Anda di halaman 1dari 3

WOC ABORTUS

PENGERTIAN ETIOLOGI

Abortus (keguguran) merupakan pengeluaran hasil konsepei sebelum janin dapat 1. Abnormalitas embrio atau janin merupakan penyebab paling sering untuk abortus dini dan kejadian ini kerapkali
hidup diluar kandungan yang menurut para ahli sebelum usia 16 minggu dan 28 ABORTUS disebabkan oleh cacat kromosom.
minggu dan memiliki BB 400-1000 gram, tetapi jika terdapat fetus hidup dibawah 400 2. Abnormalitas uterus yang mengakibatkan kelainan kavum uteri atau halangan terhadap pertumbuhan dan
gram itu diamggap keajaiban karena semakin tinggi BB anak waktu lahir makin besar pembesaran uterus, misalnya fibroid, malformasi kongenital, prolapsus atau retroversio uteri.
kemungkinan untuk dapat hidup terus (Sofian dalam Nurarif dan Kusuma, 2015) 3. Kerusakan pada serviks skibat robekan yang dalam pada saat melahirkan atau akobat tindakan pembedahan
(dilatasi, amputasi)
4. Penyakit-penyakit maternal dan penggunaan obat: penyakit mencakup infeksi virus akut, panas tinggi, dan
Patofisiologi inokulasi, misalnya pada vaksinasi terhadap penyakit cacar. Nefritis kronis dan gagal jantung dapat
KLASIFIKASI Pada awal abortus terjadi dalam desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan mengakibatkan anoksia janin. Kesalahan pada metabolisme asam folat yang diperlukan untuk perkembangan
yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. janin akan mengakibatkan kematian janin. Obat-obat tertentu, khususnya preparat sitotoksik, akan mengganggu
Sehingga menyebabkan uterus berkonsentrasi untuk mengeluarkan benda asing proses normal pembelahan sel yang cepat. Prostaglandin akan menyebabkan aortus dengan merangsang
Menurut Mitayani, 2013
tersebut. Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis belum kontraksi uterus.
Berdasarkan kejadiannya abortus dapat dibagi atas dua kelompok:
menembus desidua serta mendalam sehingga hasil konsempsi dapat dikeluarkan 5. Trauma, tapi biasanya jika terjadi langsung pada kavum uteri. Hubungan seksual, khususnya kalau terjadi
1. Aborsi spontan
seluruhnya. Apabila kehamilan 8 sampai 4 minggu villi khorialis sudah menembus orgasme, dapat menyebabkan abortus pada wanita dengan menyebabkan abortus pada wanita dengan riwayat
Terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor meknis ataupun medisnalis, semata-
terlalu dalam sehingga plasenta tidak dapat dilepaskan sempurna dan menimbulkan keguguran berkali-kali.
mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
banyak pendarahdan daripada plasenta. Perdarahan tidak banyak jika plasenta tidak 6. Faktor-faktor hormonal, misalnya penurunan sekresi progedteron diperkirakan sebagai penyebab terjadinya
Klasifikasi abortus spontan:
lengkap. Peristiwa ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniature. abortus pada usia kehamilan 10-12 minggu, yaitu pada saat plasenta mengambil alih fungsi korpus luteum dalam
a. Abortus iminens
Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk, produksi hormon.
b. Abortus insipiens
adakalanya kantung amnion kosong atau tampak didalamnya benda kecil tanpa 7. Sebab-sebab psikomatik: stres dan emosi yang kuat diketahhui dapat mempengaruhi fungsii uterus lewat sistem
c. Abortus kompletus
bentuk yang jelas (missed aborted). Apabila mudigah yang mati tidak dikelurakan hipotalamus-hipofise. Banyak dokter obstetri yang melaporkan kasus-kasus abortus spontan dengan riwayat
d. Abortus inkompletus
dalam waktu singkat, maka ia dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. Ini uterus stres, dan biasanya mereka juga menyebutkan kehamilan yang berhasil baik (pada wanita dengan riwayat stres
e. Missed abortion
dinamakan mola krenta. Bentuk ini menjadi mola karnosa apabila pigmen darah berat) setelah kecemasan dihilangkan.
f. Abortus akibat inkompetensi serviks
telah diserap dalam sisinya terjadi organisasi, sehingga semuanya tampak seperti
g. Abortus habitualis
daging. Bentuk lain adalah mola tuberose dalam hal ini amnion tampak berbenjol-
h. Abortus septik
benjol karena terjadi hematoma antara amnion dan khorion.
2. Abortus provokatus (induced abortion) terjadi karena sengaja dilakukam dengan
Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses
memakai obat-obatan maupun alat-alat. MANIFESTASI KLINIS
modifikasi janin mengering dan karena cairan amnion menjadi kurang oleh sebab
a. Abortus Medisinalis (Abortus therapeutica)
diserap. Ia menjadi agak gepeng (fetus kompresus). Dalam tingkat lebih lanjut ia
b. Abortus Kriminalis Seorang wanita diduga mengalami abortus apabila dalam masa reproduksi mengeluh tentang
menjadi tipis seperti kertas pigmenperkamen.
perdarahan pervaginam setelah mengalami haid yang terlambat, juga sering terdapat rasa mulas dan keluhan
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah
nyeri pada perut bagian bawah (Mitayani,2013:23).
terjadinya maserasi, kulterklapas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar
Setelah dilakukan pemeriksaan ginekologi di dapatkan tanda-tanda sebagai berikut
karena terasa cairan dan seluruh janin berwarna kemerah-merahan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam, ada/tidak jaringan hasil konsepsi, tercium/tidak bau busuk dari vulva.
1. Tes kehamilan dengan hasil positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu 2. Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah teertutup, ada/tidak jaringan yang
keluar dari ostium, ada/tidak jaringan yang berbau busuk dari ostium.
stelah kehamilan.
3. Colok vagina : posio masih terbuka/sudah tertutup, teraba/tidak jaringan pada uteri, besar uterus sesuai atau
2. Pemeriksaan doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyangkan, tidak nyeri pada perabaan adneksia,
3. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri.

