Anda di halaman 1dari 15

PENGAPLIKASIAN DOPPLER

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Kesehatan

Disusun oleh :
Anisa Riska Amalia 30422005
Aziza 30422009
Eva Chintya Sari 30422020
Molina Fitri 30422031
Putri Sari Anggraini 30422040
Siti Anggra Puji 30422052
Astuti
Yeni Anggita 30422058

Dosen Pengampu:
Sasono Mardiono, S. Kep, Ns, M. Biomed

STIKES ABDURAHMAN PALEMBANG


Tahun 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah swt. karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Pengaplikasian
Doppler”
Selama proses pengerjaan dan penyusunan makalah ini, banyak pihak
yang telah memberikan bantuan, pengarahan, saran, serta bimbingan kepada kami
selaku penyusun. Dengan selesainya makalah ini, kami ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua kami dan keluarga yang selalu memberikan dukungan
baik dalam bentuk moril maupun materil selama proses penyusunan
makalah ini, sehingga proses penyelesaian makalah ini dapat berjalan
dengan baik.
2. Bapak Sasono Mardiono, S. Kep, Ns, M. Biomed selaku dosen pengampu
mata kuliah fisika kesehatan yang telah memberikan banyak sekali
pembelajaran dan bimbingan selama ini
3. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan banyak dukungan
dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam makalah ini, kami dapat menyadari bahwa dalam penulisan dan
penyusunannya masih banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi
maupun penulisan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan kami selaku
penyusun makalah. Untuk itu kami akan mengucapkan terima kasih bagi para
pembaca dan semua pihak yang memberikan kritik serta saran kepada kami dalam
memperbaiki penulisan dan penyusunan makalah kedepannya. Kami harap
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan kami sendiri.

Palembang, 9 Desember 2022


Hormat Kami,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. USG Doppler................................................................................................................3
B. Komponen Mesin Doppler............................................................................................4
C. Teori Fisika Doppler.....................................................................................................6
D. Prinsip Kerja Fetal Doppler..........................................................................................7
E. Pengoperasian USG Doppler dalam Kehamilan...........................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
LAMPIRAN...........................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama masa kehamilan tentunya ibu selalu berharap yang terbaik untuk
janin di dalam kandungan. Maka demikian setiap melakukan pemeriksaan ke
dokter atau bidan, ibu akan bertanya-tanya mengenai bagaimana keadaan
janin. Pemantauan janin tentunya tidak bisa dilakukan dengan kasat mata. Maka
dari itu, biasanya pemantauan dilakukan dengan mendengarkan denyut
jantungnya. Bukan hanya memantau apakah denyut jantung janin keras atau
lemah, tetapi juga dilihat perubahan iramanya terutama saat terjadi kontraksi
rahim. Ketika janin stress, denyut jantung yang tadinya berirama dan cepat bisa
jadi tidak berirama dan melemah. Hal ini perlu diketahui untuk mengetahui
sejauh mana toleransi janin terhadap proses persalinan sehingga dokter atau bidan
bisa memutuskan apakan perlu intervensi atau tidak.
Ultrasonografi (USG) merupakan prosedur diagnostik yang paling sering
digunakan di bidang obstetri. Selain karena nyaman, tidak menimbulkan nyeri
pada penggunannya, dan hasilnya dapat diketahui secara langsung, juga secara
luas dianggap aman untuk digunakan. Meskipun demikian, sebagai bentuk
energi, ultrasonografi memiliki potensi bioeffects. Mekanisme bioeffects
tersebut, terutama terjadi akibat peristiwa kavitasi dan pemanasan. USG doppler
merupakan suatu alat yang menggunakan gelombang suara untuk dapat
mengetahui aliran darah di pembuluh darah, alat ini biasanya digunakan untuk
memeriksa denyut jantung janin (DJJ) Ketika kehamilan mulai memasuki usia
11 minggu keatas.
Selama pemeriksaan ultrasonografi Doppler, sebuah alat seukuran sabun
batang (transducer) berfungsi sebagai pengirim gelombang suara sekaligus
penerima gelombang suara yang dipantulkan oleh organ padat yang
diperiksa,termasuk sel-sel darah merah. Transduser tersebut diaplikasikan pada
kulit diatas organ yang akan diperiksa. Adanya pergerakan dari sel-sel darah
merah menyebabkan perubahan frekuensi gelombang suara yang dipantulkan
dan diterima transduser. Pembuatan makalah ini didasarkan pada pembahasan
pengaplikasian USG doppler termasuk juga teori fisika serta komponen yang
terdapat pada alat USG doppler.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka hal-hal yang dijadikan
rumusan masalah antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan USG doppler?
2. Apa saja bagian-bagian dari mesin doppler?
3. Bagaimana teori fisika efek doppler?
4. Bagaimana prinsip kerja fetal doppler itu?
5. Bagaimana cara pengoperasian USG doppler dalam kehamilan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu USG doppler.
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari mesin doppler.
3. Untuk mengetahui teori fisika efek doppler.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja fetal doppler.
5. Untuk mengetahui cara pengoperasian USG doppler dalam kehamilan.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah memberikan
informasi mengenai USG doppler dan pengaplikasiannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Doppler
Doppler merupakan suatu alat yang menggunakan gelombang suara
untuk dapat mengetahui aliran darah di pembuluh darah. Ultrasonografi Doppler
adalah alat kedokteran yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung pada
janin, yang biasanya digunakan pada usia kehamilan 11 minggu keatas (Rizal
dan Mak’ruf, 2012). Ultrasonografi Doppler merupakan alat yang sama dengan
ultrasonografi biasa, namun pada ultrasonografi biasa hanya dapat menampilkan
gambar dari pantulan gelombang suara dari organ yang diperiksa, sedangkan
ultrasonografi Doppler memiliki efek Doppler. Dengan memanfaatkan efek
Doppler, ultrasonografi tersebut dapat mendeteksi arah aliran darah dan juga
kecepatan relatif aliran darah tersebut (Chudleigh and Thilaganathan, 2004).
Fetal doppler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi
denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang
elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan
janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif. Doppler juga merupakan alat
yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung janin selama masih ada
didalam kandungan. Doppler biasanya terdapat diruang kebidanan untuk
membantu perawat dalam untuk mengetahui kondisi jantung janin dalam
kandungan ibu. Doppler menggunakan 2 sensor yaitu :

