Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Salah satu fungsi kita sebagai manusia adalah untuk melanjutkan keturunan.
Supaya fungsi itu bisa dilakukan, kita mempunyai alat reproduksi yang akan aktif
berfungsi ketika memasuki masa pubertas.
Pada masa pubertas ini, banyak sekali perubahan yang terjadi pada manusia baik
secara fisik maupun psikis, salah satunya adalah alat-alat reproduksi. Organ-organ
reproduksi sudah mulai berfungsi, hormone – hormone seksual mulai aktif yang
memunculkan dorongan seksual yang mengebu-gebu pada masa remaja.
Jika tidak dikendalikan bisa terjadi penyelewengan fungsi organ reproduksi, yang
dapat menyebabkan beberapa hal, seperti hamil di luar nikah, tertular penyakit menular
seksual, terkena HIV/AIDS, infeksi saluran reproduksi sampai pada tumor/keganasan.
Oleh karena itu kita perlu menjaga kesehatan reproduksi agar dapat mengembangkan
keturunan yang sehat dan berkualitas.
Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada manusia. Kesehatan
reproduksi adalah keadaan sehat jasmani, psikologi dan social yang berhubungan dengan
fungsi dan proses system reproduksi. Sedangkan reproduksi sehat adalah perilaku
individu yang berkaitan dengan fungsi dan proses reproduksi termasuk perilaku seksual
yang sehat.
Remaja harus mulai diberikan pendidikan seks yang benar, karena jika tidak
remaja bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber , seperti teman yang sama-sama
tidak tahu, buku porno, film dll. Pendidikan seks disini akan memberikan pengetahuan
tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta komitmen agar
tidak terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut.
Organ Reproduksi Manusia
Salah satu hal yang penting dalam kesehatan reproduksi adalah memahami
anatomi dan fungsi organ reproduksi.
Organ Reproduksi Wanita:
1. Tuba Fallopi (saluran telur) yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi
untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim. Ujungnya berbentuk
fimbrae. Fimbrae atau umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang
dikeluarkan indung telur.
2. Ovarium (indung telur) yaitu organ di kiri dan kanan rahim di ujung saluran
fimbrae dan terletak di rongga pinggul indung telur. Berfungsi untuk
mengeluarkan sel telur, sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara
bergiliran mengeluarkan sel telur. Biasanya terjadi 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya, biasa disebut masa subur. Ovarium ini mengandung 400.000 sel telur
namun hanya akan mengeluarkan 400 sel sepanjang kehidupannya.
3. Uterus (rahim) yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah
alpukat, gepeng, berat normalnya 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim
kurang lebih sebesar telur ayam kampung.
4. Cervix (leher rahim) yaitu bagian bawah rahim yang bagian luarnya ditetapkan
sebagai batas penis waktu masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan, leher
rahim akan membuka sehingga bayi bisa keluar.
5. Vagina (lubang senggama) yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan
diameter dinding depan ± 6,5 cm dan dinding belakang ± 9 cm yang bersifat
elastis dengan berlipat-lipat. Fungsinya sebagai penis berada waktu bersenggama,
tempat keluarnya menstruasi dan bayi.
6. Mulut vagina yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim
dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara.
7. Klitoris yaitu sebuah benjolan kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin
wanita. Banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
8. Bibir vagina terdiri dari labia mayora dan labia minora. Labia mayora adalah
bagian terluar dari mulut vagina yang ditumbuhi oleh bulu. Labia minora terletak
di belakang labia mayora yang banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
9. Vulva adalah organ seksual wanita yang paling luar dan sering juga disebut bukit
kemaluan (mons veneris). Tempat tumbuhnya rambut kemaluan.
10. Selaput dara (hymen) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina.
Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah. Robeknya selaput biasanya
terjadi karena hubungan seksual, namun dapat juga karena kecelakaan atau
olahraga berat. Pada saat berhubungan yang pertama dapat disertai sedikit
perdarahan tetapi bisa juga tidak, hal ini tergantung kekenyalan selaput dara
tersebut. Perdarahan terjadi karena ada luka pada pembuluh darah yang ada
sekitar dinding vagina, bukan dari selaput dara.
