Anda di halaman 1dari 3

Nama:Indrie yeda aplin lestari

TUGAS PROYEK BAB 1 SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Penyakit pada sistem reproduksi bisa menyerang pria dan wanita. Penyakit ini bisa
disebabkan oleh infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker.
Penyakit yang menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk menyebabkan
masalah kesuburan.

Deretan Penyakit pada Sistem Reproduksi


Wanita

Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ reproduksi wanita bagian
dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur (tuba falopi), dan indung telur (ovarium).
Sementara organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva, kelenjar Bartholin, dan
klitoris.

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah:

-Endometriosis
Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di
tempat lain di dalam tubuh

-Radang panggul
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam
panggul melalui vagina atau leher rahim

-PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon
wanita

-Mion
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom
terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering
menyerang wanita di usia produktif

-Kanker pada organ reproduksi wanita


Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa
jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan
kanker vagina

Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria

Pria juga memiliki sistem reproduksi yang berada di luar dan di dalam tubuh. Organ
reproduksi pria yang terletak di luar tubuh meliputi penis, skrotum (kantong zakar), dan testis
Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di dalam tubuh adalah epididimis, saluran
vas deferens, saluran kemih, vesikula seminalis (kantung air mani), kelenjar prostat, dan
kelenjar bulbourethral

beberapa penyakit yang bisa mengintai sistem reproduksi pria:

-Epididimitis
Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam
skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta
menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis

-Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup sering
terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun keduanya sekaligus

-Gangguan prostat
Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau
uretra.Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat (prostatitis), pembesaran
prostat (BPH), atau kanker prostat.

-Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang
cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan
produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas

-Masalah pada penis


Beberapa penyakit yang bisa menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi,
kelainan bentuk penis, misalnya hipospadia atau penis bengkok (penyakit Peyronie), dan
kanker penis

Ada beberapa cara untuk mengatasi pencegahan penyakit sistem reproduksi manusia

Jika kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit yang disebabkan oleh
jamur, bakteri atau parasit.

berikut ini ada beberapa upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan
oleh infeksi jamur, bakteri atau parasit:

● Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertesktur lembut. bahan
yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans).
● Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil
maupun buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa udara yang masih menempel di
kulit dengan menggunakan tisu atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan
dapat mengurangi terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi.
● Mengganti celana dalam minimal 2 – 3 kali sehari.
● Memotong rambut yang ada di daerah reproduksi apabila sudah lama, karena
apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
● Bagi kamu yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah
pembalut sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat
menggantinya minimal 5-6 jam sekali. Darah yang tertampung pada pembalut bisa
menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
● Bagi kamu yang perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah
kewanitaan dan patyliner secara terus menerus. Penggunaan sabun pembersih
daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik
(flora normal) dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
● Upaya Pencegahan Penyakit Sistem Reproduksi Manusia rajin berolahraga dan
banyak mengkonsumsi buah dan sayur. Selain bermanfaat bagi kesehatan, juga
dapat mencegah terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur.

Anda mungkin juga menyukai