1. Ultrasound menggunakan transmitter dan receiver, keuntungannya lebih peka


dan akurat, tetapi harganya lebih mahal.
2. Mikrosound tidak menggunakan transmitter dan receiver. Hanya menerima,
tidak memancarkan sehingga kurang peka.
Selama pemeriksaan ultrasonografi Doppler, sebuah alat seukuran sabun
batang (transducer) berfungsi sebagai pengirim gelombang suara sekaligus
penerima gelombang suara yang dipantulkan oleh organ padat yang diperiksa,
termasuk sel-sel darah merah. Transduser tersebut diaplikasikan pada kulit di atas
organ yang akan diperiksa. Adanya pergerakan dari sel-sel darah merah
menyebabkan perubahan frekuensi gelombang suara yang dipantulkan dan
diterima transducer hal ini disebut dengan efek Doppler (Chudleigh and
Thilaganathan, 2004).

3
Pada hakekatnya, mesin ultrasonografi paling modern tidak
menggunakan efek Doppler untuk mengukur percepatan, sebagaimana telah
dipercayakan pada lebar pulsa Doppler. Mesin lebar pulsa memancarkan pulsa
ultrasonik, kemudian disaklar dalam mode menerima. Dengan demikian pulsa
direfleksikan sehingga yang diterima bukan subyek pergeseran phasa, melainkan
seperti resonansi tidak kontinyu. Oleh karena itu dengan membuat beberapa
pengukuran, pergeseran fase dalam urutan pengukuran dapat digunakan untuk
mencapai pergeseran frekuensi (karena frekuensi adalah tingkat perubahan
phasa). Untuk mencapai pergeseran phasa antara sinyal yang dipancarkan dan
yang diterima, pada umumnya digunakan satu dari dua algoritma Kasai atau
cross-correlation (Nemescu et al, 2015).