Selaput dara mempunyai lubang, melalui lubang tersebut keluar darah menstruasi,
kalau tidak ada lubangnya akan menimbulkan penyakit karena penumpukan darah
menstruasi dan bisa menyebabkan infeksi.
Lubang pada selaput dara bervariasi dari satu individu ke individu yang lain.
Bentuknya ada yang bulat, lonjong, maupun bergerigi dan letaknya bisa ditengah,
pinggir atau saringan. Bentuk-bentuk ini akan mempengaruhi kelancaran
pengeluaran darah menstruasi. Selain itu selaput dara mempunyai elastisitas yang
berbeda, ada yang kaku dan kenyal. Elastisitas ini yang akan mempengaruhi
apakah pada “HUS” yang pertama kali terjadi perdarahan.
Organ Reproduksi Laki-laki:
1. Penis berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan
sperma dan air seni. Pada keadaan biasa penis tergantung di muka skrotum,
sedangkan pada waktu terangsang seksual banyak darah yang dipompakan ke
dalam jari erektil tersebut tapi pengeluaran darahnya tertahan. Dengan demikian
penis terpompa penuh dengan darah dan berubah menjadi tegang, keras dan besar.
Keadaan seperti ini disebut ereksi.
2. Glans adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung
pembuluh darah dan syaraf.
3. Kelenjar Prostate yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat
makanan untuk menghidupi sperma. Cairan kelenjar prostate yang bertanggung
jawab atas pergerakan aktifnya sperma.
4. Vesikula Seminalis, fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostate. Seminalis
Vesikula diduga sebagai penampung sperma matang.
5. Vas deferens (saluran sperma) yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis
menuju vesicle seminalis. Vas deferens panjangnya ± 45 cm dengan diameter ±
2,5 mm. Saluran ini berawal dari luar panggul dan melewati sisi kiri dan kanan
kandung kencing menembus kelenjar prostate untuk bermuara di dalam saluran
kencing.
6. Epidydimis yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang
membentuk bangunan sperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh saluran-saluran
testis yang kecil akan berkumpul di epididimis.
7. Testis (pelir) berjumlah dua buah untuk memproduksi sperma setiap hari dengan
bantuan testosterone. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma
membutuhkann suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh. Sperma yaitu sel
yang bentuknya seperti berudu berekor hasil dari testis yang dapat keluar saat
mimpi basah bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang matang
akan terjadi pembuahan.
8. Scrotum adalah kantung kulit yang melindungi testis. Berwarna gelap dan
berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung
otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud
mengatur suhu testis agar relative tetap.
Pubertas
Masa pubertas adalah suatu masa transisi dari anak-anak ke remaja. Biasanya
dimulai pada saat berusia 9-10 tahun dan berakhir kurang lebih waktu berusia 15-16
tahun. Pada masa inilah terjadi pertumbuhan dan perkembangan dengan cepat, tetapi laju
pertumbuhan ini berbeda untuk masing-masing individu tergantung beberapa factor
seperti gizi dan gen.
Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormone yang dipengaruhi oleh
hipofisis. Pada laki-laki adalah testosteron dan pada wanita adalah estrogen dan
progesterone. Hormone-hormon tersebut ada dalam darah dan mempengaruhi alat-alat
dalam tubuh sehingga terjadi beberapa pertumbuhan.
Pertumbuhan ciri-ciri sekunder pada laki-laki dantaranya:
a. Tumbuh rambut di sekitar kemaluan, kaki, tangan, dada, ketiak dan wajah. Mulai
ada kumis, jambang dan bulu ketiak.
b. Suara bertambah besar
c. Badan lebih berotot
d. Pertambahan BB dan TB
e. Penis lebih besar dan bila terangsang dapat mengeluarkan sperma
f. Lebih cepat mengalami bau badan, kelenjar keringat lebih aktif
g. Mengalami mimpi basah
Pertumbuhan ciri-ciri sekunder pada wanita, diantaranya:
a. Pertambahan TB
b. Tumbuh rambut disekitar alat kemaluan dan ketiak
c. Kulit menjadi lebih halus
d. Suara menjadi lebih halus dan tinggi
e. Payudara mulai membesar
f. Pinggul makin membesar
g. Paha membulat
h. Mengalami menstruasi
Kehamilan
Reproduksi berarti membuat kembali. Dalam hal ini meneruskan keturunan umat
manusia. Pada saat alat kelamin laki-laki ada dalam vagina dan terjadi ejakulasi, maka
sperma masuk ke dalam rahim. Setiap ejakulasi dipancarkan ± 3,5 cc cairan mani yang
mengandung ± 80 – 100 juta sperma setiap ccnya. Sperma dapat bertahan 2-3 hari di
dalam rongga rahim, sedangkan sel telur masih bertahan hingga 12-24 jam setelah
ovulasi.
