Anda di halaman 1dari 11

SAP

(Satuan Acara Penyuluhan)

- Pokok bahasan : Terapi Rumah Sakit


- Sub pokok bahasan : Terapi bermain anak usia 5-6 tahun
- Tujuan : Mengoptimalkan Perkembangan Motorik PAda Halus
- Hari/tgl :
- Waktu : 30 Menit
- Tempat :
- Sasaran : 1. Klien “An.Y” umur 5 tahun
2. Klien “ An.T” umur 6 tahun
3. Klien “An.R” umur 6 tahun
- Jenis Permainan : Skil Play

a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, anak diharapkan
bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi
terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah
sakit.

b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu kali diharapkan anak mampu :
1. Bisa merasa tenang selama dirawat
2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
4. Anak menjadi kooperatif pada perawat dan tindakan keperawatan
5. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi
6. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
7. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak terhadap
suatu permainan
8. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang
tepat
9. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit
10. Anak dapat merasakan suasana yang nyamandan aman seperti dirumah
sebagai alat komunikasi antara perawat-klien

c. Rencana Pelaksanaan

N KEGIATAN WAKTU SUBJEK TERAPI


O
1 Persiapan : 5 menit Ruangan, alat, anak dan
a. Menyiapkan ruangan keluarga siap
b. Menyiapkan alat-alat
c. Menyiapkan anak
dan keluarga

2 Proses : 20 menit Menjawab salam,


a. Membuka proses memperkenalkan diri dan
terapi dengan memperhatikan , bermain
mengucapkan salam, bersama dengan antusias dan
memperkenalkan diri mengungkapkan perasaanya
b. Menjelaskan pada
anak dan keluarga
tentang tujuan dan
manfaat bermain,
menjelaskan cara
permainan
c. Mengajak anak
bermain
d. Mengevaluasi respon
anak dan keluarga
3 Penutup : 5 menit Memperhatikan dan menjawab
Menutup dan salam
mengucapkan salam

d. Metode : Bermain bersama


e. Media : mainan parzel dan music
f. Materi : Terlampir
g. Pembagian tugas kelompok :
1. Leader 1 :
2. Fasilitator :
3. Observer :

h. Setting tempat

Leader

fasilitator Anak usia 4-5 tahun

Observer
EVALUASI
Peserta terapi bermain tebak gambar mampu :
1. Struktur
a. Persiapan pasien
 Keluarga bersedia mengikutsertakan anak dalam bermain
 Anak bersedia dan mau terlibat langsung dalam permainan
 Anak siap untuk melakukan kegiatan tebak gambar
b. Lingkungan
 Lingkungan bermain menunjang
 Anak dapat terfokus perhatian pada fasilitator tanpa ada gangguan
c. Media
 Lembar gambar dan alat gambar
2. Proses
a. Fasilitator memperkenalkan anak-anak yang ikut bermain
b. Fasilitator memberikan contoh
c. Anak mampu menebak gambar dengan baik
d. Anak dapat aktif menjawab dan dapat mengembangkan kreatifitasnya
e. Anak mampu bertahan dalam kegiatan tersebut sampai selesai
3. Hasil
 Anak mampu menyusun gambar dengan baik
 Anak mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam menyusun gambar
 Anak dapat mengetahui cara dan aturan bermain
 Anak tidak ragu dalam melaksanakan permainan

MATERI SATUAN ACARA BERMAIN


1.1 PENDAHULUAN

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang


menyenangkan dan merupakan suatu metode bagimana mereka
mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan suatu kebutuhan anak seperti halnya makanan,
perawatan, cinta kasih dll. Anak-anak memerlukan berbagai fariasi
permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan
emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-
ototnya, koognitif dan emosinya karena mereka bermain dengan
seluruh emosinya, perasaan dan pikirannya. Elem pokok dalam
bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala hal yang ada disekitarnya sehingga anak yang
mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan
mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang mudah berteman,
kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yan masa
kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.
Perawatan anak sakit sangatlah perlu karena hal ini adalah
salah satu bentuk upaya dalam proses penyembuhan pada anak
sakit. Namun pada sisi lain, perawatan dan proses perawatan yang
bertujuan penyembuhan tersebut kadang membuat anak-anak
menjadi takut atau trauma dan kejenuhan pada anak. Karena
aktifitas anak sangat sedikit frekuensinya dan hal ini yang
membuat anak makin jenuh dirumah sakit. Hal ini sangat
berpengaruh pada kooperatif anak dalam menerima perawatan dan
pelayanan keperawatan dirumah sakit. Selain menimbulkan hal
diatas, kejenuhan dan lamanya anak dirawat dirumah sakit
membuat kebutuhan bermain anak sangat berkurang, hal ini terjadi
karena banyak hal, antara lain :
 kondisi fisik klien yang masih lemah sehingga anak tidak
mampu beraktifitas
 kondisi ruang atau tempat yang asing bagi anak dan
banyaknya orang-orang asing disekeliling anak sehingga
anak menjadi takut.

hal ini ditemukan juga pada ruang flamboyan di RST


Magelang dimana anak terlihat bosan, takut dan lebih banyak diam
atau menangis. Hal inilah yang akhirnya membuat anak hanya
diem terpaku tanpa melakukan aktifitas sehingga kebutuhan
bermainnya tidak terpenuhi. Dari latar belakang diatas kelompok 5
perlu diadakan suatu tindakan keperawatn yang tepat untuk
mengurangi tingkat kejenuhan dan ketakutan anak sehingga anak
menjadi aktif dan terpenuhi kebutuhan bermainnya.

