melakukan pembinaan
terhadap puskesmas jejaring rujukan. Dalam upaya ini SMF Kebidanan RSUD S.K
Lerik menyelenggarakan pembinaan jejaring rujukan melalui Penyegaran materi
penanggulangan kegawat daruratan maternal dan neonatal. Upaya ini melibatkan
dokter dan Bidan dari puskesmas jejaring dalam Kota Kupang. Hal ini juga untuk
mendukung kegiatan pelayanan kegawatdaruratan di RSUD SK Lerik. Diharapkan
kegiatan ini menjadi salah satu upaya meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan tenaga kesehatan di Puskesmas jejaring rujukan.
2. TUJUAN :
1. Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan kegawatdauratan maternal dan neonatal
sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

2. Khusus
 Memahami kebijakan depkes dalam menurunkan angka kematian ibu
dan bayi.
 Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bidan dan dokter dalam
mengambil keputusan dan bertindak secara cepat,tepat,aman dalam
memberikan Asuhan kebidanan.
 Meningkatkan kemampuan dalam penerapan asuhan kebidanan.
 Mengenal faktor risiko kegawat daruratan obstetri dan ginekologi.
 Mengidentifikasi faktor penyebab.
 Mengenal tanda, gejala dan menegakkan diagnosis serta melakukan
managemen kegawatdaruratan awal dan persiapan rujukan ke RS.

3. DASAR HUKUM
PMK No. 1051/Menkes/SK XI/2008 : Pedoman Penyelenggaraan PONEK 24
jam di Rumah Sakit

4. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pembinaan Jejaring Fasilitas Kesehatan Rujukan di RSUD S. K. Lerik Kota
Kupang berlangsung selama 1 hari, terdiri dari :
1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan pelatihan ini sebagai berikut :
Hari : Jumat
Tanggal : 16 September 2022
Tempat : Ruang Diskusi ICU RSUD S.K. Lerik (Lantai 3)
2. Peserta Pelatihan
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 17 orang.

3. Susunan Acara

NO WAKTU MATER JPL PEMBICARA PIC


I
-
1 08.00-08.30 Registrasi Sie acara
2 08.3 -08.45 Grand Opening Dirut RSUD S.K
Lerik dan Bidang
Mutu RS
3 08.45-09.00 Coffee break - Sie
konsumsi
4 Pre tes Dr. Kiswa
09.00–09.30 30 SpOG Sie ilmiah
menit
5 Dr. Kiswa SpOG
Perdarahan
09.30–10.00 30 Sie ilmiah
Antepartum
menit
6 Dr. Kiswa SpOG
10.00–11.30 Perdarahan Post Sie ilmiah
Partum

7
11.30-12.00 Hipertensi dalam 30 Dr. Kiswa SpOG Sie ilmiah
kehamilam menit
8
ISHOMA
12.00–13.30 30 - Sie
menit konsumsi

9
13.30 – 14.00 Kegawatdaruratan 30 Dr Vinsensia Sie ilmiah
neonatus menit SpA

10 14.00 – 14.10 Sie ilmiah


Post Test

TOTAL JPL
4. Pembiayaan

NO JENIS JUMLAH TOTAL

1. Spanduk 1 buah x @ Rp. 250.000 Rp. 250.000


2. Makan siang 22 org x @ Rp. 35.000 Rp. 770.000
3. snack 22 org x @ Rp. 15.000 Rp. 330.000
4. Goodie bag 22 org x @ 20.000 Rp 440.000
5. Fasilitator 1 org x Rp. 500.000 Rp. 500.000
TOTAL Rp. 2.290.000

5. Rencana Tindak Lanjut Pembinaan Jejaring Fasilitas Kesehatan Rujukan

N
TINDAK LANJUT TUJUAN INDIKATOR WAKTU
O
1 Menyusun laporan Sebagai Bukti Adanya laporan 19
kegiatan Pelaksanaan Kegiatan kegiatan
September
Pembinaan Jejaring Pembinaan Jejaring Pembinaan
Fasilitas Kesehatan Fasilitas Kesehatan Jejaring Fasilitas 2022
Rujukan Rujukan Kesehatan
Rujukan di
RSUD S.K.Lerik
Kota Kupang
2 Share Info Hasil Agar manajemen dan Adanya bahan 23
Pembinaan semua yang terkait presentasi dan September
Jejaring Fasilitas (Direktur RS, Komkep, RTL 2022
Kesehatan Bidang Pelayanan,
Rujukan Bidang Mutu RS dan
Karu Wakaru Ruang
Perawatan mengetahui
hasil dan RTLnya
3 Monitoring dan Mendapatkan masukan, Ada umpan balik Desember
Evaluasi informasi, koreksi dan 2022
berkesinambungan perbaikan
dari PONEK
6. Dokumentasi Kegiatan
5. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan Pembinaan Jejaring Rujukan PONEK. Besar
harapan kami kegiatan ini membawa dampak positif. Semoga Rencana Tindak
Lanjut Kegiatan Pembinaan Jejaring Fasilitas Kesehatan Rujukan ini dapat
diterima dan ditindaklanjuti dengan koordinasi berbagai bidang atau unit terkait
demi peningkatan mutu pelayanan asuhan kebidanan yang lebih baik.

Kupang, 19 September 2022


Ketua Tim PONEK

Dr.kiswa Angraeny,SpOG
NIP 198004172006042039

Anda mungkin juga menyukai