Dari berjuta-juta jumlah sperma yang masuk yang berhasil menembus sel telur
biasanya hanya satu sehingga sperma lain tidak dapat masuk. Proses ini disebut
pembuahan (fertilisasi) yang terjadi di dalam saluran telur (tuba falopi). Hasilnya disebut
zigot yang kemudian berjalan selama 3-5 hari menuju rahim dan melekat pada bagian
atas rahim. Proses ini dinamakan nidasi (implantasi). Zigot mengadakan pembelahan sel
dan selanjutnya menjadi janin.
Di dalam rahim, janin akan mendapatkan makanan dari ari-ari (plasenta) melalui
tali pusat. Janin dilindungi oleh air ketuban yang berguina untuk melindungi janin dari
goncangan luar dan memberikan keleluasaan janin untuk bergerak. Setelah itu bayi akan
keluar melalui vagina yang didahului keluarnya sedikit darah/lender, cairan ketuban dan
mules-mules karena kontraksi rahim untuk membuka leher rahim.
Saat terbaik untuk wanita hamil adalah saat usia 20 – 35 tahun. Karena sebelum
usia itu organ-organ reproduksi wanita belum sempurna dan setelah usia 35 tahun
kualitas sel telur berkurang sehingga kualitas keturunan yang dihasilkan juga berkurang.
Aborsi
Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja dapat memicu terjadinya
pengguguran kandungan atau aborsi. Secara psikologis pada saat seseorang mengalami
kehamilan diluar nikah, maka dia cenderung mengambil jalan keluar yang terkesan lebih
mudah seperti aborsi.
Secara medis, aborsi adalah berakhirnya atau gugurnya kehamilan sebelum
kandungan mencapai umur 20 minggu, yaitu sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan secara mandiri. Aborsi dapt dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Abortus spontaneous (yang tidak disengaja), terjadi bila ibu mengalami trauma
akibat penyakit, kelainan saluran reproduksi atau keadaan patologis lainnya.
- Abortus provocatus ialah pengguguran kandungan yang dilakukan secara
sengaja, ada 2 yaitu untuk alasan medis atau apabila kehamilan diteruskan bisa
mengancam hidup ibu dan tanpa alasan kesehatan.
Aborsi secara medis dilakukan dengan 4 cara yaitu kuretase, melepaskan janin
dari dinding rahim dengan cairan tertentu, pemberian prostaglandin untuk menginduksi
persalinan dan dengan vakum aspiraffon (selang plastic berdiameter tertentu untuk
menghisap janin dari rongga rahim). Namun banyak aborsi yang dilakukan tanpa standar
medis yang menimbulkan resiko semakin tinggi antara lain dengan; ramuan tertentu
(jamu peluruh rahim), manipulasi fisik (memijat agar janin terlepas dari rahim), dengan
alat Bantu yang tidak steril (daun sirih, alat yang tumpul).
Resiko melakukan aborsi pada remaja antara lain:
1. Infeksi alat reproduksi
2. Perdarahan, dapat mengalami shock dan gangguan neurologist selain itu juga
dapat menimbulkan kematian.
3. Terjadi fistula genital traumatis. Fistula genital adalah timbulnya suatu saluran
yang secara normal tidak ada.
Akibat lain bisa timbul dampak social, psikologis, dan ekonomi. Seperti rasa
bersalah, depresi, marah. Akibat lain terganggunya kesehatan dan resiko kehamilan serta
kematian bayi yang tinggi. Berdasarkan nilai-nilai budaya pengguguran kandungan
merupakan tindakan yang dikecam dan membuat pelaku dikucilkan. Hal ini dapat
mengganggu konsep diri dan harga diri remaja dalam pergaulan.

Anda mungkin juga menyukai