KOMPLIKASI ABORTUS
1. Perdarahan (Hemorrage)
2. Perforasi sering terjadi di waktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh tenaga
yang tidak ahli seperti dukun anak, dll
3. Infeksi dan tetanus
4. Payah ginjal akut
5. Syok karena perdarahan banyak dan infeksi berat (sepsis)
Abortus (mati janin <
Fisiologi organ 16-28 minggu/BB <
terganggu. Penyakit 400-1000 gram)
Ibu/Bapak.

Abortus spontan Abortus provokatus

 Ab. Imminens  Ab. Medisnalis


 Ab. Insipiens  Ab. Kriminalis
 Ab. Inkompletus
 Ab. Kompletus
 Missed Abortion

Curetase(ab.inkompletus) Kurang pengetahuan Ansietas


Nyeri abdomen Perdarahan

Post anastesi Jaringan


terputus/terbuka Gangguan rasa Kekurangan volume cairan
nyaman (Hipovolemik)
Penurunan syaraf
oblongata Invasi bakteri
Nyeri

Penurunan syaraf Resiko Infeksi


vegetatif

Peristaltik

Penyerapan cairan di kolon

Gangguan eliminasi
(konstipasi)
SDKI : D.0074 Gangguan Rasa SDKI : D.0023 Hipovolemia SDKI : D.0077 Nyeri Akut SDKI : D.0142 Risiko Infeksi SDKI : D.0149 Konstipasi SDKI : D.0080 ANSIETAS
Nyaman Definisi : Definisi : Definisi
Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional Definisi : Penurunan defekasi normal yang Kondisi emosi dan pengalaman subyektif
Perasaan kurang senang, lega, dan Definisi : individu terhadap objek yang tidak jelas
yang berkaitan dengan kerusakan disertai pengeluaran feses sulit dan
sempurna dalam dimensi fisik, Berisiko mengalami peningkatan dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
jaringan aktual atau fungsional, dengan tidak tuntas serta feses kering dan
terserang organisme patogenik. memungkinkan individu melakukan
psikospiritual, lingkungan dan sosial. Penurunan cairan intravaskuler, onset mendadak atau lamat dan banyak
tindakan untuk menghadapi ancaman.
interstisial, dan/atau intraseluler berintensitas ringan hingga berat yang
SLKI :L. 08066 Tingkat Nyeri berlangsung kurang 3 bulan. SLKI : L. 04033 Eliminasi Fekal SLKI : L.09093 TINGKAT ANSIETAS
Definisi : SLKI: : L. 03020 Keseimbangan cairan Definisi : Definisi :
Pengalaman sensorik atau emosionalyang SLKI : L. 14137 Tingkat Infeksi
Definisi : SLKI :L. 08066 Tingkat Nyeri proses defekasi normal yang Kondisi emosi dan pengalaman subjektif
berkaitan dengan kerusakan jaringan Ekuilibrium antara volume cairan di ruang Definisi : disertai dengan pengeluaran feses terhadap objek yang tidak jelas dan
Definisi :
aktual atau fungsional dengan onset intraseluler dan ekstraseluler tubuh Pengalaman sensorik atau emosionalyang mudah dan kosistensi, frekuensi serta spesifik akibat antisipasi bahaya yang
mendadak atau lambat dan berintensitas berkaitan dengan kerusakan jaringan bentuk feses normal. memungkinkan individu melakukan
Derajat infeksi berdasarkan observasi
ringan hingga berat dan konstan. SIKI : I.03116 aktual atau fungsional dengan onset tindakan untuk menghadapi ancaman
atau sumber informasi.
Manajemen Hipovolemia  mendadak atau lambat dan berintensitas SIKI : 1.04155 Manajemen
SIKI : 1.08238 Manajemen Nyeri SIKI : I.09314 REDUKSI ANSIETAS
Tindakan ringan hingga berat dan konstan. Konstipasi
Tindakan Observasi
Observasi - Periksa tanda dan gejala SIKI : 1.08238 Manajemen Nyeri SIKI : I.14539 PENCEGAHAN Tindakan
- Identifikasi lokasi, karakterisitik, hipovolemia (mis. frekuensi nadi Tindakan INFEKSI Observasi TINDAKAN
durasi, frekuensi,kualitas, intensitas meningkat, nadi teraba lemah, Observasi - Periksa tanda dan gejala konstipasi
nyeri tekanan darah menurun, tekanan - Identifikasi lokasi, karakterisitik, Tindakan - Periksa pergerakan usus, Observasi
- Identifikasi skala nyeri nadi menyempit,turgor kulit durasi, frekuensi,kualitas, intensitas karakteristik feses (konsistensi, - Identifikasi saat tingkat anxietas
- Identifikasi respons nyeri non verbal menurun, membrane mukosa kering, nyeri Observasi bentuk, volume dan warna) berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)
