Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ reproduksi wanita
bagian dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur (tuba falopi), dan indung
telur (ovarium). Sementara organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva,
kelenjar Bartholin, dan klitoris.
Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah:
1. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar
adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan
dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh.
Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau
bahkan di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri
haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan
seksual, serta sulit hamil.
2. Radang panggul
Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang
panggul. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat
masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim.
Salah satu penyebab radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular
seksual, seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa
menyebabkan nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas,
dan kehamilan ektopik.
3. PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi
kadar hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan
hormon seks androgen dalam jumlah yang lebih banyak.
Akibatnya, penderita akan mengalami sulit hamil, serta menstruasi yang tidak teratur
atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
4. Miom
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom
terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering
menyerang wanita di usia produktif.
Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul,
kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri
saat berhubungan seksual.
5. Kanker pada organ reproduksi wanita
Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi.
Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker
ovarium, dan kanker vagina.
1. Epididimitis
Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di
dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut
serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis.
Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani
mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan
kesuburan.
2. Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup
sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan
oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun
keduanya sekaligus.
Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar bengkak dan
nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan dan
penurunan produksi hormon testosteron.
3. Gangguan prostat
Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran
kemih atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk
menyuburkan dan melindungi sperma.
Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat (prostatitis), pembesaran
prostat (BPH), atau kanker prostat.
4. Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon
testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan
penurunan libido, gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi,
serta infertilitas.