1.2 Macam Bermain


a. Bermain Aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif,
kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka
sendiri. Bermain aktif meliputi : bermain mengamati atau
menyelidiki ( eksploratori play ). Perhatian pertama anak pada
alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan mengkocok-kocok apakah ada bunyi,
mencium, meraba, dan menekan kadang-kadang berusaha
membongkar.
b. Bermain Pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain
dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila
anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu
untuk mengatasi kebosanan dan kelitihanya. Contoh : melihat
gambar dibuku atau majalah, mendengar cerita atau music,
menonton televise, merangkai gambar, dll. Dalam kegiatan
bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun, anak yang sakit tidak
mempunyai energy untuk aktif bermain
2. Tidak ada fariasi dari alat permainan
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainanya
4. Tidak punya teman bermain

1.3 APE ( Alat Permainan Edukatif)


Alat permainan edukatif adalah alat permainan yang terdapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuikan dengan usianya
dan tingat perkembanganya, serta berguna untuk :
1. Perkembangan aspek fisik , yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, terdiri
dari motorik kasar dan halus contoh : alat bermain motorik
kasar : sepak bola, mainan yang didorong dan ditarik dll.
2. Motorik halus: gunting, pensil, bola, balok, lilin
3. Pengebangan bahasa, dengan melatih bicara, menggunakan
kalimat yang benar. Contoh alat permainan : buku gambar,
buku cerita, majalah, radio dll
4. Pengembangan aspek koognitif, yaitu dengan pengenalan suara
ukuran bentuk, warna, dll. Contoh alat permainan : buku
gambar, buku cerita, puzzle, boneka dll.
5. Pengembangan aspek social, khususnya dalam hubungan
dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat.
Contoh alat permaian : alat permainan yang dapat dipakai
bersama misal kotak pasir, bola ,tali dll.
Hal hal yang harus perlu diperhatikan dalam bermain :
1. Bermain atau alat bermain harus sesuai dengan taraf
perkembangan anak
2. Bermain disesuiakan dengan kemampuan dan minat anak
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga nak terampil, sebelum
meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk
4. Jangan memaksa anak bermain bila anak sedang tidak ingin
bermain
5. Jangan memberikan alat permaian terlalu bnayak atau
sedikit
6. Permainan yang dianjurkan :
- Menggambar
- Bermain kertas lipat
- Bermain puzzle
- Bernyanyi

MATERI TERAPI AKTIFITAS BERMAIN PUZZLE

1. KONSEP BERMAIN
1.1 Pengertian Bermain
Bermain merupakan aspek yang penting dalam kehidupan anak dan
salah satu cara yang efektif untyk mengurangi stress. Saat ini saat sakit
dan dirawat dirumah sakit merupakan suatu krisis pada kehidupan anak
dan sering menyebabkan stress yang terbesar, dengan bermain ketakutan
dan kecemasan dapat diminimalkan.
1.2 Fungsi Bermain DiRumah Sakit
Menurut jurnal of music terapi bahwa terapi aktivitas bermain pada
anak-anak didesain untuk membnatu seorang anak memverbalisasikan
pengalaman dirumah sakit sehingga mereka dapat mengatasi trauma saat
dirumah sakit.
Kondisi sakit dan dirawat dirunah sakit bukan alasan bahwa anak
harus dipisahkan dan aktivitas bermainnya. Aktivitas bermain merupakan
bagian yang terintegrasi dalam kehidupan anak dan tidak dapat dipisahkan
Aktivitas bermain dirumah sakit sangat penting bagi anak mereka
karena bermain mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebgai
upaya untuk :
a. Memfasilitsi penyesuian diri terhadap stiuasi yang tidak dikenal
b. Memberikan kesempatan untuk membuat keputusan dan control diri
c. Memberikan kesempatan untuk mempelajari tentang bagian-bagian
tubuh, fungsinya, dan penyakit atau kecacatan tubuhnya
d. Memperbaiki konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan
peralatan dan prosedur medis
e. Membantu mengurangi stress
f. Memberi hiburan dan relaksasi
g. Membantu anak merasa lebih nyaman
( Hock And Bery dan Wilson, 2009).
1.3 Prinsip Bermain DiRumah Sakit
Tujuan utama terapi bermain adalah untuk memfasilitasi emosional
dan fisik anak saat dirumah sakit . dalam memberikan aktivitas dirumah
sakit ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh perawat anak
dianataranya adalah upayakan aktivitas bermain yang diberikan tidak
membutuhkan energy, singkat dan sederhana. Juga aktivitas bermain
diselenggarakan dalam bentuk kelompok, maka upayakan kelompok umur
yang sama serta libatkan keluarga dan orang tua untuk pendampingan
anak selama proses bermain ( HockAndBery dan Wilson,2009)
2. Permainan Puzzle
Permainan puzzle berasal dari bahas ainggris yang artinya teka teki
atau bongkar pasang, puzzle adalah media yang dimainkan dengan cara
bongkar pasang.
Macam-macam puzzle :
a. Puzzle kontruksi
b. Puzzle batang
c. Puzzle lantai
d. Puzzle angka
e. Puzzle tranportasi
f. Puzzle logika
g. Puzzle kertas

Anda mungkin juga menyukai