Anda di halaman 1dari 11

Artikel

Home

Kesehatan

Reproduksi

Reproduksi

Ditinjau oleh

dr. Fadhli Rizal Makarim

undefined

Apa Itu Kesehatan Reproduksi?

Reproduksi manusia adalah proses biologis di mana dua orang individu menghasilkan keturunan yang
serupa dengan diri mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan keturunan dan
mewariskan materi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sistem reproduksi pada pria dan wanita memiliki sistem kerja yang berbeda satu sama lain. Masing-
masing memiliki fungsi yang berbeda dan keunikannya sendiri secara genetik. Nah, berikut cara kerja
sistem reproduksi manusia.

Cara Sistem Reproduksi Manusia Bekerja

Pada manusia, proses reproduksi terjadi ketika sel sperma bertemu dengan sel telur. Sperma dihasilkan
oleh pria dan sel telur dihasilkan oleh wanita.

Supaya proses reproduksi (pembuahan) bisa terjadi, pria dan wanita harus melakukan hubungan
seksual.

Hasil dari pembuahan ini adalah pembentukan zigot, yang kemudian berkembang menjadi embrio. Dari
embrio selanjutnya berkembang menjadi janin yang tumbuh di dalam rahim sampai matang untuk
dilahirkan.
Kamu juga bisa kunjungi halaman ini untuk mendapatkan informasi lanjutan mengenai kesehatan
seksual.

Perbedaan Sistem Reproduksi Pria dan Wanita

Sistem reproduksi pria dan wanita memiliki perbedaan yang mencolok. Keduanya mencerminkan peran
biologis masing-masing dalam proses reproduksi.

Pada pria, sistem reproduksi berfokus pada produksi sperma dan hormon testosteron. Testis adalah
organ utama yang memproduksi sperma, yang mengandung materi genetik laki-laki.

Sel sperma berkembang dalam saluran sperma. Kemudian, sel bergabung dengan cairan semen dari
vesikula seminalis, prostat, dan kelenjar bulbouretral sebelum dikeluarkan selama ejakulasi melalui
penis.

Di sisi lain, sistem reproduksi wanita lebih kompleks. Ovarium adalah organ utama yang memproduksi
sel telur (ovum) dan hormon-hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron.

Selama ovulasi, ovarium melepaskan sel telur alias ovum. Nah, sel telur kemudian bergerak melalui tuba
fallopi ke rahim. Jika bertemu dengan sperma, maka terjadilah pembuahan.

Saat pembuahan, terbentuk zigot yang kemudian menempel di dinding rahim dan berkembang menjadi
janin. Nah, janin kemudian terus berkembang di dalam lahir sampai siap dilahirkan.

Selain itu, sistem reproduksi wanita juga melibatkan menstruasi sebagai bagian dari siklus bulanan yang
mempersiapkan tubuh untuk kemungkinan terjadinya kehamilan.

Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan spesialisasi masing-masing sistem dalam menjalankan peran


biologisnya dalam proses reproduksi manusia.
Anatomi Sistem Reproduksi Pria

Untuk menjaga kesehatan reproduksi, kamu harus memahami apa saja organ reproduksi pria. Nah, ini
struktur eksternal sistem reproduksi pria:

Penis

Penis adalah organ vital yang digunakan untuk berhubungan intim. Sperma dapat keluar melalui saluran
di dalam penis ketika sudah mencapai orgasme.

Skrotum

Bagian kantong kulit yang menggantung di pangkal penis. Skrotum berfungsi untuk melindungi testis,
saraf, serta pembuluh darah.

Testis

Suatu kelenjar yang memiliki fungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Bagian ini
adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan terletak di dalam skrotum.

Selain itu, pria juga memiliki organ internal yang berfungsi untuk membantu berlangsungnya proses
produksi, penyimpanan, dan keluarnya sperma.

Organ tersebut, antara lain:

Uretra.

Vas deferens.

Epididimis.

Vesikula seminalis.

Duktus ejakulatorius.
Kelenjar prostat.

Kelenjar bulbouretral.

Hormon testosteron dapat memengaruhi fungsi dari organ-organ tersebut. Ini Manfaat Hormon
Testosteron dan Cara Meningkatkannya.