- Identifikasi faktor yang memperberat volume urine menurun, hematokrit - Identifikasi skala nyeri - Identifikasi riwayat kesehatan dan - Identifikasi faktor resiko konstipasi - Identifikasi kemampuan mengambil
dan memperingan nyeri meningkat, haus dan lemah) - Identifikasi respons nyeri non verbal riwayat alergi (obat-obatan, tirah baring dan diet keputusan
- Identifikasi pengetahuan dan - Monitor intake dan output cairan - Identifikasi faktor yang memperberat - Identifikasi kontraindikasi rendah serat) - Monitor tanda anxietas (verbal dan non
keyakinan tentang nyeri dan memperingan nyeri pemberian imunisasi - Monitor tanda dan gejala ruptur verbal)
Terapeutik
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap - Identifikasi status imunisasi setiap Terapeutik
- Hitung kebutuhan cairan - Identifikasi pengetahuan dan usus dan atau peritonitis
respon nyeri kunjungan ke pelayanan kesehatan - Ciptakan suasana  terapeutik untuk
- Berikan posisi modified keyakinan tentang nyeri Terapeutik
Terapeutik menumbuhkan kepercayaan
- Identifikasi pengaruh nyeri pada trendelenburg - Identifikasi pengaruh budaya terhadap - Anjurkan diet tinggi serat
- Berikan suntikan pada pada bayi - Temani pasien untuk mengurangi
kualitas hidup - Berikan asupan cairan oral respon nyeri - Lakukan massase abdomen, jika
kecemasan , jika memungkinkan
- Monitor keberhasilan terapi Edukasi - Identifikasi pengaruh nyeri pada dibagian paha anterolateral perlu - Pahami situasi yang membuat anxietas
komplementer yang sudah diberikan - Anjurkan memperbanyak asupan kualitas hidup - Dokumentasikan informasi - Berikan enema atau irigasi, jika - Dengarkan dengan penuh perhatian
- Monitor efek samping penggunaan cairan oral - Monitor keberhasilan terapi vaksinasi perlu - Gunakan pedekatan yang tenang dan
analgetik - Anjurkan menghindari perubahan komplementer yang sudah diberikan - Jadwalkan imunisasi pada interval Edukasi meyakinkan
Terapeutik posisi mendadak - Monitor efek samping penggunaan waktu yang tepat - Jelaskan etiologi masalah dan alsan - Motivasi mengidentifikasi situasi yang
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk Kolaborasi analgetik Edukasi tindakan memicu kecemasan
mengurangi rasa nyeri - Kolaborasi pemberian cairan IV Terapeutik - Jelaskan tujuan, manfaat, resiko - Anjurkan peningkatan asupan - Diskusikan perencanaan  realistis
- Kontrol lingkungan yang memperberat issotonis (mis. cairan NaCl, RL) - Berikan teknik nonfarmakologis untuk yang terjadi, jadwal dan efek cairan, jika tidak ada kontraindikasi tentang peristiwa yang akan datang
rasa nyeri - Kolaborasi pemberian cairan IV mengurangi rasa nyeri samping - Latih buang air besar secara teratur Edukasi
- Fasilitas istirahat dan tidur hipotonis (mis. glukosa 2,5%, - Kontrol lingkungan yang memperberat - Informasikan imunisasi yang - Ajarkan cara mengatasi konstipasi / - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri rasa nyeri diwajibkan pemerintah impaksi yang mungkin dialami
dalam pemilihan strategi meredakan - Fasilitas istirahat dan tidur - Informasikan imunisasi yang Kolaborasi - Informasikan secara factual mengenai
nyeri - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri melindungiterhadap penyakit - Konsultasi dengan tim medis diagnosis, pengobatan, dan prognosis
dalam pemilihan strategi meredakan namun saat ini tidak diwajibkan tentang penurunan peningkatan - Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
nyeri pemerintah frekuensi suara usus pasien, jika perlu
- Informasikan vaksinasi untuk - Kolaborasi penggunaan obat - Anjurkan melakukan kegiatan yang
kejadian khusus tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
pencahar, jika perlu
- Informasikan penundaan - Anjurkan mengungkapkan perasaan
pemberian imunisasi tidak berarti dan persepsi
mengulang jadwal imunisasi - Latih kegiatan pengalihan, untuk
mengurangi ketegangan
kembali
- Latih penggunaan mekanisme
pertahanan diri yang tepat

Anda mungkin juga menyukai