B. Komponen Mesin Doppler


Mesin ultrasonografi lama yang menggunakan Doppler gelombang
kontinyu atau continue wave (CW), memperlihatkan efek Doppler seperti yang
telah diuraikan di atas. Untuk melakukan hal tersebut, transduser pengirim dan
penerima harus dipisahkan. Sebagian besar penggambaran kembali mesin
gelombang kontinyu, tidak dapat memberikan informasi jarak, hal ini merupakan
keuntungan besar dari sistem pulsa wave (PW), dimana waktu antara pengiriman
dan penerimaan pulsa dapat diubah ke dalam informasi jarak dengan mengetahui
kecepatan suaranya Nemescu et al, 2015).
Mesin ultrasonografi Doppler pada dasarnya terdiri dari bagian-bagian
sebagai berikut (Kwon and Park, 2016) :

1. Probe transduser
Bagian ini berfungsi mengirim dan menerima gelombang suara. Probe
transduser merupakan alat utama dari mesin ultrasonografi. Probe transduser
membuat gelombang suara dan menerima pantulan, atau bisa dikatakan probe
transduser merupakan mulut dan telinganya mesin ultrasonografi. Probe
transduser membangkitkan dan menerima gelombang suara dengan
menggunakan prinsip yang dinamakan efek piezolistrik (tekanan listrik).
Dalam probe transduser terdapat satu atau lebih kristal piezolistrik. Bila arus
diberikan ke Kristal, maka Kristal dengan cepat berubah bentuk Kecepatan
berubah bentuk atau vibrasi akan menghasilkan gelombang suara. Sebaliknya

4
bila suara atau tekanan gelombang dikenakan pada kristal maka akan
menghasilkan arus. Oleh karena itu, beberapa Kristal dapat digunakan untuk
mengirim dan menerima gelmbang suara. Probe transduser juga mempunyai
penyerap suara untuk mengeliminasi pantulan balik dari probe itu sendiri, dan
sebuah lensa akustik untuk membantu memfokuskan emisi gelombang suara.
Probe transduser mempunyai banyak bentuk dan ukuran. Bentuk probe
menentukan pandangan bidang dan frekuensi emisi gelombang suara,
kedalaman penetrasi gelombang suara dan resolusi gambar. Probe transduser
mungkin berisi satu atau lebih elemen Kristal, dalam probe multiple elemen
Kristal, setiap Kristalnya memiliki rangkaian sendiri. Probe multiple elemen
Kristal memiliki keuntungan bahwa berkas dapat dikendalikan dengan
mengubah waktu pengambilan pulsa setiap elemen, pengendalian berkas
penting, khususnya pada cardiac ultrasononography.
2. Central Processing Unit (CPU)
Bagian ini yang melakukan semua perhitungan dan berisi sumber
daya untuk komputer dan probe transduser. CPU merupakan otak mesin
ultrasonografi. Pada dasarnya CPU merupakan unit pengolah dari sebuah
komputer yang berisi chip microprosessor, penguat dan power supply untuk
mikroprosesor dan probe transduser. CPU melakukan semua perhitungan
meliputi pemrosesan data.
3. Speaker
Bagian ini akan mengeluarkan suara yang berasal dari sinyal bio
elektro yang ditangkap oleh probe transduser.
4. Tombol Kontrol
Merupakan bagian yang berfungsi untuk mengatur volume suara yang
dihasilkan oleh speaker.
5. Battery Case
Bagian ini merupakan tempat untuk meletakan baterai sebagai daya
untuk mengaktifkan alat doppler.

5
C. Teori Fisika Efek Doppler
Efek Doppler adalah gejala bunyi yang membahas perubahan frekuensi
yang diterima oleh pengamat (pendengar) akibat gerak relative antara sumber
bunyi dengan pendengar. Misalnya gelombang bunyi yang dikeluarkan oleh
sumber bunyi dan pendengar bergerak saling mendekati. Maka frekuensi bunyi
yang didengar oleh pendengar akan lebih tinggi daripada frekuensi sebenarnya
dari bunyi yang dihasilkan sumber bunyi. Namun, jika sumber bunyi dan
pendengar bergerak saling menjauhi, maka frekuensi bunyi yang didengar oleh
pendengar akan lebih rendah daripada frekuensi sebenarnya.
Secara umum, efek doppler dialami ketika ada gerak relatif antar sumber
bunyi dan pendengar. Jika cepat rambat bunyi diudara saat itu adalah V,
kecepatan pengamat V p dan kecepatan sumber bunyi V s dan frekuensi yang
dipancarkan sumber adalah F s, maka secara perhitungan frekuensi yang didengar
oleh pengamat adalah (Arif, 2012):