Selain itu, hormon testosteron juga bermanfaat dalam pengembangan karakteristik pria dari segi fisik,
gairah seksual, FSH (follicle stimulating hormone), dan LH (luteinizing hormone) yang berguna untuk
membantu produksi sperma.

Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita lebih banyak terletak pada tubuh bagian dalam yang meliputi:

Tuba Falopi

Jalur yang menghubungkan ovarium dan rahim yang berguna untuk pergerakan sel telur. Bentuk dari
tuba falopi menyerupai tabung kecil dan menempel di bagian atas rahim.

Ovarium

Sebuah kelenjar dengan fungsi untuk menghasilkan sel telur, hormon progesteron, dan hormon
estrogen. Organ ini berbentuk oval kecil dan terletak di kedua sisi rahim.

Vagina

Bagian ini berfungsi sebagai jalur penghubung antara serviks ke bagian luar tubuh. Selain itu, vagina juga
berguna sebagai jalan keluar bayi saat proses melahirkan.

Saat berhubungan intim, organ ini berguna untuk jalur penetrasi penis sehingga sel sperma dapat masuk
dan bertemu sel telur.

Rahim
Bagian ini berfungsi sebagai tempat janin untuk berkembang ketika kehamilan terjadi. Bentuknya
menyerupai buah pir yang berongga.

Selain itu, wanita juga memiliki beberapa organ tambahan, seperti labium mayor, labium minor, kelenjar
Bartholin, dan klitoris.

Organ-organ tersebut berfungsi untuk:

Melindungi bagian internal wanita dari bermacam jenis infeksi.

Memicu hasrat seksual pada wanita.

Sebagai jalur yang memungkinkan sperma untuk masuk ke dalam tubuh wanita dan mencapai sel telur.

Setiap wanita juga memiliki empat hormon utama, yaitu FSH dan LH yang membantu proses produksi sel
telur di ovarium.

Bagian lainnya adalah hormon yang berperan penting untuk kehamilan, yaitu estrogen dan progesteron.

Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria

Banyak sekali masalah kesehatan yang rentan terjadi pada sistem reproduksi pria. Kanker prostat adalah
salah satu penyakit yang paling umum. Namun, pria juga dapat mengidap kanker testis dan kanker
penis.

Selain itu, masalah pada sistem reproduksi pria lainnya yang juga umum terjadi adalah:

Disfungsi ereksi.

Prostatitis.

Epididimitis.

Hipospadia.
Varikokel.

Hidrokel.

Orchitis.

Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Kanker merupakan penyakit yang rentan menyerang sistem reproduksi pria maupun wanita.

Sel kanker dapat menyerang rahim, ovarium, payudara dan leher rahim, di antara organ lainnya.

Itu sebabnya, kamu perlu Perhatikan Tanda Adanya Masalah pada Reproduksi pada wanita.

Selain itu, masalah pada sistem reproduksi wanita lainnya yang juga umum terjadi adalah:

Sindrom polikistik ovarium (PCOS).

Endometriosis.

Miom.

Radang panggul.

Prolaps uteri.

Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita

Oleh karena sangat rentan mengalami masalah kesehatan yang membahayakan, setiap individu perlu
mengetahui bagaimana cara tepat menjaga kesehatan organ ini, yaitu:

Pastikan selalu menjaga kebersihan area intim

Tidak hanya membuat pasangan menjadi enggan untuk melakukan hubungan intim, area kelamin yang
tidak terjaga kebersihannya juga meningkatkan risiko munculnya penyakit. Kondisi ini bisa
mengakibatkan terganggunya kinerja dari sistem reproduksi.
Pastikan area intim bersih dan kering setelah buang air kecil. Bagi wanita, sebaiknya tidak menggunakan
produk yang memiliki kandungan parfum karena bisa mengiritasi vagina.

Sementara untuk pria, sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan khitan guna mengurangi risiko
infeksi bakteri.

Konsumsi makanan bergizi seimbang

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang tidak hanya memiliki dampak positif untuk kesehatan fisik,
tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan sistem ini.

Konsumsi makanan bergizi tinggi bisa membuat peluang wanita untuk mendapatkan kehamilan menjadi
lebih tinggi. Sementara itu, konsumsi makanan bergizi seimbang juga bisa meningkatkan kualitas sperma
pada pria.

