2019
1. LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia masih tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Menurut SDKI tahun
2010, AKI di Indonesia adalah 125/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB adalah 35/1000
kelahiran hidup. Di samping itu, indeks pembangunan manusia di Indonesia berada pada
urutan ke 107 dibanding dengan bangsa lain dan selama 5 tahun terakhir ini mengalami
perbaikan namun sangat lambat.
Menurut data SDKI, Angka Kematin Ibu sudah mengalamai penurunan pada periode
tahun 1994-2012 yaitu ada tahun 1994 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997
sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran
hidup namun pada tahun 2012, angka kematian ibu meningkat kembali sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Untuk AKB dapat dikatakan penurunan on the track ( terus
menurun) dan pada SDKI 2012 menunjukan angka 32/1.000 KH (SDKI 2012). Dan pada
tahun 2015, berdasarkan daa SUPAS 2015 baik AKI maupun AKB menunjukan penuruan (
AKI 305/100.000 KH; AKB 22,23/1000 KH).
Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,
maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu dalam
bentuk PONEK di Rumah Sakit.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian
ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedianya tenaga kesehatan
yang sesuai kompetensi prasarana, sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidan tertentu tenaga kesehatan memerlukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan perilaku
dalam pelayanan kepada pasien.
2.NAMA KEGIATAN
3. TUJUAN KEGIATAN
2
5. PEMATERI DAN PELATIH : Dokter Spesialis Obstetrik dan Ginekologi ( 2 Orang) dan
Dokter Spesialis Anak ( 2 Orang )
6. PESERTA :
Dokter Spesialis Obestetrik Ginekologi, Dokter Spesialis Anak, Dokter Umu, Perawat dan
Bidan RSUPP Betun, RSUD Atambua, RS Sito Husada, RSUD Soe, RS Dedari Kupang, dan
RSU WZ Yohanes Kupang
Dana Kegiatan ini dibebankan kepada DPA Rumah Sakit Umum Penyangga Betun, sebesar
terlampir.
Tidak ada permasalahan yang ditemui selama berlangsungnya kegiatan Pelatihan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Rumah Sakit Umum Penyangga
Perbatasan Betun.
Tim PONEK memonitor proses pelaksanaan kegiatan dan mengevaluasi efektifitas kegiatan.
Rapat evalusi dilaksananakan setiap triwulan.
12. PELAPORAN
`Pelaksanaan Kegiatan PONEK di RSUPP Betun dilaporkan kepada Direktur RSUPP Betun
melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik setiap bulan dan juga laporan ke pemilik RSUPP
Betun dalam hal ini Bupati Kabupaten Malaka.
3
13. PENUTUP
Lampiran :
1. Peserta Pelatihan
3. Dana Pelatihan
4. Dokumentasi
4
5
6
7
8
9
10
11
12