(
F p= )
V ±V p
F
V ±V s s
di mana;
F p= frekuensi pendengar
F s= frekuensi sumber
V = kecepatan bunyi di udara
V p = kecepatan pendengar
V s = kecepatan sumber

6
D. Prinsip Kerja Fetal Doppler
Proses ultrasonografi Doppler biasanya diawali dengan mengoleskan
jel pada permukaan kulit bagian tubuh yang akan dipindai. Selanjutnya,
perangkat genggam yang disebut transduser, akan diletakkan di atas
permukaan kulit untuk memulai pemindaian. Perangkat ini kemudian akan
mengirimkan gelombang suara yang kemudian akan diperkuat melalui
mikrofon Chudleigh and Thilaganathan, 2004). Prinsip kerja ultrasonografi
Doppler didasarkan pada efek Doppler. Bila obyek merefleksikan gelombang
ultrasonik maka gelombang akan berpindah dan mengubah frekuensi pantulan,
sehingga membuat frekuensi lebih tinggi. Jika merupakan perpindahan
menuju/mendekati probe dan frekuensi lebih rendah jika merupakan
perpindahan menjauhi probe. Seberapa banyak frekuensi yang diubah
tergantung pada seberapa cepat obyek berpindah. Ultrasonografi Doppler
mengukur perubahan dalam frekuensi pantulan untuk dihitung seberapa cepat
obyek berpindah (Nemescu et al, 2015).
Fetal doppler adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara
dalam tubuh dan sering digunakan untuk mendengar suara jantung. Fetal
doppler menggunakan media suara untuk memantau denyut jantung janin.
Perhitungan rata-rata detak janin dilakukan secara manual dengan menghitung
suara yang keluar dari speaker selama satu menit (Evelyn and Pearce, 1991).
Alat medis ini dilengkapi dengan power supply baterai Ni-MH 9,6 V
dengan jangka waktu pemakaian sekitar 8 jam (terhitung dari baterai dalam
kondisi penuh). Untuk pendeteksi sinyal (sensor) detak jantung, digunakan
probe ultrasonik doppler 2,5 MHz BL-500B. Kemudian untuk menguatkan
sinyal digunakan penguat isyarat kecil variabel 1-10 kali. Sinyal di inputkan
ke komputer melalui microphone pada soundcard untuk proses pengolahan
sinyal digital. Proses pengolahan sinyal terdiri dari program penampil sinyal,
filter digital FIR windowing bandpass filter 9-39 Hz dengan transisi band 4
Hz. Untuk menghitung BPM (Beat Per Minutes) dilakukan dengan metoda
rata-rata tegangan dan sinyal BPM didiagnosa menurut standar yang sudah
ditetapkan (Sutton, 1995).

7
Tabel 1: Parameter Denyut Jantung Janin

No Kondisi Ciri-ciri Parameter Interpretasi


.
1. Normal Denyut Jantung 120-160 denyut/ Normal
dasar menit
2. Takikardia Sedang 161-180 denyut/ Mengkhawatirkan
menit
Berat >180 denyut/ Abnormal
menit
3. Bradikardia Sedang 100-119 denyut/ Mengkhawatirkan
menit
Berat >100 denyut/ Abnormal
menit
Variabilitas jangka 5-15 denyut/ Tenang
pendek menit
Variabilitas jangka Ada Tenang
panjang
4. Perubahan >15 denyut/ Baik
berkala menit selama
(Akselerasi) >15 detik
Perubahan Dini 10-40 denyut/ Kompresi kepala
berkala menit
(Deselerasi) Lanjut 5-60 denyut/ Hipoksia/asidosis
menit
Bervariasi 10-60 denyut/ Kompres tali pusat
menit
Kombinasi Menghawatirkan

Variabilitas denyut jantung janin adalah gambaran osilasi yang tidak teratur,
yang tampak pada rekaman denyut jantung janin.Variabilitas denyut jantung janin
dapat dibedakan menjadi 2 bagian :