Praktik hubungan intim yang aman

Bertujuan untuk menghindari risiko penularan penyakit seksual, tetapi juga mencegah terjadinya
kehamilan yang memang tidak direncanakan.

Baik pria dan wanita sebaiknya tidak sering berganti pasangan, menggunakan alat kontrasepsi yang
aman, dan segera membersihkan area kelamin setelah berhubungan intim.

Terapkan pola hidup sehat

Selain pola makan sehat, menjaga kesehatan organ ini juga bisa dilakukan dengan menerapkan pola
hidup sehat. Pola hidup sehat bisa menjaga kesuburan sehingga peluang kehamilan lebih besar.

Pastikan untuk mendapatkan cukup istirahat, menghindari dan mengelola stres dengan baik,
berolahraga rutin, tidak merokok, serta menghindari mengonsumsi minuman beralkohol.

Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter


Terakhir, pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi ke dokter.

Jadi, adanya masalah kesehatan yang menyerang organini bisa dideteksi dan ditangani lebih dini,
sehingga komplikasi yang berbahaya dapat dihindari.

Kapan Harus ke Dokter?

Bagi wanita yang sudah aktif secara seksual, perlu untuk melakukan pemeriksaan sistem reproduksi
seperti pap smear.

Sementara bagi pria, pemeriksaan sperma juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui kualitas
sperma dan tingkat kesuburan.

Itulah informasi seputar sistem reproduksi pria dan wanita yang perlu kamu ketahui. Jika punya keluhan
medis terkait hal ini, jangan ragu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:

Britannica. Diakses pada 2023. Human Reproductive System.

Live Science. Diakses pada 2023. Reproductive System: Facts, Functions & Diseases.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Male Reproductive System.

Healthline. Diakses pada 2023. Female Reproductive.

American Sexual Health Association. Diakses pada 2023. Reproductive Health.

Women’s Health. Diakses pada 2023. Protecting Your Sexual and Reproductive Health.

Topik Terkini

Lihat Semua

Coronavirus
Diabetes

Jantung

Stroke

Kehamilan

Kolesterol

Hipertensi

Anemia

Kanker

Reproduksi

Artikel Terkait

Para wanita perlu tahu apa fungsi ovarium bagi sistem reproduksi.

Mengenal Fungsi Ovarium dan Gangguan yang Bisa Terjadi

Menstruasi

5 menit

Pentingnya-Pengetahuan-Kesehatan-Reproduksi-bagi-Remaja

Ini Pentingnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja

Reproduksi

3 menit

Ini Penyakit yang Sering Ditangani oleh Dokter Spesialis Andrologi

Ini Penyakit yang Sering Ditangani oleh Dokter Spesialis Andrologi

Reproduksi

4 menit

3 Masalah Kesehatan Mr P yang Malu Dibahas oleh Pria

3 Masalah Kesehatan Mr P yang Malu Dibahas oleh Pria

Reproduksi
4 menit

Ini Beda Infertilitas Primer dan Sekunder yang Perlu Diketahui

Ini Beda Infertilitas Primer dan Sekunder yang Perlu Diketahui

Reproduksi

3 menit

Mengenal Hormon Prolaktin, Fungsi dan Gangguan Kesehatan yang Berkaitan

Hormon Prolaktin, Fungsi & Gangguan Kesehatan yang Berkaitan

Reproduksi

4 menit

share on facebook

share on twitter

share on whatsapp

halodoc-banner

Site Map

FAQ

Blog

Syarat & Ketentuan

Kebijakan Privasi

Promo

Karir

Security

Media

Corporate Partnership

Layanan Pengaduan Konsumen


PT Media Dokter Investama

Jl. H.R. Rasuna Said Kav B32-33, Jakarta Selatan

help@halodoc.com / 021-5095-9900

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

0853 1111 1010 (WhatsApp)

Download App di

playstore

appstore

Apakah kamu Dokter?

©HALODOC, 2023. ALL RIGHTS RESERVED

Follow kami di:

Twitter Image

Facebook Image

Instagram Image

Youtube Image

App logo

Chat Dokter mulai dari RP.2000 pakai kode DOKTER2000

CHAT NOW!

Anda mungkin juga menyukai