8
1. Variabilitas jangka pendek (short term variability) Merupakan
perbedaan interfal antar denyut, variabilitas yang normal antara 2-3
dpm.
2. Variabilitas jangka panjang (long term variability) Merupakan
gambaran osilasi yang lebih kasar dan lebih jelas. Rata-rata
mempunyai siklus 3-6 kali/menit. Variabilitas ini dibedakan menjadi:
a) Normal : amplitudo antara 6-25 dpm.
b) Berkurang : amplitudo antara 2-5 dpm.
c) Menghilang : amplitudo kurang dari 2 dpm.
d) Saltatory : amplitudo lebih dari 25 dpm

E. Pengoperasian Fetal Doppler dalam Kehamilan


Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25 MHz yang digunakan untuk
mendeteksi detak jantung janin usia 16 minggu, frekuensi dibangkitkan oleh
oscilator kemudian dipancarkan oleh transmitter ke media pengukuran dan hasil
pengukuran diterima kembali oleh reciever, lalu sinyal masuk ke preamp untuk
dikuatkan kemudian disaring melalui filter dan dikuatkan oleh amplifier (penguat
akhir). Kemudian output dari amplifier masuk ke ADC (analog to digital
converter) dirubah menjadi data digital. Kemudian ditampilkan jumlah detakan
jantung janin yang terukur melalui display dan speaker (Saifuddin et al, 2019).
Cara mengoperasikan mesin Fetal Doppler:

1. Hubungkan kabel probe pada unit


2. Tekan tombol ON
3. Atur volume suara
4. Berikan gell pada noodle pada pasien
5. Tempelkan probe transduser ke atas permukaan tubuh pasien
6. Bersihkan setelah selesai.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Doppler merupakan suatu alat yang menggunakan gelombang suara untuk
dapat mengetahui aliran darah di pembuluh darah. Mesin doppler memuat 5
komponen utama dengan fungsi yang berbeda, diantaranya probe transduser,
CPU, speaker, tombol kontrol, dan battery case. Dalam teori fisika efek doppler
dialami ketika terjadi gerak relatif antar sumber bunyi dan pengamat. Prinsip kerja
fetal doppler adalah dengan menggunakan media suara untuk memantau denyut
jantung yang perhitungannya dilakukan secara manual dengan menghitung suara
yang keluar dari speaker selama satu menit. Cara mengoperasikan USG doppler
ini adalah dengan mengaktifkan mesin doppler dan menempelkan transduser pada
objek atau dalam hal ini objek yang dimaksud adalah perut ibu hamil, selanjutya
sinyal bio elektro yang terdeteksi kemudian diteruskan sehingga sinyal tersebut di
ubah ke bentuk suara melalui sebuah speaker.

B. Saran
Sebagai penyusun makalah, kami dapat menyadari jika dalam penyusunan
makalah ini masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya kami akan segera melakukan perbaikan untuk penyusunan makalah ini
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA
Chudleigh T, Thilaganathan B. Evaluating the pregnancy using USG in obstetric
ultrasound how, why and when. Edisi ke-3. Philadelphia: Elsevier Health
Scienth Deph; 2004. hlm. 176-83.
Evelyn C. Pearce. 1991. Anatomi dan fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Kwon JY, Park IY. Fetal Heart Rate Monitoring to Computerized Analysis. Obstet
Gynecol Sci. 2016;59 (2):79-84.
Nemescu D, Berescu A, Rotariu C. Variation of safety indices during in the learning
curve for color Doppler assessment of the fetal heart. Med Ultrason.
2015;17(4):469-74.
Reniati Arif, A. 2012. Penentuan Kenormalan Denyut Jantung Pada Pemeriksaan
Ultrasonografi (USG) dan Fetal doppler. (Skripsi Sarjana, Universitas
Hassanudin).
Saifuddin AB, Wibowo N, et al. Plasenta, Tali Pusat, Selaput Janin dan Cairan
Amnion [internet]. 2019. Diakses pada 30 Februari 2019. Kuliah Obstetri
Ginekologi. Tersedia dari: www.unguviolet.com
Saiful Rizal, L dan Ridha Mak’ruf, M. 2012. Jurnal Teknokes. Doppler Portable
Dilengkapi Dengan Dua Metode Pengukuran. 7 (2): 644-649.
Sutton, David. 1995. Buku Ajar Radiologi untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta:
Hipokrates Press.

11
LAMPIRAN

Gambar 1: Komponen Doppler

Gambar 2: Pemeriksaan Doppler

Gambar 3: Skematik Pencitraan USG Doppler

12

Anda mungkin juga menyukai